INFLASI
Oleh:
Kelompok 12
TEORI KLASIK MENGENAI INFLASI
Dalam ilmu ekonomi, Perputaran Uang merujuk pada kecepatan dimana mata uang yang sama
berpindah dari dalam seluruh perekonomian dari satu orang ke orang lainnya. Untuk
menghitung perputaran uang
Jika P merupakan tingkat harga(deflator PDB), Y merupakan kuanttas keluaran produksi(PDB
rill) dan M adalah kuantitas uang, maka kecepatan perputaran uang adalah
V = (PxY):M
Dalam perekonomian dapat diambil pemisalan pada memproduksi Pizza yang memproduksi
100 dalam satu tahun, dimana setiap Pizza dijual seharga $10 dan kuantitas uang adalah
sebesar $50 maka perputaran uang adalah
V = ($10x100):$50
= 20
Dalam perekonomian tersebut, masyarakat akan membelanjakan total $1000 per tahun untuk
membeli pizza. Untuk total belanja senilai $1000 yang dengan hanya menggunakan uang
beredar sejumlah $50, maka masing-masing dolar harus berpindah tangan rata-rata sebanyak
20 kali per tahun.
Dengan sedikit penataan ulang aljabar, persamaan dapat ditulis kembali sebagai berikut
MxV=PxY
Persamaan ini menunjukkan bahwa peningkatan kuantitas uang dalam perekonomian harus
tercermin dalam salah satu dari tiga variabel yang lain yaitu: Tingkat harga,
Kuantitas Keluaran Produksi
Perputaran Uang.
Pajak Inflasi
Ketika Pemerintah meningkatkan pendapatan dengan mencetak uang, maka hal ini dapat
dkatakan untuk menarik Pajak Inflasi(Inflation Tax).
Pajak Inflasi tidak sama seperti halnya pajak-pajak lainnya dikarenakan tidak ada yang
menerima tagihan dari pemerintah untuk membayar pajak tersebut.
pajak inflasi lebih sulit untuk dideteksi.
Efek Fisher
Sebuah penerapan penting dari prinsip ini berkenaaan dengan pengaruh uang pada tingkat suku
bunga. Suku bunga merupakan variabel penting karena menghubungkan perekonomian saat ini
dengan perekonomian mendatang melalui pengaruhnya terhadap tabungan dan investasi. .
Tingkat suku bunga rill adalah tingkat bunga nominal yang dikurangi dengan tingkat inflasi.
Penawaran dan Permintaan dana pinjaman menentukan tingkat suku bunga rill dan berdasarkan
teori kuantitas uang, pertumbuhan jumlah uang beredar menentukan tingkat inflasi.
Dikarenakan tingkat suku bunga rill tidak terpengaruh, maka tingkat suku bunga nominal harus
melakukan penyesuaian terhadap satu per satu perubahan inflasi. Penyesuaian tingkat suku bunga
nominal dengan tingkat inflasi dikenal dengan Efek Fisher(Fisher Effect).
Efek fisher sangat penting untuk memahami perubahan tingkat suku bunga nominal dari waktu
ke waktu.
BIAYA INFLASI
Pekerja mungkin saja merasa kekurangan karena disebabkan Inflasi, namun pendapatan nilai
yang mereka peroleh tidak akan naik dengan lebih cepat.
Biaya Kulit Sepatu
Inflasi seperti halnya pajak yang dibebankan kepada para pemegang uang.
Pajak hanya merupakan transfer sumber daya dari rumah tangga kepada pemerintah namun,
sebagian besar pajak memberikan tingkat insentif untuk mengubah perilaku guna menghindari
pembayaran pajak, dan distorsi dari insentif ini menyebabkan kerugian bobot mati(deadweight
toss) bagi masyarakat secara keseluruhan.
Biaya untuk mengurangi kepemilikan uang disebut sebagai Biaya Kulit Sepatu (shoeleather
cost).
Biaya Menu
Biaya penyesuaian harga ini disebut sebagai Biaya Menu (menu cost), sebuah istilah yang
berasal dari biaya sebuah restoran untuk mencetak menu yang baru.
Yang termasuk kedalam daftar biaya menu adalah biaya untuk menentukan harga baru, biaya
pencetakan daftar harga dan katalog baru, biaya pengiriman daftar harga dan katalog baru
kepada pengecer dan pelanggan, biaya iklan dari harga baru dan bahkan biaya yang berurusan
dengan sikap kecewa pelanggan akibat perubahan harga tersebut.
Variabilitas Harga Relatif dan Kesalahan dalam Alokasi Sumber Daya
Ketika sebuah restoran mencetak menu baru dengan harga yang baru pada setiap bulan dan
kemudian membiarkan harga tidak berubah selama setahun ini. Apabila tidak terdapat Inflasi,
Harga relatif dari restoran dibandingkan dengan harga lainnya dalm perekonomian akan yang
konstan selama setahun.
Sebaliknya apabila tingkat inflasi adalah 12 persen per tahun, harga relatif restoran tersebut
secara otomatis akan turun sebesar 1 persen setiap bulannya. Harga relatif restoran tersebut
akan tinggi pada bulan-bulan di awal tahun, namun setelah itu akan dicetak menu baru dan
harga relatif menjadi rendah dalam bulan-bulan berikutnya.
Ketika Inflasi mendistorsi harga relatif, keputusan konsumen akan terdistorsi dan pasar
menjadi kurang mampu mengalokasikan sumber daya mencapai penggunaan terbaik
Distorsi Pajak akibat Inflasi
Salah satu contoh bagaimana inflasi dapat mendorong keinginan untuk menabung berkaitan
dengan pemberlakuan pajak terhadap keuntungan kapital (capital gains). Laba yang
didapatkan ketika menjual suatu aset yang melebihi harga pembelian aset tersebut. Contoh lain
adalah penetapan pajak atas pendapatan bunga.
Pajak penghasilan memperlakukan bunga nominal yang diperoleh pada tabungan sebagai
pendapatan meskipun bagian dari tingkat suku bunga nominal ini hanya mengompensasi
adanya inflasi.
Pajak atas keuntungan modal nominal dan pajak atas pendapatan bunga nominal merupakan
dua buah contoh mengenai bagaimana kode pajak berinteraksi dengan adanya inflasi.
Kebingungan dan ketidaknyamanan
Dikarenakan inflasi menyebabkan dolar pada waktu yang berbeda memiliki nilai rill yang
berbeda, melakukan komputasi laba perusahaan dengan selisih antara pendapatan dan biaya
akan menjadi semakin rumit dalam perekonomian yang memiliki inflasi.
Oleh karena itu, dalam berbagai hal, inflsi mebuat investor menjadi kurang mampu untuk
memilah antara perusahaan yang berkembang dan perusahaan yang tidak berkembang
Biaya Khusus dari Inflasi yang tak terduga: Redistribusi kekayaan yang
sewenang-wenang(Arbiter)
Biaya Inflasi yang tak terduga ini menjadi penting dalam melakukan berbagai pertimbangan
bersama-sama dengan fakta lainnya: inflasi akan menjadi sangat volatil dan tidak pasti ketika
inflasi rata-rata tinggi.
Hubungan antara tingkat dan volabilitas inflasi mengacu pada biaya lain dari inflasi.
Apabila suatu negara menerapkan kebijakan moneter dengan tingkat inflasi yang tinggi, maka
negara tersebut akan menanggung tidak hanya biaya inflasi yang telah diperkirakan tetapi
juga redistribusi kekayaan yang arbriter terkait dengan inflasi yang tak terduga
Inflasi Buruk, tapi Deflasi Mungkin akan lebih buruk
Beberapa ekonom berpendapat bahwa deflasi pada jumlah kecil dan dapat diprediksi mungkin
menjadi suatu hal yang menguntungkan. Milton Friedman menunjukkan bahwa deflasi akan
menurunkan tingkat bunga nominal yang lebih rendah akan mengurangi biaya dari yang
memegang uang. Menurut pendapatnya biaya kulit sepatu dari memegang uang akan dapat
diminimalkan dengan tingkat suku bunga nominal yang mendekati nol dan nantinya akan
mendorong deflasi sama dengan tingkat suku bunga rill.
Kaidah mengenai felasi moderat ini disebut sebagai aturan Friedman (Friedman rules). Namun
demikian terdapat pula biaya dari adanya deflasi yang mana beberapa diantaranya
mencerminkan biaya inflasi.
KESIMPULAN
Biaya Inflasi sulit untuk dideteksi, biaya-biaya ini termasuk biaya kulit sepatu, biaya menu,
peningkatan variabilitas harga relatif, perubahan yang tidak diinginkan dalam kewajiban pajak,
kebingungan dan ketidaknyamanan dan redistribusi kekayaan sewenang-wenang (arbiter).
Semua ekonom menyepakati bahwa biaya-biaya ini akan menjadi besar selama hiperinflasi.
Akan tetapi, ukuran biaya ini pada inflasi yang moderat saat kenaikan harga kurang dari 10
persen per tahun menjadi hal yang masih diperdebatkan. Namun karena ekonomi melakukan
transisi agar tingkat inflasi lebih rendagperubahan pada kebijakan moneter akan memiliki efek
pada variabel rill dalam jangka pendek yang krusial.
Sesi Bertanya
Terima kasih