Anda di halaman 1dari 10

ABD HAFID, S.H, M.H.

AND PARTNER
Law Office
Advokat & Konsultan Hukum
Perum Griya Taman Asri (GTA) Blok E No.2, Kembangan, Kec. Kebomas, Gresik
Tlp / Wa: 082143606152 / 085745943630
Email: hafidzabdul1995@gmail.com

Gresik, 15 November 2022

REPLIK PENGGUGAT
Perkara Nomor : 814/Pdt.G/2022/PN.Sby

ANTARA :

R DEDYK SOEWANDOKO, Sebagai ----------------------------------------- PENGGUGAT


MELAWAN
PT. FINANSIA MULTI FINANCE, Sebagai-------------------------------------TERGUGAT. 

 
Kepada Yang Terhormat,
Ketua Pengadilan Negeri Surabaya Cq Majlis Hakim Perkara No 814/Pdt.G/2022/PN
SBY.
Jl. Arjuno No.16-18 Kota SBY, Jawa Timur 60251.
Di
Surabaya.

Perihal : Replik Atas Eksepsi, Jawaban dan Rekonvensi.


 
Dengan hormat,

Pertama-tama Penggugat menyampaikan ucapan terima kasih kepada Majelis Yang


Mulia yang telah memberikan waktu kepada Penggugat untuk membaca dan
mempelajari Jawaban Tergugat tertanggal 8 November 2022, Setelah Penggugat
mempelajari dengan seksama Jawaban dari Tergugat, izinkanlah Penggugat
menyampaikan Replik atas Eksepsi, Jawaban dan Rekonvensi Tergugat, sebagai
berikut :

ABD HAFID, S.H, M.H & PARTNERS


A. EKSEPSI :
1. Bahwa, Penggugat Pada intinya tetap pada dalil-dalil sebagaimana terurai
dalam surat Gugatan Nomor : 814/Pdt.G/2022/PN.Sby, dan selanjutnya
Menolak dan membantah seluruh dalil-dalil Eksepsi Tergugat sebagaimana
diuraikan dalam Jawaban pertamanya pada Nomor 1 - 5 yang sudah
menyangkut pokok perkara, Kecuali yang Penggugat akui kebenarannya;
2. Bahwa dalam Replik ini Penggugat Menolak dengan tegas Eksepsi Tergugat
yang didalilkan pada halaman 2 (dua) s/d halaman 4 (empat) yang pada
Intinya mendalilkan tentang :
- Gugatan Penggugat Kabur (Obscuur Libel).
- Gugatan Penggugat Tidak Dapat Di Terima ( niet onvakelijkverklaard )
- Yang diuraikan dengan dalil/Alasan-alasan yang sudah menyangkut
Pokok Perkara, Maka pantas dan layak apabila Yang Mulia Majelis Hakim
menyatakan Eksepsi dan Jawaban Tergugat Ditolak dan/ atau tidak dapat
diterima;
- Namun Untuk menghargai Persidangan yang Mulia ini, Penggugat tetap
akan menyanggah eksepsi dan Jawaban Pertama dari Tergugat melalui
Replik dalam Perkara Perdata Nomor : 814/Pdt.G/2022/PN.sby
3. Bahwa setelah Penggugat mempelajari dan meneliti Eksepsi dari Tergugat,
Menandakan bahwa Tergugat tidak memahami apa yang dimaksud dengan
Eksepsi, dan agar Tergugat menjadi Cerdas akan Penggugat beri
pemahaman, sebagai berikut :
3.1. Bahwa Menurut Yahya Harahap (hal. 418), eksepsi secara umum
berarti pengecualian, akan tetapi dalam konteks hukum acara,
bermakna tangkisan atau bantahan yang ditujukan kepada hal-hal yang
menyangkut syarat-syarat atau formalitas gugatan yang
mengakibatkan gugatan tidak dapat diterima. Tujuan pokok pengajuan
eksepsi yaitu agar proses pemeriksaan dapat berakhir tanpa lebih
lanjut memeriksa pokok perkara. Eksepsi diatur dalam Pasal 136
Reglement Indonesia yang Diperbaharui (“HIR”).
3.2. Bahwa penggugat telah menguraikan secara rinci dalam posita
gugatanya mengenai kerugian yang dialami oleh penggugat dalam hal
ini penggugat tidak diinformasikan oleh tergugat tentang biaya biaya
yang mencakup dalam surat perjanjian sebagaimana telah diatur dalam

ABD HAFID, S.H, M.H & PARTNERS


Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 6
/Pojk.07/2022 Tentang Perlindungan Konsumen Dan Masyarakat
Di Sektor Jasa Keuangan pasal 16 ayat (1) berbunyi “PUJK wajib
menyediakan informasi mengenai produk dan/atau layanan yang
jelas, akurat, benar, mudah diakses, dan tidak berpotensi
menyesatkan Konsumen”. Dalam pasal 18 ayat (1) juga dipertegas
kembali sebagaimana bunyi pasal sebagai berikut “Informasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) wajib disampaikan
pada saat:
a. melakukan kegiatan pemasaran; dan
b. sebelum penandatanganan perjanjian dengan calon
Konsumen
3.3. Bahwa kami akan mempertegas kembali kerugian mana saja yang
dialami oleh penggugat ;
a. Bahwa surat perjanjian terdapat biaya biaya yang tidak masuk
akal seperti biaya survey sampai mencapai Rp. 55,983,085,
(lima puluh lima juta Sembilan ratus delapan puluh tiga
ribu delapan puluh lima ratus rupiah)
b. Penggugat tidak diberi tahu klausul-klausul dalam surat
perjanjian tersebut bahkan yang seharusnya penggugat selaku
konsumen disuruh menandatangani Surat perjanjian kontrak
(SPK) oleh penggugat selaku badan hukum pembiyaan tidak
disuruh tanda tanda tangan malah tanda tangan penggugat di
palsu oleh pihak tergugat.
c. Bahwa dalam biaya biaya administrasi yang seharusnya
disampaikan sebelum terjadi kesapakatan oleh pihak tergugat
tapi pada faktanya pihak tergugat tidak pernah menjelaskan
sama sekali kepada pihak tergugat.
d. Bahwa pihak penggugat hanya mendapatkan uang sebesar
Rp. 110.000.000,- (Seratus Sepuluh Juta) akan tetapi
setelah penggugat akan melunasi kewajiban ternyata
penggugat disuruh melunasi sebagaimana berikut:
 Denda : Rp. 3, 797,200.00
 Bunga : Rp. 23, 608,131.90
 Pokok : Rp. 130,171,868.10

ABD HAFID, S.H, M.H & PARTNERS


Dengan total = 157,577,200.00.
3.4. Bahwa tentunya gugatan penggugat telah menjelaskan secara rinci
dan jelas mengenai kerugian materil yang dialami oleh penggugat,
Oleh karenanya sepatututnya majlis hakim yang mulia agar menolak
seksepsi dari pihak tegugat
Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, mohon kepada Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara a quo agar Eksepsi Tergugat sudah
menyangkut Pokok perkara, dan menolak Eksepsi Tergugat, atau setidak-
tidaknya menyatakan Eksepsi Tergugat Tidak dapat diterima untuk
seluruhnya;
B. DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa, apabila Majelis Hakim yang Mulia berpendapat lain, Penggugat
dengan ini mengajukan Replik atas Jawaban Tergugat dalam Pokok Perkara
sebagai berikut :
2. Bahwa, hal-hal yang telah dikemukakan Penggugat pada Replik dalam
Eksepsi mohon dianggap telah dikemukakan pada Replik dalam Pokok
Perkara ini.
3. Bahwa, Penggugat menolak semua dalil-dalil yang dikemukakan oleh
Tergugat Yang sekarang Menjadi Penggugat Rekovensi Untuk seluruhnya,
Dan tidak satupun dalil-dalil / alasan yang dapat menyanggah Gugatan
Perbuatan Melawan Hukum (PMH) yang dituduhkan oleh Penggugat terkait
Pencantuman klausul yang dilarang sebagaimana dimaksud dalam UU RI
No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan konsumen (UUPK) dan Tergugat
Gagal paham dalam menanggapi tuduhan Penggugat sehingga salah
mengartikan Pencantuman klausula baku yang dimaksud Penggugat,
dinyatakan kabur.
4. Bahwa dalam gugatan PMH Penggugat dengan jelas menyatakan “Bahwa Inti
dari Gugatan PMH ini disebabkan Tergugat (In cassu. PT. FINANSIA MULTI
FINANCE) telah beritikad jahat (DOLI PRAE SINTIS) yang tidak berkenan
untuk menyelesaikan permasalahan yang dilakukan oleh Tergugat secara
persuasif, Mohon menjadi Perhatian Yang Mulia Majelis Hakim yang
memeriksa perkara A Quo agar ada Kepastian Hukum. Dan tergugat tidak
melakukan semenah-menah atau seenaknya sendiri dikemudian hari agar
kedepannya Masyakarat yang lain tidak mengalami seperti yang dialami oleh
penggugat.

ABD HAFID, S.H, M.H & PARTNERS


5. Bahwa Tergugat Dalam Jawaban Pokok Perkara yang diuraikan Pada
Jawaban Tergugat tidak mampu menyanggah tuduhan Penggugat, yang
menuduh Tergugat Telah melakukan Pencantuman klausula yang dilarang
UU RI No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen sebagaimana
dimaksud pasal 18 ayat (1) yang menyatakan “Pelaku usaha dalam
menawarkan barang dan/atau jasa yang ditujukan untuk
diperdagangkan dilarang membuat atau mencantumkan klausula baku
pada setiap dokumen dan/atau perjanjian apabila:
a. menyatakan pengalihan tanggung jawab pelaku usaha;
b. menyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak penyerahan
kembali barang yang dibeli konsumen;
c. menyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak penyerahan kembali
uang yang dibayarkan atas barang dan/atau jasa yang dibeli oleh
konsumen;
d. menyatakan pemberian kuasa dari konsumen kepada pelaku usaha
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan
segala tindakan sepihak yang berkaitan dengan barang yang dibeli
oleh konsumen secara angsuran;
e. mengatur perihal pembuktian atas hilangnya kegunaan barang atau
pemanfaatan jasa yang dibeli oleh konsumen;
f. memberi hak kepada pelaku usaha untuk mengurangi manfaat jasa atau
mengurangi harta kekayaan konsumen yang menjadi obyek jual beli jasa;
g. menyatakan tunduknya konsumen kepada peraturan yang berupa
aturan baru, tambahan, lanjutan dan/atau pengubahan lanjutan yang
dibuat sepihak oleh pelaku usaha dalam masa konsumen
memanfaatkan jasa yang dibelinya;
h. menyatakan bahwa konsumen memberi kuasa kepada pelaku usaha
untuk pembebanan hak tanggungan, hak gadai, atau hak jaminan
terhadap barang yang dibeli oleh konsumen secara angsuran.
6. Bahwa Tergugat mendalilkan sebagaimana dalil-dalilnya yang dituangkan
pada Pokok Perkara tidak mampu menyanggah tuduhan Penggugat yakni
menuduh Tergugat telah “membuat atau mencantumkan klausula baku
pada setiap dokumen dan/atau perjanjian” yang dilarang UUPK,
sehingga wajar dan patut apabila Jawaban Tergugat Dalam Pokok
Perkara dinyatakan Tidak dapat diterima atau ditolak.

ABD HAFID, S.H, M.H & PARTNERS


7. Bahwa yang didalilkan oleh Tergugat pada Point 9 yang menyatakan syarat
sahnya suatu perjanjian diatur dalam pasal 1320 KUHPerdata telah terpenuhi.
Oleh karenanya kami selaku penggugat akan bertanya kepada pihak tergugat
sebagai berikut:

Apakah suatu perjanjian itu sah jikalau dalam surat perjanjian tersebut
ditandatangi sepihak ?

Apakah suatu perjanjian itu sah jikalau sebelum terjadinya kesepakatan


tidak dijelaskan secara rinci, teransparan dan jelas apa yang menjadi
kewajiban pihak penggugat dan tergugat ?

Apakah suatu perjanjian itu sah jikalau dari pelaku usaha (TERGUGAT)
tidak memberikan penjelasan secara rinci dan teransparan kepada pihak
konsumen (PENGGUGAT) ?

Bahwa perlu diketahui oleh tergugat bahwa dalam surat perjanjian kontrak
yang dibuat oleh tergugat terdapat pemalsuan tanda tangan penggugat,
tentunya surat perjanjian kontrak tersebut sudah selayaknya dinyatakan batal
demi hukum karena tidak memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh
undang-undang. dan juga bisa dijerat dengan Pasal 263 ayat (1) KUHP yang
berbunyi “Barangsiapa membuat surat palsu atau memalsukan surat,
yang dapat menerbitkan sesuatu hak, sesuatu perjanjian (kewajiban)
atau sesuatu pembebasan utang, atau yang boleh dipergunakan sebagai
keterangan bagi sesuatu perbuatan, dengan maksud akan
menggunakan atau menyuruh orang lain menggunakan surat-surat itu
seolah-olah surat itu asli dan tidak dipalsukan, maka kalau
mempergunakannya dapat mendatangkan sesuatu kerugian dihukum
karena pemalsuan surat, dengan hukuman penjara selama-lamanya
enam tahun.

8. Bahwa semakin jelas Bahwa Tergugat tidak memahami Hukum Acara


Perdata, Dalam hukum acara perdata, setiap orang dan/atau badan hukum
yang digugat oleh penggugat di pengadilan, disebut sebagai tergugat dan
diberikan hak untuk mengajukan jawaban dan bantahan terhadap pokok
perkara dalam gugatan penggugat tersebut.

ABD HAFID, S.H, M.H & PARTNERS


Bantahan yaitu upaya tangkisan atau pembelaan yang diajukan tergugat
terhadap pokok perkara. Pengertian ini dapat pula diartikan:

 Jawaban tergugat mengenai pokok perkara;


 Bantahan yang langsung ditujukan tergugat terhadap pokok perkara.

Intisari (esensi) dari bantahan terhadap pokok perkara, berisi alasan dan
penegasan yang sengaja dibuat dan dikemukakan tergugat, baik secara lisan
maupun secara tulisan dengan maksud untuk menyanggah atau menyangkal
kebenaran dalil gugatan yang dituangkan tergugat dalam jawabannya.
Dengan kata lain, bantahan terhadap pokok perkara disampaikan dalam
jawaban tergugat untuk menolak dalil gugatan penggugat.

Secara teknis, pemeriksaan perkara menjalani proses jawab-menjawab di


sidang pengadilan sebagaimana digariskan dalam ketentuan Pasal 142 Rv
yang menegaskan para pihak dapat saling menyampaikan surat jawaban
serta replik dan duplik.

Berkaitan erat dengan isi jawaban, maka jawaban tergugat dapat


diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Jawaban berisi pengakuan (bekentenis);

Tergugat boleh dan dibenarkan memberi jawaban yang berisi pengakuan


(confession) terhadap sebagian maupun seluruh dalil gugatan penggugat.
Tergugat harus sadar bahwa pengakuan terhadap dalil gugatan yang
disampaikan dalam jawaban maupun duplik, erat kaitannya dengan sistem
pembuktian. Sampai sekarang, Pasal 164 HIR dan Pasal 1866 KUH Perdata
masih menempatkan pengakuan sebagai alat bukti

2. Jawaban berisi membantah dalil gugatan;

Hal inilah yang disebut dengan bantahan terhadap pokok perkara (verweer
ten principale), semua dalil gugatan penggugat dibantah keberadaan dan
kebenarannya. Sasaran bantahan, secara teori dan praktek ditujukan kepada
2 (dua) hal, yaitu: (1) kebenaran dalil gugatan dan (2) arah kejadian atau fakta
hukum. Oleh karena itu, tergugat harus mempersiapkan dengan jeli dan

ABD HAFID, S.H, M.H & PARTNERS


cerdas dalam mempersiapkan alat bukti pada proses pembuktian untuk
mendukung bantahannya terhadap dalil gugatan penggugat. Sebagai
tambahan penjelasan, perumusan bantahan dalam jawaban dapat dibarengi
dengan eksepsi. Jawaban dengan pola seperti ini harus dirumuskan secara
sistematis sehingga jelas bagian mana yang berisi eksepsi dan bagian mana
yang memuat bantahan pokok perkara. Tujuannya, untuk memudahkan
hakim mempelajarinya.

3. Jawaban tidak memberi pengakuan maupun bantahan.

Sikap lain yang dapat dipilih tergugat, tidak mengakui dan tidak membantah.
Jawaban hanya berisi pernyataan, menyerahkan sepenuhnya kebenaran
gugatan kepada hakim (referte aan het oordel des rechters), Jadi tergugat
menyerahkan sepenuhnya penilaian kebenaran dalil gugatan kepada hakim.
Adapun sikap tergugat seperti ini, Maka yang harus diperhatikan tergugat
adalah bahwa sikap itu dinyatakan secara tegas dalam jawabannya, oleh
karenanya sikap menyerahkan sepenuhnya kepada kebijaksanaan hakim
untuk menilai kebenaran dalil gugatan tidak dapat diterapkan secara diam-
diam. Di lain sisi, hakim juga tidak diperbolehkan untuk menilai sikap
penyerahan penilaian dari tergugat sebagai suatu pengakuan, karena sikap
tergugat tersebut tidak dapat dijadikan sebagai alat bukti untuk menguatkan
dalil gugatan.

C. REKONVENSI
1. Bahwa, hal-hal yang telah dikemukakan Penggugat Konvensi / Tergugat
Rekonvensi pada uraian ini mohon dianggap telah dikemukakan pada Replik
dalam Pokok Perkara ini.
2. Bahwa, Penggugat Konvensi atau Tergugat Rekonvensi menolak semua
dalil-dalil yang dikemukakan oleh Tergugat Konvensi atau Penggugat
Rekonvensi Untuk seluruhnya.
3. Bahwa dalam jawaban Penggugat Rekonvensi / Tergugat Konvensi
menerima modal pembiyaan dari Penggugat Rekonvensi sebesar Rp.
110.000.000,- (seratus sepuluh juta rupiah) (VIDE-1 DALAM
REKONVENSI).

ABD HAFID, S.H, M.H & PARTNERS


4. Bahwa tergugat rekonvensi telah membayar kewajibannya sebesar Rp.
65.382.260,- (enam puluh lima juta tiga ratus delapan puluh dua ribu
dua ratus enam puluh rupiah).
5. Bahwa tergugat rekonvensi ingin melunasi sisa pokok kepada penggugat
rekonvensi dengan nominal Rp. 45.000.000,- (empat puluh lima juta
rupiah) akan tetapi setelah tergugat rekonvensi mendatangi penggugat
rekonvensi ternyata tergugat rekonvensi disuruh membayar sebesar sebagai
berikut:
a. Denda : Rp. 3, 797,200.00
b. Bunga : Rp. 23, 608,131.90
c. Pokok : Rp. 130,171,868.10
Dengan total = 157,577,200.00

Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Penggugat mohon kepada Majelis


Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menolak dalil-dalil dalam
pokok perkara dari Tergugat Konvensi atau setidak-tidaknya menyatakan Tidak
dapat diterima, selanjutnya Penggugat mohon agar Yang Terhormat Majelis Hakim
pemeriksa Perkara a quo berkenan memeriksa, mengadili, serta memberikan
Putusan dengan amar sebagai berikut :

A. Dalam Eksepsi:
Menolak eksepsi tergugat atau tidak dapat diterima seluruhnya.
Menyatakan Eksepsi dan Rekonpensi Tergugat tidak dapat diterima Untuk
Seluruhnya;
B. Dalam Pokok Perkara:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk Seluruhnya
2. Menyatakan Jawaban Tergugat Konvensi maupun Penggugat Rekonvensi tidak
dapat diterima seluruhnya.  
C. DALAM REKONVENSI
Menolak gugatan Penggugat Rekonevensi seluruhnya
Demikianlah Replik Penggugat atas Eksepsi, Jawaban dan Rekonvensi dalam pokok
perkara dari Tergugat telah kami sampaikan, Atas segala kearifan Majelis Hakim,
Penggugat mengucapkan terima kasih.

ABD HAFID, S.H, M.H & PARTNERS


Hormat kami,

Kuasa hukum Penggugat

ZEPRI RAHMAT WIJAKSONO, S.H. ABD.HA FID,S.H.M.H.

ABD HAFID, S.H, M.H & PARTNERS

Anda mungkin juga menyukai