Anda di halaman 1dari 12

Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Volume 17, Nomor 1, April 2019 : 9 - 20

Bulletin of Scientific Contribution


GEOLOGY
Fakultas Teknik Geologi
UNIVERSITAS PADJADJARAN
homepage: http://jurnal.unpad.ac.id/bsc Volume 17, No.1
p-ISSN: 1693-4873; e-ISSN: 2541-514X April 2019

STRATIGRAFI VULKANIK SUB DAS CIBADAK IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN


GUNUNGAPI SALAK LERENG TIMUR

Deden Zaenudin M.1 , Undang Mardiana2 ,Febriwan Mohammad2, Muhammad Kurniawan Alfadli2,
Nanda Natasia 2
1
Mahasiswa magister, Jurusan Teknik Geologi, FTG, UNPAD, Sumedang
2
Dosen, Jurusan Teknik Geologi, FTG, UNPAD, Sumedang
Email: deden13005@mail.unpad.ac.id

ABSTRAK
Penelitian Stratigrafi rinci mengenai daerah vulkanik masih jarang dilakukan. Hal ini biasanya
dikarenakan oleh kondisi lapangan yang sulit ditempuh. Akan tetapi, penelitian fasies vulkanik
ditujukan untuk mengetahui perkembangan gunungapi secara geologi baik dari segi
kebencanaan atau potensi. Penelitian ini berlokasi di Sub DAS Cibadak Lereng Timur Gunung
Salak untuk mengetahui perubahan litologi baik secara lateral maupun vertikal. Permasalahan
dipecahan dengan Observasi lapangan dan karakteristik permukaan. Data lapangan berupa
lintasan-lintasan stratigrafi berdasarkan daerah sub DAS Cibadak yang terdiri dari sungai
cibadak, cikuda, cipanengah dan cimenteng. Berdasarkan fasies vulknik dari keseluruhan
analisis , terdapat 6 kelompok fasies dari muda ke tua yaitu Block and ash flow deposit 2 salak,
lava flow 2 salak, block and ash flow deposit 1 salak, lava flow 1 salak, pumice flow deposit
salak dan scoria flow deposit pra salak.
Kata kunci: DAS Cibadak, Fasies Vulkanik, Gunung Salak, Stratigrafi Vulkanik

ABSTRACT
Detailed research about volcanic stratigraphy is rarely done. It may be due to by the difficult
field condition to access. But volcanic facies research purposed to obtain information about the
volcano in geology at disaster and potential aspect. This research located at Sub DAS Cibadak,
East Slope of Mt. Salak to obtain information about lithology variation in lateral and vertical
direction. Main problem has been solved with field observation and surface characterization.
Field data is stratigraphy line acquisition based on Sub DAS Cibadak area consist of: Cibadak,
Cikuda, Cipanengah and Cimenteng River. Based on Volcanic Facies analysis, there are six
facies classification from young to old ages, namely: Salak Block and ash flow deposit 2, Salak
lava flow 2, Salak block and ash flow deposit 1, Salak lava flow 1, Salak pumice flow deposit,
and scoria flow deposit pra-Salak.
Keywords: DAS Cibadak, Volcanic Facies, Mt. Salak, Volcano-Stratigraphy

PENDAHULUAN Bentangalam Gunung Salak berbentuk


Gunung salak merupakan gunung yang perbukitan dan lembah, dengan batuan
dibentuk oleh proses vulkanisme pada masa penyusun endapan volkanik yang khas
kuarter. Satyana (2007) menjelaskan menjadikan daerah ini menarik untuk dikaji.
terbentuknya aktifitas vulkanik Gunung Muria Selain itu, daerah Gunung Salak telah dikenal
disebabkan oleh adanya sesar mendatar memiliki potensi geologi yang besar.
Muria-Kebumen. Jalur sesar ini Baratlaut- Penelitian ini terfokus pada pembahasan
Tenggara, membentang melalui Cilacap- fasies gunung api yang berkembang pada
Jawatengah menerus hingga ke Laut Jawa sub-DAS Cibadak (Gambar 1a). Maksud dari
melalui daerah Gunung Muria. penelitian ini adalah untuk mengetahui
Kesimpulannya ini didasarkan atas asumsi aplikasi geologi gunung api terutama dalam
bahwa struktur sesar mendatar regional Studi Vulkanik Stratigrafi daerah penelitian.
memiliki sifat yang mengakar jauh kedalam, Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
sehingga memungkinkan material mantel mengetahui perubahan litologi baik secara
muncul ke permukaan membentuk tubuh lateral maupun vertikal pada sub-DAS
gunungapi. Cibadak menggunakan pendekatan Observasi

9
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Volume 17, Nomor 1, April 2019 : 9 - 20

lapangan.Daerah penelitian terletak pada Kami mendeskripsikan hasil yang diperoleh


sub-DAS Cibadak yang berada pada lereng dan mendiskusikan implikasinya terhadap
timur Gunung Salak, Kabupaten Bogor, studi evolusi daerah vulkanik ini dan untuk
Provinsi Jawabarat. Peneliti terdahulu seperti menilai potensi bahaya di area tersebut.
Suganda, 2017; Anfasha, 2016; Sukendar,
2016, Bronto,S., 2013; dan Effendi et.al, LOKASI PENELITIAN
1998. Dalam tulisan ini kami menyajikan Daerah penelitian terletak pada Sub-DAS
stratigrafi vulkanik komprehensif. Pekerjaan Cibadak yang berada pada lereng timur
ini didasarkan pada karakterisasi semua Gunung, Kabupaten Bogor, Provinsi
singkapan yang terpapar di lokasi konstruksi Jawabarat. Lokasi penelitian dapat dilihat
setiap sungai pengaliran di sub-DAS Cibadak. pada gambar 1

Gambar 1a Pembagian Blok dan Cekungan Pengaliran Daerah Penelitian, 1.b peta
geologi gunungapi salak (A. Zaenudin dkk, 1993)

TATANAN GEOLOGI yaitu : Blok A (Sub-DAS Ciparakalih); berada


Sesuai dengan keberadaan induk sungainya, di utara, terdiri atas Cekungan Pengaliran
pola pengaliran sungai yang berkembang A.1 yaitu Sungai Ciparakalih dan Cekungan
dan bentang alam yang ada, maka daerah Pengaliran A.2 yaitu Sungai Cihideung yang
riset di bagi dua blok cekungan pengaliran, bermuara ke Sungai Ciparakalih (Gambar

10
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Volume 17, Nomor 1, April 2019 : 9 - 20

1a). Blok B (Sub-DAS Cibadak); berada di sungai karena peluang tersingkapnya batuan
sebelah selatan Blok A. tersusun atas lebih besar. Lintasan pengamatan berupa
Cekungan Pengaliran B.1 yaitu Sungai lintasan pada setiap induk sub DAS daerah
Cibadak; Cekungan Pengaliran B.2 yaitu penelitian. Analisis profil lintasan setiap sub
Sungai Cipanengah, Cekungan Pengaliran DAS dilakukan untuk mendapatkan
B.3 yaitu Sungai Cimenteng, dan Cekungan persebaran litologi setiap SubDas baik secara
Pengaliran B.4 yaitu Sungai Cikuda. lateral maupun vertikal serta menentukan
Keempat anak sungai ini bermuara ke posisi stratigrafi pada setiap sub DAS. Analisis
Sungai Cibadak di bagian timur, yang ini berdasarkan Bronto (1989) yaitu
selanjutrnya bermuara ke Sungai Cisadane hubungan elevasi dan jarak horizontal antar
(Gambar 1a). singkapan setiap dinding gunungapi,
Geologi dan stratigrafi regional daerah sub kemudian menentukan korelasi stratigrafinya
DAS Cibadak berdasarkan pemetaan berdasarkan karakteristik genesis (fall, flow,
terdahulu (Zaenudin, dkk, 1993) surge, autoklastik dan lain-lain) yang sama.
menunjukkan bahwa urutan batuan dari tua Pada penelitian ini, penentuan profil lintasan
ke muda terdiri atas 4 satuan batuan produk berdasarkan subDAS dan korelasi stratigrafi
gunung salak, yang teridiri dari endapan berdasarkan karakteristik deskripsi (warna,
lahar cipanengah, aliran lava salak 1, aliran tekstur, struktur, komposisional) yang sama.
lava pasir dalem, dan aliran lava salak 4.
Salak menurut Hartman (1938) adalah HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagai berikut: Pertama muncul G. Salak I Profil Lintasan Cimenteng
yang merupakan tubuh yang paling tua dan Lintasan sungai ini menunjukkan variasi
kemudian disusul oleh G. Salak II, kemudian batuan piroklastik yang tersusun oleh lapili,
muncul G. Sunbul, sedangkan Kawah Ratu breksi tuf, tuf lapili, lava, dan breksi tuf,
diperkirakan merupakan produk akhir dari G. mulai dari ketinggian 512 - 894 mdpl. Litologi
Salak, Kawah Cikulung Putri dan Kawah penyusun lintasan ini dari bawah ke atas
Hirup yang masih merupakan bagian dari adalah breksi tuf 2, lava 1, breksi tuf 3
Kawah Ratu. Karakter letusan G. Salak Breksi tuf 2 berwarna segar abu-abu, warna
adalah letusan freatik di kawah pusat dan lapuk coklat keabuan, ukuran komponen
erupsi samping. Letusan freatik terjadi kerikil hingga kerakal (dominan), bentuk
apabila terjadi akumulasi tekanan uap air komponen menyudut tanggung, kemas
yang sangat kuat di bawah permukaan bumi terbuka, komponen polimik yang terdiri dari
yang melebihi daya tahan dari lapisan komponen breksi, lava, lapilli, tuf. Matriks
permukaan di atasnya. Akumulasi uap air ini berupa tuf dengan wara abu-abu krem,
bisa terbentuk akibat sentuhan secara ukuran butir abu halus-abu kasar , komposisi
langsung atau tidak langsung dengan aliran dominan vitrik fragmen. Komposisi
air dengan magma. Erupsi samping komponen lebih dari 50% dari matriks.
merupakan erupsi yang terjadi pada daerah Sebagian tempat terdapat gass segregation
lereng gunungapi. Menurut Suganda (2014), dan welded tuff.
Bagian bawah kaki Gunung Salak bagian Lava 1 berupa batuan beku andesitik dengan
tenggara tersusun oleh endapan volkanik tuf warna segar abu-abu, derajat kristalisasi
berbatuapung; yang ditutupi oleh breksi hipokristalin, granularitas porfitik, kemas
laharik. Lapili dan tuf berbatuapung yang hypidiomorf, struktur massif, komposisi
telah terlapukkan, dengan beberapa lapisan mineral didominasi oleh plagioklas, dan
endapan tuf bersisipan lapisan tanah purba terdapat mineral piroksen, opak dan gelas.
(paleosoil) yang memperlihatkan urut- Struktur singkapan massif-berlembar.
urutan kejadian letusan gunungapi Breksi tuf 3 (modifikasi Fisher 1966) dengan
(sucsession volcanic). Bagian paling atas pola persebaran mengikuti arah aliran sungai,
tersusun oleh lava andesitik. Di beberapa sebagian menerus ada juga yang tidak
tempat berelevasi tinggi dijumpai tanah dan menerus. Terdiri dari matrik dan komponen.
breksi yang sudah terlapukan. Berdasarkan matrik berupa tuf dengan warna coklat
karakteristik batuannya, maka bagian ini terang, ukuran butir abu kasar-sangat kasar,
merupakan fasies proximal. bentuk butir membundar tanggung,
komposisi tuf dominan litik fragmen,
METODE PENELITIAN dibeberapa tempat telah teralterasi.
Penelitian ini dilakukan dengan metode Kemudian komponen berupa lava, ukuran
Pengukuran Stratigrafi terukur berdasarkan komponen kerakal-bongkah (dominan),
observasi lapangan dan karakteristik bentuk komponen menyudut tanggung.
permukaan. Penelitian lapangan dilakukan breksi ini memiliki kemas terbuka, sortasi
pada batuan-batuan yang tersingkap. buruk, kekerasan keras, strukturnya massif.
Utamanya dilakukan penelusuran pada aliran

11
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Volume 17, Nomor 1, April 2019 : 9 - 20

Gambar 2 Stratigrafi cekungan pengaliran Cimenteng

Profil Lintasan Cipanengah menjadi mineral lempung, juga terdapat


Lintasan sungai ini menunjukkan variasi welded tuf.
batuan piroklastik yang tersusun oleh lapili, Lava 1 berupa batuan beku andesitik dengan
breksi tuf, tuf lapili, lava, dan breksi tuf, warna segar abu-abu, derajat kristalisasi
mulai dari ketinggian 538 - 950 mdpl. Litologi hipokristalin, granularitas porfitik, kemas
penyusun lintasan ini dari bawah ke atas hypidiomorf, struktur massif, komposisi
adalah tuf lapili 2, lava 1, breksi tuf 3. mineral didominasi oleh plagioklas, dan
Tuf lapili 2 (modifikasi Fisher 1966) dengan terdapat mineral piroksen, opak dan gelas.
pola persebaran mengikuti arah aliran sungai, Struktur singkapan massif-berlembar.
sebagian menerus ada juga yang tidak Breksi tuf 3 (modifikasi Fisher 1966) dengan
menerus, batuan dengan warna lapuk abu- pola persebaran mengikuti arah aliran sungai,
abu agak tua, warna segar coklat terang, sebagian menerus ada juga yang tidak
ukuran komponen dari hulu ke hilir semakin menerus. Terdiri dari matrik dan komponen.
besar, bentuk komponen relatif menyudut matrik berupa tuf dengan warna coklat
tanggung, persentase komponen terhadap terang, ukuran butir abu kasar-sangat kasar,
matriks 10-15%, kemas tebuka, sortasi bentuk butir membundar tanggung,
buruk, struktur massif. komponen berupa komposisi tuf dominan litik fragmen,
dominan lava andesit dan tuf, sedikit pumis. dibeberapa tempat telah teralterasi.
kemudian matrik berupa tuf, ukuran butir Kemudian komponen berupa lava, ukuran
abu halus-abu sedang, bentuk butir komponen kerakal bentuk komponen
membundar tanggung, komposisi tuf menyudut tanggung. breksi ini memiliki
dominan fragmen gelas vulkanik, dan pumis. kemas terbuka, sortasi buruk, kekerasan
Sebagian tempat telah mengalami alterasi keras, strukturnya massif.

12
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Volume 17, Nomor 1, April 2019 : 9 - 20

Gambar 3 Stratigrafi cekungan pengaliran Cipanengah

Profil Lintasan Cikuda tanggung. breksi ini memiliki kemas terbuka,


Lintasan sungai ini menunjukkan variasi sortasi buruk, kekerasan keras, strukturnya
batuan piroklastik yang tersusun oleh lapili, massif.
breksi tuf, tuf lapili, lava, dan breksi tuf, Tuf lapili 2 (modifikasi Fisher 1966) dengan
mulai dari ketinggian 400 - 445 mdpl. Litologi pola persebaran mengikuti arah aliran sungai,
penyusun lintasan ini dari bawah ke atas sebagian menerus ada juga yang tidak
adalah breksi tuf 1, tuf lapili 2. menerus, batuan dengan warna lapuk abu-
Breksi tuf 1 (modifikasi Fisher 1966) dengan abu agak tua, warna segar coklat terang,
pola persebaran mengikuti arah aliran sungai, ukuran komponen dari hulu ke hilir semakin
sebagian menerus ada juga yang tidak besar, bentuk komponen relatif menyudut
menerus. Terdiri dari matrik dan komponen. tanggung, persentase komponen terhadap
matrik berupa tuf dengan warna coklat matriks 10-15%, kemas tebuka, sortasi
terang, ukuran butir abu kasar-sedang, buruk, struktur massif. komponen berupa
bentuk butir membundar tanggung, dominan lava andesit dan tuf, sedikit pumis.
komposisi tuf dominan litik fragmen. kemudian matrik berupa tuf, ukuran butir
Kemudian komponen berupa lava vesikuler abu halus-abu sedang, bentuk butir
dan skoria basalt, ukuran komponen 2-8 cm membundar tanggung, komposisi tuf
(15%), bentuk komponen menyudut dominan fragmen gelas vulkanik, dan pumis.

Gambar 4 Stratigrafi cekungan pengaliran Cikuda

13
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Volume 17, Nomor 1, April 2019 : 9 - 20

Profil Lintasan Cikuda Cibadak dominan vitrik fragmen. Komposisi


Lintasan sungai ini menunjukkan variasi komponen lebih dari 50%
batuan piroklastik yang tersusun oleh lapili, Breksi tuf 3, berupa breksi polimik, komponen
breksi tuf, tuf lapili, lava, dan breksi tuf, breksi berupa lava dengan bentuk komponen
mulai dari ketinggian 436 - 994 mdpl. Litologi menyudut tanggung, berukuran kerikil
penyusun lintasan ini dari bawah ke atas hingga kerakal (dominan), kemas terbuka
adalah breksi tuf 1, breksi tuf 2, breksi tuf 3, matriks tuf halus hingga kasar (dominan)
lava 3, dan breksi piroklastik. berwarna abu-abu, komposisi dominan litik.
Breksi tuf 1 (modifikasi Fisher 1966) Terdiri Lava 3 berupa batuan beku andesitik dengan
dari matrik dan komponen. matrik berupa tuf warna segar abu-abu, derajat kristalisasi
dengan warna coklat terang, ukuran butir abu hipokristalin, granularitas porfitik, kemas
kasar-sedang, bentuk butir membundar hypidiomorf, struktur massif, komposisi
tanggung, komposisi tuf dominan litik mineral didominasi oleh plagioklas, dan
fragmen. Kemudian komponen berupa lava terdapat mineral piroksen, opak dan gelas.
vesikuler dan skoria basalt, ukuran Struktur singkapan massif.
komponen 2-8 cm (15%), bentuk komponen Breksi piroklastik (modifikasi Fisher 1966)
menyudut tanggung. breksi ini memiliki dengan pola persebaran mengikuti arah
kemas terbuka, sortasi buruk, kekerasan aliran sungai, sebagian menerus ada juga
keras, strukturnya massif. Sebagian tempat yang tidak menerus. Terdiri dari matrik dan
terdapat charcoal. komponen. matrik berupa tuf dengan warna
Breksi tuf 2 berwarna segar abu-abu, warna coklat terang, ukuran butir abu kasar-sangat
lapuk coklat keabuan, ukuran komponen kasar, bentuk butir membundar tanggung,
kerikil hingga kerakal (dominan), bentuk komposisi tuf dominan litik fragmen.
komponen menyudut tanggung, kemas Kemudian komponen berupa lava, ukuran
terbuka, komponen polimik yang terdiri dari komponen 1-2m dengan bentik komponen
komponen breksi, lava, lapilli, tuf. Matriks menyudut-menyudut tanggung. breksi ini
berupa tuf dengan wara abu-abu krem, memiliki kemas terbuka, sortasi buruk,
ukuran butir abu halus-abu kasar , komposisi kekerasan keras.

Gambar 5 Stratigrafi cekungan pengaliran Cibadak

DISKUSI didapatkan fasies vulkanik yang mengacu


Berdasarkan pengamatan penampang kepada Cas & Wright tahun 1987, Rubel
lintasan litologi berdasarkan sub-DAS, maka tahun 1971, dan McPhie tahun 1993. Fasies

14
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Volume 17, Nomor 1, April 2019 : 9 - 20

tersebut berdasarkan litofasies yang ukuran komponen 2-4 cm (60%), bentuk


ditentukan dari hasil pengamatan penampang komponen menyudut tanggung. breksi ini
lintasan litologi. Berdasarkan litofasies diatas, memiliki kemas terbuka, sortasi sedang.
maka didapatkan 6 fasies dilokasi penelitian kekerasan sangat keras, strukturnya massif.
(gambar 2). Fasies vulkanik Sub DAS Cibadak Berdasarkan karakteristik diatas,
dari atas ke bawah adalah: diperkirakan fasies ini merupakan endapan
Fasies Scoria Flow Deposit Pra Salak aliran. Secara makroskopis, fasies ini
Fasies Scoria Flow Deposit pada Sub Das memperlihatkan struktur yang massif,
Cibadak ditemukan pada cekungan komponen polimik, sortasi buruk. Mengacu
pengaliran cibadak dan cikuda. Fasies ini pada klasifikasi aliran piroklastik Wright et al
dicirikan dengan litologi breksi tuf 1. Fasies ini (1980, dalam Fisher dan Schminke, 1984)
memiliki karakteristik Breksi dengan matrik diperkirakan aliran ini termasuk pada scoria
berupa tuf dengan warna coklat terang, flow dengan mekanisme keterbentukan dari
ukuran butir abu kasar-sangat kasar, bentuk erupption column collapse. Hal ini dicirikan
butir membundar tanggung, komposisi tuf dengan komposisi endapan yang basaltis dan
dominan litik fragmen. Kemudian komponen produk berupa deposit scoria dan ash.
berupa lava vesikuler dan skoria basalt,

Gambar 6. Karakteristik singkapan endapan aliran skoria pra Salak

Fasies Pumice Flow Deposit Salak Berdasarkan karakteristik diatas,


Fasies aliran pumis Salak pada Sub Das diperkirakan fasies ini merupakan endapan
Cibadak ditemukan pada semua cekungan aliran piroklastik. Mengacu pada cas &
pengaliran. Fasies ini dicirikan dengan litologi wright (1987) dan Fisher&Schminke (1984),
tuf lapili 2, dan breksi tuf 2. Fasies ini memiliki fasies ini merupakan endapan aliran
karakteristik tuf sebagai matriks dengan piroklastik pumis atau ignimbrite. Hal ini
warna krem terang-krem kecoklatan, ukuran didasari secara makroskopis dan mikroskopis.
butir abu halus-lapili kasar (tidak seragam di Secara makroskopis, fasies ini
berbagai tempat), dengan komponen memperlihatkan struktur yang massif,
didominasi pumis dan gelas vulkanik. Lalu terdapatnya charcoal, bomsag, welded tuff,
memiliki komponen dominan pumis dan komponen pumis yang bersifat non
fragmen litik, kemas umumnya terbuka, vesiculated.
sortasi buruk, dan struktur massif.

15
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Volume 17, Nomor 1, April 2019 : 9 - 20

Gambar 7. Karakteristik singkapan endapan aliran pumis Salak

Fasies aliran lava 1 Fasies ini memiliki warna lapuk abu-abu,


Fasies aliran lava 1 pada Sub Das Cibadak warna segar abu-abu terang, tekstur
ditemukan pada bagian hulu sub DAS atau porfiritik, equigranular, hipokristalin,
pada cekungan pengaliran cipanengah dan subhedral. komposisi massa dasar berupa
cimenteng. Fasies ini dicirikan ini dicirikan plagioklas, sedangkan fenokris berupa
dengan litologi batuan beku andesit massif. plagioklas, piroksen, serta gelas dan opak

16
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Volume 17, Nomor 1, April 2019 : 9 - 20

Gambar 8. Karakteristik singkapan endapan aliran lava Salak 1

Fasies Block and ash flow deposit Salak diperkirakan fasies ini merupakan endapan
1 aliran. Secara makroskopis, fasies ini
Fasies aliran blok dan abu piroklastik pada memperlihatkan struktur yang massif.
Sub Das Cibadak ditemukan pada bagian Mengacu pada cas & wright (1987) dan
tengah sub DAS atau pada cekungan Fisher&Schminke (1984), fasies ini
pengaliran cibadak, cipanengah dan merupakan endapan aliran piroklastik.
cimenteng. Fasies ini dicirikan dengan litologi Mengacu pada klasifikasi aliran piroklastik
breksi tuf 3. Fasies ini memiliki karakteristik Wright et al (1980, dalam Fisher dan
breksi dengan warna coklat agak krem, Schminke, 1984) diperkirakan aliran ini
ukuran komponen dominan blok, bentuk butir termasuk pada block and ash flow deposit
membundar, kemas terbuka, struktur massif. dengan mekanisme keterbentukan dari lava
Berdasarkan karakteristik diatas, collapse yang sebelumnya.

17
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Volume 17, Nomor 1, April 2019 : 9 - 20

Gambar 9. Karakteristik singkapan endapan BAF Salak 1

Fasies aliran lava 2 tekstur porfiritik, equigranular, hipokristalin,


Fasies aliran lava 2 pada Sub Das Cibadak subhedral. komposisi massa dasar berupa
ditemukan pada bagian hulu sub DAS atau plagioklas, sedangkan fenokris berupa
pada cekungan pengaliran cibadak. Fasies ini plagioklas, piroksen, serta gelas dan opak.
dicirikan ini dicirikan dengan litologi batuan Perbedaan dengan fasies aliran lava 1, fasies
beku andesit. Fasies ini memiliki warna lapuk ini didominasi rekahan.
abu-abu, warna segar abu-abu terang,

Gambar 10. Karakteristik singkapan endapan aliran lava Salak 2

Fasies Block and ash flow deposit Salak Fasies ini dicirikan ini dicirikan dengan litologi
2 breksi piroklastik 4. Fasies ini memiliki matrik
Fasies aliran piroklastik pada Sub Das dan komponen. matrik berupa tuf dengan
Cibadak ditemukan pada bagian hulu sub DAS warna coklat terang, ukuran butir abu kasar-
atau pada cekungan pengaliran cibadak. sangat kasar, bentuk butir membundar

18
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Volume 17, Nomor 1, April 2019 : 9 - 20

tanggung, komposisi tuf dominan litik komponen menyudut tanggung. breksi ini
fragmen, dibeberapa tempat telah teralterasi. memiliki kemas terbuka, sortasi buruk,
Kemudian komponen berupa lava, ukuran kekerasan keras, strukturnya massif.
komponen 1-2 meter (75%), bentuk

Gambar 11. Karakteristik singkapan endapan BAF 2

Gambar 12. Peta fasies vulkanik sub DAS Cibadak Gunung Salak

19
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Volume 17, Nomor 1, April 2019 : 9 - 20

Gambar 13. Korelasi fasies antar Sungai pada Sub DAS Cibadak

UCAPAN TERIMAKASIH McPhie, J. (1993). Volcanic textures: a guide


Ucapan terima kasih kepada Laboratorium to the interpretation of textures in volcanic
Geofisika Fakultas Teknik Geologi Universitas rocks.
Padjadjaran yang terlibat di dalam Martí, J., Groppelli, G., & da Silveira, A. B.
penyelesaian penelitian ini. (2018). Volcanic stratigraphy: a
review. Journal of Volcanology and
DAFTAR PUSTAKA Geothermal Research.
A. Zaenudin.dkk. (1993). Peta Geologi Natasia, N., Mardiana, U., & Alfadli, M. K.
Gunung Api Salak, Jawa. Direktorat (2018). Geomorfologi dan Ciri Fasies
Geologi. Vulkanik Pada Sungai Cihideung dan
Anfasha, A., Pranantya, P. A., & Sukiyah, E. Ciparikalih, Sub Das Cibadak, Gunung
(2016). Karakteristik morfometri dan Salak, Jawa Barat. Bulletin of Scientific
morfotektonik das cibeet segmen selaawi Contribution: GEOLOGY, 16(2), 127-134.
girijaya dan das cikundul segmen cibadak Rubel, D. N. (1971). Independence volcano:
majalaya, kabupaten cianjur, provinsi a major Eocene eruptive center, northern
jawa barat. Bulletin of Scientific Absaroka volcanic province. Geological
Contribution: GEOLOGY, 14(2), 185-194. Society of America Bulletin, 82(9), 2473-
Bronto, S. (2013). Geologi Gunung Api Purba. 2494.
Badan Geologi. Schmid, R. (1981). Descriptive nomenclature
Cas, R., & Wright, J. V. (2012). Volcanic and classification of pyroclastic deposits
successions modern and ancient: A and fragments. Geologische
geological approach to processes, Rundschau, 70(2), 794-799.
products and successions. Springer Suganda, B. R., & Isnaniawardhani, V.
Science & Business Media. (2014). Karakteristik geologi daerah
Effendi, A. C. (1974). Peta Geologi Lembar volkanik kuarter kaki tenggara gunung
Bogor, Jawa. Direktorat Geologi. salak. Bulletin of Scientific Contribution:
Fisher, R. V. (1961). Proposed classification GEOLOGY, 12(2).
of volcaniclastic sediments and Sukendar, P. M., Sasmito, B., & Wijaya, A. P.
rocks. Geological Society of America (2016). Analisis Sebaran Kawasan
Bulletin, 72(9), 1409-1414. Potensial Panas Bumi Gunung Salak
Fisher, R. V., & Schmincke, H. U. Dengan Suhu Permukaan, Indeks Vegetasi
(2012). Pyroclastic rocks. Springer dan Geomorfologi. Jurnal Geodesi
Science & Business Media. Undip, 5(2), 66-75.
Hartman. (1938). Die Vulkangrupve im Wentworth, C. K. (1922). A scale of grade and
suedwesten des Salak vulkans in West- class terms for clastic sediments. The
lawa. Natk. Tydschr. N.I. Deel. 98, 216. journal of geology, 30(5), 377-392.

20

Anda mungkin juga menyukai