di Selat Sunda
Ada sekitar 129 gunung berapi yang masih aktif di Indonesia atau sekitar 13
persen dari jumlah seluruh gunung berapi di dunia. Gunung api ini berdiri
sepanjang 7000 kilometer dari Aceh hingga ke Sulawesi Utara, melewati Bukit
Barisan, Kepulauan Jawa, Nusa Tenggara dan Maluku. Pulau Jawa sendiri
memiliki 35 gunung berapi atau 25 persen dari seluruh gunung berapi di
Indonesia.
Tak heran jika Jawa memiliki beberapa pengalaman bencana letusan gunung
berapi yang besar salah satunya adalah peristiwa meletusnya Krakatau pada
26 Agustus 1883. Berikut ini informasi lengkap mengenai peristiwa 26
Agustus 1883, meletusnya Gunung Krakatau di Selat Sunda.
Fakta:
Letusan gunung Krakatau pada 1883 menjadi salah satu letusan gunung
berapi yang sangat dahsyat dan berbahaya dalam sejarah bencana di
Indonesia. Letusannya yang hebat telah meruntuhkan sebagian besar tubuh
gunung berapi bersama Pulau Rakata ke dalam laut. Hanya kalderannya saja
yang muncul di atas permukaan laut dan fenomena ini hanya terjadi pada
Krakatau dan Tambora dalam sejarah gunung berapi di abad ke-19.
Empat ledakan jahat yang terjadi membikin tuli orang-orang yang berada
dekat dengan Gunung Krakatau. Bahkan, gelagarnya terdengar hingga Perth,
Australia yang jaraknya 4.500 kilometer.
Opini:
Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia
sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf
sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang
tumbuh dan berkembang pesat.