Anda di halaman 1dari 30

GEMPA BUMI DAN ERUPSI GUNUNG BERAPI

MITIGASI BENCANA
GEMPA BUMI DAN TSUNAMI
PENGERTIAN GEMPA BUMI

Gempa bumi adalah getaran asli dari dalam bumi, bersumber di dalam bumi
yang kemudian merambat ke permukaan bumi akibat rekahan bumi pecah dan
bergeser dengan keras. Penyebab gempa bumi dapat berupa dinamika bumi
(tektonik), aktivitas gunungapi, akibat meteor jatuh, longsoran (di bawah muka
air laut).
JENIS GEMPA BUMI

1. Gempa bumi runtuhan.

2. Gempa bumi vulkanik.

3. Gempa bumi tektonik.

4. Gempa bumi akibat tumbukan meteor.


enis gempa bumi
Gempa bumi runtuan Gempa bumi vulkanik
Gempa bumi tektonik Gempa bumi akibat
tumbukan meteor
Macam-Macam Lempeng Bumi

terdapat tujuh lempeng tektonik besar di bumi,


tapi yang paling dalam kaitannya dengan wilayah
Indonesia ada empat, yakni: Lempeng Eurasia,
Lempeng Pasifik, Lempeng Filipina dan Lempeng
Indo-Australia.
Selain itu, terdapat bagian dari Lempeng Eurasia
disebut sebagai Lempeng Sunda
Indonesia terletak diantara 3 lempeng utama
di dunia, yakni lempeng australia, eurasia dan
pasifik . kondisi ini yang menyebabkan indonesia
sering terjadi gempa bumi tektonik
KARAKTERISTIK GEMPA BUMI

 Tidak dapat dicegah.


 Peristiwanya sangat mendadak dan mengejutkan.
 Waktu terjadinya, lokasi pusatnya dan kekuatannya tidak
dapat diprediksi (diperkirakan) secara tepat atau akurat
oleh siapapun, termasuk pakar-pakar gempa
MEMPREDIKSI GEMPA BUMI

 Short-range prediction (prediksi waktu pendek)


 Long-range prediction (prediksi waktu panjang
MITIGASI GEMPA BUMI

Sebelum kejadian :
1. Perlunya memahami daerah yang kita tinggali.
2. Perlunya mengumpulkan informasi bencana yang diperkirakan terjadi di
daerah tempat tinggal.
3. Perlunya memahami tempat-tempat yang aman dan tempat yang tidak
aman.
4. Mengaitkan benda-benda berat yang membahayakan ke tempat yang kokoh
5. Membuat rencana jalur evakuasi bagi masingmasing anggota keluarga
menuju satu titik tempat aman diluar rumah.
6. Melakukan latihan evakuasi bagi anggota keluarga maupun masyarakat
untuk menyelamatkan diri saat kejadian bencana.
MITIGASI GEMPA BUMI
Saat kejadian :
Saat berada di dalam rumah/gedung
1. Tetap tenang dan tidak panik
2. Cabut semua peralatan listrik dan gas.
3. Berlindung di bawah meja atau kursi yang kokoh.
4. Sesegera mungkin lari ke luar rumah menuju ke tempat terbuka.
Saat berada dalam perjalanan
5. Tetap tenang dan tidak panik.
6. Parkir kendaraan di tempat yang aman.
7. Sesegera lari ke luar kendaraan menuju ke tempat terbuka.
8. Untuk bencana gempa bumi di daerah pantai, setelah terasa gempa serta diikuti dengan air
laut surut secara tiba-tiba dan sangat cepat, maka segera tinggalkan pantai sesegera
mungkin menuju ke tempat lebih tinggi.
MITIGASI GEMPA BUMI

Sesudah Kejadian :
1. Mengecek anggota keluarga dan sanak saudara kita.
2. Menyiapkan dapur umum (khususnya para wanita).
3. Menyiapkan tenda-tenda darurat atau yang lain untuk berteduh
(khususnya kaum pria).
4. Segera menghubungi dan mendatangi poskoposko batuan untuk
mendapatkan makanan bergizi, selimut dan obat-obatan.
5. Segera menghubungi dan mendatangi posko kesehatan untuk
memeriksakan diri agar terhindar dari penyakit.
6. Melakukan rehabilitasi dan rekontruksi daerah pasca bencana.
Gempa-gempa Yang Terjadi Di Indonesia 3 Tahun Terakhir

GEMPA YANG TERJADI DITAHUN 2018 1. Gempa Lebak Banten pada 23 Januari 2018 M=6,1 merusak 1.231 rumah, 1 orang meninggal, dan beberapa orang luka-
luka.
2. Gempa Geumpang Aceh Barat pada 8 Februari 2018 M=6,3 merusak 11 rumah dan 1 Masjid.
3. Gempa Sumenep pada 13 Juni 2018 M=4,8 merusak 77 rumah dan 6 orang luka-luka.
4. Gempa Lebak Banten pada 7 Juli 2018 M=4,4 merusak 28 rumah.
5. Gempa Muara Teweh pada 12 Juli 2018 M=4,4 merusak beberapa rumah.
6. Gempa Kepulauan Mentawai pada 20 Juli 2018 M=5,2 merusak 12 rumah.
7. Gempa Padang Panjang pada 21 Juli 2018 M=5,3 merusak 12 rumah.
8. Gempa Lombok pada 29 Juli 2018 M=6,4 merusak rumah dan menyebabkan orang meninggal dunia.
9. Gempa Lombok pada 5 Agustus 2018 M=7,0 merusak rumah dan menyebabkan orang meninggal dunia.
10. Gempa Lombok pada 9 Agustus 2018 M=5,8 merusak rumah dan menyebabkan orang meninggal.
11. Gempa Manggarai pada 17 Agustus 2018 M=6,2 merusak 151 rumah dan beberapa orang luka-luka.
12. Gempa Lombok pada 19 Agustus 2018 M=6,2 merusak rumah rusak dan menyebabkan orang meninggal.
13. Gempa Lombok M=6,9 19 Agustus 2018 merusak dan menyebabkan orang meninggal. Total korban meninggal gempa
Lombok mencapai lebih dari 555 orang dan ribuan rumah rusak.
14. Gempa Donggala dan Palu pada 28 September 2018 M=6,0 menyebabkan rumah rusak dan orang meninggal dunia.
15. Gempa Donggala-Palu 28 September 2018 M=7,5 menyebabkan rumah rusak dan orang meninggal dunia. Total dampak
gempa Donggala dan Palu, beserta ikutannya yaitu tsunami dan likuefaksi mencapai lebih dari 2.000 orang meninggal,
lebih dari 1000 orang hilang dan merusak ribuan rumah.
16. Gempa Sumba Timur pada 1 Oktober 2018 M=6,0 merusak banyak rumah dan beberapa orang luka.
17. Gempa Sumba timur pada 2 Oktober 2018 M=6,3 merusak banyak rumah.
18. Gempa Sumenep pada 10 Oktober 2018 M=6,4 merusak puluhan rumah dan 3 orang meninggal.
19. Gempa Mamasa pada 3 November 2018 M=4,7 menyebabkan beberapa rumah rusak ringan.
20. Gempa Mamasa 3 November 2018 M=4,6 menyebabkan beberapa rumah rusak ringan.
21. Gempa Mamasa 8 November 2018 M=5,1 menyebabkan beberapa rumah rusak ringan.
22. Gempa Sangihe-Talaud 6 November 2018 M=5,3 merusak beberapa rumah.
23. Gempa Manokwari Selatan 28 Desember 2018 M=6,0 merusak beberapa rumah.
GEMPA YANG TERJADI DITAHUN 2019

17 gempa yang terjadi pada tahun 2019 :


1. Gempa Morotai 16 Januari 2019 (M5,3)
2. Gempa Solok Selatan 28 Februari 2019 (M5,6)
3. Gempa Lombok 17 Maret 2019 (M 5,4)
4. Gempa Sumenep 2 April 2019 (M 5,0)
5. Gempa Banggai 12 April 2019 (M 6,9)
6. Gempa Maluku 7 Juni 2019 (M 7,0)
7. Gempa Sarmi Papua 20 Juni 2019 (M 6,2)
8. Gempa Banda 24 Juni 2019 (M 7,4)
9. Gempa Mamberamo Papua 24 Juni 2019 (M 6,1)
10. Gempa Sumbawa 13 Juli 2019 (M 5,3)
11. Gempa Labuha Halmahera Selatan 14 Juli 2019 (M 7,2)
12. Gempa Banten 2 Agustus 2019 (M 6,9)
13. Gempa Bali 13 Agustus 2019 (M 5,0)
14. Gempa Gunung Salak 23 Agustus 2019 (M 4,0)
15. Gempa Ambon 26 September 2019 (M 6,5)
16. Gempa Ambon 10 Oktober 2019 (M 5,2)
17. Gempa Maluku 14 November 2019 (M 7,1)
GEMPA YANG TERJADI DITAHUN 2020

1) Gempa Simeulue 7 Januari 2020 (M 6,1) merusak beberapa rumah di


Simeulue. 2) Gempa Seram Utara 8 Februari 2020 (M 5,4) merusak beberapa
rumah di Kobisonta, Seram Utara. 3) Gempa Kalapanunggal Sukabumi 10 Maret
2020 (M 5,1) merusak 760 rumah. 4) Gempa Tapanuli Selatan 30 April 2020 (M
5,1) merusak 2 tempat ibadah, gedung Sekolah Dasar dan 4 rumah warga di
Aek Libung, Sayur Matinggi, Tapanuli Selatan. 5) Gempa Aceh-Sabang 4 Juni
2020 (M 4,8) merusak beberapa rumah di Sabang. 6) Gempa Maluku Utara 4
Juni 2020 (M 6,8) merusak ratusan rumah di Morotai. 7) Gempa (doublet)
Bengkulu 19 Agust 2020 (M6,6) dan (M6,7) merusak beberapa rumah di Sungai
Gerong, Lebong. Gempa Talaud 9 September 2020 (M 5,7) merusak 55 rumah
di Kec. Beo, Pulutan, dan Rainis, Kep. Talaud, Sulawesi Utara. 8) Gempa
Pangandaran 25 Oktober 2020 (M 5,6) merusak 29 rumah di Pangandaran,
Ciamis, Tasikmalaya, dan Garut. Gempa ini dilaporkan menyebabkan 3 orang
menderita luka-luka. 9) Gempa Mamuju Tengah 28 November 2020 (M 5,3)
merusak beberapa rumah di Desa Kampung Baru, Los Pasar, Mamuju Tengah.
10) Gempa Brebes-Kuningan 11 Desember 2020 (M 4,2) menyebabkan 4 rumah
rusak sedang, 19 unit rumah rusak ringan, dan 2 unit fasilitas umum yaitu
Puskesmas dan Gedung Posyandu di Desa Cipondok Kec. Cibingbin.
GEMPA YANG TERJADI DITAHUN 2021
PENGERTIAN ERUPSI GUNUNG BERAPI

Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik. Hampir semua
aktivitas gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif, sebab
berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi
perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan
material di sekitarnya, yang merupakan cairan pijar (magma).
CIRI GUNUNG BERAPI MELETUS

1. suhu di sekitar gunung naik.

2. mata air menjadi kering, sering mengeluarkan suara gemuruh.

3. kadang disertai getaran (gempa).

4. tumbuhan di sekitar gunung layu

5. binatang di sekitar gunung bermigrasi.


BAHAYA LETUSAN GUNUNG BERAPI
1. awan panas.
2. lontaran material (pijar)
3. hujan abu lebat, lava, gas racun
4. tsunami dan banjir lahar.

1. Normal
2. Siaga
3. Awas
4. Waspada

STATUS GUNUNG BERAPI


MITIGASI ERUPSI GUNUNG BERAPI

Sebelum kejadian/Latihan evakuasi :


1. Dengarkan aba-abah instruksi.
2. Menuju tempat evakuasi yang telah di tetapkan.
3. Lindungi diri dari abu serta awan panas.
4. Gunakan baju yang tertup
5. Jangan memakai lensa kontak
6. Gunakan masker saat keluar ruangan.
MITIGASI ERUPSI GUNUNG BERAPI

Saat kejadian:
1. Tetap berada dalam ruangan.
2. Bila keluar gunakan masker.
3. Tutup jendela dan pintu serta fentilasi lainnya.
4. Mengungsi pada tempat evakuasi
MITIGASI ERUPSI GUNUNG BERAPI

Setelah kejadian:
1. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu serta wilayah yang dilarang.
2. Hindari pemakaian kendaran bermotor.
3. Berikan atap dari abu vulkanik.
4. Bila keluar ruangan gunakan masker.
5. Rehabilitasi dan rekontruksi.
HUBUNGAN GEMPA BUMI DENGAN GUNUNG BERAPI

Gempa Bumi vulkanik terjadi karena adanya proses dinamik dari magma dan cairan yang
bersifat hidrotermal atau peka terhadap panas. Proses cairan dinamis yang terjadi karena
adanya gradien suhu dan tekanan magma dapat menimbulkan gelombang gempa yang
berasal dari proses resonansi retakan yang terisi cairan magma. Getaran gempa vulkanik
terbatas hanya di tubuh gunung api dan di area sekitarnya. Frekuensi gempa vulkanik yang
dominan berkisar antara 1 sampai 5 Hz, sementara magnitudenya rata-rata kurang dari 5 SR.
Alat pengukur getar
an bumi
 Seismograf/seismometer, pertama kali dikembangkan
oleh John Milne. Sekarang sudah berkembang menjad
i seismograf digital yang dulunya berbentuk pendu
lum getar.
Skala Magnitudo

Gempa Bumi 25
Skala Magnitudo

Gempa Bumi 26
Skala Richter

Gempa Bumi 27
Skala Richter

Gempa Bumi 28
Skala Mercalli

Gempa Bumi 29
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai