pidana Internasional
Kriangsak kittichaisaree, International Criminal Law, Oxford University Press, Oxford, hlm.41
kanada2 dalam pemindahan atau penyerahan tahanan antara ketiga negara tersebut,
yang kemudian disepakati dan diratifikasi tersebut pada tanggal 28 oktober 1997.
Berangkat dari contoh kasus dan aturan yang telah sebutkan secara singkat dalam
tulisan ini penulis akan menjelaskan bentuk-bentuk kerjasama internasional dalam
hukum pidana internasional yaitu:
1) Ekstradisi
Ekstradisi merupakan salah satu bentuk Kerjasama atau perjanjian Internasional. yang
dimana Perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan antara anggota
masyarakat bangsa-bangsa dan bertujuan untuk mengakibatkan akibat hukum
tertentu3.
Kata Ekstradisi berasal dari bahasa latin "extradere" (kata kerja) yang terdiri dari kata
"ex" artinya keluar dan "Tradere" artinya memberikan (menyerahkan), kata bendanya
"Extradio" yang artinya penyerahan. Istilah ekstradisi ini lebih dikenal atau biasanya
digunakan terutama dalam penyerahan pelaku kejahatan dari suatu negara kepada
negara peminta4.
Ekstradisi menurut UU Rl No. 1 tahun 1979 tentang Ekstradisi adalah penyerahan
oleh suatu negara kepada negara yang meminta penyerahan seseorang yang disangka
atau dipidana karena melakukan suatu kejahatan di fuar wilayah negara yang
menyerahkan dan di dalam yunsdiksi wilayah negara yang meminta penyerahan
tersebut, karena berwenang untuk mengadili dan memidananya.
a) Asas-Asas Ekstradisi
2
M. Cheriff Bassiouni, International Criminal Law, Transnational Publisher. Inc, USA, hlm.239
.Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R.Agoes, Pengantar Hukum Internasional, edisi
kedua cetakan I, Alumni, Bandung, hlm.117
4
Pengertian Ekstradisi, www.interpol.go.id
3
permintaan
negara
peminta,
negara
diminta
tersebut
Romli Atmasasmita, Kebijakan Hukum Kerjasama di Bidang Ekstradisi dalam Era Globalisasi:
Kemungkinan Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1979 tentang Ekstradisi,
6
www.interpol.go.id
mengambil
ketentuan
guna
membuat
standar
undang-undang
7
8
ibid
ibid
diadili atau karena orang tersebut telah terbukti bersalah tetapi belum
menjalani hukuman yang dijatuhkan padanya.
ii) Dalam sebagian besar kasus, orang tersebut harus bukan warga negara
dari negara yang diminta untuk mengekstradisi.
2) Transfer Sentence Person (TSP)/ Pemindahan Narapidana
TSP atau pemindahan Narapidana adalah bentuk kerjasama Antara dua negara
atau lebih dalam memindahkan narapidana yang sedang menjalani masa
hukumannya ke negara asalnya untuk menjalani sisa masa hukumannya.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2009 Tentang
Pengesahan United Nations Convention Against Transnational Organized Crime
mengenai
pemindahan
narapidana
menyatakan
Negara
Pihak
dapat
Seorang yang sedang ditahan atau menjalani hukuman di wilayah sebuah Negara
Pihak yang keberadaannya di Negara Pihak lain Diminta dengan tujuan untuk
identifikasi, pemberian kesaksian atau sebaliknya memberikan bantuan untuk
memperoleh bukti bagi penyelidikan, penuntutan, atau proses pengadilan dalam
hubungannya dengan kejahatan yang tercakup dalam Konvensi ini, dapat
dipindahkan jika memenuhisyarat-syarat (Pasal 18 angka 10 UU no 5 tahun 2009)
sebagai berikut:
(a) orang tersebut dengan bebas memberikan persetujuan secara sadar;
(b) badan yang berwenang dari kedua Negara Pihak sepakat, tunduk terhadap
ketentuan-ketentuan yang dianggap tepat oleh Negara-Negara Pihak tersebut.
ii) Perjanjian bilateral adalah perjanjian antar dua negara dan dalam
perkembangannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
negara. Misalnya, Australia menandatangani perjanjian bilateral tentang
Treaty on TSP dengan Thailand pada awal tahun 2001, Perjanjian
Bilateral antara Perancis dan Thailand Nomor 24319 tentang Convention
on the Cooperation in the Execution of Penal Sentences yang
ditandatangani pada tanggal 29 Agustus 1983. Filipina membuat Treaty on
TSPdengan Spanyol dengan Resolusi Nomor 39 tentang Resolution
Concurring in the Ratification of The Treaty on The Transfer of Sentenced
Persons between The Republic of The Philippines and The Kingdom of
Spain
Daftar Pustaka:
Peraturan Perundang-undangan:
Undang-undang nomor 1 tahun 1979 tentang Ekstradisi
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Pengesahan
United Nations Convention Against Transnational Organized Crime (Konvensi
Perserikatan Bangsa-Bangsa Menentan Tindak Pidana Transnasional Yang
Terorganisasi)
Internet:
www.interpol.go.id
http://rechtsvinding.bphn.go.id/jurnal_online, Eka Martiana Wulansari, Kerja Sama
Internasional Dalam Perpindahan Narapidana (Transfer Of Sentenced Person), di
akses pada pukul 22.23 wib tanggal 8 oktober 2014.