Anda di halaman 1dari 5

MATA KULIAH

VULKANOLOGI

LAPORAN
GUNUNGAPI TANDIKAT
DI KABUPATEN TANAH DATAR,SUMATRA BARAT

DIBUAT OLEH
MUH FIKRI HIDAYAT
NIM F 121 21 050

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO

PALU, 30 NOVEMBER 2023


A. NAMA GUNUNGAPI
Gunungapi Tandikat

Gambar1. Gunung Tandikat KABUPATEN TANAH DATAR,SUMATRA


BARAT
B. STATUS GUNUNGAPI
Gunungapi Tandikat adalah gunungapi dengan tipe B, yaitu
gunungapi yang pernah tercartat dalam sejarah mengalami 2 kali
letusan yang pertama tahun 1889 dan tahun kedua 1914.

C. LOKASI GUNUNGAPI
Lokasi gunung ini berada di koordinat 0°25’57” LS, 100°19’01,69″ BT.

Gambar 2. Peta Satelit gunungapi Tandikat


D. SEJARAH ERUPSI GUNUNGAPI

SEJARAH KEGIATAN
Data geologi menunjukkan bahwa erupsi tandikat pada waktu
lampau cukup hebat dengan di temukannya awan panas, lava,
jatuhan piroklastik dan lahar, dari rangkaian erupsi tersebut hanya
dua kali letusan tercatat dalam sejarah, yaitu pada tahun 1889 dan
1914.
Erupsi 1889
Pada Petang hari 19 februari tiba-tiba kegiatan G.Tandikat
meningkat dengan menyemburkan banyak abu dan di atas
kawahnya tampak tiang asap tinggi serta nyala api, menimbulkan
getaran gempa, juga terdengar suara letusan. Pada malam
keesokan hari dan hari-hari serta bulan berikutnya kegiatan agak
kuat, diselingi beberapa istirahat pendek dan panjang. Sampai 17
April 1889 G.Tandikat masih mengeluarkan tiang asap, kadang-
kadang dengan hujan abu. Pada 29 Maret 1889 abu yang jatuh di
atas jalan kereta api antar Padang Panjang – Bukittinggi mencapai
ketebalan 1 cm. Tiang asap erupsi yang kuat kembali terlihat pada 3
dan 4 Desember 1889, pada pagi hari dapat dilihat dengan jelas dari
Bukittinggi, dan hujan abu terjadi di daerah sekelilingnya. Martin
(1889) berpendapat bahwa erupsi eksplosif dan kolom erupsi yang
membumbung ke atas terjadi di kawah lama (B), namun beberapa
kawah kecil yang baru juga terbentuk di seblah timur puncak. Pada
umumnya erupsi Tandikat adalah erupsi freatik berupa uap air.
Menurut Van Padang (1940) kegiatan-kegiatan yang terjadi di
kawah-kawah kecil di puncak bagian dalam dan luar kawah B selain
erupsi freatik juga terjadi erupsi magmatik juga kemungkinan juga
berupa erupsi magmatik jenis stromboli.
Erupsi 1914
Pada 31 mei kira-kira pukul 9 malam terjadi erupsi, material erupsi
berjatuhan di sekitaran puncak. Menurut Veen (Natuurk. Tijdschr.
Nederl. Ind 1915) terjadi leleran lava yang terbatas di bagian
puncaknya saja, sedangkan menurut Kemmmerling (1921), yang
terjadi bukan leleran lava tetapi berupa lemparan batu pijar (bom
gunungapi). Karena sejak 1914 hingga saat ini belum pernah
meletus lagi, apakah erupsi yang akan datang mengukiti pola erupsi
terdahulu belum dapat di perkirakan.
Aktivitas tandikat yang akan datang
Aktifitas Tandikat yang akan datang Kegiatan G. Tandikat yang
tercatat hanya dua kali mengindikasikan, bahwa gunungapi tersebut
jarang meletus, walaupun data geologi (Zainuddin dkk, 1996)
menunjukkan pada waktu lampau terjadi berulang kali dengan
banyaknya jenis batuan produk erupsi yang dihasilkan.
Berkurangnya produk erupsi dan berubahnya tipe erupsi dalam
waktu sejarah tidak berarti bahwa kegiatan gunungapi tersebut telah
menurun ataupun tidak akan meletus lagi. Namun demikian, selama
belum terjadi perubahan komposisi kimia ataupun proses lain yang
mempengaruhinya beberapa erupsi gunungapi sering mengikuti pola
dan jenis erupsi yang terjadi paling terakhir. Mengacu pada jenis
erupsi terakhir, erupsi G. Tandikat pada waktu tu yang akan datang
diperkirakan berkisar dari perselingan antara jenis freatik ataupun
freatomagmatik, vulkanian dan strombolian. Produk erupsi yang
dihasilkan mungkin terdiri atas abu, lontaran batu (pijar), lava dan
kemungkinan awan panas.

E. GEOMORFOLOGI GUNUNGAPI
F. GEOLOGI GUNUNGAPI
G. KAWASAN RAWAN BENCANA GUNUNGAPI

Anda mungkin juga menyukai