Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS MORFOGENESA MELALUI KENAMPAKAN CITRA SATELIT

MORFOLOGI PANTAI KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH


Fauzi Azzahri
21100119130072
fauziazzahri16@gmail.com
Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

ABSTRAK

Pantai adalah jalur atau bidang yang memanjang, tinggi serta lebarnya dipengaruhi oleh pasang surut
dari air laut, yang terletak antara daratan dan lautan. Pembuatan paper ini memiliki maksud unuk
menganalisis Morfologi-morfologi yang terdapat pada pantai di Kabupaten Kendal dengan tujuan untuk
mengetahui Proses terbentuknya pantai tersebut.. Morfologi pada bentuklahan pantai dapat dipengaruhi oleh
aktivitas laut serta proses erosional. Faktor pembentukan pantai dapat saling berkaitan namun salah satu
faktor pasti lebih mempengaruhi. Kawasan pesisir Kabupaten Kendal adalah salah satu kawasan pesisir yang
perlu dikaji mengenai garis pantai serta morfologi lainnya, karena wilayah pesisir sendiri banyak
dimanfaatkan baik untuk industri, pariwisata dan pembangunan, sehingga dapat memicu perubahan
morfologi seperti perubahan garis pantai.. Dengan melakukan interpretasi kenampakan morfologi pantai
melalui citra satelit dapat ditentukan bagaimana proses morfogenesa pantai Kendal ini. Hasil dari proses
penginderaan jauh tersebut adalah sebuah interpretasi yang memuat informasi mengenai satuan
Geomorfologi serta proses pembentukan kawasan pesisir pantai Kabupaten Kendal Jawa Tengah.

Kata Kunci : Kendal, Pantai, Morfologi, Satelit, Citra, Morfogenesa

mendapat pengaruh air laut dibedakan menjadi 3


Pendahuluan (tiga), yaitu Beach (daerah pantai), yaitu daerah
yang langsung mendapat pengaruh air laut dan
Pembuatan paper ini memiliki maksud selalu dapat dicapai oleh pasang naik dan pasang
unuk menganalisis Morfologi-morfologi yang surut. Shore line (garis pantai), yaitu jalur
terdapat pada pantai di Kabupaten Kendal dengan pemisah yang relatif berbentuk baris dan relatif
tujuan untuk mengetahui Proses terbentuknya merupakan batas antara daerah yang dicapai air
pantai tersebut.. Morfologi pada bentuklahan laut dan yang tidak bisa. Coast (pantai), yaitu
pantai dapat dipengaruhi oleh aktivitas laut serta daerah yang berdekatan dengan laut dan masih
proses erosional. Faktor pembentukan pantai mendapat pengaruh dari air laut.
dapat saling berkaitan namun salah satu faktor Klasifikasi Pantai meliputi 3 jenis yaitu
pasti lebih mempengaruhi. Klasifikasi Pantai Secara Klasik, Johnson (1919)
Dalam analisis mengenai morfogenesa yang dibagi menjadi Pantai Tenggelam
bentuklahan pantai di Kabupaten Kendal ini (submergence coast), Pantai Naik (emergence
diharapkan dapat menambah wawasan mengenai coast), Pantai Netral dan Pantai Campuran.
proses morfogenesa pantai di suatu tempat. Ilmu Klasifikasi Pantai Berdasarkan Tenaga Geomorfik
tersebut dapat diterapkan dalam kajian Shepard (1963) dikutip Sunarto (1991)
permasalahan geologi modern ini. mengelompokkan pantai menjadi 2 (dua), yaitu
Pantai primer (muda) dan Pantai sekunder
Tinjauan Pustaka (dewasa). Klasifikasi Pantai secara Klimato-
Pantai adalah jalur atau bidang yang genetik Dasar yaitu hubungan antara energi
memanjang, tinggi serta lebarnya dipengaruhi gelombang dengan morfologi pantai, serta
oleh pasang surut dari air laut, yang terletak antara memperhatikan signifikasi peninggalan sejarah
daratan dan lautan (Thombury, 1969). Faktor- dan aspek-aspek geologis dalam evolusi pantai.
faktor yang mempengaruhi morfologi pantai: Dibagi menjadi, Pantai Lintang Rendah, Pantai
pengaruh diatropisme, tipe batuan, struktur Lintang Tengah dan Pantai Lintang Tinggi
geologi, perubahan naik turunnya muka air laut,
serta pengendapan sedimen asal daratan/sungai,
erosi daratan dan angin. Daerah pantai yang masih
Metodologi Kemiringan > 40 % , lahan sangat curam, seluas +
Paper ini disusun dengan metodologi 16.249,31 Ha.
yaitu studi pustaka. Studi pustaka dimaksud Kondisi geologi wilayah Kabupaten
adalah menggunakan media elektronik berupa Kendal, dicermati berdasarkan Peta Geologi Tata
internet. Metodologi ini dibuat berdasarkan Lingkungan Lembar Magelang dan Semarang,
referensi dari internet mengenai topik Jawa (M Wahib, 1993) yang diterbitkan
permasalahan paper kemudian Direktorat Geologi Tata Lingkungan. Berdasarkan
menginterpretasikan sesuai referensi yang tertera peta tersebut, secara umum kondisi geologi
di media eletronik. Pengambilan data pada paper wilayah Kabupaten Kendal dapat dikelompokkan
ini juga berdasarkan referensi dari internet, menjadi beberapa satuan geologi lingkungan,
referensi tersebut dapat berupa literatur, berita, sebagai berikut :
artikel, karya ilmiah mengenai pokok Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara,
permasalahan pada paper tersebut. Untuk sumber meliputi wilayah Kecamatan Rowosari,
citra satelit penulis mengambil citra satelit dari Kangkung, Cepiring, Patebon, Kendal,
Google Maps. Brangsong, sebagian Kaliwungu, Weleri,
Ringinarum, Gemuh Pegandon, dan Ngampel
Geologi Regional merupakan dataran aluvial dengan kemiringan
Beberapa kota kecamatan lainnya yang antara 3% - 5%. Litologi daerah ini didominasi
memiliki peran cukup signifikan antara lain oleh batuan lempung pasiran dan pasir
Kaliwungu, Weleri, dan Cepiring. Jarak terjauh lempungan. Sifat fisik batuan dan tanah wilayah
wilayah Kabupaten Kendal dari Barat ke Timur ini berupa endapan aluvial sungai dan kipas
adalah sejauh 40 Km, sedangkan dari Utara ke gradasi jelek dengan kelulusan tinggi, daya
Selatan sejauh 36 Km. Kabupaten Kendal dukung sedang hingga tinggi.
mempunyai luas wilayah sebesar 1.002,23 Km 2 Wilayah Kabupaten Kendal bagian
yang terbagi menjadi 19 Kecamatan dengan 265 tengah, meliputi sebagian wilayah Kecamatan
Desa dan 20 Kelurahan.. Dari seluruh luas lahan Pageruyung, Weleri, Ringinanom, dan
yang ada di Kabupaten Kendal, 76,12 % Kaliwungu, merupakan wilayah perbukitan
digunakan untuk usaha pertanian (sawah, tegalan, bergelombang dengan kemiringan antara 3% –
tambak, dan kolam). Sedangkan sisanya 10%. Litologi daerah ini didominasi batu pasir,
digunakan untuk permukiman (lahan untuk breksi, tufa, dan aliran lava. Sifat fisik batuan
bangunan rumah tinggal, dan halaman sekitarnya). wilayah ini merupakan batuan sedimen, kompak
Secara umum kondisi topografi Kabupaten dan keras, komponen mudah lepas, daya dukung
Kendal dapat dikategorikan dalam 2 (dua) tinggi. Sedangkan sifat tanahnya residu lunak,
kelompok yaitu wilayah selatan berupa daerah plastisitas sedang, kelulusan sedang mudah luruh
dataran tinggi dan kaki pegunungan, serta wilayah dengan ketebalan 2 – 4 m.
utara berupa dataran rendah dan pesisir. Wilayah Kabupaten Kendal bagian
Kabupaten Kendal bagian selatan merupakan tengah, meliputi sebagian Kecamatan Patean dan
daerah dataran tinggi yang terdiri dari, perbukitan Singorojo, merupakan daerah perbukitan berelief
dan kaki pegunungan dengan ketinggian antara 10 sedang dengan kemiringan 15% - 30%. Litologi
- 2.579 meter dpl, meliputi Kecamatan daerah ini didominasi batuan lempung, napal, batu
Plantungan, Pageruyung, Sukorejo, Patean, Boja, pasir yang berselang seling, Sifat fisik batuan dan
Limbangan dan sebagian Kaliwungu. Wilayah tanah wilayah ini berupa endapan aluvial sungai
Kabupaten Kendal bagian utara merupakan daerah dan kipas, gradasi jelek dengan kelulusan tinggi,
dataran rendah dan pesisir dengan ketinggian daya dukung sedang hingga tinggi. Sifat fisik
antara 0 - 10 meter dpl, meliputi Kecamatan batuan wilayah ini adalah batuan sedimen, agak
Weleri, Rowosari, Kangkung, Cepiring, Gemuh, keras dan berlapis, daya dukung rendah hingga
Ringinarum, Pegandon, Ngampel, Patebon, sedang. Sedangkan sifat tanahnya residu sangat
Kendal, Brangsong, dan Kaliwungu. Berdasarkan lunak hingga lunak, plastisitas tinggi, kelulusan
kemiringan lahannya, wilayah Kabupaten Kendal rendah dan mudah luruh dengan ketebalan kurang
dapat dikelompokkan dalam 4 (empat) kategori, dari 2 m.
yaitu Kemiringan 0 – 8 % , lahan datar, seluas + Wilayah Kabupaten Kendal bagian
53.976,91 Ha. Kemiringan 8 – 15 % , lahan selatan, meliputi sebagian Kecamatan Plantungan,
landai, seluas + 12.246,56 Ha. Kemiringan 15 – Sukorejo, Patean, Singorojo, Boja, dan
25 % , lahan curam, seluas + 7.370,85 Ha. Limbangan, merupakan plato dengan kemiringan
lebih dari 30%. Litologi daerah ini didominasi
batuan breksi vulkanik, aliran lava dan tufa. Sifat sungai yang terlihat memiliki pola berupa paralel.
fisik batuan wilayah ini merupakan batuan Hal ini menandakan bahwa pada pantai tersebut
sedimen, kompak Kabupaten terdapat aluvium yang terbawa oleh aliran sungai.
Kendal terletak pada 109°40' - 110°18' Bujur Sehingga dapat dapat dikatakan bahwa aliran air
Timur dan 6°32' - 7°24' Lintang Selatan. Batas dari sungai juga menjadi faktor dalam
wilayah administrasi Kabupaten Kendal meliputi pembentukan pantai tersebut.
sebelah utara adalah laut jawa, sebelah timur kota Berdasarkan geologi regional, Pada
Semarang, Sebelah timur Kabupaten Semarang wilayah utara yang merupakan lokasi keberadaan
dan Kabupaten Temanggung, dan sebelah barat pantai di Kabupaten Kendal terdiri batuan
Kabupaten Batang. Pusat pemerintahan lempung pasiran dan pasir lempungan. Sifat fisik
Kabupaten Kendal berada di Kecamatan batuan dan tanah wilayah ini berupa endapan
Kendal.dan keras, daya dukung tinggi. Sedangkan aluvial sungai dan kipas gradasi buruk dengan
sifat tanahnya residu lunak, plastisitas sedang kelulusan tinggi, daya dukung sedang hingga
sampai tinggi, kelulusan rendah sampai sedang, tinggi.
dengan ketebalan lebih besar 4 m. Aluvium dan endapan pantai cukup luas
Wilayah selatan lainnya meliputi sebagian terdapat di Kabupaten Kendal. Berdasarkan
Kecamatan Limbangan, merupakan tubuh gunung tatanan geologi Indonesia, Wilayah pulau Jawa
api dengan kemiringan 15% -30%, litologi terletak pada pertemuan dua lempeng besar
didominasi lava andesit basal, dan bongkah (Lempeng Hindia-Australia dan Lempeng
vulkanik lahar. Batuan wilayah ini merupakan Eurasia) yang berinteraksi dan saling berbenturan
hasil kegiatan gunung api, kompak dan sangat satu dengan yang lain. Batas kedua lempeng ini
keras, daya dukung sangat tinggi. Sedangkan sifat merupakan daerah yang sangat labil di tandai
tanahnya residu lunak, plastisitas sedang - tinggi, dengan munculnya tiga gunung api aktif tipe A.
kelulusan rendah, dengan ketebalan kurang dari Berdasarkan kenampakannya yaitu garis
2 m. pantai yang relatif lurus, konturnya renggang, dan
Wilayah selatan lainnya sebagian wilayah memiliki banyak muara-muara sungai yang
Limbangan dan Singorojo merupakan daerah mengandung aluvium, maka Pantai yang terletak
perbukitan berelief kasar, dengan kemiringan Kabupaten Kendal ini berdasarkan klasifikasi
antara 30% – 70%, litologi didominasi batu pasir, pantai secara klasik menurut Johnson (1919)
breksi dan tufa. Sifat fisik batuan wilayah ini tergolong pantai netral.
merupakan batuan sedimen, kompak dan keras,
daya dukung tinggi. Sedangkan sifat tanahnya Pembahasan
residu lunak, plastisitas sedang-tinggi, kelulusan Satuan pantai di Kabupaten Kendal ini
rendah, ketebalan 2 – 4 m. merupakan kesatuan dari pandai bagian utara
Wilayah Kabupaten Kendal termasuk Pulau Jawa yang umumnya tersusun oleh
dalam Wilayah Sungai Jratunseluna, meliputi 3 sedimentasi laut dan sungai serta terdapat endapan
(tiga) wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu alluvium delta berumur kuarter. Garis pantai yang
DAS Kuto, DAS Bodri, DAS Blukar, dan DAS terbentuk di pantai utara Pulau Jawa memiliki
Garang. Kali Kuto, Kali Blukar, Kali Bodri, Kali pola yangn umumnya berkelok-kelok dibanding
Kendal, Kali Blorong dan Kali Jonggrang, dengan pantai selatan Pulau Jawa dikarenakan
merupakan sungai yang mengalir di wilayah pantai utara Jawa umumnya terbentuk akibat
Kabupaten Kendal menuju pantai Utara proses erosi sungai-sungai yang mengalir dan
bermuara di pantai utara Jawa. Kemudian hasil
Deskripsi endapan dari erosi sungai ini juga mempengaruhi
Berdasarkan citra satelit dari Google morfologi dasar laut pantai utara Jawa. Endapan
Maps terlihat bahwa pantai yang terletak di erosi yang halus menjadi materi yang
Kabupaten Kendal memiliki garis pantai yang mendominasi dasar laut pulau jawa sehingga dasar
relatif lurus namun sedikit memiliki pola laut pulau jawa cenderung datar. Dasar laut yang
melengkung dan kontur yang landai. Hal ini cenderung datar inilah yang mempengaruhi
menandakan kekuatan dari gelombang laut karakteristik ombak yang membuat ombak di
menjadi faktor dalam pembentukan pantai pantai utara tidak sebesar di pantai selatan. Selain
tersebut. Dimana hal tersebut menandakan bahwa itu, ombak di pantai utara jawa dipengaruhi juga
gelombang laut pada daerah pantai tersebut oleh banyaknya gugusan pulau sehingga ombak
tergolong tidak terlalu kuat. Selain itu terlihat yang datang pecah dan tidak begitu kencang
kenampakan bahwa pada pantai ini terdapat muara sangat sampai di pantai.
Proses geomorfologi merupakan suatu Lampiran
proses alami yang berlangsung di permukaan
bumi sehingga terjadi perubahan bentuklahan di
permukaan bumi. Perubahan bentuklahan tersebut
mmenghasilkan bentukan pada permukaan bumi
yang berbeda satu dengan yang lainnya, dengan
demikian akan memiliki susunan dan karakteristik
fisik dan visual yang berbeda. Perbedaan tersebut
dapat dianalisis secara jelas melalui relief atau
morfologi, struktur atau litologi, serta proses-
proses geomorfologi.
Perubahan bentukan pantai dapat terjadi
apabila proses geomorfologi yang terjadi pada
pantai melewati batas proses yang biasa terjadi.
Perubahan proses geomorfologi merupakan akibat
dari sejumlah faktor seperti gelombang, arus, dan
pasang surut. Proses anthropogenik adalah proses
geomorfologi yang diakibatkan oleh aktivitas
manusia. Aktivitas manusia di pantai dapat
mengganggu kestabilan lingkungan pantai. Gambar 1. Citra Satelit Google Maps and
Gangguan terhadap lingkungan pantai dapat Earth Pantai Kendal
dibedakan menjadi gangguan yang disengaja dan
gangguan yang tidak disengaja. Gangguan yang
disengaja bersifat protektif terhadap garis pantai
dan ling kungan pantai, misalnya dengan
membangun Jetty, groin, pemecah gelombang
atau reklamasi pantai. Aktivitas manusia yang
tidak disengaja menimbulkan gangguan negatif
terhadap garis pantai dan lingkungan pantai,
misalnya pembabatan hutan bakau untuk
dikonversi sebagai tambak.

Kesimpulan
Satuan Pantai pada Kabupaten Kendal
memiliki pola yang yang relatif lurus namun
memiliki pola yang sedikit melengkung. Pantai ini
terbentuk oleh pengaruh arus sungai diiringi
dengan proses gelombang laut. Menurut
Klasifikasi Pantai Klasik menurut Johnson pada
1919 , pantai di Kabupaten Kendal ini tergolong
pantai netral.
Berdasarkan litologinya, pantai di
Kabupaten Kendal terdiri batuan lempung pasiran
dan pasir lempungan. Sifat fisik batuan dan tanah
wilayah ini berupa endapan aluvial sungai dan
kipas gradasi buruk dengan kelulusan tinggi, daya
dukung sedang hingga tinggi.

Referensi
Muchlisin Arief, dkk. 2011. Kajian Perubahan
Garis Pantai Menggunakan Data Satelit
Landsat di Kabupaten Kendal. Kendal:
LAPAN
Tim Asisten Geologi Dasar. 2016. Buku Paktikum
Geologi Dasar. Semarang: UNDIP

Anda mungkin juga menyukai