Anda di halaman 1dari 14

PRESS RILIS GEMPA MAJENE 14-15 JANUARI 2021

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA


(BMKG)

11
PARAMETER GEMPA SIGNIFIKAN KE-1

Wilayah Majene Sulawesi Barat diguncang gempa tektonik


(gempa pendahuluan - foreshock)

Hari Kamis 14 Januari 2021


pukul 13.35.49 WIB
Magnitudo 5,9
Episenter 2,99 LS dan 118,89 BT
tepatnya di darat pada jarak 4 km arah
Baratlaut Majene, Sulawesi Barat
Kedalaman 10 km.
2
PARAMETER GEMPA SIGNIFIKAN KE-2

Wilayah Majene kembali diguncang gempa tektonik ke-2


(gempa utama/mainshock untuk saat ini)

Hari Jumat 15 Januari 2021


pukul 01.28.17 WIB
Magnitudo 6,2
Episenter 2,98 LS dan 118,94 BT
tepatnya di darat pada jarak 6 km arah
TimurLaut Majene, Sulawesi Barat
Kedalaman 10 km.

3
MEKANISME SUMBER GEMPA

Dengan memperhatikan lokasi episenter


dan kedalaman hiposenternya, baik
gempa signifikan ke-1 dan ke-2 yang
terjadi merupakan jenis gempa kerak
dangkal (shallow crustal earthquake)
akibat aktivitas sesar aktif.

4
SESAR AKTIF PEMBANGKIT GEMPA

Diduga kuat pemicu gempa ini adalah Sesar


Naik Mamuju (Mamuju Thrust). Terbukti
bahwa hasil analisis mekanisme sumber
menunjukkan bahwa gempa memiliki
mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Mekanisme sesar naik ini mirip dengan


pembangkit gempa Lombok 2018, bidang
sesar membentuk kemiringan bidang sesar
ke daratan.

Sesar Naik Mamuju memiliki megnitudo


tertarget mencapai 7,0 dengan laju geser Pusgen 2017
sesar 2 mm/tahun sehingga sesar ini harus
diwaspadai karena mampu memicu gempa
kuat

5
SESAR NAIK MAMUJU (MAMUJU THRUST)

6
PETA TINGKAT GUNCANGAN - SHAKE MAP

Estimasi peta tingkat guncangan hasil analisis


BMKG sesaat setelah gempa ke-1 dan ke-2
akurat dalam mengetimasi bahwa gempa ini
menimbulkan kerusakan karena muncul warna
kuning dalam shake map yang artinya
guncangan gempa mencapai skala intensitas VI
MMI yang berpotensi merusak.

Dari lapangan saat ini banyak laporan terjadi


kerusakan rumah dan bangunan di Kabupaten
Majene.

Tidak hanya merusak bangunan, gempa ini juga


memicu dampak ikutan gempa (collateral
hazard) berupa runtuhan batu (rockfall) di
beberapa lokasi tebing perbukitan.

7
DAMPAK GEMPA

Dampak gempa ke-1 (kemarin siang): guncangan gempa


dirasakan di Majene dalam skala intensitas V-VI MMI (timbul
kerusakan), sedangkan Mamuju, Majene IV-V MMI, Mamuju
Utara dan Mamuju Tengah III-IV MMI (benda-benda
terpelanting), dan Toraja dan Mamasa III MMI, serta di Pinrang,
Poso, Pare-pare dan Wajo II-III MMI (seperti trukl lewat) .

Dampak gempa ke-2 tadi pagi: guncangan gempa dirasakan di


Majene, Mamuju dalam skala intensitas V -VI MMI (timbul
kerusakan), sedangkan di Palu, Mamuju Tengah, Mamuju Utara
dan Mamasa III-IV MMI (benda-benda terpelanting)

8
GEMPA SUSULAN
Sejak hari Kamis 14 Januari 2021 pukul 13.35.49 WIB hingga pagi
ini Jumat 15 Januari 2021 pukul 06.00 WIB hasil monitoring BMKG
menunjukkan telah terjadi gempa sebanyak 28 kali.

9
SEJARAH GEMPA

 Episenter gempa Majene 14-15 Januari


2021 saat ini sangat berdekatan dengan
sumber gempa yang memicu tsunami pada
23 Februari 1969 dengan kekuatan 6,9 14 Jan 2021 M5,9
pada kedalaman 13 Km. 15 Jan 2021 M6,2
 Gempa saat itu menyebabkan 64 orang 23 Feb. 1969 6,9
meninggal, 97 orang luka-luka dan 1.287
rumah serta Masjid mengalami kerusakan.
Dermaga pelabuhan pecah, timbul
tsunami dengan ketinggian 4 meter di
Pelattoang dan 1,5 m di Parasanga dan
Palili.

10
GEMPA DAN TSUNAMI MERUSAK SEKITAR MAJENE

11
GEMPA DAN TSUNAMI MERUSAK SEKITAR MAJENE

No. Tanggal Mag Daerah Catatan Korban/Kerusakan


Tinambung Sulawesi: terjadi
gempa yang menimbulkan tsunami
2 11 April 1967 6,3 Polewali Mandar
dan menyebabkan 13 orang
meninggal
Pantai barat, Sulawesi:
Menyebabkan 64 meninggal, 97
3 23 Feb 1969 6,9 Majene
terluka dan 1287 rumah rusak di 4
desa
Mamuju, tidak ada catatan korban.
4 8 Jan 1984 6,7 Mamuju Banyak rumah rusak maksimum
intensitas VII MMI

12
REKOMENDASI
 Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang tetapi waspada. Gempa susulan masih akan terus terjadi
seperti lazimnya pasca gempa kuat, untuk itu masyarakat diminta mewaspadai kemungkinan
masih terjadinya gempa susulan yang kekuatannya signifikan.

 Masyarakat yang tempat tinggalnya sudah rusak atau rusak sebagian, dihimbau untuk tidak
menempati lagi karena jika terjadi gempa susulan signifikan dapat mengalami kerusakan yang
lebih berat bahkan dapat roboh.

 Masyarakat perlu waspada dengan kawasan perbukitan dengan tebing curam karena gempa
susulan signifikan dapat memicu longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rock fall).

 Mengingat pesisir Majene pernah terjadi tsunami pada tahun 1969, masyarakat yang bermukim di
wilayah Pesisir Majene perlu waspada jika merasakan gempa kuat agar segera menjauh dari
pantai tanpa menunggu peringatan dini tsunami dari BMKG.

 Masyarakat diminta TIDAK PERCAYA berita bohong (hoax) mengenai prediksi dan ramalan
gempa yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami.
13
@infoBMKG

Jl. Angkasa 1 No.2 Kemayoran Jakarta Pusat, Indonesia


www.bmkg.go.id

Terima kasih

14

Anda mungkin juga menyukai