Anda di halaman 1dari 17

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

KEGIATAN STUDY TOUR KELAS 11


SMA NEGERI 1 SOREANG
Tahun Ajaran 2022-2023

SMA NEGERI 1 SOREANG


KABUPATEN BANDUNG
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VIII
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
2023
LKPD STUDY TOUR JOGYAKARTA

SMAN 1 SOREANG

Tahun Ajaran 2022 - 2023

Nama : Muhamad Aldi Zamzammi

Kelas : 11 IPA 2

Tanggal Pengumpulan : Rabu, 10 Mei 2023

A. LAVA TOUR

1. Deskripsikan proses terbentuknya batuan beku di objek wisata Lava Tour!


Batuan beku atau batuan igneus adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang
mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik yang ada di bawah
permukaan bumi maupun di atas permukaan bumi.

Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair maupun batuan yang sudah ada, baik di
mantel ataupun kerak bumi.

Proses pembentukan batuan beku


Batuan beku terbentuk dari pendinginan dan kristalisasi magma. Namun, proses
pembentukan yang berbeda akan menghasilkan batu yang berbeda.

Misalnya, batuan beku dalam atau batuan plutonik terbentuk karena pembekuan yang
terjadi di dalam dapur magma secara perlahan-lahan sekali sehingga tubuh batuan terdiri
dari kristal-kristal besar. Contohnya adalah batuan granit, batuan peridotim dan batuan
gabro.
Sedangkan, batuan beku gang atau korok yang proses pembentukannya terjadi pada celah-
celah antar lapisan di dalam kulit bumi.

Proses pembekuan ini berjalan cepat sehingga di samping kristal besar terdapat juga kristal
kecil. Contoh dari batuan ini adalah batu granit porfir.

Kemudian ada proses pembentukan pada batuan beku luar atau batuan lelehan yang
prosesnya terjadi melalui semburan lava cair pijar.

Pembekuan ini tidak hanya terjadi di sekitar kawah gunung api saja, namun juga di udara.
Proses pembekuan ini berlangsung singkat dan hampir tidak mengandung kristal (armorf).

Ciri batuan beku


Batuan beku memiliki karakteristik, di antaranya:

 Memiliki sifat yang keras, yang dapat dilihat dari bentuk fisiknya
 Berbentuk sangat padat
 Tidak mempunyai stratifikasi dan pelapisan
 Tidak mengandung fosil, kecuali telah tertimbun oleh material piroklatik
Homogen dan kompak

2. Sebutkan dampak positip dan negatif dari erupsi gunung berapi yang terjadi di sekitar
objek wisata Lava Tour!
Gunung meletus adalah sebuah peristiwa dimana gunung mulal ‘bangun’ dari tidur nya
setelah letusan terakhir. Peristiwa ini adalah peristiwa yang sering terjadi di dunia dan
dampaknya lebih dirasakan bagi orang yang tinggal di daerah pegunungan.

Gunung meletus sendiri mengeluarkan berbagai material, lava dan semburan awan panas.
Semburan awan panas tersebut memiliki zat-zat yang berbahaya diantaranya: SO2, H2S, dan
NO2 serta material beracun.

Dampak positif dari gunung meletus adalah:

• Hutan memasuki ekosistem yang baru karena


• Pepohonan baru mulai bertumbuhan setelah rusak dari semburan awan panas
• Material yang dikeluarkan dapat menjadi bahan bangunan.
• Tanah untuk menanam tumbuhan menjadi lebih subur.
• Munculnya sumber air panas yang kaya akan mineral.

Dampak negatif dari gunung meletus adalah:

• Makhluk hidup banyak yang meninggal.


• Udara mulai tercemar karena mengandung zat berbahaya saat meletus.
• Awan panas yang menewaskan seluruhnya.
• Hutan terbakar karena terkena semburan lava.
3. Potensi apa yang dapat dikembangkan dari fenomena erupsi gunung berapi sekitar objek
wisata Lava Tour!
Indonesia diketahui sebagai negara dengan banyak gunung api yang masih aktif, akibatnya
bencana gunung meletus terus terjadi dan tidak dapat dihindari. Begitu pula meletusnya
gunung Merapi di Yogyakarta yang menimbulkan korban jiwa, luka-luka, serta kerugian
material. Kondisi tersebut tidak dapat terhindarkan karena wilayah sekitar gunung Merapi
menjadi wilayah tinggal penduduk dan kegiatan ekonomi.

Pada tahun 2010 menurut Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (PusdalopsBNPB) dinyatakan korban tewas mencapai
275 orang, termasuk wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah (Detik, 2010). Kerugian dari
letusan Gunung Merapi dinyatakan sekitar Rp 4,23 triliun. Angka tersebut didapatkan dari
rusaknya berbagai fasilitas umum dan perumahan. Selain itu, bencana juga berdampak pada
kegiatan ekonomi seperti pertanian dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Menurut
Kepala Pusat Data Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, kerugian dari sektor UMKM
sebanyak Rp 382 miliar atau setara dengan 12,4% dari total kerugian bencana letusan
Gunung Merapi (Republika, 2011).

Banyaknya korban dan kerugian materi tentu saja menimbulkan rasa duka bagi masyarakat
setempat, akan tetapi setelah bencana terjadi, sekelompok masyarakat bangkit kembali
bahkan dengan melihat potensi pasca bencana. Potensi dalam hal ini adalah kegiatan
ekonomi yang dapat membantu masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhannya dan
meningkatkan kesejahteraannya.

Triyono, salah seorang korban letusan Gunung Merapi merasa perlu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat setempat setelah terjadinya bencana. Selanjutnya dia berinisiatif
membuat usaha tour yang diberi nama “Merapi Lava Tour”. Aktivitas dari usaha tersebut
berupa memfasilitasi wisatawan untuk melihat dan merasakan pengalaman bencana
meletusnya Gunung Merapi melalui kunjungan ke lokasi bencana, museum, dan objek-objek
lainnya yang berhubungan dengan letusan gunung.

Selaku inisiator, Triyono memulai mengembangkan usaha tersebut dengan mengembangkan


komunitas Jeep, dimana Jeep berfungsi menjadi transportasi kegiatan Merapi Lava Tour.
Mulai dari beberapa Jeep, masyarakat desa di sekitar Gunung Merapi pun ikut serta terlibat
dalam kegiatan “Merapi Lava Tour”, baik sebagai tourguide, membuka warung, hingga ikut
serta menyediakan Jeep. Hingga pada tahun 2016 saja, telah berkembang sekitar 26
komunitas Jeep yang beranggotakan 600 pemilik Jeep (Agusdin, 2018). Hal tersebut terjadi
karena permintaan kegiatan wisata di sekitar Gunung Merapi semakin meningkat.
Merapi Lava Tour menjadi salah satu contoh usaha sosial atau socialentrepreneurship yang
berkembang dengan baik. Menurut Mulyowati dan Indarwati (2016), Merapi Lava Tour
dengan berdasarkan community-oriented atau memprioritaskan pemberdayaan masyarakat
yang terdampak bencana Gunung Merapi. Bahkan terdapat nilai-nilai sosial yang dianut oleh
kelompok masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan Merapi Lava Tour.

Contohnya dalam pengelolaan objek wisata dan kelompok tour, dilakukan koordinasi oleh
Kepala Desa. Seperti dalam penentuan dan pengelolaan biaya masuk objek wisata
dikoordinasikan oleh Kepala Desa. Hasilnya digunakan untuk membantu penyintas bencana
letusan Gunung Merapi, terutama lansia yang sudah tidak dapat bekerja. Selanjutnya
keuntungan dari kegiatan wisata dilakukan pembagian secara proporsional dan adil diantara
setiap orang yang terlibat, seperti pemilik Jeep, sopir, dan kelompok masyarakat.

Bencana alam memang tidak dapat terhindarkan, akan tetapi dapat diantisipasi dengan
kesadaran akan risiko bencana yang ada di sekitar kita. Serta melalui berkembangnya
Merapi Lava Tour menunjukkan bahwa walaupun bencana alam menimbulkan kedukaan
dan kerugian, masih ada potensi untuk bangkit kembali dan mengembangkan usaha sosial
dari bencana yang telah terjadi. Kegiatan usaha sosial bukan hanya untuk meningkat
keuntungan saja. Tetapi dapat pula membantu penyintas lain yang menghadapi kesulitan
untuk mandiri pasca bencana.

Dalam pengembangan usaha sosial, kita dapat melihat bahwa dibutuhkan inisiator yang
berani melakukan inovasi baru dan mengajak masyarakat sekitar untuk berkelompok. Dalam
mencapai keberhasilan usaha sosial, dibutuhkan koordinasi yang baik antara pelaku usaha
sosial, masyarakat sekitar, serta pemerintah lokal. Melalui kerja sama dan kolaborasi
berbagai kegiatan usaha sosial akan lebih mudah berkembang dan memberikan dampak
sosial ekonomi bagi seluruh pihak.

4. Hambatan apa dalam pengengambangan potensi yang ada di sekitar objek wisata lava
Tour dan bagaimana solusinya!
Kuranangnya pelayanan yang baik dan tidak terlalu banyak yang harus di explore hanya
bekas dari letusan gunung merapi saja. Solusinya, mungkin bisa ditambahkan tourguide,
menata dengan baik seperti museum mini Sisa Hartaku, karena itu sebuah peninggalan
sejarah yang ada disana.

B. Gua Pindul
1. Gua Pindul merupakan fenomena dari tenaka tektonik pada gerak Epirogenetik
jelaskan!
Gerak epirogenetik. Bagi negara yang terletak di gugusan gunung api dunia (ring of fire)
seperti Indonesia, gempa bumi tentu bukan lagi hal yang asing, bahkan ini sering terjadi.
Sejarah mencatat, hingga Januari 2021, setidaknya lebih dari 45 peristiwa gempa bumi
sebagai akibat adanya aktivitas tektonik, atau disebut pula tektonisme, telah terjadi di
Indonesia.

Tektonisme sendiri bisa diartikan sebagai tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan
perubahan letak dan bentuk pada kulit bumi. Dalam proses ini, terjadi pergeseran
lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang
sangat kecil hingga yang sangat besar.

Untuk diketahui, ketebalan kulit bumi relatif tipis sehingga mudah terpecah menjadi
potongan-potongan tidak beraturan yang disebut lempeng tektonik. Lempeng tersebut
bergerak secara horizontal maupun vertikal karena pengaruh arus konveksi dari lapisan
astenosfer di bawahnya.

Berdasarkan luas dan kurun terjadinya, gerakan lempeng tektonik dapat dibedakan
menjadi dua, yakni gerak epirogenetik dan orogenetik.

Gerak epirogenetik adalah gerak lapisan kerak bumi yang relatif lambat, berlangsung
dalam waktu yang lama serta meliputi daerah yang luas. Gerakan ini mengakibatkan
permukaan bumi bergerak secara vertikal, baik naik maupun turun. Gerak ini dibedakan
menjadi dua, yaitu epirogenetik positif dan epirogenetik negatif.

Epirogenetik positif bisa diartikan sebagai gerak turunnya daratan sehingga permukaan
air laut solah-olah terlihat naik.

Sementara itu, epirogenetik negatif merupakan gerak naiknya daratan yang


menyebabkan air laut seolah-olah terlihat mengalami penurunan.

2. Deskripsikan proses terbentuknya Gua Pindul!

Goa Pindul memang ada sejak dulu, bahkan mungkin tidak ada orang yang pernah tahu
secara pasti kapan goa ini terbentuk. Gua Pindul terbentuk secara alami mungkin
berjuta-juta tahun yang lalu sebelum masehi. Tidak ada unsur buatan manusia
sedikitpun hingga membentuk lorong gua. Kealamian gua masih kami jaga hingga
sekarang.

Sebelum dibuka sebagai obyek wisata, Goa pindul hanya dijadikan tempat untuk
aktivitas warga sekitar diantaranya untuk mandi, mencuci pakaian atau tempat
memancing.
Mandi di sungai ini mungkin dilakukan warga sekitar tiap harinya, karena airnya yang
bersih dan selalu mengalir tidak terkontaminasi limbah pabrik dsb.

Selain untuk mandi aktivitas lain yang dilakukan oleh warga sekitar adalah untuk
mencuci pakaian sehari-hari. Namun anda tidak perlu khawatir, saat ini kegiatan
tersebut sudah dilarang pada siang hari atau jika masih kemungkinan masih ada
pengunjung yang datang kegiatan tersebut tidak diperbolehkan.

Kegiatan lainnya adalah sebagai lokasi mancing yang strategis. Banyak ikan yang
berhabitat, warga sekitar mencarinya sebagai lauk makan mereka sehari-hari. Dan
sampai saat ini pun masih dilakukan kegiatan ini oleh warga sekitar di malam hari. Anda
pun boleh mencobanya saat berhomestay disini.

Pada tahun 2010 akhir Goa pindul mulai dibuka sebagai obyek wisata oleh pokdarwis
dari warga sekitar. Awalnya adalah sebuah ide dari seorang mahasiswa di salah
universitas negeri di Yogyakarta (UGM), yang melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di
Dusun Gelaran. Ingin meneliti bebatuan dan kedalaman air di dalam Goa Pindul.

Setelah masuk dan melihat keindahan didalam Goa, beberapa orang dari mereka
mempunyai gagasan yang cukup mengagumkan mempunyai pemikiran yang
menakjubkan bahwa Goa Pindul ini layak untuk dijadikan obyek wisata.

Menindak lanjuti ide dari sang mahasiswa tersebut, akhirnya beberapa bulan kemudian
dilakukan penelitian mendalam dan terus menerus untuk meneliti dari segi keamanan
dan kelayakan goa untuk wisata. Akhirnya pada 10 Oktober 2010 warga dan beserta
pemerintah daerah meresmikan Goa Pindul sebagai obyek wisata minat khusus.

3. Potensi apa yang dapat dikembangkan di sekitar objek wisata Gua Pindul!
Wisata Goa Pindul Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, saat memiliki omset rata-rata mencapai 3 Milyar
pertahun. Angka yang cukup fantastis sekelas UMKM” kata Arif Sulistyo, Pengelola Desa
Wisata Bejiharjo Dewa Bejo.

Arif, mengatakan “dengan program pemberdayaan pariwisata oleh masyarakat ini,


dapat mengurangi pengangguran. Sebelumnya banyak pengangguran di sekitar Goa
Pindul. Namun setelah dibuka pada tahun 2010, kondisi masyarakat lokal semakin
sejahtera dan saat ini, telah memiliki 70 orang pemandu lokal yang 20 orang atau 29%
diantaranya telah memiliki sertifikat dari Himpunan Pemandu Indonesia” katanya.

Dijelaskannya, juga bahwa “peningkatan kesejahteraan ini dikarenakan setiap tahun


pengunjung semakin meningkat. Pada 2012, misalnya, jumlah wisatawan lokal baru
mencapai 127 ribu orang dan wisatawan asing sejumlah 4.597. Namun pada tahun
2013, selama lebaran saja Objek Wisata Goa Pindul ini telah dikunjungi sejumlah 12.660
wisatawan, dengan pendapatan Rp 379,8 juta, bahkan sesuai batasan setiap hari tidak
lebih dari 3.000 pengunjung. Jumlah pendapatan tersebut belum termasuk yang
menyusuri Kali Oyo, yang setiap orang dikenakan retribusi Rp 45.000, sedangkan susur
goa dikenakan retribusi Rp 30.000 setiap orang” jelas Arif.

“Saat ini, telah dilakukan kerjasama dengan banyak pihak, khususnya melalui program
CSR. Harapan kedepan adalah meningkatkan jalinan kemitraan strategis baik dengan
lembaga lokal Karang Taruna ataupun dengan pihak pemerintah, swasta dan termasuk
perguruan tinggi agar program pengembangan keterampilan dan pengetahuan SDM
khususnya terkait pengelolaan wisata dapat berkelanjutan serta terus meningkat”,
pungkas Arif.

4. Hambatan apa dalam pengembangkan potensi yang ada di sekitar Gua Pindul, dan
bagaimana solusinya!
Salah satu aspek yang sangat jelas terlihat dimana konsep pariwisata berbasis komunitas
sedang berjalan di Goa Pindul adalah pengelolaan yang dilakukan swadaya oleh
masyarakat sekitar. Selain pengelolaan, banyak juga warga sekitar yang bekerja di objek
wisata Goa Pindul. Di sinilah, partisipasi masyarakat menjadi penting karena salah satu
kunci sukses pariwisata yang berbasis masyarakat adalah adanya keterlibatan
masyarakat. Bentuk partisipasi dari masyarakat sekitar adalah ikut terlibat langsung
dalam tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan, serta mengevaluasi kontribusi
masing- masing. Tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam pariwisata Goa Pindul
terkait langsung dengan sangat positifnya sikap mereka terhadap kegiatan wisata yang
ada di desa mereka. Sikap positif masyarakat ini disebabkan oleh kepuasan mereka atas
dampak pariwisata terhadap ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan. Walaupun tingkat
keterlibatan masyarakat dalam pariwisata tergolong tinggi yang disertai dengan sikap
positif mereka terhadap dampak pariwisata itu sendiri, masih terdapat beberapa
kendala bagi mereka untuk terlibat yaitu: kurangnya pengetahuan tentang industri
pariwisata, kondisi perekonomian keluarga, peraturan kebijakan pengelola, dan
kurangnya kemampuan berbahasa inggris.

Dampak lingkungan yang disebabkan peningkatan jumlah pengunjung yang membludak


dan terkadang perilaku pengunjung yang kurang bertanggung jawab menyebabkan
kerusakan ekosistem seperti tercemarnya air sungai bawah tanah karena sampah,
rusaknya keindahan batuan-batuan goa karena coretan yang tidak bertanggung jawab,
menurunnya kadar oksigen (O2) di dalam area goa karena ribuan pengunjung saling
berebut oksigen ketika sedang susur goa yang notabene akan meningkatkan kadar
karbondioksida (CO2) sehingga dapat menyebabkan sesak nafas maupun kelelahan
rusaknya stalaktit dan stalakmit goa karena tergerus oleh faktor alam serta dapat
merusak ornamen- ornamen goa karena tingkat kelembaban yang berubah karena suhu
temperatur yang berasal dari manusia sehingga menyebabkan omamen-ornamen di
dalam goa yang awalnya berwarna kuning keemasan menjadi hitam bahkan menjadikan
ornamen – ornamen lapuk dan rapuh sehingga akan membahayakan pengunjung.
Dampak lain yang pasti terjadi adalah masalah air, walaupun air di sana mengalir namun
dengan jumlah wisatawan maupun penduduk yang semakin besar mengakibatkan biota-
biota air (terutama berukuran mikroskopis) terganggu. Biota-biota dalam Goa Pindul
yang terganggu oleh wisatawan maupun penduduk dapat mengakibatkan biota tersebut
pindah dan berujung pada rusaknya siklus kehidupan di dalam goa. Selain mengganggu
kualitas air, dengan semakin banyaknya pengunkung maupun penduduk tanpa adanya
pengelolaan limbah yang baik maka akan menimbulkan pencemaran terhadap sungai
yang melintasi goa tersebut.

Perubahan sosial-budaya yang dialami masyarakat sekitar obyek pariwisata sudah terasa
ketika awal-awal pariwisata Goa Pindul mulai dibuka untuk umum, Pandangan dan
pemikiran masyarakat sudah mulai berorientasi kepada profit peningkatan
perekonomian dan daya pikir yang kreatif dari yang sebelumnya hanya mengandalkan
satu pekerjaan yang hasilnya tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga. Datangnya
pengunjung dari berbagai daerah di pelosok negeri ini tentunya banyak membawa
unsur-unsur budaya yang dapat terakulturasi dengan kehidupan masyarakat lokal
seperti pertukaran bahasa, alat kerajinan dan kesenian, Kebudayaan yang hampir punah
dari masyarakat lokal dapat kembali hidup dan lestari melalui pementasan kesenian
yang diadakan pengelola desa wisata bejiharjo.

Maka untuk menindak lanjuti berbagai dampak yang timbul dari pengembangan
pariwisata Goa Pindul perlu diaplikasikan progam ekowisata. Ekowisata merupakan
sebuah konsep pengembangan yang mementingkan akan keberlanjutan lingkungan,
mengedepankan unsur pendidikan serta dapat meningkatkan perekonomian mayarakat
sekitar dan yang menjadi pelakunya adalah masyarakat setempat dengan demikian
dalam pengembangan ekowisata yang diuntungkan adalah masyarakat sekitar, jadi
perlu perhatian lebih terutama bagi pemerintah dan stakeholder pariwisata dalam
mendampingi pengembangan destinasi wisata.

C. PANTAI INDRAYANTI
1. Jenis laut apa objek wisata Pantai indrayanti jelaskan!
Pantai Indrayanti adalah salah satu tempat wisata pantai di Jogja yang sering
direkomendasikan pada wisatawan. Nama pantai Indrayanti sendiri sudah cukup dikenal
di kalangan wisatawan baik lokal ataupun manca negara.

Sama seperti tipikal pantal selatan di wilayah gunung kidul, pemandangan disini tidak
kalah indahnya. Bentang pantai yang cukup luas, pasir halus, dan laut biru lepas yang
bersih. Jika anda merasa jenuh di Malioboro, tempat ini bisa jadi tujuan.

Sejarah Pantai Indrayanti

Pantai ini memiliki latar belakang yang cukup unik. Kalau kita dengar namanya, rasanya
berbeda dengan pantal lain di daerah ini. Pantal lain blasanya menggunakan nama
tempat, sedangkan pantai yang satu ini berbeda.

2. Potensi apa yang dapat dikembangkan disekitar objek wisata pantai Indrayanti!
Pantai Indrayanti menjadi salah satu destinasi pilihan wisata bahari di Kabupaten
Gunungkidul, D.I.Yogyakarta yang potensial untuk dikembangkan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui potensi wisata, pemahaman dan persepsi responden
dalam pengembangan wisata, serta peluang usaha masyarakat di kawasan wisata Pantai
Indrayanti. Penelitian dilakukan pada bulan Febuari 2019 dengan menggunakan metode
studi kasus yang bersifat deskriptif kualitatif. Pengambilan data dilakukan secara
purposive sampling dengan menyebar kuesioner dan wawancara terhadap masing-
masing 30 responden wisatawan, masyarakat lokal dan pengelola. Data dianalisis secara
deskriptif dengan skala Linkert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi wisata
pantai Indrayanti dan wisata kuliner serta sarana prasarana dalam kategori baik.
Pemahaman tentang potensi wisata pantai dan persepsi respoden terhadap
pengembangan dan peran serta pemerintah termasuk dalam kategori baik. Prospek
peluang usaha di Pantai Indrayanti baik dengan jenis usaha yang mempunyai prospek
yaitu penyewaan tikar dan payung.

3. Faktor apa yang menghambat perkembangan objek wisata pantai Indrayanti!


Pantai indrayanti memiliki bentuk fisik yangsempit dan dibatasi oleh batu besardi
masingmasing sisinya, serta Pantai Indrayanti memiliki panjang hanya sekitar 271meter.
Berbeda dengan pantai berbatu yang ada di kabupaten Gunungkidul padaumumnya,
pantai Indrayanti memiliki sedikit karang pelindung pantai dari hantamangelombang,
sehingga segala bentuk kehidupan yang ada harus memiliki strategibertahan yang
efektif. Pantai ini merupakan salah satu pantai yang menjadi tujuanwisata, baik itu
wisata alam maupun wisata edukatif. Pasir Putih membentang daritimur ke barat di
Pantai Indrayanti.Air laut di Pantai Indrayanti ini memang sungguhbersih, jernih, dan
segar karena lingkungan di pantai ini sungguh benar-benar terawatdengan baik, selain
itu ombak disini tidak terlalu besar sehingga wisatawan yang datangsegera untuk
berenang.

Bentang pasir putih yang mempesona atau megahnyaperbukitan batuan karang,


lingkungan yang bersih dan terjaga, jernihnya air laut seolahmengajak para wisatawan
untuk segera berenang, keindahan alam di Pantai Indrayantiyang masih alami

4. Dukungan seperti apa yang diperlukan untuk pengembangan objek wista pantai
Indrayanti!
Tahap evaluasi isu strategis telah memperoleh lima isu yang paling strategis dan
memerlukan prioritas pemecahan. Masing-masing Kelima akan isu tersebut dirumuskan
strategi guna peningkatan obyek wisata pantai Gunungkidul, di perumusan Kabupaten
strategi pengembangan obyek wisata pantai di Kabupaten sebagai berikut: Gunungkidul
adalah

1. Membuat fasilitas dikelola masyarakat yang dapat


a. Memperbanyak fasilitas toilet, kuliner dan cinderamata
b. Mengadakan penelitian kewirausahaan
c. Membuat lahan parkir yang sesuai dengan standar

2. Membuat pelatihan dan sosialisasi kelompok sadar wisata.


a. Memberikan Pelatihan Kepariwisataan
b. Melakukan travel dialog
c. Melakukan Sosialisasi Pentingnya pariwisata.
4. Meningkatkan kerjasama dengan investor untuk infrastruktur. Pengembangan
a. Mempermudah ijin usaha untuk investor
b. Memperluas jaringan usaha kepada investor
4. Meningkatkan media promosi untuk menarik wisatawan mancanegara.
a. Melakukan promosi media internasional
b. Melakukan promosi dengan menggunakan media sosial dan mensharing ke
masyarakat internasional
5. Meningkatan kualitas sarana dan prasarana obyek wisata pantai untuk meningkatkan
lama tinggal wisatawan.
a. Meningkatkan kualitas kualitas home stay
b. Memperbanyak tempat makan atau restaurant

D. Candi Prambanan

1. Candi Prambanan adalah bukti sejarah dari peninggalan kerajaan


bercorak Hindu di masa lalu yang masih berdiri kokoh dan dijaga
keberadaanya hingga saat ini.
Jelaskan makna dari pernyataan di atas dengan kalimat dan kata-kata
sendiri!
Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang
(Hanacaraka:ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦥꦿꦩ꧀ꦧꦤꦤ꧀, Candhi Prambanan)

Adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad
ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama
Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa
pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasati Siwagrha
nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahsa Sansekerta yang
bermakna ‘Rumah Siwa’), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini
bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan
bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.

Nama Prambanan, berasal dari nama desa tempat candi ini berdiri, diduga
merupakan perubahan nama dialek bahasa Jawa dari istilah teologi Hindu Para
Brahman yang bermakna “Brahman Agung” yaitu Barhman atau realitas abadi
tertinggi dan teragung yang tak dapat digambarkan, yang kerap disamakan
dengan konsep Tuhan dalam agama Hindu. Pendapat lain menganggap Para
Brahman mungkin merujuk kepada masa jaya candi ini yang dahulu dipenuhi
oleh para brahmana. Pendapat lain mengajukan anggapan bahwa nama
“Prambanan” berasal dari akar kata mban dalam Bahasa Jawa yang bermakna
menanggung atau memikul tugas, merujuk kepada para dewa Hindu yang
mengemban tugas menata dan menjalankan keselarasan jagat.

2. Candi Prambanan terdiri dari beberapa kompleks. Pintu masuk ke


kompleks bangunan ini terdapat di keempat arah penjuru mata angin,
akan tetapi arah hadap bangunan ini adalah ke arah Timur, maka pintu
masuk utama Candi ini adalah Gerbang Timur.
Tuliskanlah keenam Kompleks yang ada di Candi Prambanan tersebut!
 3 Candi Trimurti: candi Siwa, Wisnu, dan Brahma
 3 Candi Wahana: candi Nandi, Garuda, dan Angsa
 2 Candi Apit: terletak antara barisan candi-candi Trimurti dan candi-
candi Wahana di sisi utara dan selatan
 4 Candi Kelir: terletak di 4 penjuru mata angin tepat di balik pintu
masuk halaman dalam atau zona inti
 4 Candi Patok: terletak di 4 sudut halaman dalam atau zona inti
 224 Candi Perwara: tersusun dalam 4 barisan konsentris dengan
jumlah candi dari barisan terdalam hingga terluar: 44, 52, 60, dan 68
Maka terdapat total 240 candi di kompleks Prambanan.

3. Amati Gambar/Foto Candi Prambanan di atas serta bandingkan dengan


keadaan sesungguhnya. Dari hasil pengamatanmu, buatlah sketsa Candi
Prambanan secara umum dan menyeluruh!
4. Peranan Lumut Kerak yang merugikan diantaranya dapat mengotori
Candi, bahkan menjadikan batu-batu penyusun Candi mudah rapuh.
Jelaskan bagaimana cara memelihara batu-batu Candi dari gangguan
Lumut Kerak tersebut!
Sebagian besar candi yang ada di Jawa Tengah saat ditemukan masih berupa
reruntuhan. Beberapa candi ini kemudian dipugar atau didirikan kemabali oleh
Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah. Sebagian lagi candi tidak dapat
dipugar karena batu banyak yang hilang dan hanya dilakukan konsolidasi.

Kegiatan pemugaran membutuhkan waktu yang lama karena melewati


beberapa proses seperti penelitian, pencarian batu, pembongkaran, penyetelan,
konservasi atau perbaikan batu, dan penyusunan kembali. Setelah semua
proses pemugaran candi selesai bukan berarti semua pekerjaan selesai. Candi
yang selesai dipugar ini tetap harus dirawat agar bisa bertahan lama. Apa
jenis-jenis perawatan candi itu dapat diketahui melalui penjelasan dibawah ini.

I. Pembersihan/cleaning

Prinsip pembersihan dimulai dengan metode, bahan, dan alat yang paling
sederhana untuk mengurangi dampak negatif terhadap objek. Jika belum
berhasil maka digunakan peralatan yang lebih modern dan menggunakan
bahan kimia bila perlu. Metode pembersihan dalam konservasi meliputi:

Pembersihan mekanis kering (dry cleaning). Pembersihan dilakukan tanpa


menggunakan air, alat yang digunakan berupa sikat nilon dan sapu lidi.
Pembersihan ini bertujuan untuk membersihkan debu, lumut, dan tumbuhan
tingkat tinggi yang menempel pada material bangunan.
Pembersihan mekanis basah (wet cleaning). Mikroorganisme yang tidak dapat
dibersihkan dengan pembersihan kering selanjutnya dibersihkan dengan
pembersihan basah yang menggunakan air. Pembersihan basah dilakukan
dengan menggunakan air yang disemprotkan dengan kompresor sehingga
menghasilkan air bertekanan tinggi (20 MPa). Sasaran yang dibersihkan
adalah algae, moss dan lichen yang belum bisa hilang dalam pembersihan
mekanis kering. Adapun mikroorganisme jenis lichen yang tidak dapat
dibersihkan dalam pembersihan ini, maka perlu dilakukan pembersihan
kimiawi.
Pembersihan kimiawi (chemical cleaning). Pembersihan yang dilakukan
dengan menggunakan bahan kimia bertujuan untuk memberihkan
mikroorganisme yang masih tertinggal yaitu lichen (lumut kerak). Lichen
biasanya terdapat pada permukaan batu secara berkelompok membentuk
bercak-bercak putih. Pembersihan lichen dengan menggunakan bahan kimia
AC 322, yang merupakan campuran bahan Amonium bicarboat, Sodium
bicarbonat, CMC, Aquamoline, dan arkopal yang dicampur dengan air hingga
membentuk pasta. Bahan kemudian dioleskan pada permukaan batu yang
ditumbuhi lichen dengan waktu kontak 24 jam. Objek diusahakan dalam
kondisi lembab selama 24 jam dengan cara ditutupi plastik. Lichen yang
sudah kontak dengan AC 322 24 jam akan mati terlihat dari warnanya yang
berubah menjadi kecoklatan. Kemudian objek dibersihkan dengan
mengunakan hingga air cucian mencapai derajat keasamanan (pH) netral.
Pengolesan AC 322 secara selektif hanya pada batu yang ditumbuhi lichen
saja dan dapat dilakukan berulang hingga lichen bersih.
II. Pengawetan

Pengawetan dilakukan terhadap seluruh permukaan batu candi yang telah


selesai dibersihkan. Hal ini dilakukan untuk menghambat pertumbuhan
mikroorganisme dan memberi kekebalan pada batu candi sampai pada jangka
waktu tertentu agar tidak ditumbuhi mikroorganisme. Bahan treatment yang
digunakan adalah Hyamine dengan konsentrasi 80% dicampur air sehingga
menjadi larutan dengan konsentrasi 2%. Teknik aplikasi dengan
penyemprotan, yaitu campuran Hyamine disemprotkan dengan menggunakan
sprayer pada permukaan batu yang telah bersih dan kering. Treatment juga
diaplikasikan pada tebing tanah yang ditumbuhi lumut. Hal ini bertujuan agar
lumut mati dan sporanya tidak menyebar ke batu candi. Treatment sebaiknya
dilakukan secara periodik untuk menjaga permukaan batu tetap bersih.
Nama Penilai :……………….. Nilai Siswa:…………….

Anda mungkin juga menyukai