Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Komplikasi Fraktur Terbuka


A. Umum
Syok, koagulopati difus atau gangguan fungsi pernapasan yang dapat
terjadi dalam 24 jam pertama setelah trauma dan setelah beberapa hari
kemudian dapat terjadi gangguan metabolisme berupa peningkatan
katabolisme. Komplikasi umum yang lain dapat berupa emboli lemak,
thrombosis vena dalam, infeksi tetanus atau gas gangrene.1
B. Komplikasi lokal dini
Komplikasi yang terjadi dalam 1 minggu pertama pasca trauma,
komplikasi pada waktu ini dapat mengenai tulang, otot, jaringan lunak, sendi,
pembuluh darah, saraf, organ viseral maupun timbulnya sindrom kompartemen
atau nekrosis avaskuler.1
C. Komplikasi lokal lanjut
Dalam penyembuhan fraktur dapat juga terjadi komplikasi berupa
infeksi, non-union, delayed union, dan malunion.
Infeksi ini adalah komplikasi paling umum dari fraktur
terbuka. Infeksi adalah hasil dari bakteri memasuki luka pada saat cedera.
Infeksi dapat terjadi sejak awal selama penyembuhan atau jauh setelah luka
dan patah telah sembuh. Infeksi tulang dapat menjadi kronis (osteomielitis)
dan menyebabkan operasi lebih lanjut.
Non-union adalah penyembuhan fraktur terjadi 4 hingga 6 bulan setelah
cedera awal dan setelah penyembuhan spontan sepertinya tidak terjadi.
Biasanya diakibatkan oleh suplai darah yang tidak cukup dan tekanan yang
tidak terkontrol pada lokasi fraktur.
Delayed union adalah Penyatuan menghambat terjadi ketika
penyembuhan melambat tapi tidak benar-benar berhenti, mungkin karena
adanya distraksi pada fragmen fraktur atau adanya penyebab sistemik seperti
infeksi.
Malunion terjadi saat fragmen fraktur sembuh dalam kondisi yang tidak
tepat sebagai akibat dari tarikan otot yang tidak seimbang serta gravitasi. Hal
ini dapat terjadi apabila pasien menaruh beban pada tungkai yang sakit dan
menyalahi instruksi dokter atau apabila alat bantu jalan digunakan sebelum
penyembuhan yang baik pada lokasi fraktur.1
a. Gambar malunion & non union b. Foto rontgen Malunion femur

2.2 Proses penyembuhan tulang


1. Tahap Hematoma/ Inflamasi merupakan tahap pertama pada 24-72 jam
pasca cedera. Hematoma merupakan ekstravasasi darah yang berubah dari cairan
menjadi clot semisolid terjadi karena respon tubuh pada cedera yang ditandai oelh
adanya perdarahan dan pembentukan hematoma pada tulang yang fraktur. Ujung
fragmen tulang mengalami divitalisasi karena terputusnya aliran darah yang kemudian
terjadi pembengkakan dan nyeri, tahapan inflamasi berlangsung beberapa hari.
2. Tahap Proliferasi terjadi 3 hari sampai 2 minggu, dimulai dari jaringan
granulasi pada area hematoma, kemudian mendorong pembentukan fibrokartilage,
memberikan dasar untuk penyembuhan tulang. Fagositosis aktif menyerap produk
nekrosis local, hematoma akan mengalami organisasi dengan membentuk benang-
benag fibrin. Membentuk revaskularisasi dan invasi fibroblast dan osteoblast.
Kemudian menghasilkam kolagen dan proteoglikan sebagai matriks kolagen pada
patahan tulang, terbentuk jaringan ikat fibros dan tulang rawan (osteoid) yang terjadai
setelah hari kelima.
3. Tahap Pembentukan Callus terjadi 2-6 minggu dimulai dari proliferasi
seluler dan vaskuler, tempat terjadinya fraktur dikelilingi oleh jaringan vaskuler baru
yang disebut sebagai kalus. Partum,buhan jaringan berlanjut dan lingkaran tulang
rawan tumbuh mencapai sisi lain sampai celah telah terhubung. Fragmen patahan
tulang digabungkan dengan jaringan fibros, rawan dan tulang serat immature.
Pembentukan kalus adalah permulaan nonbony union. Mineral dan matriks tulang baru
terdeposit di osteoid dan jaringan tulang tidak terorhganisasi terjalin di sekitar fraktur.
4. Tahap OSfikasi terjadi 3 minggu sampai 6 bulan, setelah kalus secara
bertahap diserap dan ditransformasikan menjadi tulang. Pada pataha tulang orang
dewasa normal, tahap ini memerlukan 3-4 bulan.
5. Tahap Konsolidasi & Remodelling dimulai 4-6 minggu setelah fraktur dan
dapat berlanjut hingga 1 tahun tergantung tingkat keparahan fraktur. Konsolidasi
fraktur terus berkembang, jarak antara fragmen tulang semakin memendek dan
kemudian menutup. Remodelling jaringan tulang yang berlebihan direabsorbsi dan
akhirnya menyatu. Remodelling memerlukan waktu berbulan sampai bertahun,
kembalinya tulang ke bentuk dan kekuatan structural sebelum terjadi fraktur.2
DAFTAR PUSTAKA

1. Nayagam S. Principles of fractures. In: Warwick D and Nayagam S (eds)


Apley’s System of Orthopaedics and Fractures, 9th edition. London: Hodder
Arnold; 2010. p. 687-732.
2. Marsell R, Einhorn TA. The biologi. Injury. 2012;42(6):551–5.

Anda mungkin juga menyukai