AND PARTNER
Law Office
Advokat & Konsultan Hukum
Perum Griya Taman Asri (GTA) Blok E No.2, Kembangan, Kec. Kebomas, Gresik
Tlp / Wa: 082143606152 / 085745943630
Email: hafidzabdul1995@gmail.com
REPLIK PENGGUGAT
Perkara Nomor : 814/Pdt.G/2022/PN.Sby
ANTARA :
Kepada Yang Terhormat,
Ketua Pengadilan Negeri Surabaya Cq Majlis Hakim Perkara No 814/Pdt.G/2022/PN
SBY.
Jl. Arjuno No.16-18 Kota SBY, Jawa Timur 60251.
Di
Surabaya.
Apakah suatu perjanjian itu sah jikalau dalam surat perjanjian tersebut
ditandatangi sepihak ?
Apakah suatu perjanjian itu sah jikalau dari pelaku usaha (TERGUGAT)
tidak memberikan penjelasan secara rinci dan teransparan kepada pihak
konsumen (PENGGUGAT) ?
Bahwa perlu diketahui oleh tergugat bahwa dalam surat perjanjian kontrak
yang dibuat oleh tergugat terdapat pemalsuan tanda tangan penggugat,
tentunya surat perjanjian kontrak tersebut sudah selayaknya dinyatakan batal
demi hukum karena tidak memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh
undang-undang. dan juga bisa dijerat dengan Pasal 263 ayat (1) KUHP yang
berbunyi “Barangsiapa membuat surat palsu atau memalsukan surat,
yang dapat menerbitkan sesuatu hak, sesuatu perjanjian (kewajiban)
atau sesuatu pembebasan utang, atau yang boleh dipergunakan sebagai
keterangan bagi sesuatu perbuatan, dengan maksud akan
menggunakan atau menyuruh orang lain menggunakan surat-surat itu
seolah-olah surat itu asli dan tidak dipalsukan, maka kalau
mempergunakannya dapat mendatangkan sesuatu kerugian dihukum
karena pemalsuan surat, dengan hukuman penjara selama-lamanya
enam tahun.
Intisari (esensi) dari bantahan terhadap pokok perkara, berisi alasan dan
penegasan yang sengaja dibuat dan dikemukakan tergugat, baik secara lisan
maupun secara tulisan dengan maksud untuk menyanggah atau menyangkal
kebenaran dalil gugatan yang dituangkan tergugat dalam jawabannya.
Dengan kata lain, bantahan terhadap pokok perkara disampaikan dalam
jawaban tergugat untuk menolak dalil gugatan penggugat.
Hal inilah yang disebut dengan bantahan terhadap pokok perkara (verweer
ten principale), semua dalil gugatan penggugat dibantah keberadaan dan
kebenarannya. Sasaran bantahan, secara teori dan praktek ditujukan kepada
2 (dua) hal, yaitu: (1) kebenaran dalil gugatan dan (2) arah kejadian atau fakta
hukum. Oleh karena itu, tergugat harus mempersiapkan dengan jeli dan
Sikap lain yang dapat dipilih tergugat, tidak mengakui dan tidak membantah.
Jawaban hanya berisi pernyataan, menyerahkan sepenuhnya kebenaran
gugatan kepada hakim (referte aan het oordel des rechters), Jadi tergugat
menyerahkan sepenuhnya penilaian kebenaran dalil gugatan kepada hakim.
Adapun sikap tergugat seperti ini, Maka yang harus diperhatikan tergugat
adalah bahwa sikap itu dinyatakan secara tegas dalam jawabannya, oleh
karenanya sikap menyerahkan sepenuhnya kepada kebijaksanaan hakim
untuk menilai kebenaran dalil gugatan tidak dapat diterapkan secara diam-
diam. Di lain sisi, hakim juga tidak diperbolehkan untuk menilai sikap
penyerahan penilaian dari tergugat sebagai suatu pengakuan, karena sikap
tergugat tersebut tidak dapat dijadikan sebagai alat bukti untuk menguatkan
dalil gugatan.
C. REKONVENSI
1. Bahwa, hal-hal yang telah dikemukakan Penggugat Konvensi / Tergugat
Rekonvensi pada uraian ini mohon dianggap telah dikemukakan pada Replik
dalam Pokok Perkara ini.
2. Bahwa, Penggugat Konvensi atau Tergugat Rekonvensi menolak semua
dalil-dalil yang dikemukakan oleh Tergugat Konvensi atau Penggugat
Rekonvensi Untuk seluruhnya.
3. Bahwa dalam jawaban Penggugat Rekonvensi / Tergugat Konvensi
menerima modal pembiyaan dari Penggugat Rekonvensi sebesar Rp.
110.000.000,- (seratus sepuluh juta rupiah) (VIDE-1 DALAM
REKONVENSI).
A. Dalam Eksepsi:
Menolak eksepsi tergugat atau tidak dapat diterima seluruhnya.
Menyatakan Eksepsi dan Rekonpensi Tergugat tidak dapat diterima Untuk
Seluruhnya;
B. Dalam Pokok Perkara:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk Seluruhnya
2. Menyatakan Jawaban Tergugat Konvensi maupun Penggugat Rekonvensi tidak
dapat diterima seluruhnya.
C. DALAM REKONVENSI
Menolak gugatan Penggugat Rekonevensi seluruhnya
Demikianlah Replik Penggugat atas Eksepsi, Jawaban dan Rekonvensi dalam pokok
perkara dari Tergugat telah kami sampaikan, Atas segala kearifan Majelis Hakim,
Penggugat mengucapkan terima kasih.