Anda di halaman 1dari 8

TEORI BELAJAR

TUGAS KELOMPOK

Dosen Pengampu: Dr. Bambang Sigit Widodo, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Muh. Yanuar Khoirul Ilhami (20040274038/Ketua Kelompok)

Cindy Artikarifin Putri (20040274008/Anggota Kelompok)

Muhammad Rizky Noufal Kanapi (20040274026/Anggota Kelompok)

Melati Dian Kinasih (20040274068/Anggota Kelompok)

Kelas: 2020B

S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

SURABAYA

2020
SOAL…

1. Apa yang saudara pahami tentang Teori Belajar Kognitif, apa bedanya dengan Teori
Belajar Behavioristik?
2. Siapa tokoh-tokoh Teori Belajar Kognitif?
3. Bagaimana penerapan Teori Belajar Kognitif dalam pembelajaran?
4. Jelaskan keunggulan dan kelemahan Teori Belajar Kognitif.

JAWABAN

1. Teori Belajar Kognitif adalah teori belajar yang melibatkan proses berfikir secara
kompleks dan mementingkan proses belajar. Istilah “Cognitive” berasal dari kata
cognition artinya adalah pengertian, mengerti. Pengertian yang luasnya cognition
(kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Dalam
perkembangan selanjutnya, kemudian istilah kognitif ini menjadi popular sebagai
salah satu wilayah psikologi manusia atau konsep umum yang mencakup semua
bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan
masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan, menyangka, pertimbangan,
pengolahan informasi, pemecahan masalah, pertimbangan, membayangkan,
memperkirakan, berpikir dan keyakinan. Termasuk kejiwaan yang berpusat di otak ini
juga berhubungan dengan konasi (kehendak) dan afeksi (perasaan) yang bertalian
dengan rasa. Menurut para ahli jiwa aliran kognitifis, tingkah laku seseorang itu
senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi
dimana tingkah laku itu terjadi. Model belajar kognitif merupakan suatu bentuk teori
belajar yang sering disebut sebagai model perceptual. Model belajar kognitif
mengatakan bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta
pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Belajar
merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat
sebagai tingkah laku yang nampak.
Perbedaan antara Teori Beljar Behavioristik dengan Teori Belajar Kognitif
adalah: Pertama, teori behavioristik mementingkan pengaruh lingkungan, sedangkan
teori kognitif lebih mementingkan apa yang ada dalam diri. Kedua, dalam teori
behavioristik mementingkan pada bagian-bagian, namun dalam teori kognitif
mementingkan keseluruhan. Ketiga, pada teori behavioristik mengutamakan peran
reaksi, dan pada teori kognitif menguatkan fungsi kognitif. Keempat, dalam teori
belajar behavioristik hasil belajar terbentuk secara mekanis, dalam teori kognitif
terjadi kesinambungan dalam diri. Kelima, teori behavioristik dipengaruhi oleh
pengalaman masa lalu, dan teori kognitif tergantung pada saat itu. Keenam, teori
behavioristik mementingkan pembentukan kebiasaan, dan pada teori kognitif
mementingkan terbentuknya struktur kognitif. Yang ketujuh, pada teori behavioristik
dalam memecahkan masalah dilakukan dengan cara trial and error, sedangkan pada
teori kognitif untuk memecahkan masalah didasarkan kepada insight.
Jadi, kesimpulannya teori belajar kognitif berbeda dengan teori belajar
behavioristik. Teori belajar kognitif melibatkan proses berpikir secara kompleks dan
lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajarnya. Para penganut aliran
kognitif mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara
stimulus dan respon. Tidak seperti model belajar behavioristik yang mempelajari
proses belajar hanya sebagai hubungan stimulus-respon yang bersifaat mekanistik,
tetapi kegiatan belajar yang juga melibatkan kegiatan mental yang ada didalam
individu yang sedang belajar.

2. Jean Piaget (1896–1980)


Jean Piaget adalah psikolog Swiss kelahiran Neuchatel 1896 yang dikenal
sebagai pencetus teori perkembangan kognitif. Ia adalah putra dari Arthur Piaget,
Profesor sastra abad pertengahan di Universitas Neuchatel. Piaget belajar epistemology
dan filsafat di Universitas Neuchatel, kemudian belajar sebentar di Universitas Zurich.
Ia pindah dari Swiss ke Perancis untuk mengajar di sekolah Alfred Binet, kemudian
kembali ke Swiss untuk menjawab sebagai direktur Institut Rousseau di Jenewa.
Dari tahun 1925 hingga 1929, Piaget bekerja sebagai Profesor psikologi,
sosiologi dan filsafat sains di Universitas Neuchatel. Ia juga mengajar di Universitas
Jenewa dan Universitas Paris. Di luar benua Amerika, Piaget beberapa kali diundang
untu mengajar salah satunya di Cornell dan Universitas California Berkeley. Pada
tahun 1979 mendapat anugerah Balzan Prize untuk ilmu sosial dan politik. Jean Piaget
adalah pendidik, ilmuwan dan psikolog yang dikenal atas teori perkembangan kognitif
serta perintis teori konstruktivistik.
Lev Vygotsky (1896–1934)
Nama lengkapnya Lev Semionovich Vygotsky, psikolog Uni Soviet kelahiran
Orsha, Belarusia 1896 (meninggal 11 Juni 1934) yang dikenal sebagai contributor teori
konstruktivistik sosial, Zone of Proximal Development dan contributor beberapa teori
Marxis. VLev lahir dari keluarga keturunan Yahudi Rusia. Pada tahun 1913, ia
diterima di Universitas Moskow, yang pada saat itu kuota mahasiswa Yahudi yang
belajar di sana sangat dibatasi. Namun sayangnya Lev tidak pernah menyelesaikan
studinya.
Pada tahun 1924, Lev mengambil bagian dari kongres Psikoneurologis di
Petrograd. Setelah kongres, Lev menerima undangan menjadi peneliti di Institut
Psikologi di Moskow dan memulai karirnya sebagai staf ilmuwan. Lev dikenal dengan
perumus Vygotsky Circle, dan pencetus teori Zone of Proximal Development. Menurut
Vygotsky, interaksi sosial berperan penting dalam proses tumbuh kembang kognitif
anak. Ia menekankan pentingnya masyarakat dan budaya dalam mendorong
pertumbuhan kognitif
Robert Gagne (1916–2002)
Robert Mills Gagne, psikolog Amerika kelahiran 21 Agustus 1916 (meninggal
28 April 2002). Gagne belajar di Univeristas Yale, kemudian melanjutkan pascasarjana
di Brown University. Selanjutnya Gagne mengambil gelar Ph.D pada tahun 1940 di
Connecticut College for Women. Studinya banyak mempelajari tentang perilaku.
Setelah perang dunia, Gagne bekerja sebagai pengajar di Universitas Negeri Florida,
kembali ke Connecticut College for Women. Pada tahun 1958, Gagne menjadi
Profesor di Universitas Princenton, di mana penelitiannya memfokuskan pada
pembelajaran pemecahan masalah pada pembelajaran Matematika.
Pada 1962, bergabung dengan American Institute for Research, di mana ia
menulis buku pertamanya yang berjudul The Conditions of Learning. Robert Gagne
menghabiskan masa usianya sebagai pengajar di Universitas California Berkeley,
kemudian di Universitas Negeri Florida.
Belajar menurut Gagne adalah perubahan kemampuan manusia yang terjadi
melalui proses pembelajaran terus menerus, yang bukan saja disebabkan oleh
pertumbuhan saja. Ia mengutarakan teori belajar spesifik (Specific Learning
Condition) yang terdiri dari sembilan peristiwa pembelajaran: (1) memperoleh
perhatian, (2) menginformasikan tujuan pembelajaran, (3) menstimulasi hasrat belajar,
(4) menampilkan isi, (5) menyajikan panduan pembelajaram, (6) menampilkan kinerja,
(7) menyediakan umpan balik, (8) menilai kinerja, dan (9) meningkatkan.
Jerome Bruner (1915–2016)
Jerome Bruner Seymour Bruner, psikolog Amerika kelahiran 1 Oktober 1915
yang dikenal atas kontribusinya dalam psikologi kognitif dan teori belajar kognitif
dalam psikologi pendidikan. Bruner lahir dari keluarga imigran Yahudi Polandia,
orang tuanya menyekolahkan di Universitas Duke, dan Ph.D dalam ilmu psikologi dari
Universitas Harvard.Pada tahun 1945, kembali ke Harvard sebagai Profesor Psikologi
dan terlibat dalam penelitian psikologi kognitif. Pada tahun 1970, meninggalkan
Harvard untuk mengajar di Oxford University. Pada tahun 1980 bergabung di New
York University. Diantara mahasiswanya yang terkenal adalah Profesor Howard
Gardner.
Menurut Bruner, pembelajaran bisa muncul melalui tiga tahap, yaitu enactive,
iconic dan symbolic. Ia juga dikenal sebagai pencetus teori discovery learning.
Diantara bukunya yang terkenal adalah “Studies in Cognitive Growth: A
Collaborative at The Center for Cognitive Studies”.
David Ausubel (1918–2008)
David Ausubel adalah psikolog Amerika kelahiran Brooklyn, New York 25
Oktober 1918 yang dikenal atas kontribusinya dalam bidang psikologi pendidikan.
Ausubel belajar di University of Pennsylvania dalam bidang psikologi, kemudian
melanjutkan studi kedokteran di Universitas Middlesex, kemudian magang di Rumah
Sakit Gouverneur. Ausubel mendapat gelar master dan Ph.D dalam psikologi
perkembangan dari Universitas Columbia pada tahun 1950. Ausubel dikenal atas
kontribusinya dalam teori belajar bermakna.
3. Berdasarkan pengertian dan makna dari teori belajar kognitif yang berbeda dari teori
belajar behavioristik yaitu mementingkan proses belajarnya daripada hasilnya. Teori
kognitif dalam belajar menyatakan bahwa proses belajar tidak sekedar melibatkan
hubungan antara stimulus dan respon. Akan tetapi, menyatakan bahwa tingakh laku
seseorang ditentukan oleh pikiran atau mindset mengenai keadaan yang berkaitan
dengan tujuan belajar seseorang. Teori kognitif juga menyatakan bahwa belajar
merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, pengolahan informasi,
emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktivitas yang
melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Belajar seperti komputer yang
proses awalnya adalah input data, mengolah data, dan mengeluarkan hasilnya.
Jika dilihat dari pengertian dan makna dari teori belajar kognitif yang mementingkan
proses belajarnya daripada hasilnya, maka contoh penerapannya dalam dunia
pendidikan atau pembelajaran, seperti :
 Guru menggunakan bahasa yang mudah dalam proses belajar mengajar
bertujuan agar para peserta didik tidak kesulitan dalam menangkap materi
pelajaran yang sedang atau telah disampaikan oleh guru.
 Guru memberikan tugas yang sekiranya materi dari tugas tersebut telah
disampaikan secara baik dan benar serta para peserta didik telah
memahaminya.
 Guru memberikan waktu peserta didiknya untuk berdiskusi agar peserta didik
dapat mengembangkan pola pikir dan menerima pendapat serta hasil dari
diskusi yang telah dilakukan.
4. Peranan pendidik menurut teori belajar kognitif adalah sebagai pembimbing untuk
mengembangkan potensi kognitif yang ada pada setiap peserta didik. Dalam kegiatan
pembelajaran, keterlibatan peserta didik secara aktif amat dipentingkan. Untuk
menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengkaitkan pengetahuan baru
dengan setruktur kognitif yang telah dimiliki.
Teori pembelajaran kognitif memiliki kelebihan sebagai berikut (Nurhadi,
2018:19):
 Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri; membantu siswa memahami
bahan belajar secara lebih mudah.
 Sebagian besar dalam kurikulum pendidikan negara Indonesia lebih
menekankan pada teori kognitif yang mengutamakan pada pengembangan
pengetahuan yang dimiliki pada setiap individu.
 Pada metode pembelajaran kognitif pendidik hanya perlu memeberikan dasar-
dasar dari materi yang diajarkan unruk pengembangan dan kelanjutannya
deserahkan pada peserta didik, dan pendidik hanya perlu memantau, dan
menjelaskan dari alur pengembangan materi yang telah diberikan.
 Dengan menerapkan teori kognitif ini maka pendidik dapat memaksimalkan
ingatan yang dimiliki oleh peserta didik untuk mengingat semua materi-materi
yang diberikan karena pada pembelajaran kognitif salah satunya menekankan
pada daya ingat peserta didik untuk selalu mengingat akan materi-materi yang
telah diberikan.
 Menurut para ahli kognitif itu sama artinya dengan kreasi atau pembuatan satu
hal baru atau membuat suatu yang baru dari hal yang sudah ada, maka dari itu
dalam metode belajar kognitif peserta didik harus lebih bisa mengkreasikan
hal-hal baru yang belum ada atau menginovasi hal yang yang sudah ada
menjadi lebih baik lagi.
 Metode kognitif ini mudah untuk diterapkan dan juga telah banyak diterapkan
pada pendidikan di Indonesia dalam segala tingkatan
Kelemahan Teori belajar kognitif antara lain:
 Teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan; sulit di praktikkan
khususnya di tingkat lanjut; beberapa prinsip seperti intelegensi sulit dipahami
dan pemahamannya masih belum tuntas.
 Pada Nurhadi 30 Bintang : Jurnal Pendidikan dan Sains dasarnya teori kognitif
ini lebih menekankan pada kemampuan ingatan peserta didik, dan kemampuan
ingatan masing-masing peserta didik, sehingga kelemahan yang terjadi di sini
adalah selalu menganggap semua peserta didik itu mempunyai kemampuan
daya ingat yang sama dan tidak dibeda-bedakan.
 Adakalanya juga dalam metode ini tidak memperhatikan cara peserta didik
dalam mengeksplorasi atau mengembangkan pengetahuan dan cara-cara
peserta didiknya dalam mencarinya, karena pada dasarnya masing-masing
peserta didik memiliki cara yang berbeda-beda.
 Apabila dalam pengajaran hanya menggunakan metode kognitif, maka
dipastikan peserta didik tidak akan mengerti sepenuhnya materi yang
diberikan.
 Jika dalam sekolah kejuruan hanya menggunakan metode kognitif tanpa
adanya metode pembelajaran lain maka peserta didik akan kesulitan dalam
praktek kegiatan atau materi.
 Dalam menerapkan metode pembelajran kognitif perlu diperhatikan
kemampuan peserta didik untuk mengembangkan suatu materi yang telah
diterimanya
Komponen Penilaian (0-100)
No. Nama Partisipasi Keaktifan Keaktifan
Kerja sama
dalam Mengemukakan Mengumpulkan
Kelompok
Diskusi Pendapat Literatur dan Bahan
1. Cindy 98 96 100 98
Artikarifin Putri
(20040274008)
2. Muhammad 98 97 100 97
Rizky Noufal
Kanapi
(20040274026)
3. Muh. Yanuar 98 96 100 97
Khoirul Ilhami
(20040274038)
4. Melati Dian 98 97 100 97
Kinasih
(20040274068)

Anda mungkin juga menyukai