BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
a. Korem dalam melaksanakan tugas pokok memerlukan informasi yang
aktual dalam setiap pengambilan keputusan dan kebijaksanaan, yang
berperan penting dalam memberikan informasi di lingkup Korem adalah Tim
Intelijen Korem. Oleh karena itu penyiapan Tim Intelijen Korem yang optimal
perlu dilakukan agar dalam melaksanakan tugas dapat berjalan baik guna
mendukung tugas satuan atas.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup penulisan karangan militer ini
dibatasi pada optimalisasi penyiapan Tim Intelijen Korem dengan tata urut sebagai
berikut:
a. Pendahuluan
b. Latar Belakang Pemikiran
c. Kondisi Tim Intelijen Korem saat ini
d. Faktor-faktor yang berpengaruh
e. Kondisi tim Intelijen Korem yang diharapkan
f. Optimalisasi Tim Intelijen Korem
g. Penutup
5. Pengertian.
a. Intelijen Sebagai Bahan Keterangan. Adalah keterangan yang
sudah diolah yang berkaitan dengan ancaman dan peluang yang merupakan
hasil akhir dari proses Roda Perputaran Intelijen (RPI) yang bermakna,
3
disampaikan kepada Komandan dan Satuan yang memerlukan sebagai bahan
penyusunan rencana perumusan. Kebijaksanaan dan pengambilan
keputusan.
BAB II
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN
6. Umum.
4
a. Komando Kewilayahan sebagai bagian dari komponen bangsa
berfungsi sebagai Komando Militer Kewilayahan dalam mendayagunakan
kekuatan pertahanan yang ada di wilayahnya. Juga bertanggungjawab
sebagai pembina potensi yang meliputi aspek geografi, demografi dan kondisi
sosial yang tangguh dalam rangka berlangsungnya pertahanan Negara.
7. Landasan Pemikiran.
a. Landasan Idiil. Pancasila merupakan landasan idiil sebagai
falsafah dan idiologi negara. Nilai–nilai yang terkandung dalam Pancasila
dijadikan pedoman, landasan jiwa, semangat dalam menjalankan tugas pokok
satuan.
8. Permasalahan
a. Perubahan peran TNI sebagai alat pertahanan negara yang
selanjutnya diikuti keputusan Panglima TNI mengganti istilah Komando
Teritorial menjadi Komando Kewilayahan dari Tingkat Kodam sampai dengan
Tingkat Koramil. Dengan adanya perubahan–perubahan ditubuh TNI maka
perlu adanya penyesuaian dan sosialisasi di lingkungan prajurit maupun
terhadap masyarakat dan berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung
terhadap peran dan fungsi Komando Kewilayahan saat ini termasuk
pelaksanaan fungsi Intelijen. Pada masa lalu penanganan terhadap gejolak
permasalahan dan kerawanan bidang sosial masyarakat cenderung
menggunakan pendekatan keamanan yang bersifat represif yang pada saat
ini sudah tidak sesuai lagi/kurang tepat.
BAB IV
FAKTOR YANG BERPENGARUH
10
13. Umum. Aparat Tim Intelijen Korem dalam menjalankan tugasnya akhir–
akhir ini dirasakan semakin berat bila dihadapkan dengan pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga akan berpengaruh terhadap pelaksanaan
tugas, khususnya para Badan Pengumpul (BAPUL) dalam mencari informasi di
lapangan. Faktor–faktor yang sangat berpengaruh tersebut adalah faktor intern dan
faktor ekstern, faktor intern terdiri dari kekuatan dan kelemahan sedangkan faktor
ekstern terdiri dari peluang dan kendala. Yang perlu mendapat perhatian adalah
bagaimana kelemahan dan kendala yang dapat dieliminir sekecil mungkin,
selanjutnya memanfaatkan faktor kekuatan dan peluang yang ada dalam rangka
mendukung tugas Tim Intelijen Korem.
a. Kekuatan
1) Motivasi. Anggota Tim Intelijen Korem memiliki motivasi
yang tinggi sekalipun dalam kondisi dukungan, sarana dan prasarana
yang serba terbatas. Motivasi yang tinggi ini ditandai dengan tetap
melaksanakan tugas sebagaimana mestinya, tidak pernah terlambat
apel sekalipun kerja sampai diluar batas waktu yang ditentukan, tidak
pernah THTI (Tidak Hadir Tanpa Ijin) hal ini merupakan kekuatan yang
harus dipertahankan.
b. Kelemahan
1) Sikap dan Tingkah Laku. Sikap dan tingkah laku Aparat
Intelijen Korem sering tidak menunjukkan sikap dan tingkah laku
sebagai Aparat Intelijen yang profesional. Dalam menjalankan tugas di
lapangan Aparat Intelijen Korem terkadang masih menunjukkan sikap
11
yang berlebihan, dengan bangganya menunjukkan bahwa dirinya
adalah Aparat Intelijen dengan cara menunjukkan alat yang dibawanya
kepada orang lain, yang semestinya harus dirahasiakan. Dalam
menjalankan tugas sering menempuh tindakan diluar prosedur yang
ada sehingga kesan masyarakat umum menilai bahwa apabila Aparat
Intelijen yang datang semua masalah dapat diselesaikan dan tidak
jarang perbuatannya dapat merugikan masyarakat sehingga
berpengaruh terhadap nama baik satuan terutama TNI – AD.
a. Peluang
1) Pendidikan
a) Pendidikan Umum. Aparat Tim Intelijen Korem rata–rata
adalah tamatan SLTA dan sebagian adalah tamatan perguruan
tinggi, hal ini merupakan kondisi yang baik. Aparat Intelijen juga
mau dan mampu melaksanakan adaptasi dengan masyarakat
12
secara cepat dan tepat, sehingga dapat berpengaruh terhadap
kegiatan Intelijen pada bidang pengumpulan keterangan
terhadap perkembangan sosial masyarakat di lingkungannya.
b. Kendala
1) Pembinaan Personel. Pembinaan personel yang tepat dan
baik dapat mendukung keberhasilan tugas, namun terkadang setiap
akan diadakan rotasi sebagai penyegaran dalam rangka pembinaan
karier anggota Tim Intelijen Korem ada yang merasa keberatan atau
bahkan menolak untuk dipindahkan selain itu ada Kasi Intelijen Korem
bahkan Dantim Intelijen Korem merasa keberatan untuk memindahkan
anggotanya karena selama ini anggota tersebut dapat memenuhi atau
13
dapat mendukung kepentingan yang bersifat pribadi terhadap
Komandan, sehingga hal tersebut secara tidak langsung dapat
mempengaruhi Binkar organik secara keselurhan.
BAB V
KONDISI TIM INTEL REM YANG DIHARAPKAN
BAB VI
OPTIMALISASI TIM INTELIJEN KOREM
20. Umum. Dalam menjalankan tugas Aparat Intelijen Korem semakin berat,
hal ini dihadapkan kepada pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam era globalisasi dan era informasi. Situasi ini perlu disikapi secara bijak oleh
Tim Intelijen Korem agar tetap dapat melaksanakan tugas dengan baik. Untuk dapat
menjawab tantangan perkembangan zaman tersebut maka perlu adanya langkah–
langkah untuk mengoptimalkan Tim Intelijen Korem agar dapat menjalankan tugas
dengan baik.
17
21. Tujuan. Tujuan dari mengoptimalkan penyiapan Tim Intelijen Korem
adalah :
a. Agar Aparat Tim Intelijen Korem mampu melaksanakan kegiatan/tugas
– tugas yang diembannya secara baik.
b. Agar Aparat Tim Intelijen Korem memiliki kinerja yang baik sesuai
dengan yang diharapkan.
22. Sasaran. Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam mengoptimalkan Tim
Intelijen Korem ini adalah sebagai berikut :
a. Terbentuknya Aparat Intelijen Korem yang memiliki sikap dan pola
tingkah baru dan dapat meninggalkan pola dan tingkah laku lama.
b. Terbentuknya Aparat Intelijen Korem yang memiliki kepekaan yang
tinggi dan mampu membentuk jaring Intel secara sistematis agar dalam
pelaksanaan tugas tidak seperti pemandu kebakaran.
24. Obyek. Obyek dari optimalisasi Tim Intelijen Korem adalah Personel Tim
Intel Koren yang terdiri dari DanTim Intelijen Korem, Bintara dan Tamtama.
b) Matsus Intel
(1) Penyadapan Ruangan
(2) Penyadapan telepon
(3) Pemotretan Intel / Fotografi Intel
(4) Alat deteksi
c) Alkomsus
(1) Alkomsus jarak dekat
(2) Alkomsus jarak sedang
22
b. Peranan Komandan Satuan. Seorang komandan perannya sangat
besar sekali dalam ikut serta meningkatkan kualitas Tim Intelijen Korem,
terutama kemenangan dalam penempatan jabatan. Seorang komandan
seyogyanya dalam memberikan penugasan disesuaikan dengan kemampuan
dan batas kemampuan yang diwakili oleh anggota Tim Intelijen Korem,
sehingga tugas yang diberikan dapat berjalan dengan maximal.
1) Seorang Dantim Intelijen Korem sebaiknya dipilih berdasarkan
bakat, kemampuan dibidang Intelijen dan berkualifikasi Intelijen serta
memiliki intelijen dan loyalitas yang tinggi dalam tugas.
27. Kesimpulan
a. Kinerja Aparat Intejen Korem masih belum maksimal hal ini dapat
dilihat dari Tim intejen Korem dalam melaksanakan tugas masih
menggunakan paradigma lama sehingga bila dihadapkan pada pelaksanaan
tugas sangat ketinggalan dan banyak melanggar Hukum dan HAM. Dalam
menangani permasalahan Tim Intelijen Korem masih bertindak secara parsial
tidak dikaitkan permasalahan yang satu dengan yang lain, sehingga di tangani
secara sesaat/temporer, dengan demikian Tim Intelijen Korem hanya sebagai
pemadam kebakaran bila ada permasalahan Tim Intelijen Korem belum
membentuk dan memanfaatkan jaring intel secara sistimatis sehingga setiap
timbul masalah tidak dapat dengan cepat menyelesaikan dan tidak dapat
memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Kurangnya
pemahaman bagi setiap anggota Tim Intelijen Korem terhadap Hukum dan
HAM sehingga kurang menjujung tinggi Hukum dan HAM, selain itu dalam
setiap pelaksanaan kegiatan kurang adanya perencanaan yang matang
karena menganggap biasa-biasa saja/ kegiatan rutin. Para Dantim Intelijen
Korem belum seluruhnya memahami fungsi Komandan dalam pelaksanaan
tugas, tidak menanamkan kepada seluruh anggota tentang wajib lapor
terhadap hal-hal yang terjadi.
28. Saran.
a. Satuan atas agar memenuhi personel dan materiil sesuai DSPP yang
ada.
Kevin Parinussa
Letda Arh NRP 2101
POLA PIKIR
INSTRUMENTAL INPUT