Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

ORGANISASI ASEAN
Untuk memenuhi syarat mata kuliah organisasi dan administrasi internasional

DOSEN PEMBIMBING;

AKMAL BAHARUDDIN,S.A.P.,M.A.P

NAMA KELOMPOK

GLORIANA

MUHAMMAD ASWAR RUSMAN

MUHAMMAD FARID ISMAIL

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

TAHUN AJARAN 2020/2021


BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar belakang terbentuknya ASEAN

adalah adanya persamaan letak geografis. kemiripan budaya, kepentingan yang


sama dalam memajukan pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, serta menjaga keamanan
kawasan Asia Tenggara.

Untuk menjawab pertanyaan di atas, perhatikan paragraf 2 teks "ASEAN Menjawab Kebutuhan
Hidup Bertetangga" pada buku tema 1 kelas 6.

Hal itu juga yang mendasari terbentuknya ASEAN. ASEAN adalah sebuah organisasi
internasional yang beranggotakan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara ini
bersatu karena adanya persamaan letak geografis dan kemiripan budaya. Kepentingan
yang sama dalam memajukan pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, serta menjaga
keamanan kawasan menjadi dasar pertimbangan para tokoh-tokoh dunia pendiri ASEAN.
Pada tahun 1967 ASEAN berdiri atas dasar Deklarasi Bangkok. Saat itu, tokoh-tokoh dari lima
negara yang terlibat dalam diskusi menjadi pencetus dan pendiri organisasi ini.

B.Struktur organisasi ASEAN

Di lansir dari situs resmi Sekretariat Nasional ASEAN-Indonesia, berikut struktur organisasi
ASEAN:

1.Koferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN

Koferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN merupakan pertemuan tingkat tinggi para kepala
negara atau pemerintahan negara anggota. KTT sebuah otoritas maupun sebuah bentuk dari
kekuasaan tertinggi dari ASEAN. Di mana KTT akan melakukan pertemuan dari berbagai
macam kepala negara, tujuannya untuk menemukan sebuah tujuan terhadap ASEAN di masa
depan.

2.Dewan Koordinasi ASEAN

Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) adalah pertemuan paramenteri


luar negeri anggota ASEAN yang bertindak sebagai koordinator Dewan Masyarakat ASEAN.

3.Dewan Masyarakat ASEAN

Dewan Masyarakat ASEAN (ASEAN Communitu Council) adalah pertemuan para menteri
yang membidangi tiga pilar masyarakat ASEAN, yaitu Pilar Politik-Keamanan, Pilar Ekonomi,
dan Pilar Sosial-Budaya.
4.Pertemuan Badan Sektoral Tingkat Menteri

Pertemuan Badan-Badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial Bodies)


adalah pertemuan para menteri yang membidangi setiap sektor kerja sama ASEAN.

5.. Pertemuan tingkat Pejabat Tinggi ASEAN

Pertemuan tingkat Pejabat Tinggi ASEAN (ASEAN Senior Officials' Meeting) adalah
pertemuan para pejabat tinggi di bawah tingkat menteri negara anggota ASEAN yang
membidangi setiap sektor kerja sama ASEAN.

C.Maksud dan tujuan ASEAN

Tujuandibentuknya ASEAN

sebagaimana yang tercantum dalam Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut.

1.Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di


kawasan negara-negara Asia Tenggara.

2. Memelihara perdamaian dan stabilitas dengan menjunjung tinggi hukum dan hubungan
antara negara-negara di Asia Tenggara.

3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam bidang ekonomi, sosial,
budaya, teknologi dan administrasi.

4. Saling memberikan bantuan dalam bidang fasilitas latihan dan penelitian pada bidang
pendidikan, kejuruan, teknik dan administrasi.

5. Bekerja sama lebih efektif untuk mencapai daya guna lebih besar dalam bidang pertanian,
industri, dan perkembangan perdagangan termasuk studi dalam hal perdagangan komoditas
internasional,

6.perbaikan pengangkutan dan fasilitas komunikasi serta meningkatkan taraf hidup rakyat.
Meningkatkan studi tentang masalah-masalah di Asia Tenggara.

7.Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan berbagai organisasi internasional
dan regional lain yang mempunyai tujuan sama serta mencari kesempatan untuk
menggerakkan kerja sama dengan mereka.
D.Hubungan indonesia dengan ASEAN

Indonesia tergabung dalam organisasi internasional Perhimpunan Bangsa-Bangsa di


kawasan Asia Tenggara atau ASEAN (Association of Southeast Asian Nation).
Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand.

Organisasi ini dibentuk oleh lima negara, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura,
dan Thailand melalui penanda tanganan Deklarasi Bangkok yang dilakukan masing-
masing Menteri Luar Negeri.

Selain Indonesia dan empat negara pendiri lainnya, belakangan ada lima negara di
kawasan Asia Tenggara yang turut bergabung, yaitu Brunei Darussalam, Vietnam,
Laos, Myanmar, dan Kamboja.

Berikut peran Indonesia dalam ASEAN:

1. Penggagas Lahirnya ASEAN

Indonesia menjadi salah satu penggagas lahirnya organisasi ini. Kala itu, Indonesia
diwakilkan oleh Menteri Luar Negeri Adam Malik dengan visi Indonesia membentuk
ASEAN yang mampu membuat kawasan Asia Tenggara berdiri di atas kaki sendiri dan
mempertahankan diri dari pengaruh negatif di luar kawasan.

2. Meluncurkan Gagasan Pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN

Berdasarkan buku 'PKN. Pend. Kewarganegaraan' terbitan Grasindo, Indonesia juga


meluncurkan gagasan untuk membentuk komunitas keamanan ASEAN. Hal ini
disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia kala itu Hasan Wirayudha.

3. Menjadi Penengah Konflik dan Perang


Dikutip dari buku 'PKn Harmoni Berkebansaan' karya Rani R Moediarta, peran
Indonesia dalam ASEAN di bidang politik, yakni menjadi penengah dalam konflik dan
perang sipil di Kamboja. Indonesia mengundang empat fraksi Kamboja yang bertikai
untuk melakukan pertemuan di Jakarta.

Dalam pertemuan itu, mereka membahas perdamaian dan pemulihan hubungan. Dari
sana, pertemuan berlanjut ke Konferensi Paris untuk Kamboja yang diikuti oleh 19
negara.

Indonesia dan Prancis menjadi pemimpin konferensi tersebut. Dari pertemuan itu
dihasilkan keputusan pembentukan Dewan Nasional Kamboja demi mengakhiri konflik.
4. Kerja Sama Produksi Makanan Halal
Indonesia bekerja sama dengan Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam dalam
penanganan dan produksi makanan daging halal. Dari kerja sama ini dihasilkan
pedoman persatuan kementerian terkait ini.

Hal ini termasuk peran Indonesia dalam ASEAN di bidang ekonomi. Sebab, pedoman
tersebut digunakan dalam memproduksi bahan makanan dan minuman halal yang
diperdagangkan antar negara ASEAN.

5. Menganjurkan Adanya Pentas Seni Antar


Negara
Peran Indonesia di bidang sosial dan budaya adalah menganjurkan adanya
pementasan kesenian atau budaya negara-negara ASEAN. Dari pementasan tersebut,
ada banyak karya-karya orang Indonesia yang turut memperkaya budaya di tanah Asia
Tenggara.

Anda mungkin juga menyukai