Anda di halaman 1dari 23

GAMBARAN RADIOLOGI

FRAKTUR VERTEBRA
SERVIKALIS
ANATOMI
DEFINISI

Fraktur servikal adalah


terputusnya kontnuitas jaringan
tulang pada vertebra servikalis
KLASIFIKASI

• TRAUMA FLEKSI DAN ROTASI

• Sprain hyperflexion
Foto polos kifosis fokal, anterolisthesis
ringan, pelebaran facet, ruang
interspinosus/interlaminar, pelebaran
ruang antara corpus vertebra posterior dan
facet di bawahnya, jarak diskus anterior
menyempit, dan melebar di posterior, bisa
disertai dengan fraktur kompresi.
ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

Cedera mekanis primer


Kompresi –penetrasi-laserasi-
distraksi
Gangguan s respirasi –
Hipoksemia global
disfungsi pernafasan

Defisit neurologis

Cedera sekunder
(Hilangnya autoregulasi,
Kerusakan
Iskemi medula vasospasme, perdarahan,
aksonal dan
spinalis perubahan permeabilitas, edema,
kematian sel
perubahan elektrolit, perubahan
biokimia termasuk elektrolit)
• Sprain hyperflexion
• Simple wedge fracture
• Dislokasi interfacet unilateral
• Dislokasi interfacet bilateral
• Fraktur teardrop
• Clay shovelers fracture
Trauma ekstensi

• Fraktur hangman
• Fraktur ekstensi teardrop
Trauma kompresi vertikal

• Fraktur jefferson
• Burst fracture
PENEGAKAN DIAGNOSIS

• pemeriksaan klinis saja memiliki sensitivitas 46%, spesifisitas 94%


• riwayat kecelakaan dengan kendaraan bermotor kecepatan tinggi,
trauma pada wajah dan kepala yang signifikan,
• terdapat defisit neurologis,
• nyeri pada leher,
• dan trauma multipel
Manifestasi klinis

• nyeri pada palpasi dari prosesus spinosus di leher posterior,


• terbatasnya gerakan yang disertai nyeri,
• adanya kelemahan ekstremitas,
• rasa kebas,
• parestesi pada saraf yang terkena
• trauma tumpul yang komplek dilakukan pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan fisik

• spinal shock (paresis flaksid, areflexia, hilangnya tonus sfingter


anus, inkontinensia alvi, priapismus),
• neurogenic shock (hipotensi, bradikardi paradoksikal, flushed,
kering dan hangat pada kulit),
• disfungsi otonom (ileus, retensi urin, poikilotermi).
• Trauma servikal yang mengenai medula spinalis dapat berupa lesi
yang komplit atau inkomplit
Pemeriksaan radiologis

• defisit neurologis yang konsisten dengan lesi medula spinali


• pasien dengan perubahan kesadaran karena trauma kepala atau
intoksikasi,
• pasien dengan keluhan nyeri leher,
• pasien tanpa keluhan nyeri leher tetapi dengan trauma signifikan
disekitarnya
• Pemeriksaan radiologis standar yang dilakukan adalah rontgen
servikal anteroposterior, cross-table lateral, open-mouth
odontoid view, bila diperlukan rontgen servikal swimmer’s, dan
bilateral oblique
Tatalaksana awal

• ABCD
• Traksi dan imobilisasi
• Medikamentosa : Methylprednisolon dapat menurunkan respon
inflamasi dengan menekan migrasi polymorphonuclear (PMN) dan
menghambat peningkatan permeabilitas vaskular. Dosis yang
diberikan 30 mg/kgbb intravena dalam 15 menit pertama diikuti
45 menit berikutnya dengan dosis 5,4 mg/kgbb/jam selama 23 jam
• Bedah :Bila terdapat tanda kompresi pada medula spinalis karena
deformitas tulang, fragmen tulang, atau hematom, diperlukan
tindakan dekompresi.
REFERENSI

1. Arifin M, H J. Nilai Functional Independence Measure Penderita Cedera


Servikal dengan Perawatan Konservatif. J Kesehat Masy. 2012;8(38):10–
6.
2. Japardi I. Cervical Injury. Cerv Inj [Internet]. 2002;1–5. Available from:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1957/bedah-
iskandar japardi7.pdf?sequence=1
3. Budyatmoko B. Proceeding Book Perhimpunan Dokter Spesialis
Radiologi Indonesia [Internet]. Jakarta; 2014. p. 20–7. Available from:
http://www.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/repository/dr_yuyun/7-
Kongress-Nasional-Radiologi-ke-XII.pdf
4. Yuliani D. Menajemen Fraktur Servikal. Menaj Fraktur Servikal. 2010;5–
22.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai