Pengungsian itu meliputi; 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai
Desa Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip, 228 jiwa di Balai Desa
Sumberurip, 131 jiwa di Balai Desa Penanggal, 52 jiwa di Pos Gunung Sawur,
216 jiwa di Balai Desa Pasirian, 150 jiwa di Lapangan Candipuro, 600 jiwa di
Kantor Kecamatan Candipuro dan sisanya di SMP N 2 Pronojiwo. Sementara itu,
wilayah yang terdampak APG erupsi Gunung Semeru meliputi Desa Capiturang
dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan
Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan
Candipuro dan Desa Pasirian di Desa Pasirian.
Sementara itu, dari hasil pemantauan di lapangan oleh tim PVMBG dan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, luncuran
APG Gunung Semeru sudah mencapai 19 kilometer bahkan telah melewati
Jembatan Gladak Perak. “Sudah sampai Gladak Perak,” jelas Joko Sambang,
Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang. Abu vulkanik Gunung Semeru
juga dilaporkan membumbung tinggi berwarna abu dan hitam pekat. Jarak
pandang sangat terbatas karena abu sudah mulai turun ditambah turun hujan di
sekitar lokasi. “Situasi saat ini di Kajar Kuning hujan deras dan abu pekat,” kata
Joko.
HASIL ANALISIS
Ilmu Geografi
Letak geografis gunung semeru adalah terletak pada posisi
geografis antara 8° 06’ LS dan 112° 55’ BT di Lumajang, Jawa Timur.
Ilmu Sejarah
Gunung semeru tercatat pernah meletus sebanyak 5 kali, pada
tahun 2005, 2007, 2008, 2021, dan terakhir 2022. Pada tahun ini tercatat
jumlah pos pengungsian meliputi; 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa
di Balai Desa Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip, 228 jiwa di
Balai Desa Sumberurip, 131 jiwa di Balai Desa Penanggal, 52 jiwa di Pos
Gunung Sawur, 216 jiwa di Balai Desa Pasirian, 150 jiwa di Lapangan
Candipuro, 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro dan sisanya di SMP
N 2 Pronojiwo. Sementara itu, wilayah yang terdampak APG erupsi
Gunung Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan
Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa
Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro dan Desa
Pasirian di Desa Pasirian.
Ilmu Ekonomi
Sehubungan dengan adanya peningkatan status Gunung Semeru
setelah erupsi, maka PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat agar
tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk
Kobokan. Sehingga aktivitas bekerja menjadi terganggu yang berakibat
pada dampak ekonomi masyarakat di daerah sekitar gunung semeru.
Ilmu Sosiologi
Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Lumajang, Basarnas, TNI,
Polri, relawan dan lintas instansi terkait terus melakukan upaya
penyelamatan, pencarian dan evakuasi dari bahaya Gunung Semeru erupsi.
Sebanyak 10.000 lembar masker kain, 10.000 lembar masker medis dan
4.000 masker anak telah dibagikan untuk mengurangi dampak risiko
kesehatan pernafasan akibat abu vulkanik usai Gunung Semeru erupsi.
Sementara itu pendirian dapur umum sedang dalam proses oleh PMI dan
Dinas Sosial.
Ilmu Psikologi
Masyarakat menjadi cemas dikarenakan gunung semeru tetap
menunjukkan aktivitas vulkanik yang mana hal tersebut bisa saja
merenggut korban jiwa sanak keluarga, harta, dll. Untuk mengurangi
kecemasan dan kekhawatiran tersebut masyarakat diimbau untuk tidak
terpancing oleh berita-berita yang tidak dapat dipertanggung jawabkan
mengenai aktivitas Gunung Api Semeru dan mengikuti arahan dari
Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan
koordinasi dengan BNPB dan K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya.