Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanaman tomat (Solanum Lycopersicum L) adalah salah satu jenis
sayuran yang banyak digemari. Secara umum, tomat memiliki kandungan gizi dan
vitamin diantaranya kalori,protein,lemak,karbohidrat,kalsium,vitamin A,vitamin
C,dan sedikit vitamin B. Tomat merupakan salah satu jenis tanaman yang nilai
ekonominya cukup tinggi. Tanaman yang ekonominya tinggi, biasanya memiliki
resiko kegagalan dalam pemeliharaan tanaman. Pada tanaman tomat, beberapa
hama pantogan, ganguan iklim, dan pemeliharaan yang tidak benar dapat
menyebabkan gagal panen, salah satu penyebabnya adalah pada pemberian nutrisi
tanaman Tomat itu sendiri.
Pada saat ini masalah yang sering dihadapi dalam pemeliharaan tanaman
tomat adalah menurunnya mutu tomat. Hal ini disebabkan oleh seleksi benih yang
baik, teknik pemeliharaan yang belum sepenuhnya diterapkan, serta pengetahuan
yang masih kurang. Kualitas produksi tomat yang baik sangat bergantung pada
cara pengolahan tanah, benih tananman yang baik, serta penyiraman air yang
benar,karena tanaman tomat membutuhkan perawatan khusus dan ketelatenan
yang ekstrak. Selain untuk keperluan rumah tangga tomat dapat digunakan untuk
keperluan industry, bumbu masakan, dan obat obatan.
Tanaman tomat mempunyai nama botani yaitu Solanum Lycopersicum L.
kerabat dari tanaman tomat adalah grandiflorum, terung ngor, terung susu, terung
ranti, terung slam, terung teter, terung pipit, kentang, pepino, dan terung dayak.
Tomat merupakan annual yang berarti umurnya hanya untuk satu periode panen.
Tanaman ini berbentuk perdu atau semak dengan panjang bisa mencapai 3 meter.
Bentuk daunnya bercelah menyirip tanpa daun penumpu. Sedangkan
bentuk batang nya segiempat sampai bulat. Tomat oleh para botani disebut
sebagai lycopersicum Esculentum Mill, merupakan tanaman dari keluarga
Solanaceae, yaitu berbunga seperti terompet. Bentuk, warna, rasa, dan tekstur
pada buah tomat sangat beragam. Ada yang bulat, bulat pipih, keriting, atau
seperti bola lampu. Warna buah masak bervariasi dari kuning, orange, sampai
merah, bergantung pada jenis pigmen yang dominan. Rasa dari buah tomat sangat
bervariasi, dari rasa masam hingga rasa manis dan banyak mengandung air.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rasa dari buah tomat salah
satunya adalah faktor ekternal yaitu air. Oleh karena itu, dalam penulisan karya
tulis ilmiah ini penulis ingin memberitahu antara perbandingan tanaman tomat
yang disiram air gula dan air garam.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah utama yang akan diangkat dalam karya tulis ilmiah ini
‘’Bagaimana pengaruh air gula dan air garam terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tomat ?’’

C . Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini
adalah untuk mengetahui Perbandingan pertumbuhan dan perkembangan pada
tanaman tomat yang di siram air gula dan air garam.

D.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penulisan karya ilmiah ini adalah menambah wawasan
baru dari kegunaan air gula dan air garam terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tomat dan dapat dikembangkan dengan penelitian
yang lebih baik lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

E.Hipotesis
Kemungkinan dugaan sementara dari penelitian yang dilakukan tentang
pengaruh penyiraman air gula dan air garam terhadap pertumbuhan tanaman
tomat, besar kemungkinan bahwa benih tomat pada polibek A dan B yang disiram
menggunakan air gula tumbuh subur sedangkan pada polibek C dan D yang
disiram menggunakan air garam tidak tumbuh subur bahkan mati.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah suatu proses penambahan biomasa atau ukuran  (berat,
volume atau jumlah) yang bersifat irreversible atau tidak dapat balik lagi dan juga
bersifat kuantitatif atau dapat diukur.
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang
bersifat irreversible karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat
pula disebakan keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara
kuantitatif.

B. Perkembangan
Perkembangan adalah proses perubahan yang menyertai pertumbuhan
yang meliputi perubahan bentuk dan tingkat kematangan suatu makhluk hidup
baik dalam sel, jaringan, organ dan jenis kelamin.
Perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan 
fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat
dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan, perkembanagan
awal suatu tumbuahan secara garis besar melalui tiga tahap yaitu : pembelahan
sel,morfogenesis dan diferensiasi seluler.

C. Media Tanam

Media tanam adalah kumpulan bahan atau substrat tempat tumbuh benih
yang disebarkan atau ditanam. Media tanam dapat merupakan campuran dari
bermacam-macam bahan atau satu jenis bahan saja asalkan memenuhi beberapa
persyaratan, antara lain cukup baik dalam memegang air, bersifat porous sehingga
air siraman tidak menggenang (becek), tidak bersifat toksik (racun) bagi tanaman,
dan yang paling penting media tanam tersebut cukup mengandung unsur-unsur
hara yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Tanpa adanya pot dan media
tanam maka tanaman tomat tidak bisa tumbuh karena tidak ada tempat untuk
tomat tersebut tumbuh. Selain pot, media tanam juga diperlukan pada saat
menanam tomat. Media tanam yang baik akan menentukan baik atau tidaknya
tanaman tomat kedepannya. Untuk itulah, pemilihan media tanam perlu dilakukan
pada saat ingin menanam tanaman tomat. Selain itu, media tanam juga sangat
dibutuhkan oleh tanaman.

Media Tanam tomat Terbaik


Media tanam yang dipakai untuk tanaman tomat diantaranya adalah sebagai
berikut.
 Tanah berpasir
Tanah berpasir merupakan salah satu jenis media tanam yang biasanya
dipakai untuk menanam tomat. Ciri-ciri dari tanah berpasir adalah apabila disiram
air maka tanah berpasir ini akan cepat kering. Hal tersebut dikarenakan tanah
berpasir tersebut kurang mampu dalam hal penyimpanan air.
Tanah berpasir memiliki sifat sistem drainase dan aerasi yang sangat baik.
Adanya sistem drainase dan aerasi yang baik membuat tanah berpasir dapat
dipakai sebagai media tanam tetapi harus lebih sering disiram secara rutin supaya
tanah tidak mengalami kekeringan. Penggunaan media tanah berpasir ini harus
dicampur dengan media lainnya karena mengingat media tanah berpasir miskin
akan unsur hara.

 Tanah
Tanah merupakan jenis media tanam yang mampu menyimpan air dalam
jumlah yang banyak. Sehingga ketika disiram tanah tidak akan cepat mengering.
Namun, media tanah ini miskin akan unsur hara. Pada saat ingin memakai tanah
sebagai media tanam maka harus dicampur dengan pupuk atau media lainnya.

D. Tanaman Tomat
Buah tomat saat ini merupakan salah satu komoditas hortikultura yang
bernilai ekonomi tinggi dan masih memerlukan penanganan serius, terutama
dalam hal peningkatan hasilnya dan kualitas buahnya.Rendahnya produksi tomat
di Indonesia kemungkinan disebabkan varietas yang ditanam tidak cocok, kultur
teknis yang kurang baik atau pemberantasan hama/penyakit yang kurang efisien.
Faktor lain yang menyebabkan produksi tomat rendah adalah penggunaan pupuk
yang belum optimal serta pola tanam yang belum tepat.
Teknik penyiapan benih tomat
1. Pilih buah tomat dari tanaman tomat yang petumbuhannya dan
produksinya yang bermutu baik.
2. Buat setelah dipetik dibiarkan sampai merekah dan berair (2 - 3 hari).
3. Biji-biji diambil setelah buah tomat merekah dan cucilah dengan air
bersih, kemudian dikeringkan sehingga kadar airnya paling tinggi 12%.
4. Biji-biji tomat yang telah dikeringkan dapat langsung disemaikan atau
disimpan terlebih dahulu dalam wadah, misalnya kaleng atau botol kering
sambil menunggu saatnya untuk disemaikan.

E. Air Gula
Pengaruh gula terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada
tanaman, seringkali dikaitkan dengan metabolisme gula. Namun, bukti
terbaru menunjukkan bahwa gula dapat berperan sebagai isyarat pengatur
yang mengontrol ekspresi beberapa gen yang terlibat dalam berbagai proses
siklus hidup tumbuhan. Heksokinase (hexokinase, HXK), merupakan salah
satu enzim yang terlibat dalam proses ini (sebagai sensor dan isyarat); bahkan
disinyalir dapat berfungsi ganda; baik sebagai katalis maupun berperan dalam
fungsi regulasi. Meskipun bukti-bukti lebih lanjut masih diperlukan untuk
dapat menjelaskan bagaimana fungsi HXK sebagai sensor gula, telah
dibuktikan bahwa fungsi pengisyaratan HXK ini tidak dapat digabungkan
dengan fungsinya dalam metabolisme.
Gula terlibat dalam kontrol pertumbuhan dan penuaan tanaman.
Contohnya pada over- atau under-ekspresi tanaman tembakau, tomat, atau
wortel transgenic dapat mengubah metabolisme sukrosa, tunas, bentuk daun
dan penuaan. Namun belum jelas bagaimana peran HXK terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman hingga fase benih. Oleh karenanya,
maka penelitian biasanya dilakukan dengan pendekatan secara fisiologi dan
molecular.
Beberapa studi sudah mengunkap adanya peran Arabidopsis thaliana
hexokinases (AtHXK1 dan AtHXK2) dalam menekan kerja gen fotosintesis
dan awal perkembangan benih. Namun masih belum jelas, bagaimana HXK
dapat mengatur ekspresi dari beragam gen pengatur gula. Berdasarkan hasil
analisis ekspresi gen pada tanaman transgenik-HXK (tanaman yang ditransfer
dengan gen HXK), dinyatakan bahwa ada tiga jalur signal transduksi glukosa
terpisah, yakni:
1.    AtHXK1dependent (ekspresi gen berkaitan dengan AtHXK1-
fungsi signal mediasi).
2.     Glikolisis-dependent (dipengaruhi aktivitas katalis --AtHXK1
dan YHXK2 heterolog--).
3.     AtHXK1independent (ekspresi gen tidak tergantung kepada
AtHXK1)
Penelitian lebih lanjut terhadap Arabidopsis transgenic HXK, mengungkap
adanya peran dari HXK dalam glukosa –tergantung pertumbuhan dan umur. Tidak
tersedianya glukosa (dari luar), menyebabkan terhambatnya pertumbuhan
tanaman (pada benih, hanya sampai pada tahap perkembangan daun saja setelah
tiga minggu dikultur dengan medium MS). Namun, keberadaan glukosa pada
tanaman transgenic over-ekspresi Arabidopsis atau yeast HXK justru menghambat
pertumbuhan dan perkembangan daun, sedangkan pada transgenic under-ekspresi
AtHXK1 menghambat proses penuaan. Penelitian ini mengungkap adanya jalur
transduksi ganda yang mengontrol beberapa gen dan proses-prosesnya yang
berkaitan erat dengan tahapan perkembangan dan kondisi lingkungan.

F. Air Garam
Air garam adalah air dengan larutan garam jenuh, digunakan untuk
mengawetkan sayuran, ikan, dan daging.Dalam bahasa inggris air garam
disebut Brine. Walaupun brine digunakan seperti gula dan cuka, juga dapat
digunakan dalam transportasi, yaitu untuk menghantarkan panas dari satu
tempat ke tempat lain. Hal ini karena larutan garam dalam air merendahkan
titik bekunya dan meningkatkan efisiensi transportasi dengan harga murah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu
menggunakan metode penelitian eksperimen secara kuantitatif dengan
mengadakan penelitian khususnya untuk mengetahui perbandingan antara
tanaman tomat yang disiram dengan air gula dan air garam.
B. Sampel Penelitian
Kami menggunakan 2 bahan untuk penelitian yaitu air gula dan air
garam. Yang disiramkan pada tanaman tomat.

C. Alat dan Bahan Penelitian


Alat :
- Polibek
- Cangkul
- Gelas
- Penggaris
- Sendok
Bahan :
- Tanah
- Bibit tomat
- Air gula
- Air garam

D. Cara Kerja
Dalam metode ini kami melakukan penelitian dengan cara
menyiramkan air gula dan air garam yang di takar sebanyak 20 gram
gula,10 gram gula,20 gram garam dan 10 gram garam yang dicampurkan
dengan air satu gelas,dan disiramkan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore .
E. Jadwal Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada rentang waktu bulan September
sampai dengan bulan Desember 2019. Adapun jadwal kegiatan pokok
adalah sebagai berikut :
No Kegiatan September Oktober November Desember
1. Persiapan
- Pengarahan 3 - - -
dan Pembekalan September
Penulisan Karya 2019
Ilmiah
- Pengajuan 7 - - -
judul September - - -
- Konsultan 2019
judul
2. Pelaksanaan
- Persiapan alat 9
dan bahan September - - -
Penelitian 2019
- Pelaksanaan 9-22
Penelitian September - - -
2019
- Pembuatan - 1 1
karya ilmiah Oktober Sampai Desember
2019 2019
3. Tahap Akhir - - - 5
-Penyerahan Desember
hasil akhir karya 2019
ilmiah

BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan mengenai perbedaan
perkembangan tanaman tomat yang disiram air gula dan air garam
adalah sebagai berikut :
HASIL PENELITIAN TINGGI BATANG
Tanaman
Hari Ket.
1 2 3 4 5
ke-1 Gula 10 gr - - - - -
Gula 20 gr - - - - -
Garam 10 gr - - - - -
Garam 20 gr - - - - -
ke-2 Gula 10 gr - - - - -
Gula 20 gr - - - - -
Garam 10 gr - - - - -
Garam 20 gr - - - - -
ke-3 Gula 10 gr - - - - -
Gula 20 gr - - - - -
Garam 10 gr - - - - -
Garam 20 gr - - - - -
ke-4 Gula 10 gr - - - - -
Gula 20 gr - - - - -
Garam 10 gr - - - - -
Garam 20 gr - - - - -
ke-5 Gula 10 gr 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Gula 20 gr 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Garam 10 gr - - - - -
Garam 20 gr - - - - -
ke-6 Gula 10 gr 0,4 0,4 0,3 0,4 0,4
Gula 20 gr 0,4 0,5 0,4 0,4 0,4
Garam 10 gr 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Garam 20 gr 0,3 0,3 0,3 - -
ke-7 Gula 10 gr 0,5 0,4 0,4 0,4 0,5
Gula 20 gr 0,4 0,5 0,4 0,5 0,5
Garam 10 gr 0,4 0,3 0,3 0,3 0,4
Garam 20 gr 0,4 0,3 0,4 - -

Tanaman
Hari Ket.
1 2 3 4 5
ke-8 Gula 10 gr 0,6 0,5 0,4 0,5 0,6
Gula 20 gr 0,5 0,5 0,5 0,6 0,6
Garam 10 gr 0,5 0,4 0,4 0,3 0,4
Garam 20 gr 0,5 0,4 0,4 - -
ke- 9 Gula 10 gr 0,8 0,9 0,9 0,9 0,8
Gula 20 gr 0,9 0,8 0,9 0,9 0,9
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati
ke 10 Gula 10 gr 1 1,1 1 1,1 1
Gula 20 gr 1 1 1,1 1 1
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati
ke 11 Gula 10 gr 1,5 1,4 `1,5 1,3 1,4
Gula 20 gr 1,4 1,4 1,5 1,4 1,5
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati
ke 12 Gula 10 gr 1,8 1,7 1,8 1,9 1,8
Gula 20 gr 1,9 1,8 1,9 1,8 1,8
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati
ke 13 Gula 10 gr 2 2 2,1 2,2 2,1
Gula 20 gr 2,2 2 2,1 2 2,1
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati
ke 14 Gula 10 gr 2,5 2,5 2,6 2,5 2,7
Gula 20 gr 2,7 2,5 2,5 2,5 2,5
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati

HASIL PENELITIAN JUMLAH DAUN


Tanaman
Hari Ket.
1 2 3 4 5
ke-1 Gula 10 gr - - - - -
Gula 20 gr - - - - -
Garam 10 gr - - - - -
Garam 20 gr - - - - -
ke- 2 Gula 10 gr - - - - -
Gula 20 gr - - - - -
Garam 10 gr - - - - -
Garam 20 gr - - - - -
Ke-3 Gula 10 gr - - - - -
Gula 20 gr - - - - -
Garam 10 gr - - - - -
Garam 20 gr - - - - -
Ke-4 Gula 10 gr - - - - -
Gula 20 gr - - - - -
Garam 10 gr - - - - -
Garam 20 gr - - - - -
Ke-5 Gula 10 gr 1 1 1 1 1
Gula 20 gr 1 1 1 1 1
Garam 10 gr - - - - -
Garam 20 gr - - - - -
ke -6 Gula 10 gr 2 2 2 2 2
Gula 20 gr 2 2 2 2 2
Garam 10 gr 1 1 1 1 1
Garam 20 gr 1 1 1 1 1
Ke-7 Gula 10 gr 2 2 2 2 2
Gula 20 gr 2 2 2 2 2
Garam 10 gr 2 2 2 2 2
Garam 20 gr 2 2 2 2 2

Tanaman
Hari Ket.
1 2 3 4 5
ke-8 Gula 10 gr 2 2 2 2 2
Gula 20 gr 2 2 2 2 2
Garam 10 gr 2 2 2 2 2
Garam 20 gr 2 2 2 2 2
ke- 9 Gula 10 gr 2 2 2 2 2
Gula 20 gr 2 2 2 2 2
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati
ke 10 Gula 10 gr 2 2 2 2 2
Gula 20 gr 2 2 2 2 2
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati
ke 11 Gula 10 gr 2 2 2 2 2
Gula 20 gr 2 2 2 2 2
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati
ke 12 Gula 10 gr 2 2 2 2 2
Gula 20 gr 2 2 2 2 2
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati
ke 13 Gula 10 gr 2 2 2 2 2
Gula 20 gr 2 2 2 2 2
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati
ke 14 Gula 10 gr 2 2 2 2 2
Gula 20 gr 2 2 2 2 2
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati
HASIL PENELITIAN DIAMETER BATANG
Tanaman
Hari Ket.
1 2 3 4 5
ke-1 Gula 10 gr - - - - -
Gula 20 gr - - - - -
Garam 10 gr - - - - -
Garam 20 gr - - - - -
ke- 2 Gula 10 gr - - - - -
Gula 20 gr - - - - -
Garam 10 gr - - - - -
Garam 20 gr - - - - -
Ke-3 Gula 10 gr - - - - -
Gula 20 gr - - - - -
Garam 10 gr - - - - -
Garam 20 gr - - - - -
Ke-4 Gula 10 gr - - - - -
Gula 20 gr - - - - -
Garam 10 gr - - - - -
Garam 20 gr - - - - -
Ke-5 Gula 10 gr - - - - -
Gula 20 gr - - - - -
Garam 10 gr - - - - -
Garam 20 gr - - - - -
Ke-6 Gula 10 gr 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Gula 20 gr 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Garam 10 gr - - - - -
Garam 20 gr - - - - -
Ke-7 Gula 10 gr 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Gula 20 gr 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Garam 10 gr 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Garam 20 gr 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1

Tanaman
Hari Ket.
1 2 3 4 5
ke-8 Gula 10 gr 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Gula 20 gr 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Garam 10 gr 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Garam 20 gr 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
ke- 9 Gula 10 gr 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Gula 20 gr 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati
ke 10 Gula 10 gr 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Gula 20 gr 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati
ke 11 Gula 10 gr 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Gula 20 gr 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati
ke 12 Gula 10 gr 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Gula 20 gr 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati
ke 13 Gula 10 gr 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Gula 20 gr 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati
ke 14 Gula 10 gr 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Gula 20 gr 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati

HASIL PENELITIAN WARNA DAUN


Tanaman
Hari Ket.
1 2 3 4 5
ke-1 Gula 10 gr - - - - -
Gula 20 gr - - - - -
Garam 10 gr - - - - -
Garam 20 gr - - - - -
ke- 2 Gula 10 gr - - - - -
Gula 20 gr - - - - -
Garam 10 gr - - - - -
Garam 20 gr - - - - -
Ke-3 Gula 10 gr - - - - -
Gula 20 gr - - - - -
Garam 10 gr - - - - -
Garam 20 gr - - - - -
Ke-4 Gula 10 gr - - - - -
Gula 20 gr - - - - -
Garam 10 gr - - - - -
Garam 20 gr - - - - -
Ke-5 Gula 10 gr - - - - -
Gula 20 gr - - - - -
Garam 10 gr - - - - -
Garam 20 gr - - - - -
Ke-6 Gula 10 gr Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Gula 20 gr Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Garam 10 gr - - - - -
Garam 20 gr - - - - -
Ke-7 Gula 10 gr Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Gula 20 gr Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Garam 10 gr Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Garam 20 gr Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau

Tanaman
Hari Ket.
1 2 3 4 5
ke-8 Gula 10 gr Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Gula 20 gr Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Garam 10 gr Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Garam 20 gr Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
ke- 9 Gula 10 gr Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Gula 20 gr Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati
ke 10 Gula 10 gr Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Gula 20 gr Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati
ke 11 Gula 10 gr Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Gula 20 gr Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati
ke 12 Gula 10 gr Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Gula 20 gr Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati
ke 13 Gula 10 gr Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Gula 20 gr Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati
ke 14 Gula 10 gr Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Gula 20 gr Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Garam 10 gr Mati Mati Mati Mati Mati
Garam 20 gr Mati Mati Mati Mati Mati

B. Faktor Yang Mempengaruhi Penelitian


Selain air gula dan garam faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman tomat antara lain :
1. Genetik
Gen mempengaruhi kinerja dan metabolisme tanaman . Jika
tanaman secara genetik memiliki pertumbuhan yang baik maka
pada kondisi optimal pertumbuhannya pun baik .
2. Hormon
Hormon merupakan zat yang berperan mengatur
pertumbuhan tanaman . Ada yang berfungsi memacu pertumbuhan
ada juga yang menghambat pertumbuhan .
3. Curah Hujan
Curah hujan mempengaruhi pertumbuhan tanaman karena
curah hujan secara tidak langsung mempengaruhi kadar air tanah ,
aerasi tanah dan kelembapan udara .
4. Ketinggian Tempat dan Suhu
Ketinggian tempat mempengaruhi pertumbuhan tanaman
karena disebabkan perbedaan suhu udara . Pada suhu yang tinggi ,
pertumbuhan tanaman cenderung lebih cepat , ini dikarenakan
proses metabolisme tananaman seperti fotosintesis juga cenderung
berjalan lebih cepat .
Ketinggian tempat selain berpengaruh pada perbedaan suhu
juga berpengaruh pada jenis vegetasi yang tumbuh . Ada tanaman
yang tumbuh baik di dataran tinggi dan ada pula yang lebih baik
dijumpai didataran rendah (pantai) misalnya tanaman bakau .Pada
tanaman horti ada juga adaptif pada berbagai ketinggian , seperti
cabai dan tomat .
5. Tanah
Pada tanah yang baik,tanaman akan tumbuh dengan optimal
. Sebaliknya pada tanah yang tidak subur , pertumbuhan tanaman
cenderung terhambat .
Tanah dikatakan baik apabila struktur tanahnya baik , kadar
keasaman normal , kandungan haranya lengkap serta bebas dari
pantogen tular tanah .

6. Nutrisi (unsur hara)


Nutrisi yang dibutuhkan dibagi menjadi 2 yakni unsur
Makro dan Mikro , yang diserap dari dalam tanah . Kekurangan
unsur hara yang dibutuhkan tanaman menyebabkan pertumbuhan
menjadi terhambat .
7. Cahaya Matahari
Cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan tanaman saat
pembentukan klorofil , penyerapan hara , pembukaan stomata ,
serta transpirasi sel . Sifat-sifat cahaya matahari yang berperan
dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman yakni intensitas
cahaya , kualitas cahaya , dan lama penyinaran .

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat kita peroleh kesimpulan bahwa :
Air gula berpengaruh terhadap tinggi batang tanaman tomat , bisa kita
lihat perbandingannya dalam pertumbuhan tanaman tomat yang
disiram air gula sebanyak 10gr dan air gula sebanyak 20gr . Sedangkan
air garam mempunyai pengaruh menghambat proses pertumbuhan
tanaman tomat bahkan tanam tomat pun tidak tumbuh . baik itu
tanaman tomat yang disiram air garam sebanyak 10gr ataupun 20gr .

B. Saran
Untuk para penanam tomat lebih baik menyiram tanaman dengan
menggunakan air gula dibandingkan dengan air garam . Karena sudah
nampak terlihat jelas pengaruhnya .
DAFTAR PUSTAKA

Lingga, Pinus, 1987 Resep-resep Obat Tradisional, Jakarta: Penebar Swadaya.


Paimin, Murhananto, 2000 Budidaya, Pengolahan, dan Perdagangan Tomat,
Jakarta: Penebar Swadaya.
Suharjono, 1989 Budidaya Tomat, Sura Karya.
Suratman, dkk., 1987 Pedoman Bercocok Tanam Tomat, Balittro: Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Anda mungkin juga menyukai