Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA


FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM SEDIMENTOLOGI

TUGAS PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI STRATIGRAFI


ACARA 1 : PENGAMBILAN DATA LAPANGAN

DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD DYOTA MAHARDHIKA
(22/497923/TK/54596)
ROMBONGAN B
KELOMPOK 22

ASISTEN KELOMPOK:
ANINDITA DWI RAHMEILIA PUTRI

ASISTEN ACARA:
ANDRE OLIHTA BERUTU
GABRIELLA MAHARINA PRITA PRBASARI
NAUFAL RAMADHAN

YOGYAKARTA 
SEPTEMBER
2023
KONDISI GEOLOGI KALI KUNING

PROVENANCE

Pembentukan dari Kali Kuning tidak lepas dari pengaruh Gunung Merapi. Gunung
Merapi merupakan gunung berapi yang berjenis front-arc volcano. Gunung api tipe ini
terbentuk pada daerah depan busur kepulauan. Diperkirakan Gunung Merapi merupakan
produk dari peristiwa penunjaman lempeng Indo-Australia sebagai lempeng samudera
yang menunjam di bawah lempeng Eurasia sebagai lempeng benua. Peristiwa penunjaman
ini menghasilkan deretan gunung api di sekitar daerah penunjamannya. Magma dari
Gunung Merapi diperkirakan berasal dari setting tektonik subduksi, di mana slab dari
lempeng samudera yang menunjam akan membawa air masuk ke bersama slab tersebut
dan memicu partial melting pada mantel atas karena dipicu penurunan titik leleh sehingga
membentuk magma. Setelah terjadi partial melting, magma akan naik ke atas karena
memiliki gaya apung. Namun, magma terjebak di bawah kerak dan memanaskan kerak di
atasnya yang membuat kerak mengalami pelelehan. Magma yang terbentuk dari pelelehan
tersebut kemudian keluar melalui rekahan di lempeng samudera dan membentuk gunung
berapi.

Gunung Merapi memiliki magma andesitik yang berarti magma telah mengalami
diferensiasi dari yang awalnya berkomposisi basaltik. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya
batuan yang berasal dari erupsi Gunung Merapi memiliki komposisi andesitic, tidak
terkecuali batuan yang menyusun Kali Kuning. Di beberapa satuan batuan penyusun Kali
Kuning juga ditemukan batuan andesit yang memiliki fragmen hornblenda. Hal tersebut
memperkuat dugaan bahwa magma Gunung Merapi berasal dari setting tektonik subduksi.
Batuan penyusun Kali Kuning didominasi oleh breksi-andesit dan batu pasir yang berasal
dari erupsi Merapi. Material tersebut tertransportasi dari puncak Merapi ketika terjadi
erupsi melalui mekanisme pyroclastic flow, pyroclastic surge atau biasa disebut dengan
wedhus gembel, dan pyroclastic fall. Selain itu, material penyusun Kali Kuning juga
tertransportasi melalui mekanisme lahar, yaitu aliran dari material piroklastik yang
bercampur dengan air. Material-material erupsi tersebut tertransportasi melewati lereng
Gunung Merapi dan pada akhirnya mengisi tubuh Kali Kuning dan terendapkan di sana.

STRATIGRAFI

Kali kuning masih menjadi bagian dari stratigrafi area Gunung Merapi. Gunung
Merapi diperkirakan terbentuk pada 42.000 tahun yang lalau. Namun, menurut
Berthomier (1990), melalui data umur K/Ar lava andesit Gunung Bibi menunjukkan
bahwa aktivitas Gunung Merapi sudah dimulai sekitar 0,67 juta tahun yang lalu. Menurut
Paripurno (2006), stratigrafi gunung Merapi dapat dikelompokkan menjadi 5 tahapan
berdasarkan respon lahar terhadap perbedaan jenis erupsi, yaitu Merapi Baru, Merapi
Muda, Merapi Dewasa, Merapi Tua, dan Pra Merapi. Tahapan yang diperkirakan
membentuk kali kuning terjadi pada 220-1811 yang termasuk ke dalam tahapan Merapi
Muda. Urutan stratigrafi Kali Kuning dari tua ke muda yaitu Saatuan breksi-andesit
Kaliurang 1, Satuan breksi-andesit Kali Kuning, Satuan brreksi-andesit Kaliboyong, dan
Satuan breksi-andesit Kaliurang 2 (Paripurno, 2006).

Satuan breksi-andesit Kaliurang diperkirakan diendapkan tahun 220-1811 atau


termasuk ke dalam tahapan Merapi Muda. Satuan ini terdiri dari breksi andesit yang
memiliki fragmen andesit piroksen yang merupakan produk dari piroklastik aliran. Pada
beberapa tempat juga ditemukan sisipan tuf dan batu lapilli. Satuan breksi-andesit
Kalikuning tersusun dari breksi andesit, yang merupakan produk lahar, dan batu pasir.
Breksi andesit ditandai oleh adanya komponen yang berukuran kasar. Pada batu pasir
memiliki ukuran butir yang halus dengan struktur laminasi. Satuan batuan ini
diperkirakan diendapkan pada tahapan Merapi Muda atau berkisar tahun 220-1811.
Satuan breksi-andesit Kaliboyong diperkirakan diendapkan pada tahun 220-1811 atau
dalam tahapan Merapi Muda. Satuan ini terdiri dari breksi andesit yang merupakan
produk lahar dan batu pasir. Breksi andesit ini memiliki ukuran butir yang kasar dengan
struktur masif dan bedding, serta memiliki komponen utama andesit piroksen, andesit
hornblenda, dan batu apung. Sedangkan batu pasir memiliki ukuran butir yang halus dan
membentuk struktur perlapisan yang merupakan produk dari mudflow. Satuan breksi-
andesit Kaliurang 2 diperkirakan diendapkan pada erupsi Gunung Merapi yang terjadi
pada tahun 2010. Satuan ini disusun oleh breksi andesit yang merupakan produk lahar
dan batu pasir yang menempati tubuh Kali Kuning dan Kaliboyong dengan komponen
penyusun yang tidak berkonsolidasi. Breksi andesit memiliki ukuran butir yang kasar dan
batu pasir memiliki ukuran butir yang lebih halus. Satuan ini diendapkan pada tahapan
Merapi Baru dengan umur < tahun 1811.

MORFOLOGI

Gunung Merapi merupakan gunung berapi yang memilki letusan tipe


stratovolkano. Gung berapi dengan tipe ini memiliki karakteristik serta kekuatan letusan
yang berbeda-beda. Hal ini membuat Gunung Merapi terlihat berlapis-lapis dan
membentuk kerucut. Secara morfologi, Kali Kuning merupakan bagian dari Gunung
Merapi. Morfologi pada tubuh Gunung Merapi dibagi menjadi zona sentral, zona
proksimal, zona medial, dan zona distal. Sementara itu, daerah yang terbentuk akibat dari
aktivitas vulkanik dapat dibagi menjadi lereng vulkanik tengah, lereng vulkanik bawah,
dan lembah vulkanik. Kali Kuning berada pada lereng Selatan Gunung Merapi atau zona
medial dari Gunung Merapi yang dicirikan oleh tersusun dari endapan piroklastik dan
endapan lahar. Pada pembagian bentang alam akibat dari aktivitas vulkanik, Kali Kuning
berada pada lereng vulkanik bawah yang dicirikan dengan kemiringan lereng landai 2-4
derajat dan berada pada elevasi 412,5-637,5 mdpl. Pada daerah ini memiliki pola
pengaliran sungai berjenis pararel hingga subpararel. Kali Kuning termasuk ke dalam
sungai dengan stadia dewasa yang dicirikan dengan adanya tebing sungai yang membatasi
tubuh sungai dengan area sekitarnya. Namun, kenampakan Kali Sungai sangat rentan
mengalami perubahan karena sungai ini merupakan jalur limpasan lahar ketika terjadi
erupsi Gunung Merapi. Pada lereng selatan Gunung Merapi ini mengalir beberapa sungai
yang rata-rata bersifat perenial di hulu dan intermitten di daerah hilir. Hal tersebut
dimanfaatkan sebagai wisata offroad pada area hilir dari Kali Kuning.
DAFTAR PUSTAKA

Alhadar, A. (2012). Studi Penentuan Kualitas Air Sungai Kuning Dengan Mengunakan
Metode Indeks Pencemaran Paska Erupsi Gunung Merapi. Tersedia dari
dspace.UII
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/36325/05513023%20Ab
ubakar%20Alhadar.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Bronto, S. dkk. (2014). Longsoran Raksasa Gunung Api Merapi Yogyakarta – Jawa Tengah.
Jurnal Geologi Sumberdaya Mineral. Vol. 15. No. 4. Hal. 165-183

Komarullah, R., Pratiknyo, P., & Danisworo, C. (2018). Geologi dan Kajian Kestabilan
Lereng Berdasarkan Sifat Fisik-Mekanik Tanah Desa Hargobinangun Dan
Sekitarnya, Kec. Pakem, Kab. Sleman, DIY. Halaman 1-14. Diakses dari
eprints.UPNYK http://eprints.upnyk.ac.id/14894/3/Executive%20Summary.pdf

Mulyaningsih, S., dkk. (2006). Perkembangan Geologi pada Kuarter Awal sampai Masa
Sejarah di Dataran Yogyakarta. Jurnal Geologi Indonesia. Vol. 1, No. 2, Hal. 103-
113

Mulyaningsih, S., dkk. (2006). Perkembangan Geologi pada Kuarter Awal sampai Masa
Sejarah di Dataran Yogyakarta. Jurnal Geologi Indonesia. Vol. 1, No. 2, Hal. 103-
113

Anda mungkin juga menyukai