GUNUNG KRAKATAU
Oleh :
M. Faturrachman J. (H1C018040)
FAKULTAS TEKNIK
PURBALINGGA
2019
Gunung Krakatau
1. DESKRIPSI
Gunung Krakatau diketahui memiliki tipe strato. Gunung api strato terbentuk
akibat erupsi yang berganti ganti antara efusif dan eksplosif, sehingga
memperlihatkan batuan beku yang berlapis-lapis pada dinding kawahnya. Batuan
yang berlapis ini berasal dari pembekuan lava dan eflata yang silih berganti. Hampir
semua gunung gapi di Indonesia merupakan tipe strato. Beberapa contohnya antara
lain Gunung Merapi, Gunung Tangkuban Perahu, Gunung
Semeru, dan Gunung Tambora.
Bentuk dari gunung ini yaitu kaldera vulkanis. Kaldera merupakan suatu
kawasan berbentuk bulat yang membentang rendah di tanah. Kawasan ini terbentuk
pada saat tanah amblas akibat letusan eksplosif. Bentuk morfologinya seperti kawah
tetapi garis tengahnya lebih dari 2 km.
Berdasarkan letusan yang pernah terjadi pada tahun 1883, Gunung Krakatau
memiliki tipe letusan Perret atau Plinian. Letusan ini adalah letusan yang sangat
berbahaya. Letusan ini adalah letusan gunung berapi yang disertai ledakan yang
sangat dasyat dan dapat merusak lingkungan. Karena ledakannya yang dasyat,
material yang dikeluarkan pun bisa terlepar sejauh hingga 80 km. ciri khusus yang
dimiliki oleh letusan ini adalah disertai gas yang sangat tinggi dan juga awan yang
menyembur menyerupai kembang kol. Letusan tipe Perret ini dapat menyebabkan
puncak vulkan terbobol sehingga dinding kawah melorot melemparkan kepundan.
Tipe lava dari gunung api tersebut yaitu lava andesit. Lava
andesit merupakan lava yang memiliki komposisi antara basalt dan rhyolite atau
sering disebut juga intermediate. Lava andesit memiliki ciri kental dan tidak mampu
mengalir jauh dari pusat erupsi. Pada saat membeku lava jenis ini dapat membentuk
struktur seperti tiang, bantal tapi jarang membentuk struktur Pahoehoe.
2. MORFOLOGI
3. SEJARAH ERUPSI
Meletusnya Gunung Krakatau yang memicu tsunami besar pada 1883 dan
menelan puluhan ribu korban jiwa ternyata bukan peristiwa erupsi terbesar gunung
yang tertanam di Selat Sunda ini. Jauh sebelumnya, Gunung Krakatau Purba pernah
meledak amat hebat. Efeknya konon sampai membelah Pulau Jawa dan melahirkan
Pulau Sumatra (Sumatera).
Tinggi Gunung Krakatau Purba lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut
dan memiliki lingkaran pantai mencapai 11 kilometer. Letusan pada abad ke-5 itu
berlangsung sekitar 10 hari dan memuntahkan material erupsi mencapai 1 juta ton
per detik. Kala itu, Selat Sunda belum ada dan Gunung Krakatau Purba masih
berdiri di Pulau Jawa.
https://id.wikipedia.org/wiki/Krakatau
https://www.geografi.org/2017/11/tipe-tipe-gunung-berapi.html
https://tirto.id/sejarah-erupsi-gunung-krakatau-purba-konon-membelah-jawa-sumatra-
dcEU
https://geograph88.blogspot.com/2013/06/tipe-lava-gunung-api.html