Anda di halaman 1dari 3

NAMA : INDAH PERMATA BUNDA

NIM : 1930803075

 KONTRAK SOSIAL JASA INFORMASI

Untuk memecahkan permasalahan etika kompueter, jasa informasi harus


masuk ke dalam kontrak sosial yang memastikan bahwa komputer akan
digunakan untuk kebaikan sosial. Jasa informasi membuat kontrak tersebut
dengan individu dan kelompok yang menggunakan atau yang dipengaruhi
oleh output informasinya. Kontrak tersebut tidak tertulis tetapi tersirat dalam
segala sesuatu yang dilakukan jasa informasi. Kontrak tersebut menyatakan
bahwa:

– Komputer tidak akan digunakan dengan sengaja untuk mengganggu privasi


orang lain.

– Setiap ukuran akan dibuat untuk memastikan akurasi pemrosesan


data. –

– Hak milik intelektual akan dilindungi.

Komputer akan dapat diakses masyarakat sehingga anggota masyarakat


terhindar dari ketidaktahuan informasi. Kesimpulannya bahwa masyarakat
jasa informasi harus bertanggung jawab atas kontrak sosial yang timbul dari
sistem yang dirancang dan diterapkan.

 HAK SOSIAL DAN KOMPUTER (DEBORAH JOHNSON)

Masyarakat memiliki hak-hak tertentu berkaitan dengan penggunaan komputer. .


Komputer merupakan peralatan yang begitu penuh daya sehingga tidak dapat
dipisahkan dari masyarakat. Deborah Johnson, professor pada Rensselaer
Polytechnic Institute, yakin bahwa masyarakat memiliki hak atas akses komputer,
keahlian komputer, spesialis komputer dan pengambilan keputusan komputer.

1. Hak atas akses komputer.

Setiap orang tidak perlu memiliki computer. Namun, pemilikan atas akses
komputer merupakan kunci mencapai hak-hak tertentu lain. Misalnya akses ke
komputer berarti kunci mendapatkan pendidikan yang baik.

2. Hak atas keahlian komputer.


Saat komputer mula-mula muncul, ada ketakutan yang luas dari para pekerja
bahwa komputer akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja masal. Hal itu
tidak terjadi. Kenyataannya, komputer telah menciptakan pekerjaan lebih banyak
daripada yang dihilangkannya. Tidak semua pekerja menggunakan komputer atau
memerlukan pengetahuan komputer, tetapi banyak yang demikian. Dalam
mempersiapkan pelajar untuk bekerja di masyarakat modern, pendidik sering
menganggap pengetahuan tentang komputer sebagai suatu kebutuhan.

3. Hak atas spesialis komputer.

Adalah mustahil seseorang memperoleh semua pengetahuan dan keahlian


komputer yang diperlukan. Karena itu kita harus memiliki akses ke para spesialis
tersebut, seperti kita memiliki akses ke dokter, pengacara, dan tukang ledeng.

4. Hak atas pengembalian keputusan komputer.

Walau masyarakat tidak banyak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan


mengenai bagaimana komputer diterapkan, masyarakat memiliki hak tersebut. Hal
ini layak jika komputer dapat berdampak buruk bagi masyarakat. Hak-hak ini
dicerminkan dalam UU komputer yang telah mengatur penggunaan komputer.

 HAK ATAS INFOMASI

Richard O. Masson, seorang profesor di Southhern Methodist University, telah


mengklasifikasikan hak atas informasi berupa privasi (privacy), akurasi
(accuracy), kepemilikan (property) dan aksesibilitas (accessibility).

– Hak atas privasi. Sebuah informasi yang sifatnya pribadi baik secara
individu maupun dalam suatu organisasi mendapatkan perlindungan atas
hukum tentang kerahasiaannya.

– Hak atas akurasi. Komputer dipercaya dapat mencapai tingkat akurasi yang
tidak bisa dicapai oleh sistem nonkomputer, potensi ini selalu ada meskipun
tidak selalu tercapai.

– Hak atas kepemilikan. Ini berhubungan dengan hak milik intelektual,


umumnya dalam bentuk program-program komputer yang dengan mudahnya
dilakukan penggandaan atau disalin secara ilegal. Ini bisa dituntut di
pengadilan.

– Hal atas akses. Informasi memiliki nilai, di mana setiap kali kita akan
mengaksesnya harus melakukan account atau ijin pada pihak yang memiliki
informasi tersebut. Sebagai contoh kita dapat membaca data-data penelitian
atau buku-buku online di internet yang harus bayar untuk dapat
mengaksesnya.

 PERILAKU-PERILAKU PROFESIONAL SIM

• Memanfaatkan kesempatan untuk berperilaku tidak etis;

• Etika yang membuahkan hasil;

• Perusahaan dan manajer memiliki tanggung jawab sosial;

• Manajer mendukung keyakinan etika mereka dengan tindakan

 10 LANGKAH DALAM MENGELOMPOKAN PERILAKU DAN


MENEKANKAN ESTANDAR ETIKA DALAM PROFESI
TEKNOLOGI INFORMASI

• Tetapkan aturan prosedur yang berkaitan dengan masalah-masalah seperti


penggunaan jasa komputer untuk pribadi dan hak milik atas program dan data
komputer;

• Jelaskan sanksi yang akan diambil terhadap pelanggar, seperti tenguran,


penghentian, dan tuntutan;

• Kenali perilaku etis;

• Fokuskan perhatian pada etika secara terprogram seperti pelatihan dan


bacaan yang disyaratkan;

• Promosikan undang-undang kejahatan komputer pada karyawan. Simpan


suatu catatan formal yang menetapkan pertanggungjawaban tiap spesialis
informasi untuk semua tindakan, dan kurangi godaan untuk melanggar dengan
program-program seperti audit etika.

• Mendorong penggunaan program rehabilitasi yang memperlakukan


pelanggar etika dengan cara yang sama seperti perusahaan mempedulikan
pemulihan bagi alkoholik atau penyalahgunaan obat bius;

• Dorong partisipasi dalam perkumpulan profesional;

Anda mungkin juga menyukai