Fidel Castro Do Ceu Luis Geronimo M.M Lui Fabiola Dos M.N De Camoes Erita Mariazinha A. Pereira Abilio Amaral Simoes 101101025 101101006 101101064 101101035 101101060
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Merapi (ketinggian puncak 2.968 m) adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara.
B. Identifikasi Masalah
Merapi termasuk gunungapi yang sering meletus.Sampai oktober 2010, erupsi yang tercatat sudah mencapai 83 kali kejadian. Secara rata-rata selang waktu erupsi Merapi terjadi antara 2 5 tahun (periode pendek), sedangkan selang waktu periode menengah setiap 5 7 tahun sehingga dampaknya pun sangat besar.
C. Pembatasan Masalah
Dalam tulisan ini penulis hanya akan membahas berkaitan dengan permasalahan yang terjadi sesudah erupsi merapi.
D. Perumusan Masalah
Seperti yang kita ketahui bersama, gunung merapi merupakan salah satu gunung yang sangat berbahaya karena menurut catatan modern, gunung merapi mengalami erupsi (puncak keaktifan) setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh pemukiman yang sangat padat. Sejak tahun 1548, gunung merapi sudah meletus sebanyak kurang lebih 68 kali.
E. Tujuan Penulisan
Tulisan ini disusun untuk mensosialisasikan bahaya bencana erupsi Gunung Merapi agar supaya dikemudian hari tidak jatuh lagi banyak korban baik jiwa maupun harta benda.
F. Manfaat Penulisan
Karya ilmiah ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam penanggulangan bahaya erupsi Gunung Merapi pada khususnya, dan gunung Merapi lain pada umumnya.
BAB II PERMASALAHAN
A. Dampak Negatif akibat erupsi Merapi 1. Merapi pada saat meletus mengeluarkan lava pijar yang sangat berbahaya bahkan bisa menhacurkan flora dan fauna di sekitarnya bahkan nyawa manusia. 2. Mengeluarkan gas yang sangat panas 3. Pada saat meletus lava pijar akan bercampur dengan air yang menbentuk lahar panas yang sangat berbahaya
4. Lava yang menumpuk di puncak gunung akan hanyut dan turun ke bawah bersama air hujan sebagai lahar dingin. 5. Abu vulkanik di udara pada saat erupsi akan menggangu penerbangan dan merusak tanaman
C. Geologi Merapi
Gunung Merapi adalah gunung termuda dalam rangkaian gunung berapi yang mengarah ke selatan dari Gunung Ungaran. Gunung ini terbentuk karena aktivitas di zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke bawah Lempeng Eurasia menyebabkan munculnya aktivitas vulkanik di sepanjang bagian tengah Pulau Jawa.
2. Erupsi 2006 Di bulan April dan Mei 2006, mulai muncul tanda-tanda bahwa Merapi akan meletus kembali, ditandai dengan gempa-gempa dan deformasi. 3. Erupsi 2010 Peningkatan status dari normal aktif menjadi waspada pada tanggal 20 September 2010 direkomendasi oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta.
3. Penyadaran masyarakat dalam menghadapi bahaya erupsi Merapi Baik dari pihak Pemerintah daerah harus menyiapkan segala sesuatu hal yang akan terjadi apabila Gunung Merapi meletus atau bergejolak. 4. Pemanfaatan material letusan gunung Merapi Banyak material seperti pasir, batu, krikil, yang selain berfungsi untuk menyuburkan tanah juga bisa dipergunakan sebagai bahan bangunan .
BAB IV PENUTUP
Dilihat dari permasalahan-permasalahan yang terjadi pada saat erupsi merapi 2010 dapat dikatakan telah menberikan kerugian yang besar bagi masyarakat maupun negara, khususnya Daerah Istimew Yogyakarta.