Anda di halaman 1dari 4

Nama : Eninta Sri Ukur

Npm : 21.15.061
jawaban Uas kebencanaan
Jwb :
1. Pengertian kebencanaan.
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan
dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan
dampak psikologis.
bencana mempunyai arti sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan kesusahan, kerugian
atau penderitaan. Sedangkan bencana alam artinya adalah bencana yang disebabkan oleh alam
Menurut Undang-Undang No.24 Tahun 2007, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis. Bencana merupakan pertemuan dari tiga unsur, yaitu ancaman bencana, kerentanan,
dan kemampuan yang dipicu oleh suatu kejadian.
2.pengertian bencana menurut jenis nya 1.
1. Letusan gunung

Karo Provinsi Sumatera Utara meletus. Pada Senin (19/2) pagi pukul 08.53 WIB, Gunung
Sinabung meletus besar. Tinggi kolom abu vulkanik 5.000 meter dengan tekanan kuat dan warna
kelabu kegelapan. Lama gempa letusan 607 detik. Letusan disertai dengan luncuran awan panas
sejauh 4.900 meter ke arah Selatan - Tenggara dan 3.500 metet ke arah Tenggara Timur. Angin
bertiup ke arah Barat - Selatan.

Letusan disertai dengan suara gemuruh. Ini adalah letusan terbesar selama 2018 ini.  Abu vulkanik
menyelimuti beberapa daerah di sekitar Gunung Sinabung, diantaranya Kecamatan Simpang
Empat, Naman Teran, Payung, Tiga Nderket dan Munthe. Kondisi di lima kecamatan itu jadi
gelap dengan jarak pandang sekitar 5 meter. Selain itu, batuan kecil juga menghujani 5 kecamatan
itu. Hujan kerikil kecil juga masih terjadi seperti di Desa Kuta Mbaru dan Kuta Rakyat hingga
pukul 10.00 Wib.

Pasca letusan tadi, PVMBG menaikkan VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) dari
Orange menjadi Merah. Artinya penerbangan pesawat tidak boleh melintasi sekitar Gunung
Sinabung karena berbahaya.

Tidak ada korban jiwa dari letusan Gunung Sinabung. Sebab seluruh daerah berbahaya yang
merupakan zona merah telah kosong penduduknya. Sebagian masyarakat evakuasi sesaat untuk
memgantisipasi kemungkinan terburuk. Namun pada siang hari aktivitas masyarakat telah normal
kembali. Masyarakat sudah terbiasa melihat letusan Gunung Sinabung. 

PVMBG melaporkan aktivitas vulkanik Gunung Sinabung masih sangat tinggi. Status Awas.
Selama 19/2  dari pukul 06.00 - 12.00 WIB telah berlangsung 1 kali gempa letusan dengan 607
detik, 1 kali awan panas letusan, dengan durasi 607 detik, 10 kaki awan panas guguran dengan
durasi 195-792 detik, 14 kali gempa guguran, 5 kali gempa hembusan, 1 kali gempa low
frekuensi, dan 5 kali gempa vulkanik dalam.

Kepala BNPB Willem Rampangilei telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB melakukan
pendampingan kepada BPBD Karo. BPBD Karo telah melaporkan penanganan letusan Gunung
Sinabung kepada Kepala BNPB. Berdasarkan laporan BPBD Karo tidak ada korban jiwa. Tidak
ada tambahan pengungsi. Pengungsi lama sudah ditempatkan di hunian sementara dan sebagian
mendapat bantuan sewa rumah dan lahan pertanian dari BNPB. Kebutuhan mendesak adalah
masker dan mobil tangki untuk menyemprot abu vulkanik di jalan dan permukiman warga.

Masyarakat dan pengunjung/wisatawan dihimbau tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km


dari puncak, dan dalam jarak 7 km untuk sektor selatan-tenggara, di dalam jarak 6 km untuk
sektor tenggara-timur, serta di dalam jarak 4 km untuk sektor utara-timur G. Sinabung.
Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di G. Sinabung agar
tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar.

Mengingat telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Laborus maka penduduk yang bermukim
dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Laborus agar tetap menjaga kewaspadaan
karena bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol karena tidak kuat menahan volume air sehingga
mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir.

3.Alasan pertama yang menyebabkan Indonesia menjadi wilayah rawan bencana adalah karena
dilalui oleh Sirkum Pasifik atau yang lebih dikenal dengan Cincin Api Pasifik.
Sirkum Pasifik adalah sabuk seismik tempat bertemunya banyak lempeng tektonik. Sirkum pasifik
membentuk sekitar 75 persen gunung berapi di dunia. Dari 40 gunung berapi yang ada di Sirkum
Pasifik, sekitar 127-nya berada di wilayah Indonesia.
Dilansir dari National Geographic, 90 persen gempa bumi di dunia berasal dari Sirkum Pasifik.
Sehingga, wilayah Indonesia rentan akan bencana gempa bumi, gunung berapi, juga bencana
alam lainnya akibat aktivitas vulkanis.
4.Sejak gempa dan tsunami melanda Palu dan daerah sekitarnya di Sulawesi Tengah pada 28
September lalu, lebih dari 2.000 jenazah telah ditemukan. Namun, jumlah pasti korban
meninggal dunia amat mungkin tidak akan diketahui mengingat sejumlah daerah permukiman
tersapu tsunami dan likuifaksi sehingga mengubur banyak orang. Inilah rangkaian kejadiannya.
28 September, malam
Sebagian penduduk sedang sibuk mempersiapkan festival di pantai untuk merayakan hari ulang
tahun Kota Palu. Lapak-lapak pedagang sudah berjajar di sepanjang pantai, siap menjual beragam
penganan, mulai dari camilan gorengan hingga mi. Di

antara mereka adalah putri Irma yang menitipkan anak-anaknya ke sang nenek sehingga dia bisa
menikmati perayaan malam itu.
Sekitar 16 kilometer sebelah selatan dari pesisir Kota Palu, para remaja dari sekolah menengah
atas asal Kecamatan Sigi Biromaru sedang berada di Gereja Jono Oge untuk mengikuti kajian
Alkitab.
Rencananya malam itu mereka akan bersantap bersama, mengadakan permaianan kelompok,
dan menonton film sebelum pergi tidur.Gempa mengguncang
Pada pukul 18.02 WITA, bencana terjadi. Tanah yang mereka injak tiba-tiba berguncang kuat,
jalan-jalan terbelah seperti ombak, dan bangunan-bangunan ambruk.
Gempa berkekuatan 7,4 pada skala Richter telah melanda Palu di Sulawesi Tengah. Gempa ini
bukanlah yang pertama, tapi inilah yang terkuat.
Di Kelurahan Petobo, tempat Ersa Fiona sedang bermain, tanah seketika berubah seperti lumpur
hisap. Kakaknya, Chandra Irawan, menarik tangannya dan mereka langsung berlari.Di kawasan
lain, sejumlah penyintas mengatakan mereka dikejar gelombang lumpur yang melahap bangunan
dan menyeret manusia ke dalamnya.
Gereja tempat lebih dari 80 pelajar sedang mengikuti kajian Alkitab, bergerak sejauh 2 kilometer
dari tempat asalnya. 18.05 WITA
Lima menit kemudian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan
tsunami. Lembaga itu mewanti-wanti gelombang laut akan mencapai 0,5 sampai tiga meter.
Antara tiga hingga enam menit berikutnya Kota Palu diterjang ombak setinggi enam meter.
Masyarakat setempat hanya punya waktu 10 menit, dari saat gempa mengguncang sampai
tsunami menerpa, untuk melarikan diri ke tempat tinggi.
5.ejadian kedaruratan seperti kejadian bencana berdampak luas terhadap kehidupan masyarakat,
timbulnya kurban manusia seperti kematian, kesakitan, kerusakan sarana dan prasarana
lingkungan, sarana kesehatan, termasuk sarana sanitasi dasar. Upaya penanggulangan, perbaikan
dan pemenuhan kebutuhan minimal harus segera dilakukan. Pengkajian capat kesehatan
lingkungan di daerah tanggap darurat dilaksanakan segera setelah terjadinya peristiwa
kedaruratan sebagai
Matahari mulai tenggelam sehingga teriknya perlahan pudar,
berganti dengan sejuknya malam.

dasar penanggulangan di bidang kesehatan lingkungan. Pengkajian dilakukan mengacu pada


pedoman yang ada sesuai KepmenKes no , dan petunjuk teknis yang ada, dan dikembangkan
sesuai dengan kondisi setempat.
Perlu segera dilakukan indentifikasi permasalahan kesehatan lingkungan, pemetaan factor risiko
kesehatan lingkungan, rumusan dan pemecahan, koordinasi dengan pihak-pihak terkait, dan
rencana penanganan.
Kemampuan melakukan hal-hal diatas harus dipunyai oleh tenaga sanitasi yang mempunyai
tanggung jawab penanggulangan di wilayah kerjanya.
6.Pengendalian Vektor Dan Pes -pengendalian vektor Menurut WHO dalam Jhons Fatriyadi
Suwandi dan Josua TumpalHalomoan, 2017 menyatakan langkah yang paling efektif dalam
pengendalianvektor adalah dengan manajemen lingkungan. Pengendalian kimiawi
denganinsektisida, pengendalian secara biologis dengan memanfaatkan agen biologi untuk
pengendalian vektor DBD. Pengendalian secara biologi memanfaatkan
spesies predator larva cotohnya ikan pemakan jentik, cepepoda (jenis crustasea denganukuran
mikro yang mampu memakan larva) atau bakteri BTI. Penendalian vektor juga dapat dilakukan
dengan mengunakan manipulasi gen seperti teknik seranggamandul.“ integrasi antara teknis
serangga mandul dengan program pengendalian vektor diharapkan dapat menekan populasi
nyamukvektor yang berdampak menurunya insiden penyakit yang ditularkan”
-pengendalian past adalah fogging).Pengendalian Pes di Indonesia dilakukan dengan cara
meniadakan ataumengeliminasi pinjal tikus. Pemberantasan tikus dapat dilakukan dengan
berbagaicara, antara lain (Soejoedi, 2005):1.Memasang perangkap2.Menggunakan racun
tikus3.Fumigasi atau pengasapan4.Memanfaatkan hewan predator tikus

Anda mungkin juga menyukai