Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah  


Objek wisata Lava Tour merupakan tempat objek wisata yang terletak di
Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Sleman, Yogyakarta. Tempat wisata ini
memberikan sensasi berbeda dari wisata pegunungan yang lain, karena kita bisa
menikmati udara sejuk pepohonan rindang, dan suasana hening. Tempat wisata ini
juga merupakan bumi perkemahan yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas,
seperti warung-warung permanen, bascamp pendakian merapi, area untuk
perkemahan serta disediakan rute perjalanan Lava Tour yang memudahkan
pengunjung untuk melihat eksotisme merapi dari dekat sehingga menjadikan daya
tarik tersendiri bagi pengunjung. Terjadinya letusan merapi pada tahun 2010 Lava
dan meterial meluluhlantahkan tempat ini akibat terjangan awan panas. Rumah-
rumah hancur, gardung pandang tinggal puing-puing, alam yang dulunya hijau
dan rimbun mati oleh sisa-sisa material menjadikan tempat ini bagaikan hamparan
pasir bercampur dengan debu dan bebatuan lava.
Rute Volcano Tour, khususnya yang mengarah ke daerah bekas rumah Mbah
Maridjan belum tertata dengan baik. Pada jalur perjalanan tidak disediakan tempat
beristirahat bagi pengunjung yang merasa capai. Kios-kios sementara didirikan
pada tempat seadanya tanpa memperhatikan

1
kemungkinan pengunjung akan berhenti karena capai. Diperlukan untuk
merancang suatu jalur tempat istirahat.

Kelebihan dari pengelolaan Lava Tour adalah menyediakan tempat persinggahan


bagi pengunjung berdasarkan denyut nadi untuk mengetahui jarak dan waktu
istirahat yang dibutuhkan sehingga pengunjung merasa nyaman, dapat menikmati
perjalanan tanpa merasa kelelahan yang berlebihan. Selain itu, pengelolaan Lava
Tour ini dapat membantu mendongkrak perekonomian warga dengan memberi
pemasukkan bagi penduduk sebagai bentuk pemulihan ekonomi di lereng Merapi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana deskripsi umum dari objek wisata Merapi Lava Tour ?
2. Bagaimana sejarah Merapi Lava Tour ?
3. Bagaimana rute Offroad Merapi Lava Tour ?

C.Tujuan dan Manfaat Studi Lapangan


1. Mengetahui deskripsi umum dari objek wisata Merapi Lava Tour
2. Mengetahui sejarah terbentuknya objek wisata Merapi Lava Tour
3. Mengetahui rute yang dikunjungi saat Offroad Jeep Merapi Lava Tour

D.Hipotesis
1. Merapi Lava Tour adalah suatu objek wisata dimana kita akan dibawa
mengelilingi bekas-bekas aliran lahar panas di sekitar lereng Merapi demgan
menggunakan Jeep.
2. Pasca erupsi Merapi tahun 2010 yang menelan ratusan korban jiwa, harta
benda, pemukiman maupun sarana dan prasarana maka banyak orang
penasaran untuk melihat lebih dekat keadaan kampung-kampung yang tertutup
material oleh erupsi Merapi di Kecamatan Cangkringan, terutama yang
mengalami kerusakan terparah adalah Desa Kepuharjo, Desa Glagaharjo, Desa
Bronggang dan Desa Umbulharjo, sehingga pada bulan Desember 2010

2
dibukalah wisata minat khusus dengan tema Lava Tour dengan nama Wisata
Volcano Tour Merapi.
3. Rute yang dikunjungi yaitu Makam Massal Gunung Merapi, Museum Sisa
Hartaku, Batu Alien, Wisata Bunker Kaliadem Merapi dan Dusun Kinahrejo,
Desa Mbah Marijan.

E. Metode Pengumpulan Data


Metode yang digunakan untuk menyelesaikan makalah kegiatan ini adalah
dengan menggunakan metode sebagai berikut :
1. Metode Observasi
Penyusun mengadakan kunjungan langsung ke Gunung Merapi, Yogyakarta.
Disana penyusun mengadakan observasi mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan kegiatan Offroad di Merapi.
2. Metode Studi Pustaka
Untuk melengkapi data-data dari hasil observasi, penyusun juga melakukan
studi literatur. Penyusun mempelajari berbagai sumber dan memadukannya
dalam kesatuan pemikiran.

F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan dan Manfaat Studi Lapangan
D. Hipotesis
E. Metode Pengumpulan Data
F. Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Landasan Teoritis

3
B. Pembahasan Hasil Studi Lapangan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Landasan Teoritis

Gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Jawa,
bahkan di Indonesia. Riwayatnya kerap dikait-kaitkan dengan cerita rakyat atau
mitologi Jawa yang bahkan masih dipercaya oleh sebagian orang hingga saat ini.
Kendati begitu, sejarah Gunung Merapi sebenarnya bukan hanya sekadar legenda.
Lereng selatan Gunung Merapi termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan lereng lainnya merupakan bagian dari
wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Magelang (sisi barat), Boyolali (utara dan
timur), serta Klaten (tenggara). Ada perbedaan pendapat dari para ahli mengenai
pembagian periodesasi sejarah Gunung Merapi. Wirakusumah dan kawan-kawan
dalam Geologic Map of Merapi Volcano Central Java (1989) membaginya
menjadi dua fase besar, yakni fase Merapi Muda dan fase Merapi Tua. Sedangkan
penelitian P. Berthommier berjudul “Volcanological Study of Merapi (Central
Java): Tephrostratigraphic and Chronology-Eruptive Products” (1990)
menyatakan bahwa periodesasi gunung ini dibagi menjadi empat tahap, yaitu fase
pra-Merapi, fase Merapi Tua atau Purba, fase Merapi Pertengahan, serta fase
Merapi Baru.

Berthommier memperkirakan, fase pra-Merapi terjadi kurang lebih 400


ribu tahun lalu. Pada tahap pertama ini, Gunung Merapi belum lahir. Yang ada
waktu itu adalah gunung yang dikenal dengan nama Gunung Bibi, berdiri di
lereng timur Merapi sekarang (kini termasuk wilayah Boyolali). Setelah Gunung
Bibi hancur, tumbuh gunung baru di sebelah baratnya pada sekitar 60 ribu tahun
lalu. Inilah fase Merapi Tua atau Purba. Lava basaltik (endapan batuan dari
pembekuan magma) gunung ini membentuk dua bukit yang kemudian dikenal
sebagai Turgo dan Plawangan (terletak di Sleman, Yogyakarta).

5
Periode ketiga adalah fase Merapi Pertengahan yang terjadi sekitar 8 ribu
tahun silam. Lelehan lava dari Merapi pada tahap ini membentuk Bukit
Batulawang dan Bukit Gajahmungkur di sisi utara dari puncak. Selama sesi ini,
Merapi sudah melelehkan lava dan mengeluarkan awan panas. Diperkirakan juga
sempat terjadi letusan eksplosif, meskipun erupsi Merapi amat jarang bertipe
seperti ini. Area kawah yang dinamakan Kawah Pasarbubar juga terbentuk pada
periode ini. Tahap terakhir oleh Berthommier disebut fase Merapi Baru yang
dimulai sejak 2 ribu tahun lalu. Kawah Pasarbubar yang terbentuk di periode
ketiga membentuk kerucut di puncak Merapi. Sedangkan batuan dasar yang
menyusunnya diperkirakan masih berasal dari fase Merapi Tua.

B. Pembahasan Hasil Studi Lapangan

1. Deskripsi Umum Wisata Merapi Lava Tour

Lava Tour adalah suatu objek wisata dimana kita akan dibawa
mengelilingi bekas-bekas aliran lahar panas di sekitar lereng Merapi
dengan menggunakan Jeep.

Gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi paling aktif


di Indonesia bahkan dunia. Gunung yang terletak di perbatasan Jawa
Tengah dan Yogyakarta ini bisa jadi merupakan gunung yang paling
terkenal di Indonesia. Bukan karena pemandangannya yang indah,
melainkan karena statusnya yang sering berganti-ganti sehingga kerap
muncul di televisi. Nyaris setiap 4 tahun sekali Merapi erupsi dan
memuntahkan material vulkanik yang meluluhlantahkan desa-desa di
sekitarnya. Meski begitu, orang-orang tetap mencintainya dan kembali
tinggal di lereng Merapi.

Namun, setelah erupsi besar pada tahun 2010 lalu, kawasan


Gunung Merapi sisi selatan rata diterjang lahar dan menyisahkan lautan
pasir yang luas. Tak mau terlalu lama larut dalam kesedihan, warga pun

6
mengubah petaka menjadi berkah dengan cara menawarkan paket wisata
bertajuk Lava Tour Merapi. Belajar dari warga Bromo yang mampu
mendapatkan penghasilan dari mengantarkan tamu-tamu menyusuri
kawasan Pasir Berbisik, warga Kaliurang pun menawarkan paket wisata
menyusuri lautan pasir dan bebatuan sisa erupsi.

2. Sejarah Merapi Lava Tour

Wisata Volcano Tour Merapi mungkin masih sangat asing


ditelinga kita, karena orang lebih mengenal dengan nama Wisata Lava
Tour Merapi yaitu wisata alam di lereng selatan Merapi yang
merupakan bekas perkampungan atau hunian yang tertutup oleh lahar
atau material erupsi Gunung Merapi. Nama Volcano Tour sendiri
dikenal paska Erupsi Merapi pada tahun 2010 yang menghancurkan
beberapa kampung di lereng Merapi selatan, sebenarnya Wisata
Volcano Tour sendiri sudah ada sejak tahun 2006 yaitu pasca Erupsi
Merapi yang meluluhlantahkan Obyek Wisata Alam Kaliadem atau
orang mengenalnya Obyek Wisata Bebeng dan menelan korban jiwa 2
orang relawan pemantau Merapi.

Pasca erupsi Merapi tahun 2010 yang menelan ratusan korban jiwa,
harta benda, pemukiman maupun sarana dan prasarana maka banyak
orang penasaran untuk melihat lebih dekat keadaan kampung-kampung
yang tertutup material oleh erupsi Merapi di Kecamatan Cangkringan,
terutama yang mengalami kerusakan terparah adalah Desa Kepuharjo,
Desa Glaharjo, Desa Bronggang dan Desa Umbulharjo, sehingga pada
bulan Desember 2010 dibukalah Wisata minat khusus dengan tema
Lava Tour dengan nama Wisata Volcano Tour Merapi.

Wisata Volcano Tour Merapi dikelola oleh 2 desa yaitu Desa


Umbulharjo dan Desa Kepuharjo kecamatan Cangkringan. Pusat Wisata
Volcano Tour Merapi berada di Desa Umbulharjo, tepatnya Dusun
Pangukrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten

7
Sleman, DI. Yogyakarta. Dari sinilah semua obyek wiasata Volcano
Tour Merapi bisa di askes, baik di daerah setempat maupun desa-desa
yang lain yang terkena damoak langsung Erupsi Merapi Tahun 2010.

Pada waktu pembukaan Wisata Pada waktu Volcano Tour Merapi


yang menjadi icon kunjungan adalah Bekas Rumah Almarhum Mbah
Maridjan, yaitu Juru Kunci Gunung Merapi yang diamanatkan kepada
Beliau dari Kraton Ngayogyakata Hadiningrat.

3. Rute Offroad Merapi Lava Tour

Wisatawan yang mengikuti Lava Tour Merapi akan diajak


menyusuri kaki Merapi menggunakan mobil Jeep. Selama mengikuti
Lava Tour pengunjung akan diajak singgah ke berbagai tempat, seperti :

a. Makam Massal Gunung Merapi


Erupsi merapi tahun 2010 memakan banyak korban, baik
korban jiwa maupun harta. Banyak diantara korban jiwa merupakan
satu keluarga maupun kerabat yang tinggal dalam satu wilayah
kampung. Korban bencana alam Gunung Merapi dimakamkan pada
1 lahan yang berada pada kawasan Kaliadem. Pada pemakaman
massal terdapat sekitar 77 makam. Lokasi makam berada disebelah
kiri jalan sebelum Kaliadem. Disekitar makam terdapat pohon
bambu dan rerumputan hijau. Selain itu juga ada gardu pandang.
Jalan menuju Pemakaman Massal sangat ramai karena sebagian
besar banyak truk yang mengangkut pasir.
b. Museum Sisa Hartaku
Di museum ini terdapat benda-benda yang tersisa akibat letusan
Gunung Merapi. Museum ini untuk menginformasikan bagaimana
dashyatnya erupsi gunung Merapi. Berbagai barang pribadi dan
benda-benda yang ditata berjajar dengan sisa debu dipajang di
museum seperti: sepeda motor, busana, alat pemotong, perabotan,

8
televisi, Kerangka sapi yang masih utuh, kerangka motor, tulisan-
tulisan kepedihan saat bencana dan masih banyak lagi.
c. Batu Alien
Salah satu yang menarik dari penanda dahsyatnya erupsi gunung
Merapi adalah bongkahan batu besar yang terlempar akibat letusan
Merapi dan disebut warga sekitar dengan “Batu Alien”Memang
tampak sekilas batu itu tak ada yang unik. Hanya bongkahan batu
besar di sebuah ketinggian. Batu alien ini memiliki wajah manusia
dan ‘penampakan’ wajah hanya bisa terlihat ketika Anda mengambil
gambar batu dengan kamera.
d. Wisata Bunker Kaliadem Merapi
Bunker Kaliadem merupakan salah satu dari beberapa bunker
peninggalan Belanda yang dibangun di lereng Gunung Merapi.
Bunker ini digunakan sebagai tempat perlindungan darurat dari awan
panas atau lebih dikenal dengan wedus gembel. Bangunannya masih
terlihat kokoh hingga saat ini, bunker ini tersusun dari dinding, atap,
dan pintu beton berlapis baja. Ukuran ruangan dalam sekitar 7×10
m2 dengan ketinggian 15 m dan mampu menampung sekitar 100
orang.
Bunker Kaliadem tertimbun oleh material Merapi setebal 4
meter pada saat erupsi Gunung Merapi tahun 2010 dan baru pada
tahun 2013 berhasil digali menggunakan alat berat.Suasana terasa
sepi dan pengap begitu memasuki ruangan utama bunker ini. Di
tengah-tengah bunker sengaja dibiarkan sisa lava panas, terdapat
juga 2 buah kamar mandi di dalamnya.
e. Dusun Kinahrejo, Desa Mbah Marijan
Kondisi alam di sekitar Desa Kinahrejo sebelum terjadinya
letusan dasyat Gunung Merapi begitu asri, subur dan hijau. Akan
tetapi, berubah setelah kemarahan Wedus Gembel (awan panas) pada
2010 lalu. Pemandangan alam yang hijau dan rumah-rumah
penduduk sekejap berubah tinggal puing-puing rumah yang hampir

9
hangus terbakar. Pemandangan tandus, berantakan, sunyi, dan debu
tebal menutupi hampir seluruh kawasan Desa Kinahrejo. Desa
Kinahrejo tidak bisa dilepaskan dari seorang sosok fenomenal
‘kuncen-nya’ Gunung Merapi, yaitu Raden Ngabehi Surakso Hargo
atau yang lebih dikenal dengan Mbah Marijan yang lahir dan besar
di Desa Kinahrejo pada 5 Februari 1927. Ia merupakan juru kunci
Gunung Merapi sejak tahun 1982 dan harus berakhir pada 2010
karena turut menjadi salah satu korban erupsi Merapi. Mbah Marijan
dimakamkan di Srumen, Glagaharjo atau sekitar 5 km dari Desa
Kinahrejo. Merapi Lava Tour. Supaya Anda tidak terlalu lama antri,
ada baiknya reservasi lebih dahulu dengan pihak hotel tempat Anda
menginap. di Srumen, Glagaharjo atau sekitar 5 km dari Desa
Kinahrejo.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Merapi Lava Tour adalah wisata berpetualang yang ada di Yogyakarta


yang berlokasi di Kaliurang, tepat di kaki Gunung Merapi. Erupsi Gunung
Merapi 2010, membuat warga sengsara, karena tak lagi punya tempat tinggal
dan harta. Di tangan sejumlah warga, kondisi itu membuat nalar mereka
bangkit, dan mengubah nelangsa menjadi peluang usaha “Lava Tour”.

Wisatawan akan diajak berkeliling ke beberapa lokasi yang menjadi


saksi keganasan erupsi merapi mulai dari Makam Massal Gunung Merapi,
Museum Sisa Hartaku, Batu Alien, Wisata Bunker Kaliadem Merapi, Dusun
Kinahrejo Desa Mbah Marijan.

B. Saran

Dalam pembuatan karya tulis ini, penulis sebagai manusia biasa pasti
banyak sekali kesalahan, untuk itu demi menyempurnakan karya tulis ini
kritik dan saran yang bersifat membangun akan selalu penulis harapkan.

Adapun saran-saran yang bisa penulis berikan untuk teman-teman


yang mengikuti kegiatan ini :

1. Dengan adanya kegiatan ini harus diambil manfaatnya.


2. Study Tour hendaknya dijadikan sebagai pengembangan potensi diri
bukan untuk ajang bersenang-senang saja.
3. Seharusnya siswa/siswi menaati peraturan atau tata tertib yang telah
diberikan oleh panitia.
4. Untuk panitia seharusnya lebih menegasi para pelanggar tata tertib dan
lebih mengawasi siswa/siswi.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.scribd.com/document/383560120/Laporan-Study-Tour
2. https://id.scribd.com/document/351639829/CONTOH-LAPORAN-
KUNJUNGAN-STUDYTOUR-SMA
3. https://m.semedan.com/2017/04/merapi-lava-tour-wisata-jeep-off-road-di-
kaki-gunung-merapi.html
4. https://tirto.id/sejarah-gunung-merapi-bukan-sekadar-legenda-dan-
mitologi-dfrR

12
LAMPIRAN

1. Makam Massal

13
2. Museum Sisa Hartaku

3. Batu Alien

14
4. Bunker Kaliadem

5. Dusun Kinahrejo, Desa Mbah Marijan

15
16

Anda mungkin juga menyukai