SMAN 1 SOREANG
Kelas : 11 IPA 2
A. LAVA TOUR
Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair maupun batuan yang sudah ada, baik di
mantel ataupun kerak bumi.
Misalnya, batuan beku dalam atau batuan plutonik terbentuk karena pembekuan yang
terjadi di dalam dapur magma secara perlahan-lahan sekali sehingga tubuh batuan terdiri
dari kristal-kristal besar. Contohnya adalah batuan granit, batuan peridotim dan batuan
gabro.
Sedangkan, batuan beku gang atau korok yang proses pembentukannya terjadi pada celah-
celah antar lapisan di dalam kulit bumi.
Proses pembekuan ini berjalan cepat sehingga di samping kristal besar terdapat juga kristal
kecil. Contoh dari batuan ini adalah batu granit porfir.
Kemudian ada proses pembentukan pada batuan beku luar atau batuan lelehan yang
prosesnya terjadi melalui semburan lava cair pijar.
Pembekuan ini tidak hanya terjadi di sekitar kawah gunung api saja, namun juga di udara.
Proses pembekuan ini berlangsung singkat dan hampir tidak mengandung kristal (armorf).
Memiliki sifat yang keras, yang dapat dilihat dari bentuk fisiknya
Berbentuk sangat padat
Tidak mempunyai stratifikasi dan pelapisan
Tidak mengandung fosil, kecuali telah tertimbun oleh material piroklatik
Homogen dan kompak
2. Sebutkan dampak positip dan negatif dari erupsi gunung berapi yang terjadi di sekitar
objek wisata Lava Tour!
Gunung meletus adalah sebuah peristiwa dimana gunung mulal ‘bangun’ dari tidur nya
setelah letusan terakhir. Peristiwa ini adalah peristiwa yang sering terjadi di dunia dan
dampaknya lebih dirasakan bagi orang yang tinggal di daerah pegunungan.
Gunung meletus sendiri mengeluarkan berbagai material, lava dan semburan awan panas.
Semburan awan panas tersebut memiliki zat-zat yang berbahaya diantaranya: SO2, H2S, dan
NO2 serta material beracun.
Pada tahun 2010 menurut Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (PusdalopsBNPB) dinyatakan korban tewas mencapai
275 orang, termasuk wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah (Detik, 2010). Kerugian dari
letusan Gunung Merapi dinyatakan sekitar Rp 4,23 triliun. Angka tersebut didapatkan dari
rusaknya berbagai fasilitas umum dan perumahan. Selain itu, bencana juga berdampak pada
kegiatan ekonomi seperti pertanian dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Menurut
Kepala Pusat Data Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, kerugian dari sektor UMKM
sebanyak Rp 382 miliar atau setara dengan 12,4% dari total kerugian bencana letusan
Gunung Merapi (Republika, 2011).
Banyaknya korban dan kerugian materi tentu saja menimbulkan rasa duka bagi masyarakat
setempat, akan tetapi setelah bencana terjadi, sekelompok masyarakat bangkit kembali
bahkan dengan melihat potensi pasca bencana. Potensi dalam hal ini adalah kegiatan
ekonomi yang dapat membantu masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhannya dan
meningkatkan kesejahteraannya.
Triyono, salah seorang korban letusan Gunung Merapi merasa perlu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat setempat setelah terjadinya bencana. Selanjutnya dia berinisiatif
membuat usaha tour yang diberi nama “Merapi Lava Tour”. Aktivitas dari usaha tersebut
berupa memfasilitasi wisatawan untuk melihat dan merasakan pengalaman bencana
meletusnya Gunung Merapi melalui kunjungan ke lokasi bencana, museum, dan objek-objek
lainnya yang berhubungan dengan letusan gunung.
Contohnya dalam pengelolaan objek wisata dan kelompok tour, dilakukan koordinasi oleh
Kepala Desa. Seperti dalam penentuan dan pengelolaan biaya masuk objek wisata
dikoordinasikan oleh Kepala Desa. Hasilnya digunakan untuk membantu penyintas bencana
letusan Gunung Merapi, terutama lansia yang sudah tidak dapat bekerja. Selanjutnya
keuntungan dari kegiatan wisata dilakukan pembagian secara proporsional dan adil diantara
setiap orang yang terlibat, seperti pemilik Jeep, sopir, dan kelompok masyarakat.
Bencana alam memang tidak dapat terhindarkan, akan tetapi dapat diantisipasi dengan
kesadaran akan risiko bencana yang ada di sekitar kita. Serta melalui berkembangnya
Merapi Lava Tour menunjukkan bahwa walaupun bencana alam menimbulkan kedukaan
dan kerugian, masih ada potensi untuk bangkit kembali dan mengembangkan usaha sosial
dari bencana yang telah terjadi. Kegiatan usaha sosial bukan hanya untuk meningkat
keuntungan saja. Tetapi dapat pula membantu penyintas lain yang menghadapi kesulitan
untuk mandiri pasca bencana.
Dalam pengembangan usaha sosial, kita dapat melihat bahwa dibutuhkan inisiator yang
berani melakukan inovasi baru dan mengajak masyarakat sekitar untuk berkelompok. Dalam
mencapai keberhasilan usaha sosial, dibutuhkan koordinasi yang baik antara pelaku usaha
sosial, masyarakat sekitar, serta pemerintah lokal. Melalui kerja sama dan kolaborasi
berbagai kegiatan usaha sosial akan lebih mudah berkembang dan memberikan dampak
sosial ekonomi bagi seluruh pihak.
4. Hambatan apa dalam pengengambangan potensi yang ada di sekitar objek wisata lava
Tour dan bagaimana solusinya!
Kuranangnya pelayanan yang baik dan tidak terlalu banyak yang harus di explore hanya
bekas dari letusan gunung merapi saja. Solusinya, mungkin bisa ditambahkan tourguide,
menata dengan baik seperti museum mini Sisa Hartaku, karena itu sebuah peninggalan
sejarah yang ada disana.
B. Gua Pindul
1. Gua Pindul merupakan fenomena dari tenaka tektonik pada gerak Epirogenetik
jelaskan!
Gerak epirogenetik. Bagi negara yang terletak di gugusan gunung api dunia (ring of fire)
seperti Indonesia, gempa bumi tentu bukan lagi hal yang asing, bahkan ini sering terjadi.
Sejarah mencatat, hingga Januari 2021, setidaknya lebih dari 45 peristiwa gempa bumi
sebagai akibat adanya aktivitas tektonik, atau disebut pula tektonisme, telah terjadi di
Indonesia.
Tektonisme sendiri bisa diartikan sebagai tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan
perubahan letak dan bentuk pada kulit bumi. Dalam proses ini, terjadi pergeseran
lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang
sangat kecil hingga yang sangat besar.
Untuk diketahui, ketebalan kulit bumi relatif tipis sehingga mudah terpecah menjadi
potongan-potongan tidak beraturan yang disebut lempeng tektonik. Lempeng tersebut
bergerak secara horizontal maupun vertikal karena pengaruh arus konveksi dari lapisan
astenosfer di bawahnya.
Berdasarkan luas dan kurun terjadinya, gerakan lempeng tektonik dapat dibedakan
menjadi dua, yakni gerak epirogenetik dan orogenetik.
Gerak epirogenetik adalah gerak lapisan kerak bumi yang relatif lambat, berlangsung
dalam waktu yang lama serta meliputi daerah yang luas. Gerakan ini mengakibatkan
permukaan bumi bergerak secara vertikal, baik naik maupun turun. Gerak ini dibedakan
menjadi dua, yaitu epirogenetik positif dan epirogenetik negatif.
Epirogenetik positif bisa diartikan sebagai gerak turunnya daratan sehingga permukaan
air laut solah-olah terlihat naik.
Goa Pindul memang ada sejak dulu, bahkan mungkin tidak ada orang yang pernah tahu
secara pasti kapan goa ini terbentuk. Gua Pindul terbentuk secara alami mungkin
berjuta-juta tahun yang lalu sebelum masehi. Tidak ada unsur buatan manusia
sedikitpun hingga membentuk lorong gua. Kealamian gua masih kami jaga hingga
sekarang.
Sebelum dibuka sebagai obyek wisata, Goa pindul hanya dijadikan tempat untuk
aktivitas warga sekitar diantaranya untuk mandi, mencuci pakaian atau tempat
memancing.
Mandi di sungai ini mungkin dilakukan warga sekitar tiap harinya, karena airnya yang
bersih dan selalu mengalir tidak terkontaminasi limbah pabrik dsb.
Selain untuk mandi aktivitas lain yang dilakukan oleh warga sekitar adalah untuk
mencuci pakaian sehari-hari. Namun anda tidak perlu khawatir, saat ini kegiatan
tersebut sudah dilarang pada siang hari atau jika masih kemungkinan masih ada
pengunjung yang datang kegiatan tersebut tidak diperbolehkan.
Kegiatan lainnya adalah sebagai lokasi mancing yang strategis. Banyak ikan yang
berhabitat, warga sekitar mencarinya sebagai lauk makan mereka sehari-hari. Dan
sampai saat ini pun masih dilakukan kegiatan ini oleh warga sekitar di malam hari. Anda
pun boleh mencobanya saat berhomestay disini.
Pada tahun 2010 akhir Goa pindul mulai dibuka sebagai obyek wisata oleh pokdarwis
dari warga sekitar. Awalnya adalah sebuah ide dari seorang mahasiswa di salah
universitas negeri di Yogyakarta (UGM), yang melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di
Dusun Gelaran. Ingin meneliti bebatuan dan kedalaman air di dalam Goa Pindul.
Setelah masuk dan melihat keindahan didalam Goa, beberapa orang dari mereka
mempunyai gagasan yang cukup mengagumkan mempunyai pemikiran yang
menakjubkan bahwa Goa Pindul ini layak untuk dijadikan obyek wisata.
Menindak lanjuti ide dari sang mahasiswa tersebut, akhirnya beberapa bulan kemudian
dilakukan penelitian mendalam dan terus menerus untuk meneliti dari segi keamanan
dan kelayakan goa untuk wisata. Akhirnya pada 10 Oktober 2010 warga dan beserta
pemerintah daerah meresmikan Goa Pindul sebagai obyek wisata minat khusus.
3. Potensi apa yang dapat dikembangkan di sekitar objek wisata Gua Pindul!
Wisata Goa Pindul Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, saat memiliki omset rata-rata mencapai 3 Milyar
pertahun. Angka yang cukup fantastis sekelas UMKM” kata Arif Sulistyo, Pengelola Desa
Wisata Bejiharjo Dewa Bejo.
“Saat ini, telah dilakukan kerjasama dengan banyak pihak, khususnya melalui program
CSR. Harapan kedepan adalah meningkatkan jalinan kemitraan strategis baik dengan
lembaga lokal Karang Taruna ataupun dengan pihak pemerintah, swasta dan termasuk
perguruan tinggi agar program pengembangan keterampilan dan pengetahuan SDM
khususnya terkait pengelolaan wisata dapat berkelanjutan serta terus meningkat”,
pungkas Arif.
4. Hambatan apa dalam pengembangkan potensi yang ada di sekitar Gua Pindul, dan
bagaimana solusinya!
Salah satu aspek yang sangat jelas terlihat dimana konsep pariwisata berbasis komunitas
sedang berjalan di Goa Pindul adalah pengelolaan yang dilakukan swadaya oleh
masyarakat sekitar. Selain pengelolaan, banyak juga warga sekitar yang bekerja di objek
wisata Goa Pindul. Di sinilah, partisipasi masyarakat menjadi penting karena salah satu
kunci sukses pariwisata yang berbasis masyarakat adalah adanya keterlibatan
masyarakat. Bentuk partisipasi dari masyarakat sekitar adalah ikut terlibat langsung
dalam tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan, serta mengevaluasi kontribusi
masing- masing. Tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam pariwisata Goa Pindul
terkait langsung dengan sangat positifnya sikap mereka terhadap kegiatan wisata yang
ada di desa mereka. Sikap positif masyarakat ini disebabkan oleh kepuasan mereka atas
dampak pariwisata terhadap ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan. Walaupun tingkat
keterlibatan masyarakat dalam pariwisata tergolong tinggi yang disertai dengan sikap
positif mereka terhadap dampak pariwisata itu sendiri, masih terdapat beberapa
kendala bagi mereka untuk terlibat yaitu: kurangnya pengetahuan tentang industri
pariwisata, kondisi perekonomian keluarga, peraturan kebijakan pengelola, dan
kurangnya kemampuan berbahasa inggris.
Perubahan sosial-budaya yang dialami masyarakat sekitar obyek pariwisata sudah terasa
ketika awal-awal pariwisata Goa Pindul mulai dibuka untuk umum, Pandangan dan
pemikiran masyarakat sudah mulai berorientasi kepada profit peningkatan
perekonomian dan daya pikir yang kreatif dari yang sebelumnya hanya mengandalkan
satu pekerjaan yang hasilnya tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga. Datangnya
pengunjung dari berbagai daerah di pelosok negeri ini tentunya banyak membawa
unsur-unsur budaya yang dapat terakulturasi dengan kehidupan masyarakat lokal
seperti pertukaran bahasa, alat kerajinan dan kesenian, Kebudayaan yang hampir punah
dari masyarakat lokal dapat kembali hidup dan lestari melalui pementasan kesenian
yang diadakan pengelola desa wisata bejiharjo.
Maka untuk menindak lanjuti berbagai dampak yang timbul dari pengembangan
pariwisata Goa Pindul perlu diaplikasikan progam ekowisata. Ekowisata merupakan
sebuah konsep pengembangan yang mementingkan akan keberlanjutan lingkungan,
mengedepankan unsur pendidikan serta dapat meningkatkan perekonomian mayarakat
sekitar dan yang menjadi pelakunya adalah masyarakat setempat dengan demikian
dalam pengembangan ekowisata yang diuntungkan adalah masyarakat sekitar, jadi
perlu perhatian lebih terutama bagi pemerintah dan stakeholder pariwisata dalam
mendampingi pengembangan destinasi wisata.
C. PANTAI INDRAYANTI
1. Jenis laut apa objek wisata Pantai indrayanti jelaskan!
Pantai Indrayanti adalah salah satu tempat wisata pantai di Jogja yang sering
direkomendasikan pada wisatawan. Nama pantai Indrayanti sendiri sudah cukup dikenal
di kalangan wisatawan baik lokal ataupun manca negara.
Sama seperti tipikal pantal selatan di wilayah gunung kidul, pemandangan disini tidak
kalah indahnya. Bentang pantai yang cukup luas, pasir halus, dan laut biru lepas yang
bersih. Jika anda merasa jenuh di Malioboro, tempat ini bisa jadi tujuan.
Pantai ini memiliki latar belakang yang cukup unik. Kalau kita dengar namanya, rasanya
berbeda dengan pantal lain di daerah ini. Pantal lain blasanya menggunakan nama
tempat, sedangkan pantai yang satu ini berbeda.
2. Potensi apa yang dapat dikembangkan disekitar objek wisata pantai Indrayanti!
Pantai Indrayanti menjadi salah satu destinasi pilihan wisata bahari di Kabupaten
Gunungkidul, D.I.Yogyakarta yang potensial untuk dikembangkan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui potensi wisata, pemahaman dan persepsi responden
dalam pengembangan wisata, serta peluang usaha masyarakat di kawasan wisata Pantai
Indrayanti. Penelitian dilakukan pada bulan Febuari 2019 dengan menggunakan metode
studi kasus yang bersifat deskriptif kualitatif. Pengambilan data dilakukan secara
purposive sampling dengan menyebar kuesioner dan wawancara terhadap masing-
masing 30 responden wisatawan, masyarakat lokal dan pengelola. Data dianalisis secara
deskriptif dengan skala Linkert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi wisata
pantai Indrayanti dan wisata kuliner serta sarana prasarana dalam kategori baik.
Pemahaman tentang potensi wisata pantai dan persepsi respoden terhadap
pengembangan dan peran serta pemerintah termasuk dalam kategori baik. Prospek
peluang usaha di Pantai Indrayanti baik dengan jenis usaha yang mempunyai prospek
yaitu penyewaan tikar dan payung.
4. Dukungan seperti apa yang diperlukan untuk pengembangan objek wista pantai
Indrayanti!
Tahap evaluasi isu strategis telah memperoleh lima isu yang paling strategis dan
memerlukan prioritas pemecahan. Masing-masing Kelima akan isu tersebut dirumuskan
strategi guna peningkatan obyek wisata pantai Gunungkidul, di perumusan Kabupaten
strategi pengembangan obyek wisata pantai di Kabupaten sebagai berikut: Gunungkidul
adalah
D. Candi Prambanan
Adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad
ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama
Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa
pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasati Siwagrha
nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahsa Sansekerta yang
bermakna ‘Rumah Siwa’), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini
bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan
bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Nama Prambanan, berasal dari nama desa tempat candi ini berdiri, diduga
merupakan perubahan nama dialek bahasa Jawa dari istilah teologi Hindu Para
Brahman yang bermakna “Brahman Agung” yaitu Barhman atau realitas abadi
tertinggi dan teragung yang tak dapat digambarkan, yang kerap disamakan
dengan konsep Tuhan dalam agama Hindu. Pendapat lain menganggap Para
Brahman mungkin merujuk kepada masa jaya candi ini yang dahulu dipenuhi
oleh para brahmana. Pendapat lain mengajukan anggapan bahwa nama
“Prambanan” berasal dari akar kata mban dalam Bahasa Jawa yang bermakna
menanggung atau memikul tugas, merujuk kepada para dewa Hindu yang
mengemban tugas menata dan menjalankan keselarasan jagat.
I. Pembersihan/cleaning
Prinsip pembersihan dimulai dengan metode, bahan, dan alat yang paling
sederhana untuk mengurangi dampak negatif terhadap objek. Jika belum
berhasil maka digunakan peralatan yang lebih modern dan menggunakan
bahan kimia bila perlu. Metode pembersihan dalam konservasi meliputi: