Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS BENCANA MALUKU (AMBON)

Ditujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Mata Kuliah Manajemen Disaster

Dosen: Ns. Hasriana, S.Kep., M.Kes.

S1 Ilmu Keperawatan

Kelas A2 Angk. 2016

Gustiayu Abdul Wahab (NH0116057)


Haslinda Bunahiri (NH0116060)
Hartina Rumfot (NH0116066)
Ika Rizkiani (NH0116071)
Jeremina Elefina Letsoin (NH0116078)
Jihan Mayangsari Pattiha (NH0116079)
Jois Welita Serang (NH0116080)
Milda Limatahu (NH0116090)
Munira U. Papua (NH0116100)
Rizki Safitry (NH0116203)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karena


dengan rahmat dan hidayah serta karunianya, sehingga masih diberi
kesempatan untuk bekerja menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Analisis Bencana di Kabupaten Maros” makalah ini merupakan salah satu
tugas mata kuliah Manajemen Disaster.
Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen
pengajar kami, dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak kami harapkan.

Makassar, 03 Desember 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gempa bumi adalah getaran partikel batuan atau goncangan pada
kulit bumi yang disebabkan oleh pelepasan energi secara tiba-tiba akibat
aktivitas tektonik (gempa bumi tektonik) dan rekahan akibat naiknya
fluida (magma, gas, uap dan Iainnya) dari dalam bumi menuju ke
permukaan, di sekitar gunung api, disebut gempa bumi gunung
api/vulkanik.

Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah rawan gempa dan


tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng besar yakni Pasifik,
Indo Australia dan Eurasia. Lempeng Indo Australia masuk ke bawah
Eurasia, bertemu dengan Lempeng Pasifik sehingga mengakibatkan
patahan yang tidak beraturan. Daerah - daerah rawan gempa di Maluku di
antaranya wilayah-wilayah bagian tenggara, Pulau Ambon, Seram dan
Buru. Sedangkan, pusat patahan di antaranya berada di Laut Ambon dan
SBB. Tak hanya gempa, tanah longsor dan banjir juga terjadi di Ambon
dimana pada tanggal 26 september 2019 mengakibatkan satu orang
meninggal dunia setelah tertimbun longsor di SD Negeri 1 Desa Nania,
Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon. Sedangkan banjir terjadi karena
Hujan deras yang mengguyur Kota Ambon sejak Jumat (29/9/2019)
menyebabkan sejumlah kawasan di Kota Ambon ikut terendam banjir.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB )


menyebutkan bahwa dampak gempa ambon 26 september 2019 korban
meninggal 23 orang, korban luka-luka terjadi di kabupaten Maluku
tengah.lebih dari 100 orang mengalami luka di desa liang. Di kota
ambon,5 orang luka.sedangkan sedangkan kabupaten seram bagian barat,1
orang luka di desa waisama. sekitar 15.000 warga masih mengungsi paska
gempa karena rumah mereka rusak dan untuk antisipasi gempa susulan
yang dapat membahayakan mereka.sementara itu kerusakan infrastruktur
tidak hanya terjadi pada sektor perumahan,tetapi juga fasilitas pendidikan,
tempat peribadaan, perkantoran dan fasilitas umum.kerusakan rumah di
wilayah terdampak mencapai 171 unit,dengan rincian 59 rusak berat, 45
rusak sedang dan 67 rusak ringan.fasilitas pendidikan rusak sebanyak 5
unit Antara lain beberapa bangunan di Universitas pattimura dan kampus
IAIN.

B. Tujuan
a. Untuk mengetahui Analisis dari bencana gempa bumi di Kota Ambon
b. Untuk mengetahui Resiko terjadinya dari bencana
c. Untuk mengetahui pencegahan dari bencana
d. Untuk mengetahui tindakan saat terjadi bencana
BAB II

PEMBAHASAN

A. Analisis Gempa Bumi

Hari kamis, 26 september 2019, pukul 06.46 WIT, wilayah kota Ambon
dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik.

Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini


berkekuatan M=6,8 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=6,5 .
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,38 LS dan 128,43 BT, atau
tepatnya berlokasi di darat pada jarak 40 km Timur laut Kota Ambon, 32 Km
Barat Laut Saparua Maluku Tengah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap


penyebab gempa bumi Ambon bermagnitudo 6,8 yang kemudian dimutakhirkan
menjadi 6,5 pada Kamis (26/9). Gempa bumi diketahui disebabkan oleh deformasi
batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar (strike slip
fault).

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter,


gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif
lokal," kata Daryono saat dihubungi CNNIndonesia.com
"Menurut informasi dirasakan dari masyarakat dan shakemap BMKG
dampak gempa bumi dirasakan di daerah Kairatu, Haruku, Tihulae, Latu, dan
Ambon dalam skala intensitas V-VI MMI. Wilayah ini berpotensi terjadi
kerusakan.

Waktu kejadian

 Kejadian bencana : Gempa bumi


 Hari, Tanggal : Kamis, 26 September 2019
 Pukul : 08 : 46 WIT

Lokasi Kejadian

 Kota Ambon dan Sekitarnya

Parameter Gempa Bumi

 Kekuatan : 6.8 SR
 Lintang : 3. 38 LS
 Bujur : 128,43 BT
 Kedalaman : 10 km

Isu Tsunami

 Gempa ini tidak berpotensi Tsunami (Info BMKG)

Gempa Tanggal 26/9 (sumber info BMKG)

 Magnitude 6.8 , di 40 Km Timur Laut Ambon-Maluku,kedalaman 10 Km,


pukul 08:46:45

 Magnitude 5.6, di 18 Km Timur Laut Ambon Maluku, kedalaman 10 Km,


pukul 09:29:53
 Magnitude 3.1, di 14 Km selatan Kairatu, kedalaman 10 Km, pukul
23:03:15

 Magnitude 3.5, di 21 Km Timur Laut Ambon-Maluku, kedalaman


10 Km, pukul 23:03:15

Gempa Tanggal 27/9 (sumber info BMKG)

 Magnitude 2.9 , di Km Selatan Kairatu,kedalaman 10 Km, pukul 00:35:53


 Magnitude 4,0, di 18 Km Timur Laut Ambon,kedalaman 10 Km, pukul
00:50:25
 Magnitude 4.1, di 18 Km Selatan Kairatu,kedalaman 10 Km, pukul
00:58:23
 Magnitude 2.5, di 21 Km Selatan Kairatu,kedalaman 10 Km, pukul
02:30:05
 Magnitude 2.6, di 12 Km Tenggara Kairatu-SBB,kedalaman 10 Km, pukul
02:30:05
 Magnitude 3.3, di 20 Km Selatan Kairatu,Kedalaman 10 Km, pukul
05:10:35
 Magnitude 3.3, di 24 Km Timur Laut Ambon,Kedalaman 10 Km, pukul
05:36:33
 Magnitude 3.3, di 29 Km Selatan Kairatu,Kedalaman 10 Km, pukul
11:13:09

Gempa Tanggal 28/9 (sumber info BMKG)

 Magnitude 4.0, di 18 Km Timur Laut Ambon kedalaman 10 Km,


pukul 02:26:27
 Magnitude 3.1, di 9 Km Tenggara Kairatu kedalaman 10 Km, pukul
02:58:57
 Magnitude 3.8, di 16 Km Timur Laut Ambon,kedalaman 10 Km,
pukul 02:37:20
 Magnitude 3.8, di 10 Km Selatan Kairatu,kedalaman 10 Km, pukul
02:38:47
 Magnitude 4.2, di 28 Km Timur Laut Ambon,kedalaman 10 Km, pukul
05:40:56
 Magnitude 3.7, di 25 Km Timur Laut Ambon,Kedalaman 10 Km,
pukul 06:07:48
 Magnitude 3.2, di 7 Km Tenggara Kairatu,Kedalaman 10 Km, pukul
07:14:16
 Magnitude 2.9, di 25 Km Timut Ambon,Kedalaman 10 Km, pukul
10:35:15

B. RESIKO TERJADINYA BENCANA

5 aspek yang berisiko terkena dampak bencana

Menurut badan nasional penanggulangan bencana (BNPB)

a. Aspek kehidupan /penduduk


 Kematian
 Luka – luka
 Pengungsian :
 Pengungsi gempa asal Desa Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat
masih bertahan di sejumlah titik lokasi pengungsian di perbukitan
Wailala di desa kairatu.
 Pengungsi gempa Kota Ambon , masih bertahan di sejumlah titik
lokasi pengungsian di perbukitan di daerah ambon

 Hilangnya anggota keluarga dll.


b. Sarana/prasarana /fasilitas
 Kerusakan jembatan, jalan, instalasi PAM, PLN
 Kerusakan rumah penduduk, dan lain - lain
c. Ekonomi
 Kerusakan pasar tradisional
 Gagal panen
 Terganggunya perekonomian/perdagangan, transportasi, dll.
d. Pemerintahan
 Kehancuran dokumen/arsip, peralatan kantor, bangunan
pemerintah, dan lain - lain
e. Lingkungan
Rusaknya kelestarian hutan, danau, obyek wisata, pencemaran, kerusakan
lahan perkebunan/pertanian dan lain – lain,

C. PENCEGAHAN

1. Kunci Utama adalah

Mengenali apa yang disebut gempa bumi, Pastikan bahwa struktur dan
letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh
gempa bumi (longsor, liquefaction dll).Mengevaluasi dan merenovasi
ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

2. Kenali Lingkungan Tempat Anda Bekerja


Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila terjadi gempabumi,
sudah mengetahui tempat paling aman untuk berlindung;
Belajar melakukan P3K, Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran;
Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi
gempabumi.

Daftar Nomor Telpon Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Ambon

 BPBD :  (0911) 311623

 Pemadam Kebakaran : (0911-351113) dan (0911-361113)

 RSUD Kota Ambon : (0911) 343002

3. Persiapan Rutin pada tempat Anda bekerja dan tinggal

Perabotan (lemari, cabinet, dll) diatur menempel pada dinding (dipaku,


diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi
gempa bumi. Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak
mudah pecah agar terhindar dari kebakaran. Selalu mematikan air, gas dan
listrik apabila tidak sedang digunakan.

4. Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempabumi adalah akibat
kejatuhan material

Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah
Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat
gempabumi terjadi (misalnya lampu dll).

5. Alat yang harus ada di setiap tempat


Kotak P3K;
Senter/lampu baterai;
Radio;
Makanan suplemen dan air.

D. TINDAKAN PADA SAAT TERJADI BENCANA

Saat Terjadi Gempa bumi

1. Jika Anda berada di dalam bangunan

Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan


bersembunyi di bawah meja dll, Cari tempat yang paling aman dari
reruntuhan dan goncangan, Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan

2. Jika berada di luar bangunan atau area terbuka

Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang
listrik, pohon, dll Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi
rekahan tanah.

3. Jika Anda sedang mengendarai mobil

Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau
kebakaran, Lakukan point B.

4. Jika Anda tinggal atau berada di pantai

Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

5. Jika Anda tinggal di daerah pegunungan

Apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi


longsoran.
Setelah Terjadi Gempabumi

1. Jika Anda berada di dalam bangunan

 Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib

 Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;

 Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; Telepon atau mintalah

 pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

2. Periksa lingkungan sekitar Anda

 Periksa apabila terjadi kebakaran.

 Periksa apabila terjadi kebocoran gas.

 Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik.

 Periksa aliran dan pipa air.

 Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan (mematikan listrik,


tidak menyalakan api dll)

3. Jangan mamasuki bangunan yang sudah terkena gempa

Karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

4. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa

Kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.


5. Mendengarkan informasi.

 Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila


terjadi gempa susulan).

 Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas
sumbernya

6. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui


seberapa besar kerusakan yang terjadi

7. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdo'a kepada Tuhan YME demi
keamanan dan keselamatan kita semuanya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah rawan gempa dan
tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng besar yakni Pasifik,
Indo Australia dan Eurasia. Lempeng Indo Australia masuk ke bawah
Eurasia, bertemu dengan Lempeng Pasifik sehingga mengakibatkan
patahan yang tidak beraturan. Daerah - daerah rawan gempa di Maluku di
antaranya wilayah-wilayah bagian tenggara, Pulau Ambon, Seram dan
Buru. Sedangkan, pusat patahan di antaranya berada di Laut Ambon dan
SBB. Serta pencegahannya yaitu kenali apa itu gempa bumi, kenali
lingkungan tempat anda bekerja, Persiapan Rutin pada tempat Anda
bekerja dan tinggal, Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempa
bumi adalah akibat kejatuhan material, dan Alat yang harus ada di setiap
tempat.

B. Saran
Saran kami yaitu Pemerintah lebih memperhatikan lagi cara
pencegahan serta antisipasi terhadap bencana, contohnya dengan
melakukan simulasi bencana

DAFTAR PUSTAKA

Purwadi. 2014. Terletak di Pertemuan Tiga Lempeng, Maluku Daerah Rawan


Gempa. https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/11/15/nf2cdu-
terletak-di-pertemuan-tiga-lempeng-maluku-daerah-rawan-gempa Di akses pada
tanggal 03 Desember 2019

Sukisno. 2015. https://www.slideshare.net/UkisMunchiz/risiko-dan-akibat-


bencana-alam-gempa-bumi Di akses pada tanggal 03 Desember 2019

https://www.bmkg.go.id/asset/img/gempabumi/antisipasi04.png Di akses pada


tanggal 03 Desember 2019

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190927110826-199-434561/bmkg-
ungkap-penyebab-gempa-bumi-ambon di akses pada tanggal 03 Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai