Anda di halaman 1dari 9

PENGANTAR ILMU EKONOMI

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Disusun oleh :
Nur Choirun Nisa - 2110550013
Noviana Ramadan Sapriti - 211010551406
Kelas : SMJP001
PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh Rumah Tangga Keluarga di suatu negara dari
penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode waktu tertentu, biasanya selama satu tahun. Konsep pendapatan nasional
sendiri pertamakali dicetuskan oleh seorang ekonom asal Inggris, Sir William Petty pada tahun 1665. Pada awalnya, rumus
pendapatan nasional yakni jumlah biaya hidup atau konsumsi seluruh masyarakat satu negara selama kurun waktu setahun.

Manfaat Menghitung Pendapatan Nasional


Ada beberapa manfaat menghitung pendapatan nasional, diantaranya:
1. Mengetahui tingkat kemakmuran dari suatu negara
2. Melakukan evaluasi kinerja dari perekonomian dalam skala tertentu.
3. Mengukur perubahan ekonomi dari secara berkala
4. Dapat membandingkan kinerja ekonomin antar sektor
5. Dapat mengetahui indikator kualitas hidup masyarakat dari negara tersebut.
Konsep Pendapatan Nasional

1. Gross Domestic Product (GDP)


Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan nilai dari barang dan jasa yang diperoleh oleh
seluruh masyarakat yang tinggal di dalam suatu negara, meliputi warga negara asing dalam kisaran waktu tertentu seperti
setahun.

2. Gross National Product (GNP)


Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional Bruto (PNB) merupakan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga
negara, meliputi yang tinggal di dalam maupun luar negeri pada kisaran waktu tertentu seperti setahun.

3. Net National Product (NNP)


Net National Product (NNP) atau Produk Nasional Bersih merupakan seluruh nilai dari produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh masyarakat suatu negara dalam kurun waktu tertentu seperti setahun, setelah dikurangi penyusutan dan barang
pengganti modal.
4. Net National Income (NNI)
Net National Income (NNI) atau Pendapatan Nasional Neto (PN) merupakan jumlah pendapatan bersih dari
seluruh masyarakat suatu negara dalam kurun waktu tertentu seperti setahun setelah dikurangi pajak tidak
langsung dan ditambah subsidi.

5. Personal Income (PI)


Personal Income (PI) atau Pendapatan Perorangan merupakan pendapatan yang diterima setiap orang yang
berada di masyarakat dalam suatu negara selama kurun waktu tertentu seperti setahun, termasuk pendapatan
yang diperoleh tanpa melalui pekerjaan.

6. Disposible Income (DI)


Disposible Income (DI) atau Pendapatan Bebas merupakan pendapatan yang diperoleh masyarakat setelah
dikurangi pajak langsung dan siap untuk dibelanjakan penerimanya serta kelebihannya akan menjadi
tabungan yang disalurkan menjadi investasi.
Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

1. Pendekatan Produksi (Production Approach)


Nah, pendekatan ini menekankan pada kegiatan yang menciptakan nilai tambah (value added). Maka dari itu,
perhitungan hanya mencakup perhitungan nilai tambah pada sektor produksi. Perhitungan pendapatan nasional
dengan pendekatan produksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Y = (Q1 x P1) + (Q2 x P2) + (Q3 x P3) + …. + (Qn X Pn)
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
P1 = Harga barang ke-1
Pn = Harga barang ke-n
Q1 = jenis barang ke-1
Qn = jenis barang ke-n
2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Pendekatan kedua yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional adalah


pendekatan pendapatan. Berdasarkan pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dihitung
dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima masyarakat (pemilik faktor
produksi) sebagai balas jasa yang mereka terima dalam proses produksi meliputi:
1. Upah/gaji (w) = balas jasa pemilik tenaga kerja
2. Sewa (r) = balas jasa pemilik tanah
3. Bunga (i) = balas jasa pemilik modal
4. Keuntungan (profit/p) = balas jasa pengusaha
Jadi secara matematis, menurut pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dirumuskan
sebagai berikut:
Y=w+r+i+p
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
w = Pendapatan bersih dari sewa
i = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan
3. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

pada pendekatan ini pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan permintaan akhir
dari para pelaku ekonomi (konsumen, produsen, dan pemerintah) dalam suatu negara, meliputi:

Pengeluaran konsumsi rumah tangga (Consumption/C).


Investasi domestik bruto (Investment/I).
Pengeluaran konsumsi pemerintah (Government Expenditure/G).
Ekspor neto atau nilai ekspor (Export/X) dikurangi impor (Import/I) → (X–M).
Secara matematis dituliskan sebagai berikut.
Y = C + G + I + (X-M)
Keterangan :
Y = Pendapatan nasional
C = consumption ( konsumsi rumah tangga )
I = investment ( investasi )
G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )
X = ekspor
M = impor
Ada dua metode menghitung pendapatan nasional yang paling sering dipakai yakni metode
pendapatan dan metode pengeluaran. Rumus menghitung pendapatan nasional metode
pengeluaran yakni menjumlahkan komponen pengeluaran rumah tangga, pengeluaran
pemerintah, dan investasi (Y = C + G + I). Sementara rumus pendapatan nasional metode
pendapatan yakni menjumlahkan pendapatan sewa, upah, bunga, dan keuntungan (Y = rent +
wage + interest + profit).

Contoh Soal :
Diketahui data-data berikut (dalam milyar rupiah)
sewa tanah 30.000
bunga modal 40.000
upah/gaji 250.000
laba usaha 50.000
Maka besarnya pendapatan nasional jika dihitung dengan metode pendekatan pendapatan
adalah …

Pembahasan:

Y=r+w+i+p
Y = 30.000 + 250.000 + 40.000 + 50.000
Y = 370.000
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai