Anda di halaman 1dari 11

TUGAS VULKANOLOGI

Data Gunung Api Aktif di Indonesia

Nama Ganung Lokasi Lokasi


No. Pulau/Kepulauan Waktu & Aktifitas
Api (Prov/Kab/Kota) Geografis
 Pada tahun 1908, 1915, dan 1917 di berbagai tempat di dasar
kawah dan pematangnya tampak tembusan fumarola.
Kab. Karangasem, 08°20' 30" LS -
1. Bali G. Agung  Erupsi (bersifat magnatis) dimulai tangga 18 Februari 1963,
Prov.Bali 115°30' 30" BT
berakhir pada tanggal 27 Januari 1964. Korban tercatat 1.148
orang meninggal dan 296 orang luka.
 Erupsi 7 Agustus 1994, bersifat eksplosif yang pada awal
letusan berupa letusan abu, kemudian letusan-letusan
berikutnya disertai lontaran material pijar, mengahsilkan
kawah baru (Kawah 1994).
Kab. Bangli, 08°14' 30" LS -
2. Bali G. Batur  Pada tgl. 7 Juli 2000, terjadi letusan sebanyak 3 kejadian,
Prov.Bali 115°22' 30" BT
pusat letusan dari Kawah 1999. Asap letusan berwarna abu-
abu kehitaman. Letusan disertai lontaran piroklastik seperti
pasir, lapili dan bongkah, yang mengendap, mengakibatkan
korban 1 orang meninggal dan 1 orang luka-luka.
 1690-1696 terjadi letusan selama 6 tahun, yang dimana
Kab. Maluku
04º 31' 30" LS - letusan pada tahun 1696 lebih hebat dari letusan letusan
3. Maluku G.Banda-api Tengah, Prov.
129º 52' 17" BT sebelumnya. 2 Orang tewas ketika ke kawah gunung.
Maluku
 1816 terjadi gempa bumi kuat dan letusan.
 Pada tahun 1550 terjadi letusan hebat dan gempa bumi yang
Kab. Halmahera merusak kota Tolo, ibukota Mora (Verbeek, 1908). Aliran
1º 42' LU - 127º
4. Maluku G. Dukono Utara, Prov. Maluku lava menghubungkan G. Mamuya dengan P. Halmahera yang
52' BT
Utara. tadinya dipisahkan oleh laut/selat.
5. Maluku G. Ibu Kab. Halmahera 1°29' LS dan  Sejak terekamnya gempa letusan dengan amplituda
Barat, Prov. Maluku 127°38' BT maksimum mencapai 48 mm dan lama gempa 470 detik pada
Utara. tanggal 4 dan 5 April 2008. Tanggal 6 - 14 April 2008 gempa
letusan meningkat hingga 716 kejadian atau rata- rata 80
kejadian perhari. Gempa tremor vulkanik masih terekam
dengan amplituda maksimum yang meningkat, yaitu berkisar
antara 2 - 25 mm. Secara visual aktivitas letusan yang keluar
dari puncak G. Ibu teramati secara intensif sejak tanggal 4
April 2008. Asap letusan yang teramati berwarna kelabu
dengan ketinggian berkisar antara 300 - 400 meter di atas
puncak Ibu.

 Pada Februari 1660 terjadi letusan yang mengakibatan


Kab. Maluku 6°55'LS
6. Kepulauan Banda G. Serawerna korban manusia dan rusaknya lahan pertanian.
Tengah, Maluku dan129°07' BT
 Pada 30 Mei goncangan kuat terjadi lagi disertai letusan
freatik di daerah yang sama dengan 7 dan 10 Mei. Semburan
Kab. Maluku 6°44' LS -12°30' lebih kukat dan lobang letusan bertambah. Sampai
7. Nila G. Lawarkarwa
Tengah, Maluku BT pertengahan Juni semburan masih berlangsung di 2 lokasi
dengan tingginya mencapai 3 - 7 m.

 Pada tahun 2007 Seismograf di Pos PGA G. Gamkonora


merekam 1 kali gempa vulkanik dalam (VA), 7 kali gempa
tektonik lokal dan 57 kali gempa tektonik jauh. Pukul 19:05
WIT terekam getaran (tremor) vulkanik tidak menerus.
Status kegiatan G. Gamkonora berada pada level AWAS
Kab. Halmahera (Level IV). Masyarakat yang bermukim di Kawasan Rawan
1º 22' 30" LU dan
8. Halmahera G. Gamkonora Barat, Prov. Maluku Bencana II dan III atau yang bermukim dalam radius 8 Km
127º 3' 00" LS
Utara. dari pusat letusan (Kp. Baru, Kp. Adu, Kp. Nanas, Kp.
Ngawet, Kp. Jere, Kp. Gamsungi, Kp. Bataka, Kp. Talaga,
Kp. Tobelos, Kp. Gamkonora dan Kp. Sarau), untuk
mengungsi untuk menghindari lontaran material pijar dan
hujan abu lebat.
 Pada 5-7 September 1775 terjadi letusan freatik yang
menyebabkan terbentuknya maar yang dipicu oleh gempa
Kota Ternate, Prov. 0º 48' LU - 127º tektonik berskala besar kemudian terjadi assosiasi dengan
9. Ternate G. Gamalama intrusi magma dengan airtanah di bawah Soela Takomi. pada
Maluku Utara. 19' 30" BT
saat gempabumi, terbentuk rekahan dan menyusupnya air
tanah dan terjadi kontak dengan heat front.
Kab. Malang,  Letusan Abu tebal pada ketinggian 2.500-2.700 M dan
7° 40' - 7° 53' LS
Gunung Arjuno- Mojokerto dan lumpur belerang berwarna putih kekuningan. (1950)
10. Jawa 112° 317" -
Welirang Pasuruan, Prov.  Letusan lumpur di Kawah Plupuh (bagian barat laut 4 km
112°42'52" BT
Jawa Timur dari    puncak). (1952)
 Letusan terjadi tanggal 8 juni 2004 pukul 15.26 WIB, dimana
terjadi letusan freatik secara tiba-tiba tanpa diawali
kemunculan gempa vulkanik A dengan jumlah yang
signifikan. Material letusan berupa lontaran abu dan batu
Kab.
7° 56' 30" LS - dengan ketinggian tiang letusan mencapai 3000 m dari bibir
11. Jawa G.Bromo Probolinggo,Prov.
112° 57' BT kawah. Tanggal 9 juni 2004 pukul 02.00 - 05.00 WIB
Jawa Timur.
peralatan seismograf masih mencatat gempa-gempa
hembusan dengan amplituda semakin melemah dan berada di
sekitar 3 mm. Akibat letusan ini 2 orang meninggal dunia
dan 5 orang luka-luka.
 Pada tahun 1947, 1955 dan 1973 terjadi gempa tektonik yang
melanda daerah baratdaya G. Ciremai, yang diduga berkaitan
dengan struktur sesar berarah tenggara - baratlaut. Kejadian
gempa yang merusak bangunan di daerah Maja dan Talaga.
Kab. Cirebon,  Pada November-Desember 2003, peningkatan kegempaan
6° 43' LS - 106°
12. Jawa G. Ciremai Kuningan dan vulkanik dan tektonik diikuti dengan perubahan suhu mata
44' BT.
Majalengka. air panas di Sangkan Hurip, suhu rata-rata 47-48°C naik
menjadi 49,4°C. Sedangkan mata air panas di Cilengkrang
dari 50° C menjadi 55,5°C, serta ada indikasi peningkatan
aktivitas di kawah Telaga dengan munculnya lapangan
solfatara baru di bibir kawah utama.
 Jumlah gempa yang terekam selama Januari-April 2021 ini
Kab. Banjarnegara,
7°12' LS - 109° terdiri dari 30 gempa Tornillo, 147 kali gempa tektonik lokal,
13. Jawa G. Dieng Wonosobo dan
54' BT 2 kali gempa terasa, 31 gempa tektonik jauh, serta 48 kali
Pemalang
gempa vulkanik dalam.
 Erupsi pertama terjadi pada 5 April 1982, yang disertai suara
Kab. Tasikmalaya dentuman, pijaran api, dan kilatan halilintar. Kegiatan erupsi
7º 15' LS - 108º
14. Jawa G. Galunggung dan Garut, Prov. berlangsung selama 9 bulan dan berakhir pada 8 Januari
03' BT .
Jawa Timur 1983.
15. Jawa G. Gede Kab. Sukabumi dan 6°47' LS -  Pada 12 Nopember jam 03.00 malam tiba-tiba terjadi erupsi
hebat, disertai oleh suara gemuruh dan goncangan tanah
hebat, semburan api setinggi lebih kurang 50 m diatas
kawah. Sejumlah besar batu membara dilontarkan dari
kawah dan sebuah tiang asap hitam naik tinggi ke udara, abu
menghujani daerah Bogor. Pada 14 Nopember, abunya ditiup
angin sejauh lebih kurang 20 km. Pada 22 Nopember, jam
01.00, bumi berguncang dan terdengar surara keras selama
asap dan bongkah puing lava dimuntahkan, keesokan harinya
Bogor, Jawa Barat 106°59' BT puncak gunung seakan-akan seluruhnya menyala, bagaikan
lapangan alang-alang yang terbakar. Erupsi paroksisma
terjadi pada 1 Desember. Jam 06.00 pagi terdengar suara
bagaikan guntur, tiang api mencapai lebih kurang 200 m
diatas tepi kawah, awan asapnya mencapai ketinggian lebih
kurang 2000 m diatas puncak gunung. 3 Desember, jam
06.00 sore dan kemudian 11 Desember jam 02.00 erupsi
serupa ini terjadi lagi, yang terakhir disusul dengan hujan
abu.
07o 11'  Terjadi letusan hebat pada tahun1829 mengakibatkan
Kab. Garut, Jawa 55.2767"LS dan beberapa kampung hancur,dan beberapa orang menjadi
16. Jawa G. Guntur
Barat. 107o 51' 39.1195" korban.
BT
 Pada 2004 Terjadi peningkatan peningkatan aktivitas
vulkanik. suhu air danau mencapai 51oC, suhu fumarola
mencapai 240 oC. pH 0,4. Dari data seismik tercatat adanya
peningkatan jumlah gempa vulkanik dan tercatat juga gempa
Kab. Banyuwangi, tremor yang menerus. Peningkatan aktivitas ini tidak diikuti
8°03' 30 LS dan
17. Jawa G. Ijen Bondowoso, Jawa dengan letusan.
114°14' 30" BT
Timur
 Pada bulan Agustus 2005 terjadi tembusan solfatara
berintensitas kuat disertai sublimasi belerang di tepi dasar
kawah sebelah selatan-tenggara.
18. Jawa G. Kelud Kab. Kediri, Blitar 7° 56' 00 LS dan  Pada tanggal 16 Oktober 2007 status dinaikkan menjadi
dan Malang, Prov. 112° 18' 30 BT Awas (Level IV), ketika terekam sekitar 500 gempa
Jawa Timur Vulkanik Dangkal (VB). Setelah itu, aktivitas kegempaan G.
Kelud cenderung menurun. Tanggal 24 Oktober 2007
kembali terekam gempa Vulkanik Dalam (VA) dan Vulkanik
Dangkal (VB) dalam jumlah yang signifikan. Keadaan ini
berlangsung sampai tanggal 31 Oktober 2007. Puncak krisis
terjadi pada tanggal 3 Nopember 2007, Keesokan harinya,
pada tanggal 4 Nopember 2007, teramati munculnya kubah
lava di tengah danau kawah, yang menandakan fase letusan
G. Kelud telah terjadi dan bersifat efusif.
 13 Februari 2014 terjadi letusan Gunung Kelud saat itu
Kab. Kediri, Blitar terjadi sekitar pukul 22.50 WIB. Letusan ini cukup dahsyat
7° 56' 00 LS - karena berdampak hingga Yogyakarta. Akibat peristiwa ini,
19. Jawa G. Kelud dan Malang, Jawa
112° 18' 30 BT empat orang meninggal dunia dan ratusan ribu orang
Timur
mengungsi.
 5 Februari terjadi erupsi dasyat dari suatu titik yang letaknya
di lereng Barat, gunung ini pada ketinggian 400 m dpl. Titik
Kab. Lumajang, 7° 59' LS - 113° erupsi ini membentuk suatu bukit, dengan sisa aliran lava di
20. Jawa G. Lamongan
Jawa Timur 20,5' BT Timur Laut G. Kene (tinggi 43 m), bukit baru yang terbentuk
ini disebut G. Anyar.
 Pada 25 Oktober 2010 status Merapi ditetapkan 'Awas'
(Level IV), dengan kondisi akan segera meletus, ataupun
keadaan kritis yang dapat menimbulkan bencana setiap saat.
Aktivitas yang teramati secara visual yaitu, tanpa kubah lava,
tanpa api diam, dan tanpa lava pijar guguran-guguran besar.
Sedangkan seismisitasnya meningkat menjadi 588
Kab. Sleman, DIY kejadian/hari Gempa Fase Banyak, 80 kejadian/hari Gempa
dan Kab. Magelang, 7° 32'30" LS dan Vulkanik, 194 kejadian/hari Gempa Guguran, dengan laju
21. Jawa G. Merapi
Boyolali Klaten, 110° 26'30" BT deformasi 42 cm/hari. Radius aman ditetapkan di luar 10 km
Jawa Tengah. dari puncak Merapi.

 Pada 26 Oktober 2010 pukul 17:02 WIB terjadi letusan


pertama. Letusan bersifat eksplosif disertai dengan
awanpanas dan dentuman.Korban jiwa akibat erupsi G.
Merapi 2010 sebanyak 347 Orang (BNPB).
22. Jawa G. Papandayan Kab. Garut, Jawa 7° 19'00" LS dan  Erupsi besar terjadi di gunungapi Papandayan mulai 13 - 20
Barat 107° 44'00"BT
November, aktifitas menurun hingga tanggal 21 Desember,
akibat dari erupsi ini terjadi longsoran pada dinding kawah
Nangklak dan banjir disepanjang aliran sungai Cibeureum
gede hingga ke sungai Cimanuk sejauh 7 km, merendam
beberapa unit rumah dan menyebabkan erosi besar sepanjang
alirannya.

Kab. Sukabumi dan 6°43'LS - 106°44'  Erupsi yang terjadi pada tahun 1761 berupa erupsi freatik
23. Jawa G. Salak yang bersumber dari Kawah Ratu
Bogor, Jawa Barat BT
Kab. Banyuwangi,  Gunung Raung meletus pertama kali tahun 1586. Letusan
Bondowoso, Jember, 8° 7,5' LS dan pertama tersebut tercatat sebagai letusan hebat, hingga
24. Jawa G. Raung mengakibatkan wilayah di sekitarnya rusak dan memakan
dan. Lumajang, 114° 02,5' BT
Jawa Timur korban jiwa.
 Letusan Gunung Semeru terdahsyat yang terjadi di tahun
Kab. Lumajang dan 1900-an adalah di tahun 1994. Ketinggian asap putih saat itu
08'06,5'LS dan mencapai 500 m dengan guguran lava sejauh 1 km. Erupsi
25. Jawa G. Semeru Malang, Jawa
112°55'BT Gunung Semeru saat itu sampai menelan korban jiwa
Timur.
sebanyak 7 orang yang hanyut terbawa lahar.
Kab.Pemalang,
Banyumas, Brebes,  Pada 12-13 Juli 1988 terjadi letusan besar, ketika itu terjadi
7°14,30' LS dan
26. Jawa G. Api Slamet Tegal, dan semburan abu vulkanik dan lava dari kawah gunung.
109°12,30 BT
Pubalingga, Jawa
Tengah
Kab. Magelang,
Temanggung,  Letusan dalam sejarah Gunung Sumbing hanya tercatat satu
7°23' LS dan
27. Jawa G. Sumbing Wonosobo dan kali yaitu tahun 1730.
110°03'30" BT
Purworejo, Jawa
Tengah
 Puncak erupsi terjadi pada 2 November 1970, tampak asap
tebal menyelimuti sekitar gunung dari pukul 09.00 WIB
Kab. Temanggung hingga 14.00 WIB. Erupsi gunung yang berada di antara
7° 18' 00" LS dan
28. Jawa G. Sindoro dan Wonosobo, Kabupaten Temanggung dan Wonosobo pada 1970 ini
109° 59' 30"BT
Jawa Tengah. mengakbatkibatkan langit di area puncak Sindoro berwarna
merah.
 1926 : Erupsi freatik di Kawah Ratu membentuk lubang
Ecoma.

 1935 : Lapangan fumarol baru disebut Badak terjadi, 150 m


ke arah selatan baratdaya dari Kawah Ratu.

Kab. Subang dan  1952 : Erupsi abu didahului oleh erupsi hidrothermal
G. Tangkuban 6° 46' LS dan
29. Jawa Bandung, Jawa (freatik).
Parahu 107° 36'BT
Barat.
 1957 : Erupsi freatik di Kawah Ratu, terbentuk lubang kawah
baru.

 1994 : Peningkatan kegiatan kuat dengan gempa seismik


dangkal dengan erupsi freatik kecil.
 Pada tanggal 7 September, Gunung Sinabung kembali
metelus. Ini merupakan letusan terbesar sejak gunung ini
Kab. Karo, 3°10' LU dan menjadi aktif pada tanggal 29 Agustus 2010. Suara letusan
30. Sumatra G. Sinabung
Sumatera Utara 98°23,5' BT ini terdengar sampai jarak 8 kilometer. Debu vulkanis ini
tersembur hingga 5.000 meter di udara.
 Pada tanggal 25 Juli 1939, terjadi letusan yang cukup hebat
sekitar 15 menit, gunung Dempo menyemburkan gumpalan
hitam berupa lumpur panas, menyebabkan hujan lumpur di
kawasan sekitarnya. Kebun teh Gunung Dempo menjadi
Kab. Lahat, Prov. 4° 02' LS - 103° pihak yang paling dirugikan oleh letusan ini.
31. Sumatra G. Dempo
Sumatera Selatan 08' BT  Aktivitas letusan abu vulkanik pada 31 Mei 2022 terpantau
di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
(PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Api Dempo, Pagaralam
Utara. Letusan abu juga disertai kegempaan skala II MMI
atau getaran dirasakan oleh beberapa orang.
4o38'47" -
Kab. Aceh Tengah,
4 88'32" LU -
o
 Akhir September 1837 terjadi beberapa letusan dan gempa
32. Sumatra G. Bur Ni Telong Nanggroe Aceh
96o44'42" - bumi yang menyebabkan banyak kerusakan.
Darussalam
96o55'03" BT
33. Sumatra G. Kerinci Kab. Kerinci, Prov. 1°41'50"LS dan  9 September 2007 pukul 04.40 WIB dinaikan statusnya
menjadi Waspada karena tercatat letusan abu / hembusan
Jambi, dan Kab.
asap berwarna hitam pekat dan tinggi 700 - 800 m dari
Solok, Prov. 101°15'52"BT
bibir kawah dan condong ke arah timur. Interval waktu
Sumatera Barat.
letusan setiap 5 menit.
 Tanggal 26 Februari 2014, Gunung Marapi meletus pada
pukul 16.15 WIB, melepaskan material pasir, tefra, dan abu
vulkanik ke wilayah Kabupaten Tanah Datar dan Agam.
Status gunung ditetapkan Siaga (level 2) dan radius 3 km
dari pusat kawah harus dikosongkan. Tidak ada evakuasi
Kab. Agam dan 0° 22' 47,72" LS-
pada letusan ini.
34. Sumatra G. Marapi Batusangkar, 100° 28' 16,71"
 Tanggal 26 Februari 2014, Gunung Marapi meletus pada
Sumatra Barat BT
pukul 16.15 WIB, melepaskan material pasir, tefra, dan abu
vulkanik ke wilayah Kabupaten Tanah Datar dan Agam.
Status gunung ditetapkan Siaga (level 2) dan radius 3 km
dari pusat kawah harus dikosongkan. Tidak ada evakuasi
pada letusan ini.
 Kegiatan dari kawah B ini terjadi pada 19 Februari 1889
petang hari. Di atas puncaknya tampak tiang asap tinggi dan
Kab. Padang nyala api, terasa getaran gempa bumi dan terdengar suara
0°25'57" LS -
Pariaman dan Agam letusan. Hujan abu jatuh di sekitarnya. Pada 20 Februari
35. Sumatra G. Tandikat 100°19'01,69"
Provinsi Sumatera sampai 17 April 1889 G. Tandikat masih mengeluarkan tiang
BT
Barat. asap, kadang-kadang dengan hujan abu.
 Pada 31 Mei 1914 kira-kira pukul 9 malam terjadi letusan.
Material letusan berjatuhan di sekitar puncak.
 Pada Minggu 27 Agustus, pukul 10.02 dan pada pukul 10.52
dentumannya terdengar di Singapura dan Australia. Erupsi
ini menyemburkan batuapung dan abunya mencapai tinggi
Selat Sunda, Kab.
6°06'05.8" LS - 70-80 km, endapannya menempati area 827.000 km2.
36. Vulkanis G. Krakatau Lampung Selatan,
105°25'22.3" BT Runtuhan tubuh gunungapi ini menyebabkan tsunami dengan
Prov. Lampung
tinggi gelombang rata-rata 20 m menyapu pantai-pantai di
Selat Sunda dan barat laut Jawa, serta menyebabkan 36.417
koban jiwa.
37. Sulawesi G. Tangkoko Kab. Minahasa, 01° 31' LU dan  Terjadi letusan di G.Tangkoko pada tahun 1801. Letusan
Sulawesi Utara 125° 11,5' BT menyemburkan abu, pasir dan batu berwarna kemerahan
seperti terbakar. Abu tersebar sampai di Airmadidi, Kema,
Maumbi, bahkan sampai Manado. Setelah itu timbul sumbat
lava di dasar kawah G.Tangkoko dan G. Batu Angus. Dalam
tahun tersebut terjadi letusan yang bersamaan antara letusan
normal di kawah pusat, letusan samping dan letusan di danau
kawah.Pada kegiatan tersebut diduga terjadi aliran lava di
G.Batu Angus.
Kab. Bolaang
 Gejala awal munculnya tembusan solfatara ini didahului
Mongondow dan
00º 44' 30" LU - dengan gempabumi yang getarannya terasa hingga di Desa
38. Sulawesi G. Ambang Minahasa Selatan,
124º 24' 30" BT. Purworejo. (1966)
Prov. Sulawesi
 Erupsi Freatik pada Desember 2005.
Utara
 22 Maret 2010, Erupsi freatik kuat disertai hujan abu, dan
Kab. Sitaro, Prov. 02° 47' LU dan
39. Sulawesi G. Karangetang mengakibatkan lahar dingin di Kali Batuawang dan Hulu
Sulawesi Utara 125° 24' BT
Odong
 28 Januari 2001 pukul 19.20 WITA, terjadi erupsi disertai
oleh lontaran material pijar (bom vulkanik) yang jatuh di
Kota Tomohon, 01º 21,5' LU dan
40. Sulawesi G. Lokon sekitar Kawah Tompaluan. 26 Maret, pukul 14.40 WITA
Sulawesi Utara 124º 47,5' BT
terjadinya erupsi abu. Erupsi ini disertai dengan suara
gemuruh/dentuman.
 15 November 1874, terjadi erupsi hebat menyemburkan abu
Kab. Sitaro, 2° 18' LU dan dan batuan pijar. Asap erupsi membumbung dari kawah.
41. Sulawesi G. Ruang
Sulawesi Utara 125° 22' BT Longsoran meluncur di sepanjang lereng gunungapi.
Tanaman banyak yang rusak dan rumah penduduk terbakar.
 7 Juni 1892, terjadi erupsi besar (freatomagmatik). Erupsi
Kab. Sangir Talaud,
03º 40' LU - 125o yang disertai dengan awanpanas, lahar erupsi dan lahar
42. Sangir Besar G. Awu Prov. Sulawesi
30' BT hujan. Hampir semua kampung sebelah pantai utara hancur
Utara
menyebabkan korban jiwa 1.532 orang.
 19 Maret 2007 teramati letusan asap dengan ketinggian
mencapai 500 – 1500 m di atas puncak G. Batutara yang
Kab. Lembata, Nusa 7°47'30" LS -
43. Flores G. Batutara terus berkembang disertai semburan lava pijar dan menghasil
Tenggara Timur 123°34'45" BT
guguran material pijar ke arah timur sampai masuk ke laut.
Letusan abu terus berlangsung hingga tahun 2009.
 Umumnya letusan mengeluarkan aliran lava yang
membentuk tumpukan-tumpukan lava sebagai ketinggiannya
Kab. Ngada, Flores - 8°48.5' LS -
44. Flores G. Ebulobo cepat dan belum pernah terjadi letusan paraksimal, sebagai
NTT 121°11' BT.
bentuk tubuhnya masih simetris. Periode Letusan G. Ebulobo
adalah diantara 3 - 58 tahun.
 Asap erupsi membumbung sangat cepat dan dalam waktu
sekejap sudah mencapai tinggi 15 km. Awanpanas tipe
soufriere memusnahkan 2/3 pulau dalam waktu singkat. Di
Kab. Poso, Prov. 0º 10' LS - 121o pantai sekitar Pulau Una-Una ditemukan banyak ikan yang
45. Una-Una G. Colo mati, diduga keracunan atau terebus air laut yang mendidih.
Sulawesi Tengah 36.5' BT.
Abu erupsi juga sampai ke Kalimantan bagian timur. Tidak
ada korban jiwa, namun Kerusakan rumah dan luas lahan
perkebunan yang musnah tidak diketahui dengan pasti.
 Tanggal 5 dan 6 Oktober 1852 terjadi letusan di kawah pusat
08°16'15" LS - yang merusak daerah sekitarnya. Menurut penduduk
46. Adonara G. Ili Lewotolok Kab. Lembata, NTT setempat telah muncul kawah K2 dan komplek solfatara pada
123°30'18" BT
lereng timur.
 Pada tanggal 28 Mei 1986 terjadi erupsi abu dengan luas
penyebaran abu mencapai 19,25 km2. Ketebalan abu 0,5 - 3
Kab. Flores Timur, 8°40" LS dan mm. Disekitar puncak terjadi kebakaran. Pada tanggal 18 dan
47. Adonara G. Iliboleng 26 Juli terjadi erupsi abu dengan tinggi erupsi mencapai 800
NTT 122°27' BT
m. Tanggal 10 dan 24 Nopember terjadi erupsi abu dengan
tinggi erupsi 1000 m.
 Pada 7 September 1950 Di Lamaheku terasa gempa bumi
selama 1½ menit yang didahului oleh gemuruh. Gempa bumi
08°32'24" LS - bergemuruh, awan panas bergulung-gulung ke bawah. Lapili
48. Lembata G. Ili Werung Kab. Lembata, NTT
123°35'24" BT mulai dilemparkan di sekeliling puncak dengan petir. Hujan
abu setebal 1 mm di Lamaheku.
 Menjelang 1 Januari 1964 terjadi getaran gempa setempat,
terdengar suara gemuruh di bawah gunung Rokatenda, yang
disusul kepulan asap tebal membumbung tinggi, kemudian
8°19'LS dan muncul kubah lava dari titik letusan 1928, disertai guguran
49. Palu G. Rokatenda Kab. Sikka, NTT
121°42'30" BT lava pijar dan lava dingin. Kegiatan pembentukan kubah lava
berlangsung lama, mengakibatkan korban 1 orang tewas dan
3 orang luka-luka.
50. NTT G. Inie Rie Kab. Ngada, NTT 08°53' LS dan  Letusan terakhir G. Inie Rie terjadi tahun 1882. Kegiatan G.
120°57' BT Inie Rie sekarang terbatas pada kegiatan solfatar/ fumarola di
kawahnya.
 1968 terjadi letusan dalam air Tiwu Nua Muri Kooh Fai
tanggal 3 Juni. Gejala ini didahului oleh suara mendesis,
Kab. Ende, Flores - 08°45'30" LS - disusul dengan semprotan air coklat kehitam-hitaman. Di
51. NTT G. Kelimutu sebelah barat danau, semburan ini terjadi pada lebih dari satu
NTT 121°50'00" BT
tempat dan semuanya terjadi dibagian sebelah barat.
Semprotan air ini mencapai ketinggian maksimum 10 m.
 Letusan abu dengan lemparan batu terjadi tahun 1873 di
Kab. Flores Timur, 8°21'25' LS - Kawah XXIV, tahun 1876 di Kawah XXVI, dan tahun 1881
52. NTT G. Lereboleng
NTT 122o50'50" BT di Kawah XXVII.
 4 Juni 1994, pkl. 02.00 WITA terjadi suatu ledakan sangat
kuat yang berasal dari dalam Kaldera Rinjani, terdengar
hingga di Desa Sembalun. Pukul 08.00 terlihat asap hitam
tebal membumbung ke udara mencapai tinggi 400 m dari
puncak G. Plawangan. Pada 6 Juni, pkl 17.40 Wita terjadi
Kab. Lombok 08°25' LS dan hujan abu di sekitar Pos Pengamatan dengan ketebalan
53. Lombok G. Rinjani
Timur, Prop. NTB. 116°28' BT endapan 2 - 3 mm. Titik letusan mengambil tempat di G.
Barujari dan berlangsung hingga awal bulan Januari 1995.
Letusan tersebut tidak menyebabkan korban jiwa, hanya
petani bawang di Sembalun gagal panen karena rusak oleh
hujan abu.
 Gunung ini pernah Meletus pada tahun 1988 membuat semua
penduduk pulau dievakuasi. Letusan pertama gung Sangeang
08'11' LS dan adalah pada tahun 1512 dan 1989 dimana meletus sebanyak
54. NTB G. Sangeangapi Kab. Bima, NTB
119o03,5' BT 17 kali. Letusan terakhir adalah pada bulan Desember 2012
dan Mei 2014.
 Letusan gunung berapi terbesar yang tercatat dalam sejarah
Kab. Dompu dan 08°15,00' LS dan ada di Indonesia pada tahun 1815. Letusan itu terjadi ketika
55. NTB G. Tambora
Bima, NTB 118°00,00 BT Gunung Tambora meledakkan puncaknya setinggi 4 km.

Anda mungkin juga menyukai