PENDAHULUAN
memiliki lereng yang curam dan tajam atau bisa juga dikelilingi oleh
Terdapat tiga jenis tipe utama dari gunung. Gunung api, gunung
terbanyak di dunia memiliki tanah yang subur sebagai manfaat dari abu
Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Gunung
mengalami erupsi (puncak keaktifan) setiap dua sampai lima tahun sekali
dan dikelilingi oleh permukiman yang sangat padat. Sejak tahun 1548,
1
puncaknya. Di lerengnya masih terdapat permukiman sampai ketinggian
1700 m dan hanya berjarak empat kilometer dari puncak. Oleh karena
tingkat kepentingannya ini, Merapi menjadi salah satu dari enam belas
gunung api dunia yang termasuk dalam proyek Gunung Api Dekade
tahun 1006 , 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan terbaru, 2010,
sekarang.
tersebut mulai dari perubahan kondisi objek wisata, jumlah kunjungan dan
yang dihasilkan akibat erupsi tidak selalu negatif, tetapi bisa juga erupsi
dalamnya.
2
1.2 Rumusan Masalah
Merapi
lingkungan.
3
Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk menyusun karya
1. Metode Observasi
objek. Oleh karena itu, penulis menggunakan metode ini agar lebih
2. Metode Wawancara
3. Metode Kepustakaan
terkait dengan objek tersebut dan mencari informasi dari situs internet.
HALAMAN JUDUL
4
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN MOTTO
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
5
BAB II
Indonesia adalah salah satu negara yang berada pada jalur Ring of
Fire, yaitu daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan
6
km dari Magelang, lebih kurang 25 km dari Klaten dan sekitar 27,5 km
dari Boyolali.
Kelud di Jawa Timur dan gunung Awu di pulau sangir, Sulawesi Utara
Gunung Merapi terletak di titik silang dua buah sesar, yaitu sesar
yaitu erupsi pusat dan erupsi samping. Erupsi pusat adalah erupsi yang
keluar melalui kawah utama dan erupsi samping, erupsi yang keluar
celah dan esrupsi eksentrik. Erupsi samping adalah erupsi yang muncul
7
langsung dari dapur magma melalui kepundan tersendiri
(Phsycologymania, 2013).
perubahan tata guna lahan dan juga membawa dampak terhadap lahan
lahan pertanian hancur dan ribuan ternak mati. Kerusakan pada bidang
orang tewas, 400.000 orang dievakuasi, dan 2.300 unit rumah hancur.
Gunung Merapi adalah erupsi abu dan pasir yang menutupi lahan
pertanian dengan ketebalan abu dan pasir yang bervariasi untuk setiap
lokasi tergantung jarak dari pusat letusan dan arah dan kecepatan
lapisan olah bagian atas tanah oleh abu dan rusaknya tanaman yang
tumbuh diatasnya.
8
Abu vulkanik yang baru keluar dari gunung berapi berdampak
serta rusaknya fasilitas air bersih. Sumber air dan pasokan air terbuka
lainnya, seperti sungai, danau, atau tangki air, pun sangat rentan
terhadap hujan abu. Abu yang bersifat asam, yang bersenyawa dengan
9
masyarakat peternak memiliki kandang ternak di setiap rumahnya,
air sulit dicari untuk memelihara ternak. Belum lagi sumber pakan
ternak juga sulit didapatkan akibat tidak adanya rumput yang tumbuh
hidup dijual. Hal ini lah yang membuat peternak kehilangan mata
bisa akibat paparan akut jangka pendek atau dalam beberapa hari dan
10
disertai batuk kering), batuk dahak, mengi, sesak napas, dan iritasi
pada jalur pernapasan. Gangguan ini akan lebih berat bila terkena pada
paru-paru serta luka di saluran napas. Luka ini seperti codet di kulit
tubuh juga bisa terkena dampak abu berupa gatal-gatal, iritasi, dan
ini bisa juga diakibatkan oleh perubahan kualitas air yang sudah
bersifat korosif.
erupsi Gunung Merapi, juga ada dampak positif yaitu pasir dan abu
11
vulkanik yang mengadung silika dan besi merupakan pasir kualitas
dan bata ringan. Demikian juga kandungan kimia dari abu vulkanik
12
Kondisi perekonomian di beberapa wilayah Kabupaten Magelang
nyaris lumpuh pasca hujan abu dan pasir erupsi Merapi, sementara
Muntilan di beberapa titik tidak ada toko yang buka, begitu juga di
hasil upah kerja hari ini adalah untuk biaya hidup esok hari.
hijauan dari luar daerah yaitu dari Kabupaten Gunungkidul dan Kab.
dengan harga sangat murah yaitu 50% dari harga normal. Pemerintah
13
yang mati, yakni 8,5 juta untuk ternak induk, 5,5 juta untuk ternak
dara, dan 3,5 juta untuk ternak yang masih kecil. Sebenarnya dengan
kopi. Pada kondisi normal (tidak ada aktivitas Merapi) produksi susu
sebesar 9-10 liter per hari per ekor, dengan adanya aktivitas Merapi
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gunungapi diklasifikasikan berdasarkan dua sumber erupsi yaitu
erupsi pusat dan erupsi samping. Erupsi pusat adalah erupsi yang keluar
melalui kawah utama dan erupsi samping, erupsi yang keluar dari lereng
tubuhnya. Erupsi samping dapat dibedakan sebagai erupsi celah dan
esrupsi eksentrik. Erupsi samping adalah erupsi yang muncul pada
retakan/sesar dapat memanjang sampai beberapa kilometer. Erupsi
eksentrik adalah erupsi samping tetapi magma yang keluar bukan dari
kepundan pusat yang menyimpang ke samping melainkan langsung dari
dapur magma melalui kepundan tersendiri (Phsycologymania, 2013).
Adanya erupsi Gunung Merapi menimbulkan dampak langsung
maupun tidak langsung bagi lingkungan sekitar. Adapun dampak
langsung akibat erupsi Gunung Merapi antara lain perubahan lahan yang
sangat signifikan, terutama terkait dengan perubahan tata guna lahan dan
juga membawa dampak terhadap lahan yang terkena erupsi. Akibat erupsi
Gunung Merapi ratusan hektar lahan pertanian hancur dan ribuan ternak
mati. Kerusakan pada bidang peternakan dan pertanian ini diiringi dengan
menurunnya jumlah produksi komoditas unggulan, yakni susu, sehingga
mengindikasikan bahwa banyak peternak kehilangan mata pencaharian.
15
Ditambah dengan penutupan lapisan olah bagian atas tanah oleh abu dan
rusaknya tanaman yang tumbuh diatasnya. Abu vulkanik juga dapat
mengakibatkan terkontaminasinya air bersih, tersumbatnya saluran air,
serta rusaknya fasilitas air bersih. Konsentrasi dan ketebalan abu yang
tinggi dapat menyebabkan kematian pada beberapa tanaman. Demikian
juga pasokan air untuk pertanian menjadi tercemar, sehingga risiko gagal
panen menjadi semakin besar. Erupsi gunung biasanya diikuti dengan
peningkatan kondensasi di atmosfer sehingga memicu terjadinya hujan
dengan intensitas cukup tinggi. Hujan dengan intensitas tinggi bisa
menggelontorkan material vulkanik yang masih tersisa di puncak gunung
dan berpotensi menimbulkan banjir ataupun longsor.
Sedangkan dampak tidak langsung adanya erupsi Gunung Merapi
adalah hilangnya mata pencaharian masyarakat setempat, gangguan
kesehatan yang berkepanjangan, dan masalah transportasi. Namun,
disamping itu adanya erupsi Gunung Merapi juga membawa berkah bagi
lingkungan, yaitu tanah sekitar menjadi subur, dan material pasir Gunung
Merapi dapat dimanfaatkan masyarakat untuk bahan bangunan.
Peristiwa erupsi Gunung Merapi juga perlu penanganan pasca erupsi,
hal yang dapat dilakukan antara lain : Melakukan evakuasi terhadap
masyarakat yang terkena erupsi Gunung Merapi, menginventarisir data,
mencakup sebaran dan volume hasil letusan; mengidentifikasi daerah
yang terancam bencana; memberikan saran penanggulangan bencana;
memberikan penataan kawasan jangka pendek dan jangka panjang;
melakukan perbaikan infrakstruktur yang rusak, dll.
3.2 Saran
Peran pemerintah dalam mengenali tanda-tanda bencana perlu
diperkuat agar dapat memberikan pengarahan kepada masyarakat dalam
evakuasi.BNPB dan BPBD selaku lembaga yang berfungsi dalam
perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan
penanganan pengungsi serta pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan
penanggulangan bencana diharapkan dapat bertindak secara cepat, tepat,
16
efektif dan efisien dalam meminimalisir bencana.Koordinasi dengan
lembaga terkait terutama Dinas Kesehatan sangat diperlukan untuk
mengurangi dampak kesehatan yang dialami masyarakat.Demikian juga,
koordinasi dengan lembaga lainnya seperti Badan Lingkungan Hidup,
Palang Merah Indonesia serta LSM diperlukan untuk penanganan dampak
yang lebih lanjut.
17