Anda di halaman 1dari 16

KARYA TULIS ILMIAH

LAVA TOUR MERAPI

Disusun oleh :
Nama : PATWA PATIMAH
Kelas : XII IPS 2

PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 CISAGA
Jl.Raya Cisaga-Ciamis No.814 (0265) 2730940
Dsn.Sembungjaya Desa Mekarmukti Kec.Cisaga
2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Meli Novita, M.M.Pd. Hendrawati, S.S


NIP. 198205102023212009 NIP. 198210062023212012

Mengetahui,

Wakasek Kurikulum, Kepala Sekolah,

H. Heryadiana, S.Pd Drs. H. Solihin, M.Pd


NIP. 196910011996011002 NIP. 196407201989031010

i
ABSTRAK

Erupsi Merapi tahun 2010 meninggalkan bekas yang mendalam bagi warga
yang menjadi penyintas. Kerugian korban jiwa dan material tidak terhindarkan.
Kehilangan tempat tinggal dan lahan pekerjaan menjadi hal yang sangat vital bagi
korban erupsi. Keberlangsungan sosial ekonomi masyarakat pasca bencana sering
tertinggal dan tidak dapat terpenuhi hanya dari bantuan yang ada. Akan tetapi, bencana
erupsi Merapi tidak seterusnya membawa kesengsaraan. Merapi Lava Tour menjadi
daya tarik wisata baru dan sebagai batu pijakan kebangkitan masyarakat pasca bencana
di Padukuhan Pelemsari dan Pangukrejo. Khususnya dalam atraksi wisata Jeep Merapi
Lava Tour yang hingga saat ini masih diminati wisatawan. Penelitian yang dilakukan
oleh penulis dilaksanakan di Padukuhan Pelemsari dan Pangukrejo, Kelurahan
Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Sasaran penelitian penulis adalah pengelola jeep
wisata Merapi Lava Tour yang beroperasi di Pelemsari dan Pangukrejo. Penelitian ini
dilakukan untuk mencari tahu bagaimana strategi pengelola jeep Merapi Lava Tour
dalam pemberdayaan masyarakat pasca bencana erupsi Merapi 2010. Penelitian ini
menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat kegiatan yang dilakukan oleh pengelola jeep Merapi
Lava Tour yang berdampak pada pemberdayaan masyarakat, yaitu: 1) membuka
lapangan kerja baru sebagai pengemudi jeep wisata Merapi, 2) memberikan prioritas
bagi warga korban bencana dalam perekrutan anggota driver jeep wisata, 3)
memberikan pelatihan kebencanaan untuk situasi gawat darurat bencana jika
diperlukan. Hal tersebut sesuai dengan prinsip pemberdayaan masyarakat oleh Totok
Mardikanto dalam bukunya Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan
Publik (2019).

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nyalah, karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas Karya Tulis Ilmiah di SMA Negeri 1 Cisaga. Dengan membuat karya tulis
ini, penulis mengharapkan mampu menambah pengetahuan tentang Lava Tour Merapi
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis banyak mengalami kesulitan,
terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun berkat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan
cukup memuaskan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yamg ikut serta terlibat dalam penyusunan karya
ilmiah ini.
Penulis sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif dan membangun, guna
penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Cisaga, Februari 2024

Patwa Patimah

iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 2
BAB II KERANGKA TEORI ................................................................................... 3
2.1 Landasan Teori .............................................................................................. 3
2.2 Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 4
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................... 5
3.1 Jenis Penelitian .............................................................................................. 5
3.1.1 Tujuan Dasar .......................................................................................... 5
3.1.2 Tempat Pelaksanaan Pengamatan .......................................................... 5
3.1.3 Tujuan Umum ........................................................................................ 5
3.1.4 Sifat-Sifat Masalah ................................................................................. 5
3.1.5 Ruang Lingkup Pengujian ...................................................................... 6
3.2 Populasi Dan Sampel Pengamatan ................................................................ 6
3.3 Jenis, Sumber Dan Teori Pengumpulan Data ................................................ 6
3.4 Teknik Analisis .............................................................................................. 6
BAB IV PEMBAHASAN PENGAMATAN ............................................................. 8
4.1 Gambaran Umum .......................................................................................... 8
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................................. 8
4.3 Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 9
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 10
5.1 Daftar Pustaka ............................................................................................. 10
5.2 Kesimpulan .................................................................................................. 10
5.3 Saran ............................................................................................................ 10
5.4 Lampiran – Lampiran .................................................................................. 11

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam tempat destinasi
wisata yang unik, seperti: candi, bangunan bersejarah, pantai, danau, dan gunung
berapi. Terdapat 127 gunung berapi aktif yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia. Sebanyak 69 gunung di antaranya terus mendapat pantauan intensif
karena ditemukan aktivitas magma di dalamnya. Meskipun demikian, gunung
berapi masih boleh dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara
selama masih berada dalam status aman.
Salah satu gunung berapi yang menjadi tempat destinasi wisata populer
yaitu Gunung Merapi di Yogyakarta. di ujung utara Yogyakarta, wisatawan dapat
melihat Gunung Merapi setinggi 2978 meter dengan diameter 28 kilometer, luas
300- 400 km2 , dan volume 150 km3 . Gunung Merapi dinobatkan menjadi “The
Decade Volcano of The World” oleh The International Disaster Reduction di
bawah naungan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1994.
Selain tempat wisata baru, semakin banyak pula jasa wisata jeep lava tour
bermunculan di kawasan lereng Gunung Merapi. Jeep lava tour merupakan
perjalanan wisata singkat menyusuri kawasan terdampak erupsi Gunung Merapi
dengan mengendarai mobil berjenis jeep. Pengunjung yang berwisata
menggunakan mobil jeep ini sudah dilengkapi dengan seorang driver yang
merangkap menjadi fotografer dan tour guide. Selama perjalanan, driver akan
menceritakan hal-hal yang berubah secara signifikan antara sebelum dan
sesudah peristiwa erupsi dari tahun ke tahun. Wisata jeep lava tour ini berpusat
di Dusun Kinahrejo, Kabupaten Sleman. Dusun ini merupakan dusun yang
mengalami kerusakan paling parah karena berada paling dekat dengan kawah
Gunung Merapi, salah satu keuntungan mengikuti wisata jeep lava tour yaitu
memperoleh informasi dan cerita tentang obyek wisata yang dikunjungi dari
driver jeep. Pengalaman yang pernah dialami oleh para driver jeep disampaikan
seperti reportase karena mereka merupakan warga lokal yang mengalami
peristiwa erupsi Gunung Merapi.
Gerbang Adventure merupakan salah satu perusahaan penyedia jasa wisata
jeep lava tour di kawasan lereng Gunung Merapi. Dengan mengendarai mobil
berjenis Willy’s, jeep yang digunakan saat Perang Dunia II, wisatawan diajak

1
menyusuri kawasan terdampak erupsi Gunung Merapi untuk melihat sisa
peninggalan dari peristiwa tersebut. Beberapa tempat yang dikunjungi, 4 antara
lain: Bunker Kaliadem, bekas rumah Mbah Maridjan, Museum Sisa Hartaku,
Sungai Kalikuning, dan obyek wisata Batu Alien.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana Objek Wisata Lava Tour Merapi?
2. Tempat sejarah apa saja yang terdapat di sekitar Objek Wisata Lava Tour
Merapi?
3. Bagaimana perkembangan Objek Wisata Lava Tour Merapi ?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun Tujuan Penelitian Karya Ilmiah ini adalah :
 Mengungkap Cerita Awal mula Lava Tour Merapi sehingga menjadi objek
wisata.
 Mengetaui sisa-sisa erupsi yang ada di sekitar Lava Tour Merapi.
 Memenuhi Tugas Karya Ilmiah.

1.4 Manfaat Penelitian


Memberikan Informasi kepada masyarakat terhadap tempat peninggalan
erupsi gunung merapi yang sekarang menjadi objek wisata Lava Tour Merapi
dan untuk lebih menjaga sehingga dapat dijadikan salah satu tempat wisata
sejarah.

2
BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Landasan Teori


A. Lava Tour Merapi
Lava Tour Merapi yang berada di Jogja merupakan salah satu
destinasi wisata yang menawarkan sensasi petualangan yang seru.
Lokasinya berada di kaki Gunung Merapi, di Kaliadem & Kaliurang.
Pasca terjadinya erupsi dahsyat yang terjadi pada Gunung Merapi
tahun 2010 yang lalu. Kawasan wisata Kaliurang kini mempunyai
penawaran paket wisata yang sangat menarik. Erupsi tersebut telah merubah
wajah Kaliadem yang dahulu merupakan daerah perkemahan yang hijau
dengan hamparan tanah yang luas, menjadi bekas erupsi Merapi yang
digunakan untuk destinasi wisata baru, yakni Jeep Lava Tour Merapi.
Dalam tour Merapi ini, Anda akan mengunjungi beberapa tempat
wisata, diantaranya Bunker Kaliadem, Batu Alien, Stonehenge Merapi,
Kalikuning, Rumah Mbah Maridjan, Museum Mini Sisa Hartaku.
Gunung Merapi menjadi salah satu gunung paling aktif yang ada di
Indonesia. Bahkan para peneliti geologi telah menggunakan objek Gunung
Merapi sebagai salah satu tempat penelitian, sebab disini tersimpan banyak
cerita dan juga informasi.
Mereka mengajukan teori tentang seperti apa kehebatan Gunung
Merapi. Salah satu peneliti yang merupakan ahli geologi dari Belanda,
Reinout Willem telah membuat asumsi bahwa Gunung Merapi sudah pernah
meletus hebat tahun 1006. Letusan hebat ini diperkirakan sebagai penyebab
mundurnya kerajaan Mataram kuno, yang kemudian berpindah tempat dari
Jawa Tengah ke daerah Jawa Timur.
Letusan Gunung Merapi yang terjadi pada 2006 dan 2010 merubah
wajah daerah sekitar gunung Merapi. Daerah yang semula berupa lahan
hijau menjadi tanah timbunan bekas lahar Merapi. Para wisatawan bisa
melihat dari dekat seperti apa material bekas letusan dari Gunung Merapi.
Wisatawan bisa menyaksikan bunker tempat perlindungan yang telah
merenggut nyawa 2 relawan kala itu.

3
Wisata lava tour yang ada di Merapi menjadi salah satu pilihan
wisata yang bisa membuat anda menikmati keindahan alam Gunung Merapi
sambil berpetualang. Memacu adrenalin saat melewati lintasan offroad.
Disana akan diajak untuk berkeliling Gunung Merapi dan menikmati
indahnya alam. Lalu melihat sisa erupsi yang ada di setiap lokasi
pemberhentian.
Berikut beberapa tempat menarik yang akan dilewati saat
menggunakan Jeep Lava Tour Merapi yaitu Museum Mini Sisa Hartaku,
Bunker Kaliadem, Petilasan Rumah Mbah Marijan, Kali Kuning,
Stonehenge Merapi dan Batu alien

B. Tempat/Keberadaan Lava Tour Merapi


Lava Tour Merapi merupakan tempat wisata Yogyakarta yang sangat
populer, bahkan terkenal juga ke daerah-daerah lainnya.
Lava Tour Merapi Sleman lokasinya terbilang cukup mudah di
jangkau. Terletak tidak jauh dari Taman Wisata Kaliurang. Lokasi Lava Tour
Merapi di Ngipiksari, Hargobinangun, Kec. Pakem, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55582.

2.2 Hipotesis Penelitian


Hasil penelitian menunjukan bahwa Objek Wisata Lava Tour Merapi
Sleman membuat perubahan objek-objek baru yang dari sisa erupsi merapi pada
tahun 2010 dan dimanfaatkan menjadi objek wisata serta sejarah bagi wisatawan
dan di sajikan dengan pemandangan yang indah di sekitarnya.

4
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


3.1.1 Tujuan Dasar
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif
analitis. Tujuan dari metode penelitian deskriptif ini adalah untuk
mendapatkan data yang mendalam mengenai penjelasan bagaimana Sejarah
Lava Tour Merapi.
Pada penelitian ini peneliti berfokus pada Objek Wista Lava Tour
Merapi di Wilayah tersebut dengan menggunakan pendekatan studi kasus,
yakni penelitian yang bertujuan untuk mempelajari sedalam-dalamnya
tentang objek wisata tersebut tersebut.

3.1.2 Tempat Pelaksanaan Pengamatan


Tempat pelaksanaan pengamatan dapat meliputi Seperti Objek
Wisata Lava Tour Merapi, dan beberapa Sisa-sisa erupsi merapi untuk
mempelajari dan mengetahui sejarah lava tour merapi tersebut.
Berada di Lava Tour Merapi, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta.

3.1.3 Tujuan Umum


Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan
pengetahuan atau penemuan baru. Untuk pembuktian, pengujian, serta
memverifikasi kebenaran pengetahuan yang sudah ada pada penelitian
sebelumnya.

3.1.4 Sifat-Sifat Masalah


Sifat penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik
satu variable atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan
antara variabel satu dengan variabel yang lain.

5
3.1.5 Ruang Lingkup Pengujian
Ruang lingkup dari karya ilmiah ini membahas mengenai obejek
wisata lava tour merapi serta sejarah sisa-sisa erupsi gunung merapi untuk
menambah pengetahuan sejarah yang ada di Indonesia, promosi Lava Tour
Merapi perlu di tingkatkan untuk dapat menarik minat para wisatawan.

3.2 Populasi Dan Sampel Pengamatan


Populasi penelitian ini meliputi Wisatawan Lava Tour Merapi, Pedagang
di sekitar wisata Lava Tour Merapi, warga sekitar serta tokoh masyarakat yang
ada di area wisata Lava Tour Merapi tersebut.
Sampel penelitian dipilih secara purposive atau sesuai dengan keinginan
peneliti yang dirasa cukup memadai untuk memberikan data. Caranya dengan
memilih mewawancarai orangg-orang yang ada di dalam kawasan objek wisata
Lava Tour Merapi.

3.3 Jenis, Sumber Dan Teori Pengumpulan Data


Berdasarkan sumbernya, pengumpulan data dapat menggunakan sumber
primer dan sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan datanya kepada pengumpul data, sedangkan sumber sekunder
merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data, misalnya hanya lewat orang lain atau lewat dokumen. Jika dilihat dari
teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan
dengan interview (wawancara), observasi dan dokumentasi.

3.4 Teknik Analisis


Dalam teknis analisis data ini terdapat empat langkah analisis yaitu
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan :
a. Pengumpulan data
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan tipe
studi kasus. Pengumpulan data menggunakan jurnal (catatan harian hasil
pengamatan tertulis selama kegiatan berlangsung) dan wawancara. Jurnal
dianalisa dengan cara menginterpretasikan isinya dan menentukan
manisfestasi yang terkandung di dalamnya. Wawancara ditrasnskripsikan,
kemudian di kodifikasi dan di interpretasikan sesuai theory.

6
Penelitian mencatat semua data secara objektif dan apa adanya
sesuai dengan hasil observasi dan wawancara dilapangan
b. Reduksi data
Reduksi data yaitu memilih hal – hal pokok yang sesuai dengan fokus
penelitian. Reduksi merupakan suatu bentuk analisis data yang
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasikan data –data yang telah di reduksi, memberikan gambaran
yang lebih tajam tentang hasil pengamatan dan mempermudah peneliti
untuk mencarinya jika sewaktu – waktu diperlukan.
c. Penyajian data
Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun,
memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
d. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan ini dilakukan setelah melaksanakan sebuah
penelitian dengan memperhatikan wawancara yang telah dilakukan,
dokumentasi yang dimiliki yaitu data-data awal yang belum siap digunakan
untuk analisis setelah data tersebut direduksi dan disajikan.

7
BAB IV
PEMBAHASAN PENGAMATAN

4.1 Gambaran Umum


Letusan Merapi 2010 adalah rangkaian peristiwa gunung berapi yang
terjadi di Merapi di Indonesia. Aktivitas seismik dimulai pada akhir September
2010, dan menyebabkan letusan gunung berapi pada hari Selasa tanggal 26
Oktober 2010, mengakibatkan sedikitnya 353 orang tewas, termasuk Mbah
Maridjan. Tanah yang hancur oleh siklus alam letusan Gunung Merapi kini mulai
bangkit, pertanian menjadi subur memberikan hasil bumi yang begitu melimpah,
banyak mata pencaharian baru masyarakat sekitar dari dampak letusan Gunung
Merapi salah satunya membuka pariwisata Lava Tour Merapi. Dengan menaiki
mobil jeep sudah bisa menikmati pemandangan indah dengan cuaca yang sangat
sejuk, kini mulai tampak Merapi yang berbulan bulan dikelilingi kabut asap
gelap kini memperlihatkan wajah tampannya.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian


Menikmati paronama alam serta kesejukan lereng Merapi menggunakan
jeep menjadi sensasi tersendiri bagi wisatawan. Tak heran, tingginya minat
wisata jeep Lava Tour Merapi membuat armada jeep melonjak. Tercatat saat ini
ada 800 jip yang beroperasi, tergabung dalam 29 komunitas dan dinaungi
asosiasi.
Sejarah Lava Tour Merapi menyingkap cerita menarik tentang bagaimana
petualangan di kaki Gunung Merapi, salah satu gunung berapi paling aktif di
Indonesia, menjadi daya tarik wisata yang menyenangkan bagi para pengunjung.
Wisata Lava Tour Merapi tidak hanya menyuguhkan pemandangan alam yang
menakjubkan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk
mengintip jejak-jejak kekuatan alam yang luar biasa. Dalam artikel ini, mari kita
jelajahi sejarah Lava Tour Merapi dan bagaimana petualangan ini telah menjadi
fenomena wisata yang sangat populer di Yogyakarta.
Jejak Letusan Gunung Merapi
Merapi, yang berarti "Gunung Api" dalam bahasa Jawa, telah memiliki
sejarah panjang letusan gunung berapi. Sejak abad ke-16, Gunung Merapi telah
meletus lebih dari 80 kali, termasuk letusan besar yang terjadi pada tahun 1930
dan 2010 yang mengakibatkan banyak kerusakan dan korban jiwa. Letusan-

8
letusan ini telah meninggalkan jejak-jejak lava dan material vulkanik yang
membentuk kawasan hutan lava yang indah di lereng gunung.
Perkembangan Wisata Lava Tour
Pada awalnya, petualangan ke kawasan hutan lava Merapi hanya
dilakukan oleh para peneliti, petualang, dan geolog yang tertarik dengan
fenomena vulkanik. Namun, seiring berjalannya waktu, potensi pariwisata dari
kawasan ini mulai dikenali. Beberapa penduduk lokal yang terdampak letusan
gunung berapi juga melihat kesempatan untuk menghidupkan kembali kawasan
tersebut sebagai destinasi wisata. Inilah awal mula perkembangan wisata Lava
Tour Merapi.
Keamanan dan Pengalaman
Dalam mengembangkan wisata Lava Tour Merapi, faktor keamanan
menjadi prioritas utama. Petualangan di sekitar gunung berapi aktif tentu
memiliki potensi bahaya, oleh karena itu, penduduk lokal dan otoritas terkait
bekerja sama untuk memastikan pengunjung dapat menikmati petualangan ini
dengan aman. Jalur-jalur wisata dan area yang aman untuk dikunjungi
ditetapkan, serta instruksi keselamatan diberikan sebelum perjalanan dimulai.
Sejarah Lava Tour Merapi membawa kita pada perjalanan petualangan di
kaki Gunung Merapi yang penuh keajaiban alam. Dari jejak-jejak letusan
gunung berapi yang megah hingga pengalaman menyenangkan dan mendidik
bagi pengunjung, Lava Tour Merapi telah menjadi destinasi wisata yang menarik
di Yogyakarta. Dengan keamanan yang terjamin dan pengalaman yang tak
terlupakan, Lava Tour Merapi adalah pilihan tepat bagi para petualang dan
pecinta alam yang ingin mengintip kekuatan alam yang luar biasa di kaki gunung
berapi yang legendaris ini.

4.3 Pengujian Hipotesis


Pengumpulan data secara sistematis yang dapat mendukung atau menguji
hipotesis yang diajukan. Misalnya, data tentang sejarah Lava Tour Merrapi serta
sisa-sisa peninggalan erupsi merapi yang ada di sekitar lava tour merapi tersebut.

9
BAB V
PENUTUP

5.1 Daftar Pustaka


https://id.linkedin.com/pulse/0878-7722-7474-sejarah-lava-tour-merapi-
menyenangkan-veronika-santika diakses 29 Februari 2024 Pukul 10.53 WIB
https://e-journal.uajy.ac.id/1408/2/1TI05125.pdf diakses 29 Februari 2024
Pukul 11.02 WIB
https://etd.umy.ac.id/id/eprint/3456/4/Bab%20I.pdf diakses 29 Februari 2024
Pukul 12.05 WIB

5.2 Kesimpulan
Obyek wisata “Lava Tour” merupakan tempat objek wisata yang terletak
di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Sleman, Yogyakarta. Tempat wisata ini
memberikan sensasi berbeda dari wisata pegunungan yang lain, karena kita bisa
menikmati udara sejuk pepohonan rindang, dan suasana hening. Tempat wisata
ini juga merupakan bumi perkemahan yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas,
seperti warung-warung permanen, bascamp pendakian merapi, area untuk
perkemahan serta disediakan rute perjalanan Lava Tour yang memudahkan
pengunjung untuk melihat eksotisme merapi dari dekat sehingga menjadikan
daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

5.3 Saran
Beberapa saran yang dapat diajukan penulis antara lain :
1. Meningkatkan pengembangan obyek wisata Lava Tour Merapi dengan
melihat aksesibilitas ke lokasi tersebut perlu penambahan atau tidak.
2. Memanfaatkan keberadaan masyarakat untuk bisa kerjasama dalam hal
apapun mengenai pengembangan obyek wisata Lava Tour Merapi .
3. Membuat promosi wisata dalam bentuk brosur atau media cetak lainnya.
4. Membuat warung minum dan makan untuk memenuhi kebutuhan
wisatawan.
5. Menambah jalinan kerjasama dalam bidang dana dan promosi wisata.

10
5.4 Lampiran – Lampiran

11

Anda mungkin juga menyukai