Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 1

GEOLOGI TATA LINGKUNGAN

KAJIAN GEOLOGI LINGKUNGAN


TERHADAP AKTIVITAS PENAMBANGAN BAHAN GALIAN
GOLONGAN C
SEPANJANG ALIRAN KALI GENDOL, KABUPATEN SLEMAN,
PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

OLEH

NAMA : ATRIANA SINUHAJI

NIM : 180920521

KELAS : TAMBANG A

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

APRIL

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Kegiatan pertambangan bahan galian C berupa penambangan pasir


telah berlangsung di sepanjang aliran kali Gendol sejak lama. Kegiatan ini tidak
lepas dari aktivitas volkanisme Gunung Merapi yang mengeluarkan material
sebagai sumber bahan galian C di sepanjang aliran kali Gendol. Kegiatan
pertambangan yang berlangsung di sepanjang aliran kali Gendol masih
menggunakan metode penambangan tradisional yang belum memenuhi standar
penambangan aman. Metode yang digunakan tersebut pula belum menghasilkan
kontribusi maksimal baik untuk masyarakat penambang maupun pemerintah.
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji sejauh mana dampak kegiatan
pertambangan bahan galian C di sepanjang aliran Kali Gendol ditinjau dari sisi
geologi lingkungan, serta memberikan arahan pengelolaan penambangan di
sepanjang aliran kali gendol ke depannya.

2. TUJUAN

1) Mengetahui kegiatan penambangan yang berlangsung di sepanjang


aliran kali Gendol.
2) Dapat mengetahui geologi kali Gendol.
3) Untuk mengetahui kerusakan lingkungan fisik akibat penambangan
sepanjang kali Gendol.
BAB II

PEMBAHASAN

Kegiatan penambangan sepanjang aliran kali Gendol sudah


dilakukan sejak lama, seiring dengan suplai material gunungapi Merapi ke
dalam aliran sungai tersebut. Kegiatan tersebut telah memberikan
kontribusi positif kepada masyarakat sekitar. Kegiatan yang dilakukan
disana sebagian besar menggunakan metode tradisional, dengan alat
sederhana. Kegiatan penambangan yang ada juga belum memperhatikan
keselamatan kerja, serta penambangan yang berwawasan lingkungan. Hasil
penelitian menunjukkan adanya variasi litologi sepanjang aliran kali
Gendol dengan litologi dominan berupa pasir kasar. Kondisi hidrologi
kawasan sepanjang aliran kali Gendol juga terdiri dari berbagai zone
hidrologi. Kegiatan pertambangan yang berlangsung di sepanjang aliran
kali Gendol merupakan kegiatan pertambangan yang rawan terhadap
bencana Merapi. Kegiatan penambangan yang terdapat sebagian besar
tersebar pada kawasan Kali Gendol bagian hilir. Kegiatan pertambangan
yang ada belum memperhatikan metode penambangan yang baik serta
keselamatan kerja, sehingga sangat berpotensi untuk merusak lingkungan
sepanjang aliran kali Gendol. Salah satu langkah untuk mengurangi
kerusakan lingkungan di sepanjang aliran kali Gendol dapat dengan cara
melakukan sentralisasi kegiatan pertambangan yang terpadu dengan sistem
pengelolaan rawan bencana Merapi, serta pengelolaan sungai sepanjang
Pantai Selatan.
2.1 Geologi kali Gendol

Geologi daerah penelitian didapatkan berdasarkan data lapangan


yang dilakukan berdasarkan pengamatan endapan-endapan yang dihasilkan
dari letusan Gunung Merapi yang terjadi pada pertengahan tahun 2006.
Berdasarkan pengamatan tersebut maka geologi daerah penelitian dapat
dibagi menjadi tiga segmen (bagian), yakni sebagai berikut :

2.1.1 Geologi Kawasan Bebeng

Secara umum geomorfologi kawasan ini termasuk ke dalam zona distal


gunung api bentang alam volkanik. Daerah ini adalah punggungan antar sungai
yang merupakan bagian dari lereng selatan Gunung Merapi yang memanjang dari
arah utara ke arah selatan. Kemiringan lereng daerah ini berkisar 15º - 20º
menghadap selatan dan 45º - 80º menghadap timur dengan beda tinggi mencapai
162,5 meter. Pungggungan ini dipisahkan oleh kali Adem yang berada di sisi
timur kawasan Bebeng yang mengalir ke arah kali Gendol dengan bentuk
sungainya menyerupai huruf U.
2.1.2 Geologi kali Gendol Kawasan Hulu

Daerah ini masih merupakan bagian dari zona distal bentang


alam volkanik. Daerah ini adalah bagian punggungan lereng selatan
Gunung Merapi yang memanjang dari arah utara ke arah selatan.
Punggungan ini memiliki kemiringan lereng 15º - 55º menghadap selatan
dan 80º - 90º menghadap timur dengan beda tinggi mencapai 120 meter
yang merupakan tebing sungai kali Adem bagian selatan yang mengalir ke
arah kali Gendol. Kawasan ini dicirikan dengan adanya 2 aliran sungai
dengan bentuk sungai U yang dipisahkan oleh punggungan bukit tengah

Kawasan kali Gendol bagian hulu disusun oleh endapan lahar


dingin pada dasar sungai dan endapan-endapan Merapi muda pada tebing
sungainya. Endapan Merapi muda yang menjadi penyusun tebing sungai
yang kesemuanya telah mengalami kompaksi merupakan perulangan
antara endapan lahar berupa pasir halus berlaminasi, pasir sedang – kasar
berfragmen mengambang dengan beberapa lokasi telah bersifat agak
kompak.

Geologi sempadan kali Gendol bagian hulu tersusun oleh endapan


lempung pasiran sampai pasir kerikilan dan soil. Endapan lempung pasiran
sampai pasir kerikilan memiliki struktur sedimen berlapis dan pada
sebagian lokasi ditemukan terendapkan di bawah lapisan tanah. Total
ketebalan rata-rata batuan penyusun adalah 3 m.

2.1.3 Geologi Kali Gendol Kawasan Hilir

Geomorfologi kawasan ini termasuk dalam zona distal gunung


api bentang alam volkanik. Kawasan ini masih dicirikan oleh bentukan
punggungan lereng selatan Gunung Merapi yang masih terlihat dan tebing
sungai kali Gendol dengan kemiringan lereng antara 80º - 90º. Kemiringan
lereng mulai berkurang menjadi 60º - 70º mulai dari daerah Dusun
Morangan sampai Dusun Jambon, bahkan di daerah Dusun Jambon sampai
Dusun Bangsan kemiringan lereng hampir rata.
Penurunan kemiringan lereng ini diikuti oleh penurunan ketinggian
tebing. Ketinggian tebing di daerah Dusun Manggong yang berkisar antara 10 –
15 m menjadi 4 – 5 m di daerah Dusun Gadingan. Tebing sungai pada kawasan
hilir sebagian ditutupi oleh dinding penguat tebing yang mulai dijumpai di daerah
Gadingan, dinding penguat tebing ditemukan di kedua sisi sungai. Semakin ke
arah selatan, lebar sungai menjadi semakin besar dan aliran sungai kali Gendol
terpisah menjadi 2 buah aliran. Dinding penguat tebing ditemukan berakhir di
daerah Dusun Bangsan.

Tebing sungai pada kawasan kali Gendol bagian hilir ini didominasi
oleh breksi Andesit yang bersifat agak kompak sampai kompak, sortasi buruk,
fragmen berukuran kerikil – kerakal, dibeberapa lokasi ditemukan pensejajaran
fragmen di dalam matriks berupa pasir, dominan fragmen, di daerah Ngancar –
Manggong dalam lapisan breksi ini terkadang terlihat sisipan perlapisan pasir dan
perulangan lapisan breksi tersebut, struktur laminasi kadang juga tampak di
beberapa tempat. Di daerah Ngancar – Manggong tersingkap breksi yang berbeda
yaitu breksi yang terendapkan terlebih dahulu, breksi ini mempunyai ciri-ciri yang
berbeda. Breksi ini tersingkap di dasar sungai dengan ciri-ciri bersifat kompak,
fragmen batuan beku andesit berukuran kerikil – bongkah berbentuk very angular
sampai angular, matriks berupa batupasir dengan ukuran butir pasir sedang,
kehadiran fragmen sangat dominan merupakan endapan hasil transportasi tenaga
arus lemah yang mengangkut endapan dasar sungai dibagian hulu.

2.2 Analisis Hidrogeologi

Hidrogeologi sepanjang aliran kali Gendol merupakan kawasan


dengan kondisi hidrogeologi yang bervariasi dari hulu ke hilir,
heterogenitas kondisi hidrogeologi ini dtunjukkan dengan adanya kawasan
recharge, transisi, serta discharge pada aliran kali Gendol, selain itu juga
diperlihatkan dengan kondisi muka air tanah yang bervariasi. Kegiatan
penambangan yang berlangsung di lokasi penelitian tampaknya tidak
memperhatikan tersebut, akan tetapi hanya memperhatikan lokasi
akumulasi bahan galian terbanyak, dan termudah untuk di akses. Kondisi
hidrogeologi juga memiliki peran penting dalam geologi lingkungan.
Kondisi hidrogeologi dapat diposisikan sebagai salah satu elemen daya
dukung lingkungan yang berperan penting dalam pengelolaan lingkungan.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kondisi hidrogeologi daerah
penelitian adalah dengan mengatur jarak antara mata air dengan lokasi
penambangan serta mengatur kedalaman lubang galian sehingga tidak
merusak akuifer serta kedalaman muka air tanah.

2.3 Analisis Lingkungan Pertambangan

Kegiatan penambangan yang berlangsung di sepanjang aliran kali Gendol


tersebar hampir di seluruh aliran sungai dan bersifat sporadis dan pada lokasi
penambangan kegiatan penambangan berlangsung di sepanjang sungai. Kondisi
demikian dari sisi geologi cenderung berbahaya karena dari s hadap bencana
longsoran tebing. Sungai tempat lokasi penambangan juga merupakan jalur aliran
lahar dingin merapi, kondisi ini juga membahayakan keberadaan kegiatan
pertambangan, karena banjir lahar dapat berlangsung sewaktu-waktu.

Kegiatan penambangan yang berlangsung di sepanjang aliran kali Gendol


memiliki keterkaitan erat dengan kondisi geologi, hidrogeologi, tataguna lahan,
serta kerawanan bencana, tetapi kegiatan penambangan yang berlangsung di
lokasi penelitian belum memperhatikan parameter tersebut. Akibat tidak
diperhatikannya parameter-parameter tersebut, kegiatan penambangan yang
berlangsung di sepanjang aliran kali Gendol hingga saat ini telah menyebabkan
beberapa kerusakan lingkungan fisik yang meliputi:

− Kerusakan jalan di sekitar akses masuk ke lokasi pertambangan serta jalur


distribusi hasil penambangan.

− Kerusakan dinding penguat tebing, akibat kegiatan penambangan yang


berlangsung dekat dengan dinding penguat tebing.

− Terjadinya pencemaran suara sertaudara pada sekitar lokasi


penambangan.

Secara teknis arahan penambangan di sepanjang aliran kali Gendol


dapat dilakukan dengan pemusatan aktivitas penambangan bahan galian
atau C di sepanjang aliran kali Gendol dapat dijalankan dengan sentralisasi.
Sentralisasi tersebut berada pada satu lokasi yang telah ditentukan dan
diteliti secara detail baik dari kondisi geologi, hidrogeologi, tataguna lahan,
tingkat kerawanan bencana, serta kesesuain lokasi tersebut dengan rencana
tatar ruang kawasan lereng selatan Merapi secara keseluruhan.Kegiatan
penambangan yang berlangsung di sana nantinya disyaratkan :

 Harus memiliki izin kegaitan pertambangan,


 Pertambangan yang berbasis keselamatan kerja,
 Adanya evakuasi untuk banjir lahar dingin maupun awan panas,
 Adanya early warning system terhadap rawan bencana lokasi
pertambangan.
 Adanya pengaturan alur keluar masuk kendaraan tambang,
 Adanya pengaturan jarak antara tebing sungai dengan lokasi
penambangan,
 Adanya pengaturan luasan lubang galian yang diijinkan untuk ditambang,
 Adanya pengaturan kedalaman lubang galian dengan kedalaman muka
air tanah,
 Adanya pengaturan jumlah tonase bahan galian yang di ambil setiap hari
disesuaikan dengan kelas jalan

Berdasarkan analisis geologi lingkungan, lokasi sentralisasi untuk


arahan pengelolaan penambangan pasir di kali gendol berdasarkan analisis
berada pada hulu kali Gendol. Selain kondisi geologi hal ini juga didukung
oleh :

 Jarak antar dam cukup jauh sehingga mengurangi potensi terjadinya


kerusakan dan akibat penambangan.
 Kepadatan penduduk cukup rendah sehingga potensi pencemaran
suara serta udara dapat diminimalisir.
 Kedalaman muka air tanah yang relative dalam, kegiatan pertambangan
diharapkan tidak mengganggu muka air tanah setempat, serta
kemungkinan pencemaran air tanah.
 Satuan litologi yang berada di dasar sungai dominan berupa pasir
dengan potensi yang cukup besar untuk dikembangkan.

 Terdapat akses masuk yang cukup memadai ke lokasi tambang.


 Jalan yang cukup memadai untuk distribusi hasil tambang.

Pengelolaan kegiatan penambangan terpusat di sepanjang aliran sungai


hendaknya melibatkan masyarakat serta pemerintah melalui instansi terkait. Posisi
masyarakat di sini sebagai pengelola kegiatan penambangan baik itu dalam badan
hukum perseroan, maupun koperasi, sedangkan peran pemerintah selain sebagai
pengontrol kegiatan penambangan dari sisi kebijakan,hendaklnya juga berperan
sebagai konsultan yang berfungsi memberi arahan kepada masyarakat selaku
pengelola kegiatan penambangan

BAB III

PENUTUP

2.1 KESIMPULAN
1) Kegiatan penambangan yang berlangsung di sepanjang aliran kali
Gendol, sangat berpotensi sekali mengakibatkan kerusakan
lingkungan fisik serta menurunnya daya dukung lingkungan fisik di
sekitar lokasi pertambangan. Selain itu juga berpotensi untuk
merubah tataguna lahan di sekitar lokasi tambang. Ada keterkaita
antara kegiatan penambangan dengan kondisi geologi hidrogeologi,
tataguna lahan sertakerawanan bencana lokasi penambangan,
keterkaitan tersebut salah satunya digambarkan dengan kegiatan
penambangan pada litologi endapan berukuran pasir, serta
kemudahan akses masuk ke lokasi tambang. Sentralisasi kegiatan
penambangan di kali Gendol merupakan wujud teknis dalam
pelaksanaan kegiatan penambangan yang berwawasan lingkungan
di sepanjang aliran kali Gendol.
2) Geologi kali Gendaol terbagi atas,yaitu : geologi kawasan
Bebeng,geologi kali Gendol kawasan hulu, dan kawasan kali
Gendol kawasan hilir.
3) Kerusakan fisik lingkungan akibat pertambangan di kali
Gendol,yaitu :
 Kerusakan jalan di sekitar akses masuk ke lokasi pertambangan
serta jalur distribusi hasil penambangan.
 Kerusakan dinding penguat tebing, akibat kegiatan penambangan
yang berlangsung dekat dengan dinding penguat tebing.
 Terjadinya pencemaran suara sertaudara pada sekitar lokasi
penambangan.

DAFTAR PUSTAKA

Agung laksono,dkk.2008.Jurnal Kajian Geologi Lingkungan Kawasan Kali


Gendol.Fakultas Teknik UGM.Yogyakarta.
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tanggetada,April 2021

(ATRIANA SINUHAJI)
DAFTAR ISI

KATA PENANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang
2. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Geologi kali kawasan Gendol
2.1.1 Geologi kawasan Bebeng
2.1.2 Geologi kali Gendol kawasan hulu
2.1.3 Geologi kali Gendol kawasan hilir
2.2 Analilis Hidrologi
2.3 Analisis Lingkungan Pertambangan
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DATAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai