ORGANISASI ASEAN
Untuk memenuhi syarat mata kuliah organisasi dan administrasi internasional
DOSEN PEMBIMBING;
AKMAL BAHARUDDIN,S.A.P.,M.A.P
NAMA KELOMPOK
GLORIANA
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK BINA GENERASI POLEWALI MANDAR
Untuk menjawab pertanyaan di atas, perhatikan paragraf 2 teks "ASEAN Menjawab Kebutuhan
Hidup Bertetangga" pada buku tema 1 kelas 6.
Hal itu juga yang mendasari terbentuknya ASEAN. ASEAN adalah sebuah organisasi
internasional yang beranggotakan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara ini
bersatu karena adanya persamaan letak geografis dan kemiripan budaya. Kepentingan
yang sama dalam memajukan pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, serta menjaga
keamanan kawasan menjadi dasar pertimbangan para tokoh-tokoh dunia pendiri ASEAN.
Pada tahun 1967 ASEAN berdiri atas dasar Deklarasi Bangkok. Saat itu, tokoh-tokoh dari lima
negara yang terlibat dalam diskusi menjadi pencetus dan pendiri organisasi ini.
Di lansir dari situs resmi Sekretariat Nasional ASEAN-Indonesia, berikut struktur organisasi
ASEAN:
Koferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN merupakan pertemuan tingkat tinggi para kepala
negara atau pemerintahan negara anggota. KTT sebuah otoritas maupun sebuah bentuk dari
kekuasaan tertinggi dari ASEAN. Di mana KTT akan melakukan pertemuan dari berbagai
macam kepala negara, tujuannya untuk menemukan sebuah tujuan terhadap ASEAN di masa
depan.
Dewan Masyarakat ASEAN (ASEAN Communitu Council) adalah pertemuan para menteri
yang membidangi tiga pilar masyarakat ASEAN, yaitu Pilar Politik-Keamanan, Pilar Ekonomi,
dan Pilar Sosial-Budaya.
4.Pertemuan Badan Sektoral Tingkat Menteri
Pertemuan tingkat Pejabat Tinggi ASEAN (ASEAN Senior Officials' Meeting) adalah
pertemuan para pejabat tinggi di bawah tingkat menteri negara anggota ASEAN yang
membidangi setiap sektor kerja sama ASEAN.
Tujuandibentuknya ASEAN
2. Memelihara perdamaian dan stabilitas dengan menjunjung tinggi hukum dan hubungan
antara negara-negara di Asia Tenggara.
3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam bidang ekonomi, sosial,
budaya, teknologi dan administrasi.
4. Saling memberikan bantuan dalam bidang fasilitas latihan dan penelitian pada bidang
pendidikan, kejuruan, teknik dan administrasi.
5. Bekerja sama lebih efektif untuk mencapai daya guna lebih besar dalam bidang pertanian,
industri, dan perkembangan perdagangan termasuk studi dalam hal perdagangan komoditas
internasional,
6.perbaikan pengangkutan dan fasilitas komunikasi serta meningkatkan taraf hidup rakyat.
Meningkatkan studi tentang masalah-masalah di Asia Tenggara.
7.Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan berbagai organisasi internasional
dan regional lain yang mempunyai tujuan sama serta mencari kesempatan untuk
menggerakkan kerja sama dengan mereka.
D.Hubungan indonesia dengan ASEAN
Organisasi ini dibentuk oleh lima negara, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura,
dan Thailand melalui penanda tanganan Deklarasi Bangkok yang dilakukan masing-
masing Menteri Luar Negeri.
Selain Indonesia dan empat negara pendiri lainnya, belakangan ada lima negara di
kawasan Asia Tenggara yang turut bergabung, yaitu Brunei Darussalam, Vietnam,
Laos, Myanmar, dan Kamboja.
Indonesia menjadi salah satu penggagas lahirnya organisasi ini. Kala itu, Indonesia
diwakilkan oleh Menteri Luar Negeri Adam Malik dengan visi Indonesia membentuk
ASEAN yang mampu membuat kawasan Asia Tenggara berdiri di atas kaki sendiri dan
mempertahankan diri dari pengaruh negatif di luar kawasan.
Dalam pertemuan itu, mereka membahas perdamaian dan pemulihan hubungan. Dari
sana, pertemuan berlanjut ke Konferensi Paris untuk Kamboja yang diikuti oleh 19
negara.
Indonesia dan Prancis menjadi pemimpin konferensi tersebut. Dari pertemuan itu
dihasilkan keputusan pembentukan Dewan Nasional Kamboja demi mengakhiri konflik.
4. Kerja Sama Produksi Makanan Halal
Indonesia bekerja sama dengan Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam dalam
penanganan dan produksi makanan daging halal. Dari kerja sama ini dihasilkan
pedoman persatuan kementerian terkait ini.
Hal ini termasuk peran Indonesia dalam ASEAN di bidang ekonomi. Sebab, pedoman
tersebut digunakan dalam memproduksi bahan makanan dan minuman halal yang
diperdagangkan antar negara ASEAN.