Anda di halaman 1dari 7

APAKAH ITU UANG?

Uang adalah persediaan aset yang dapat dengan segera digunakan untuk
melakukan transaksi.

FUNGSI UANG
 Sebagai penyimpan nilai
 Sebagai unit hitung

JENIS – JENIS UANG


 Uang atas unjuk (fiat money), yaitu uang yang tidak memiliki nilai
intrinsik.
 Uang Komoditas, komoditas sebagai nilai intrinsik sebagai uang.

TEORI KUANTITAS UANG


Jumlah uang yang tersedia dalam suatu ekonomi disebut jumlah uang beredar.
Dalam sistem uang komoditas, jumlah uang beredar hanyalah kuantitas komoditas
itu. Dalam ekonomi yang menggunakan uang kertas, seperti sebagian besar
ekonomi hari ini, pemerintah mengendalikan persediaan uang: pembatasan hukum
memberi pemerintah memonopoli pencetakan uang. Sama seperti tingkat
perpajakannya dan tingkat pembelian pemerintah adalah instrumen kebijakan
pemerintah, begitu juga jumlah uang. Kontrol pemerintah atas jumlah uang
beredar adalah disebut kebijakan moneter.

PERAN BANK MONETER


Pada bagian ini kita melihat bahwa jumlah uang beredar ditentukan tidak hanya
oleh Kebijakan Fed tetapi juga oleh perilaku rumah tangga (yang menyimpan
uang) dan bank (tempat uang disimpan). Kita mulai dengan mengingat bahwa
suplai uang mencakup mata uang di tangan masyarakat dan deposito (seperti
memeriksa saldo rekening) di bank yang dapat digunakan rumah tangga
berdasarkan permintaan untuk transaksi. Jika M menunjukkan jumlah uang
beredar, mata uang C, dan permintaan D deposito, kita bisa menulis.
BANK SENTRAL (Central Bank) VS BANK FEDERAL (Federal Reaerve)
N. Gregory Mankiw (2005;77), bank sentral (central bank) adalah kebiijakan yang
didelegesikan kepada lembaga independen, bank sentral AS adlah bank federal
reserve-sering disebut the fed. Jika diperhatikan uang k ertas dolar, akan anda
lihat uang itu disebut Federal Reserve Note.keputusan akan  kebijakan moneter
dibuat oleh Federal Open Market Committee. Komite ini dibentuk oleh Federal
Reserve Board, yang ditunjuk oleh presiden dan dikonfirmasi oleh Kongres,
bersama-sama dengan presiden dari Federal Reserfe Bank regional. Federal Open
Market Committee bertemu kira-kira setiap enam minggu untuk mendiskusikan
dan menetapkan kebijakan moneter.

BIAYA MENU (Menu Cost)


N. Gregory Mankiw (2005;94), biaya inflasi kedua muncul karena inflasi tinggi
mendorong perusahaan untuk lebih sering mengubah harga. Biaya ini disebut
biaya menu (menu cost) karena semakin tinggi tingkat inflasi, semakin sering
sering restoran mencetak menu baru. Biaya inflasi ketiga muncul karena
perusahaan yang menghadapi biaya menu tidak sering mengubah harga; karena itu
semakin tinggi tingkat inflasi, semakin besar variabilitas dalam harga-harga
relative. Misalanya, anggaplah perusahaan yang mengeluarkan catalog baru setiap
Januari. Jika tidak ada inflasi, maka harga relative perusahaan jatuh sampai 12%.
Penjualan dari catalog ini cenderung rendah di awal tahun (ketika harganya secara
relative adalah tinggi) tinggi diakhir tahun (ketika harganya secara relative adalah
rendah). Jadi, ketika mendorong variabilitas dalam harga relative, inflasi
menimbulkan efisiensi mikroekonomi dalam alokasi sumber daya. Biaya inflasi
keempat berasal dari undang-undang pajak.  Banyak pengtarik biaya pajak tidak
memperhitungkan efek inflasi. Inflasi bisa mengubah kewajiban pajak individu,
seringkali dalam cara yang tidak ingin dilakukan para pembuat undang-undang.

DIKOTOMI KLASIK (classical dichotomy)


N. Gregory Mankiw (2005;104), para ekonom menyebut pemisahn teoritis dari
variable riil dan nominal ini atau disebut dikotomi klasik (classical dichotomy).
Itulah cirri khas dari teori makroekonomi klasik. Dikotomi klasik merupakan
pandangan penting, karena sangat mempermudah teori ekonomi. Biasanya
dikotomi klasik membiarkan kita mengkaji variable-variabel riil. Dikatomi klasik

INFLASI (Inflation)
Muana Nanga (2001;39), inflasi yang terjadi merupakan akibat ketidakmampuan
sentral. Menurut kaum klasik, inflasi di dalam prekonomian timbul sebagai
akibat dari kegagalan dari pemerintah atau bank sentral untuk mengendalikan
laju pertumbuhan jumlah uang beredar. Adanya pertumbuhan jumlah mata uang
yang beredar yang tidak terkendali menurut kaum klasik akan menyebabkan
kurva permintaan agregat (AD) mengalami pergeseran, dan hal ini pada
gilirannya akan mendorong kenaikan di dalam tingkat harga.
muncul karena, dalam tepri ekonomi klasik perubahan jumlah uang beredar tidak
mempengaruhi variable-variabel riil.

Paul A. Samuelson & William D. Nordhaus (1991;306), inflasi menunjukkan


kenaikan tingkat harga secara umum. Laju inflasi adalah tingkat perubahan tingkat
harga umum dan diukur sebgai berikut:
Akibat utama inflasi sebagai berikut:
Pendistribusian kembali (redistribusi) pendapatan dan kekayaan diantara
kelompok yang berbeda. Destorsi pada harga-harga relative dan output dari
barang yang berbeda, atau kadang-kadang pada output dsn kesempatan kerja pada
perekonomian secara keseluruhan. Schaum’s easy Outlines (2004;32-33), inflasi
adalah kenaikan tingkat harga umum, bukan hanya harga barang atau jasa tertentu
saja. Para ekonom mengidentifikasikan dua penyebab inflasi yang beredar. Inflasi
tarikan permintaan adalah inflasi yang terjadi ketik pengeluaran agregat
melampaui tingkat output kesempatan kerja penuh yang normal, yaitu ketika
permintaan agregat terlalu jauh bergeser kekanan sepanjang kurva penawaran
agregat tertentu. Inflasi dorongan biaya berasal dari kenaikan biaya produksi
barang dan jasa, seperti tingkat upah atau harga bahan baku. Inflasi dapat
memperlambat pertumbuhan ekonomi, mendistribusikan kembali (distribute)
pendapatan dan kekayaan, dan menurunkan aktivitas perekonomian. Inflasi
,menagburkan pengambilan keputusan karena menciptakan ketidakpastian tentang
harga dimasa yang akan datang dan atau biaya dan mendistorsi nilai
FUNGSI PERMINTAAN UANG
ekonomis. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin akan menundah
pembelian sebuah mesin karena meningkatnya ketidak[astian mengenai daya beli
uang. Penundaan pembelian mesin tersebut memperlambat pembentukan modal
dan pertumbuhan ekonomi.
N. Gregory Mankiw (2005;105), biaya inflasi yang diharapkan mencakup biaya
kulit-sepatu, biaya menu, biaya variabilitas harga relative, distori pajak, dan
ketidaknyamanan dari melakukan koneksi inflasi. Selain itu, inflasi yang tidak
diharapkan menyebabkan redistribusi kekayaan arbitrer diantara debitor dan
kreditor. Salah satu keuntungan yang mungkin dari inflasi adalah inflasi
meningkatkan fungsi pasar tenaga kerja dengan memperbolehkan upah riil
mencapai level ekuilibrium tanpa memotong upah nominal.

BIAYA KULIT-SEPATU (shoeleather cost)


N. Gregory Mankiw (2005;94), jika masyarakat memegang keseimbangan uang
riil yang lebih rendah, mereka harus sering-sering ke bank untuk uang. Misalnya,
mereka akan menarik $ 50 dua kali sepekan bukan $ 100 sekali sepekan.
Ketidaknyamanan dari mengurangin jumlah uang ditangan secara metaforis
disebut biaya kuli-sepatu (shoeleather cost) dari inflasi, karena lebih sering
berjalan kebank akan membuat sepatu seseorang cepat rusak.
N. Gregory Mankiw (2005;80), ketika kita menganalisis bagaimana uang
mempengaruhi perekonomian, sering kali bermanfaat untuk menunjukkan
kuantitas uang dalam bentuk jumlah barang dan jasa yang biasa dibelinya. Jumlah
ini, MIP, disebut keseimbangan uang riil (real money balance). Keseimbangan
uang riil mengukur daya beli dari persediaan uang. Misalnya, perekonomian yang
hanya memproduksi roti. Jika kuantitas Uang adalah $ 10, dan harga beli roti
adalah $ 0,50, maka keseimbangan uang riil adalah 20 roti. Yaitu, pada bunga
berlaku persediaan uang dalam perekonomian mampu membeli 20 roti. Fungsi
permintyaan uang (money demand function) adalah persamaan yang
menunjukkan apa yang menentukan kuantitas keseimbangan uang riil yang ingin
ditahan orang. Fungsi permintaan uang sederhana adalah
(M/P)d = kY
Dimana K adalah konstanta yang menyatakan banyak uang yang ingin ditahan
orang untuk setiap dolar pendapatan. Persamaan ini menyatakan bahwa kuantitas
keseimbangan uang riil yang di inginkan adalah proporsional terhadap pendapatan
riil. Keseimbangan riil yang diinginkan adalah proporsional terhadap pendapatan
riil. Fungsi permintaan uang mirip dengan fungsi poermuntaan untuk barang
tertentu. Disini “barang“ adalah kenyamanan mempertahankan keseimbangan
uang riil. Sama memiliki mobil akan mempermudah seseorang bepergian,
memegang uang mempermudah orang untuk melakukan transaksi. Karena itu,
pendapatan yang lebih tinngi mendorong permintaan yang lebih besar terhadap
keseimbangan uang riil.

HIPERINFLASI
N. Gregory Mankiw (2005;98), hiperinflasi sering didefinisikan sebagai inflasi
yang melebihi 50 % per bulan, atau lebih dari 1% per hari. Dimajemukkan selama
berbulan-bulan, tingkat inflasi ini mengarah kenaikan besar-besaran dalam tingkat
harga. Tingkat inflasi 50% per bulan menunjukkan kenaikan lebih dari 100 kali
lipat dalam tingkat harga selama setahun, dan kenaikan lebih dari 2 juta kali
selama 3 tahun.
1. Jelaskan fungsi uang

 Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat


mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak
perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai
alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi
dengan pertukaran uang.

Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang
dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa
yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung
besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga
barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang
berperan untuk memperlancar pertukaran.

Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena
dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa
mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang
sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat
menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa pada
masa mendatang.

3. Siapakah yang mengendalikan jumlah uang beredar dan bagaimana?


 Bank Sentral, Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki
kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan
sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan
tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh
Pemerintah. Secara operasional, pengendalian sasaran-sasaran moneter
tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar
terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat
diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau
pembiayaan.
5. Apakah implikasi dari asumsi perputaran konstan?
 Perubahan dalam kuantitas uang, harus menyebabkan perubahan yang
proporsional dalam GDP nominal. Yaitu jika perputaran tetap, kuantitas
uang menentukan nilai dolar dari output perekonomian.

7. Jika inflasi meningkat dari 6 menjadi 8 persen, apa yang terjadi pada tingkat
bunga riil dan nominal menurut efek fisher?
 Suku bunga nominal akan berubah lebih tinggi dari sebelumnya suku
bunga riil + 6% menjadi suku bunga rill + 8%.

9. Jelaskanlah peran kebijakan moneter dan fiskal dalam menyebabkan dan


mengakhiri hiperinflasi.
 Kebijakan fiskal dan mobeter dapat mengakhiri hyper inflasi karena
dengan melakukan kebijakan moneter dengan meningkatkan tingkat suku
bunga tabungan akan menyebabkan masyarakat menabung dan tidak
berbelanja sehingga kenaikan harga barang dapat diturunkan.

Anda mungkin juga menyukai