Anda di halaman 1dari 2

Sentani, 3 Januari 2022

Nomor : 360/ 001 /2023


Lampiran : - Kepada
Perihal : Himbauan Yth. Warga Masyarakat Kabupaten
Jayapura
di –
Tempat

Berdasarkan data BMKG wilayah V terkait informasi gempa


magnitudo 4,9 dan rangkaian gempa susulan yang terjadi di Kota Jayapura
dan Kabupaten Jayapura maka dengan ini disampaikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Jayapura merupakan wilayah dengan potensi kejadian gempa bumi
tinggi akibat adanya Subduksi Utara Papua dan patahan aktif yang
melintasi wilayah Jayapura sebagai sumber gempa.;
2. Gempa bumi dapat terjadi kapan saja dengan berbagai variasi kekuatan
dan hingga saat ini belum bisa diprediksi kapan akan terjadi;
3. Berdasarkan Katalog Gempa Merusak BMKG, di wilayah Jayapura
pernah terjadi gempa bumi kuat, diantaranya:
a. Gempa Jayapura 10 Januari 1971 dengan magnitudo 7,3 dirasakan
VI – VII MMI di Jayapura, menyebabkan bangunan retak;
b. Gempa 23 Juli 1979 dengan magnitudo 5,3 dirasakan IV MMI di
Kota Jayapura;
c. Gempa 19 Desember 1995 dengan magnitudo 6,5 dirasakan IV
MMI di Jayapura, mengakibatkan longsor di Wamena;
d. Gempa 28 Oktober 2017 dengan magnitude 4,7 dirasakan IV MMI
di Kota Jayapura mengakibatkan kerusakan bangunan di Mall
Jayapura dan bangunan di gedung Lantamal X.
4. Berdasarkan hasil monitoring BMKG gempa susulan yang terpantau
hingga tanggal 3 Januari 2023 pukul 12:43 WIT terdapat 155 aktivitas
gempa bumi susulan, gempa-gempa tersebut tidak berpotensi tsunami;
5. Dihimbau kepada masyarakat agar tidak perlu takut dengan banyaknya
gempa susulan. Tidak terpengaruh oleh isu yang tidak
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Terjadinya gempa suslan adalah
proses untuk mencapai titik keseimbangan baru pasca terjadinya gempa
bumi dan lazim terjadi pada gempa-gempa besar;
6. Masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat
gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan
gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat gempa yang membahayakan
kestabilan bangunan sebelum kembali kedalam rumah;
7. Bagi warga yang tinggal dilereng-lereng bukit agar mewaspadai
terjadinya longsor yang dapat diakibatkan dari dampak gempa bumi,
menginggat cuaca ekstrem yang masih berpotensi hingga bulan April
2023 berdasarkan data dari BMKG yang dapat menyebabkan terjadinya
bencana hidrometeorologi (banjir, longsor);
8. Meningkatkan kesiapsiagaan warga dengan membentuk relawan-
relawan penanggulangan bencana disetiap Kampung secara mandiri
untuk meminimalkan risiko bencana.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya


diucapkan terima kasih.

KEPALA PELAKSANA

ttd

JAN WILLEM RUMERE, ST,MT


PEMBINA
NIP. 19700118 199203 1 004

Anda mungkin juga menyukai