Anda di halaman 1dari 2

Teks sejarah

Hari Rabu, 14 September 2022


Kelompok 10
Anggota: -Salwa Fauziah Arifin
-Satia MP
-Siva Listiana

Letusan gunung krakatau tahun 1833

Letusan Gunung Krakatau Tahun 1883 Gunung Krakatau merupakan salah satu gunung yang
bersejarah bagi bangsa Indonesia. Letak Gunung Krakatau berada di Pulau Rakata. Pulau
tersebut ada di Selat Sunda yang memisahkan Jawa dan Sumatra. Secara administratif,
gunung ini berada di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

Gunung berapi ini pernah meletus pada 26-27 Agustus tahun 1883. Letusan Krakatau pada
saat itu disebut sebagai bencana alam yang mempunyai kedahsyatan sama dengan kisah
masyarakat Pompeii dan Heculaneum yang terkubur oleh letusan Gunung Vesuvius. Letusan
Gunung Krakatau di tahun tersebut membuat sebagian besar gunung berapi bersama Pulau
Rakata runtuh ke dalam laut. Pada saat itu, Krakatau mengeluarkan jutaan ton batu, debu, dan
magma. Material tersebut menutupi wilayah seluas 827.000 km2.
Di hari kedua Gunung Krakatau meletus, terjadi gelombang besar tsunami yang membawa
material vulkanik berupa magma dan batu manas. Material tersebut mengenai pesisi
Lampung dan Banten. Gelombang tsunami tersebut bahkan mencapai Afrika dan suara
letusannya terdengar hingga Sri Lanka dan Karachi bagian barat, serta Perth dan Sydney
bagian timur. Letusan Gunung Krakatau juga mengakibatkan perubahan suhu udara dan iklim
dunia. Perubahan iklim terjadi di beberapa wilayah seperti Eropi, Jepang, dan Amerika Serikat.

Di Indonesia, wilayah yang paling terdampak yaitu Banten dan Lampung. Banten merupakan
yang cukup ramai sebab menjadi kota pelabuhan yang besar dan penting di Asia Tenggara.
Banten juga merupakan wilayah yang subur. Sementara itu Lampung merupakan daerah
perkebunan dengan berbagai komoditas penting tumbuh di sana. Produk perkebunan yang
paling populer dari daerah tersebut yaitu lada.
Selama beberapa abad, masyarakat Banten dan Lampung sudah bersahabat dengan Gunung
Krakatau. Adanya letusan pada tahun 1883 membuat ekologi dan kehidupan makhluk hidup di
wilayah tersebut hancur.

Pertumbuhan anak gunung krakatau

Pertumbuhan Gunung Anak Krakatau terletak di pusat Kawasan Krakatau. Anak gunung
tersebut tumbuh dari kedalaman 180 meter di bawah laut dan muncul kepermukaan pada
tahun 1929. Pertumbuhan gunung tersebut cukup cepat dan beberapa kali mengalami
letusan.

Pada tahun 200, dilakukan pengukuran dimensi Gunung Anak Krakatau. Pada saat itu,
diketahui bahwa tinggi gunung tersebut sudah mencapai 315 meter di atas permukaan laut
dengan volume 5,51 km3. Secara umum pertumbuhan anak Krakatau rata-rata empat meter
setiap tahunnya.

Seorang ahli gunung api menyatakan bahwa terdapat tumpukan material di samping tiang
asap yang membentuk pulau kecil. Fenomena tersebut kemudian dikenal dengan kelahiran
anak Krakatau.

Anda mungkin juga menyukai