GULA DI PT.MADUKISMO
(KARYA TULIS)
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui/mengesahkan
Pembimbing
Acep Dodi
NIP.196609281989021001
Karya tulis ini berjudul SISTEM PENGOLAHAN TEBU TERHADAP HASIL AKHIR
PRODUK GULA DI PT.MADUKISMO bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
pengelolaan tebu terhadap hasil gula yang dihasilkan. Metode yang digunakan penulis adalah
metode observasi dan studi literature. Dan hasil yang diperoleh yaitu pengelolaan tebu yang baik
serta pemupukannya yang tepat akan menghasilkan produk gula yang baik. Disamping itu pula,
pemilihan pupuk untuk tanaman tebvu juga perlu diperhatikan, agar hasil gula sesuai dengan
yang diharapkan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahaesa karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nyalah, karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Karya Tulis
Ilmiah di SMA Negeri 2 Sumedang. Dengan membuat karya tulis ini, penulis mengharapkan
mampu menambah pengetahuan tentang energi yang dihasilkan oleh bahan bakar minyak tanah
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan cukup memuaskan. Oleh
karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
2. Pak H. Acep Dodi selaku guru pembimbing yang tidak lelah dan bosan untuk
3. Ibu Sri harjati S.Pd, selaku wali kelas yang telah membantu membimbing penulis selama
4. Ibu Ikeu S.Pd, sebagai Guru Bahasa Indonesia yang telah membantu membimbing
5. Guru-guru SMA Negeri 2 Sumedang yang telah memberikan masukan, kritik, dan saran
6. Orang tua dan keluarga tercinta yang banyak memberikan Semangat dan dorongan serta
informasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, cetak maupun elektronik, yang
Penulis sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan
karya ilmiah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat positif dan membangun, guna penulisan karya ilmiah yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan penulis, semoga karya tulis ilmiah ini dapat
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
dimana PS Madukismo merupakan salah satu unit produksi dari PT. Madu Baru selain pabrik
gula PG Madukismo. PT. Madu Baru merupakan PMDN dimana 65% saham dimiliki oleh
Sultan HB X dan 35% dimiliki oleh PT. Rajawali Nusantara Indonesia (salah satu BUMN
Pabrik alkohol ini mempunyai kapasitas 25.000 liter/hari, dimana 22.000 liter adalah
alkohol prima (95% v/v) dan 3.000 liter adalah alkohol teknis (94% v/v).
Adapun letak posisi PS Madukismo secara geografis yaitu 7 4' - 8 20' LS & 110 - 111
BT pada ketinggian 84 m dpl. Dibangun pada bekas PG Padokan yang berjarak 5 km di sebelah
selatan kota Yogyakarta, tepatnya di dsn.Padokan , Kel.Tirtonirmolo Kec. Kasihan Kab. Bantul,
Propinsi DI.Yogyakarta (dekat ring road Selatan Yogyakarta, dan wisata Kasongan Yogyakarta)
Pabrik Spirtus Madukismo mulai berproduksi sejak tahun 1959 dengan bahan baku tetes
tebu (molasses) yang dibeli dari Pabrik Gula Gondang, karena Pabrik Gula Madukismo masih
sedikit menghasilkan tetes dimana Pabrik Gula Madukismo mulai giling 1958 sebagai taraf
percobaan berproduksi gula. Di tahun ke-2, 1960, Pabrik Spirtus Madukismo mulai berproduksi
Saat ini Pabrik Gula Madukismo menghasilkan 150 ton tetes/hari (pada musim giling),
sedangkan PS Madukismo membutuhkan 90 ton tetes/hari untuk bahan baku pembuatan alkohol.
Untuk memudahkan penyusunan karya tulis ini penyusun membatasi masalah yang akan dibahas.
Penyusunan karya tulis ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan mengikuti UAN/UAS
tahun pelajaran 2013/2014. Selain itu penyusunan karya tulis ini juga bertujuan untuk hal-hal di
bawah ini.
Istimewa Yogyakarta. Letak posisi PS Madukismo secara geografis yaitu 7 4' - 8 20' LS & 110
Dengan adanya penulisan Karya Tulis ini penulis berharap agar ada manfaat yang dapat diambil,
1.4.1 Menambah wawasan dan pengalaman keilmuan yang lebih luas kepada penulis.
1.4.3 Membiasakan keteramppilan menulis laporan melalui prosedur penulisan karya ilmiah yang
benar
Metode observasi atau pengamatan adalah satu cara yang digunakan untuk memperoleh data
dengan pengamatan ke obyek dari percobaan yang dilakukan atau pada obyek survei.
Study literature (kajian pustaka) merupakan penelusuran literatur yang bersumber dari buku,
BAB IV PEMBAHASAN,
BAB II
KAJIAN TEORI
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu
benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi
jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan
bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia
untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam
barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga
kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor
sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari
alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik
(physical resources). Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai
sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi
ini.(Griffin R: 2006) Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi,
yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan
produksi :
Faktor produksi fisik ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta dan barang
mentah lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor yang termasuk di dalamnya
2. Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak
langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan
sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran,
serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat
dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan berdasarkan sifat kerjanya.
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja terdidik, tenaga
kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja terdidik adalah
tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya,
misalnya dokter, insinyur, akuntan, dan ahli hukum. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja
yang memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di
bidangnya. Misalnya tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir. Sementara itu, tenaga kerja
tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan
latihan dalam menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain.
Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani dan tenaga
kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa, dan
karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan pengacara. Sementara itu, tenaga kerja jasmani
adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Misalnya tukang
3. Modal
Yang dimaksud dengan modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan
untuk melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya,
berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan sifatnya. Berdasarkan sumbernya, modal dapat dibagi
menjadi dua: modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari
dalam perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik perusahaan. Sementara itu, modal asing
adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjaman bank.
Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal abstrak. Modal
konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi. Misalnya mesin,
gedung, mobil, dan peralatan. Sedangkan yang dimaksud dengan modal abstrak adalah modal
yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak paten,
Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber
pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga
tabungan di bank. Sedangkan yang dimaksud dengan modal masyarakat adalah modal yang
dimiliki oeleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi.
Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.
Terakhir, modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap dan modal lancar. Modal tetap
adalah jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan
bangunan pabrik. Sementara itu, yang dimaksud dengan modal lancar adalah modal yang habus
4. Kewirausahaan
dalam mengkoordinir faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Sebanyak dan
sebagus apa pun faktor produksi alam, tenaga manusia, serta modal yang dipergunakan dalam
proses produksi, jika dikelola dengan tidak baik, hasilnya tidak akan maksimal.
Sumber daya informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan perusahaan untuk
menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang dimiliki
Tebu (Saccharum officinarum) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula.
Tebu ini termasuk jenis rumput-rumputan. Tanaman tebu dapat tumbuh hingga 3 meter di
kawasan yang mendukung. Tebu termasuk keluarga Graminae atau rumput-rumputan dan
berkembang biak di daerah beriklim udara sedang sampai panas. Tebu cocok pada yang
mempunyai ketinggian tanah 1 sampai 1300 meter di atas permukaan laut.Umur tanaman sejak
ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Tebu dapat dipanen dengan cara
manual atau menggunakan mesin-mesin pemotong tebu. Daun kemudian dipisahkan dari batang
tebu, kemudian baru dibawa kepabrik untuk diproses menjadi gula. Tahapan-tahapan dalam
proses pembuatan gula dimulai dari penanaman tebu, proses ektrasi, pembersihan kotoran,
penguapan, kritalisasi, afinasi, karbonasi, penghilangan warna, dan sampai proses pengepakan
METODOLOGI
Metode observasi atau pengamatan adalah satu cara yang digunakan untuk memperoleh data,
bisa dengan wawancara langsung, bisa dengan pengamatan ke obyek dari percobaan yang
dilakukan atau pada obyek survei. Metode ini harus ditetapkan menggunakan apa yang paling
tepat untuk sebuah pewnelitian atau survei suatu nobyek masalah yang akan ditulis atau diteliti.
Study literature (kajian pustaka) merupakan penelusuran literatur yang bersumber dari buku,
media, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun dasar teori
yang kita gunakan dalam melakukan penelitian. Salah satu sumber acuan di mana peneliti dapat
menggunakannya sebagai penunjuk informasi dalam menelusuri bahan bacaan adalah dengan
PEMBAHASAN
PG. Madukismo telah melaksanakan penataan varietas secara intensif. Pabrik Gula di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut aktif melaksanakan kegiatan ini sejak 3 tahun
lalu. Penataan tersebut dilakukan bekerja sama dengan Pusat Penelitian Perkebunan Gula
Indonesia (P3GI), Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Jawa Timur dan
Direktorat Perbenihan dan Sarana Produksi. Penataan varietas ternyata memberikan dampak
signifikan terhadap aktivitas penggunaan bibit dan produksi hasil. Varietas yang ditanam di
kebun bibit serta kebun tebu giling (KTG) yang di wilayah produksi PG Madukismo hampir
seluruhnya telah menggunakan varietas bina.Adapun jenis varietas bina yang digunakan
sebanyak 9 varietas yaitu PS 862 dan PSCO 902 untuk masak awal. PS 864, PS 921, PS 851 dan
Kidang Kancana untuk masak tengah, dan Bululawang. Serta PS 951 dan PSJT 9433 untuk
masak lambat.
Benih bina merupakan benih dari varietas unggul yang telah dilepas oleh Pemerintah. Untuk
dapat dilepas, varietas tanaman yang diusulkan, baik oleh perseorangan, perusahaan atau
lembaga penelitian, harus melewati sejumlah proses pengujian yang dilakukan oleh para peneliti
yang memiliki lisensi. Kemudian hasil pengujian diajukan kepada tim penilai pelepasan varietas,
pada Badan Benih Nasional. Tujuannya untuk mengetahui keunggulan daya hasil serta syarat
agronomis agar dapat diperoleh hasil yang optimal dari varietas yang diusulkan. Sehingga benih
rendemen. Berdasarkan data sementara rendemen giling harian terjadi peningkatan 0,5 % apabila
dibandingkan dengan hasil rendemen rata-rata giling harian tahun 2007. Hal ini terkait dengan
peningkatan penggunaan bibit tebu yang bermutu pada KTG yang dikelola oleh PG. Madukismo.
Dari seluruh varietas yang ditanam di kebun bibit milik PG Madukismo, ada beberapa varietas
yang cukup diminati petani, yakni PS 862, Kidang Kencana, PSJT 941 dan Bululawang. Namun
untuk varietas PS 864 secara bertahap dan berangsur-angsur akan dikurangi pemakaiannya
karena ada kecenderungan varietas ini rentan terhadap penyakit Streakmosaik. PG Madukismo
merupakan pemilik pabrik gula satu-satunya di Propinsi DIY. Untuk musim giling tahun 2008
Sedangkan produksi alkhohol ditargetkan mencapai 7,5 juta liter (Kedaulatan Rakyat, 2008).
Secara umum pertanaman tebu di wilayah PG Maukismo didominasi oleh pasir geluhan
(sandy loam) hingga tanah ringan berlempung dimana secara umum tersedia air. Masalah utama
dalam tipologi lahan disekitar Madukismo adalah kelebihan air pada musim penghujan dan
lambatnya lengas tanah turun pada musim kemarau. Sehingga tanaman tebu secara normal
Cara Penggarapan :
- Cukup dalam dan memecahkan lapisan kedap (sub soiler) 25-35 cm.
- Lahan miring > 15% dengan kaidah konservasi lahan (Budidaya lorong).
Cara Penanaman :
- Periode I (menjelang kemarau Mei Agustus) pada daerah basah (7 bulan basah) dan sedang
- Periode II (menjelang penghujan Oktober November) pada daerah sedang dan kering (3 - 4
bulan).
- Jumlah bibit 11 mata tumbuh per meter kairan (overlapping), bibit bagal 3 atau topstek ex KBD.
- Bila terjasi kemarau panjang perlu pengolahan dalam dan tambahan mulsa.
4.3 Pemupukan
Jenis pupuk
2. Pupuk organik blotong, kompos, abu ketel, pupul hijau, pupuk kandang, dsb.
Alternatif Pemupukan
PG(baru) ZA =8 Kelai =4 -
Sp 36 =2 ZA =3 -
KCL =1 -
Bongkar ZA =6 - -
Ratoon Sp36 =1 - -
KCL =1 - -
Madros =8 - -
Sp =3 ZA = 5 Sp 36 =2
Madros =8 KCL =1
Cara Pemupukan
Pemupukan I
ZA : 1/3 dosis dan seluruh TSP, KCL, diberikan pada saat tanam atau setelah tebu
dikepras.
Pemupukan II
ZA : 2/3 dosis, atau bisa diganti dengan Urea dengan dosis 50% dari dosis ZA, diberikan
pada tebu berumur + 1,5 bulan, atau pada awal musim hujan.
Didahului pengolahan tanah dengan garpu (manusia) atau type ripper (traktor), pupuk ditabur
Pada TRIT-I maupun TRIT-II ditabur dalam alur dan ditutup tanah rapat.
- Sistem Bajak
- Sistem Reynoso
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. PG. Madukismo telah melaksanakan penataan varietas secara intensif. Dari seluruh varietas yang
ditanam di kebun bibit milik PG Madukismo, ada beberapa varietas yang cukup diminati petani,
yakni PS 862, Kidang Kencana, PSJT 941 dan Bululawang. Namun untuk varietas PS 864 secara
bertahap dan berangsur-angsur akan dikurangi pemakaiannya karena ada kecenderungan varietas
2. Pupuk organik blotong, kompos, abu ketel, pupul hijau, pupuk kandang, dsb.
5.2 Saran
Sebaiknya jika kita ingin menghasilkan gula yang memiliki kualitas yang baik kita harus
memperhatikan bahan dasar pembuatan gula, lalu bagaimana cara kita mengolahnya, serta
pemupakannya. Jika semua itu kita lakukan dengan baik, maka gula yang dihasilkanpun akan