Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : Christine Angelina Sinaga

Nim : 2101010068

Mata Kuliah : PENGANTAR ILMU EKONOMI

SKS :3

Waktu :Kamis, 20 Januari 2022

Jam : 08.00

Dosen : Dr. Ir. Mukdin M Turnip, MS

Jawablah soal di bawah ini dengan ringkas dan jelas

1. Dalam suatu perekonomian sederhana anggaplah bahwa semua pendapatan berbentuk


kompensasi karyawan atau laba. Anggap juga bahwa tidak ada pajak tak langsung. Hitungkah
produk domestik bruto dari kelompok angka berikut ini. Perlihatkan bahwa pendekatan
pengeluaran dan pendekatan pendapatan menghasilkan angka yang sama.
Konsumsi : 5000
Investasi : 1000
Depresiasi : 600
Laba : 900
Ekspor : 500
Kompensasi Karyawan : 5300
Pembelian Pemerintah : 1000
Pajak Langsung : 800
Tabungan : 1100
Impor : 700
Jawab :
Pendekatan pengeluaran
𝐺𝐷𝑃 = 𝐶 + 𝐼 + 𝐺 + (𝑋 − 𝑀)
𝐺𝐷𝑃 = 5000 + 1000 + 1000 + (500 − 700) = 6800
Pendekatan pendapatan
𝐺𝐷𝑃 = 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑒𝑛𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛 + 𝐿𝑎𝑏𝑎 + 𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖
𝐺𝐷𝑃 = 5300 + 900 + 600 = 6800
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa untuk menghitung besarnya produk domestik bruto
dengan dua pendekatan akan menghasilkan nilai yang sama. Dalam pendekatan pendapatan,
tabungan dan pajak langsung tidak diperhitungkan karena merupakan elemen untuk
menghitung personal income yang akan berpengaruh pada perhitungan net national income
(NNI).

2. Mengapa inveastasi mungkin tidak merespons positif tingkat bunga yang rendah selama resesi?
Mengapa investasi mungkin tidak merespons negatif tingkat bunga yang tinggi selama
booming? (Petunjuk mulailah dengan mendefinisikan apa itu resesi dan booming?)
Jawab :
Resesi adalah periode penurunan ekonomi sementara dimana perdagangan dan aktivitas
industri berkurang, umumnya ditandai dengan penurunan produk domestik bruto dalam dua
kuartal berturut-turut. Resesi mengakibatkan delasi dimana daya beli konsumen atau
permintaan konsumen semakin menurun namun barang banyak beredar dipasar, atau
sebaliknya, meningkatnya harga secara tajam (inflasi) dalam proses yang dikenal sebagai
stagflasi. Investasi mungkin tidak merespon positif pada tingkat bunga yang rendah selama
resesi dikarenakan adanya kondisi kelesuan pasar, terjadinya penurunan produksi
kemungkinan membuat modal yang ada pada perusahaan tidak dimanfaatkan dengan optimal.
Dalan kasus ini, tidak akan ada insentif untuk membeli peralatan dan pabrik baru atau
pengembangan usaha dikarenakan kelesuan pasar tersebut.
Booming adalah disaat pertumbuhan ekonomi menakjubkan sehingga diikuti oleh peningkatan
pendapatan yang tajam yang diikuti peningkatan harga barang dikarenakan tingginya
permintaan dan juga naiknya tingkat bunga. Kondisi investasi mungkin tidak merespon negatif
pada saayt booming karena adanya peningkatan permintaan konsumen akibat dari pendapatan
mungkin membuat ekspansi lebih menguntungkan, walaupun biaya meminjam menjadi lebih
tinggi namun iklim investasi akan tetap terjada karena keberadaan ekspansi tersebut.

3. Jelaskan dengan bahasamu sendiri, bagaimana Bank Sentral suatu negara mempengaruhi
penawaran uang?
Jawab :
Kebijakan moneter kuantitatif merupakan kebijakan yang dilakukan oleh Bank Sentral guna
mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga dalam perekonomian. Penambahan
dalam penawaran uang akan menyebabkan turunnya suku bunga sehingga dapat terjadi
perkembangan kegiatan ekonomi yang nantinya diikuti oleh meningkatnya tingkat kesempatan
kerja dan meminimalisir penganguuran. Dalam langkah penawaran uang melalui kebijakan
moneter kuantitatif, terdapat tiga instrumen yang dapat dilakukan oleh Bank Sentral, yaitu :
1) Operasi Pasar Terbuka yakni pengendalian terhadap uang beredar melalui penjualan atau
pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
2) Discount Policy yakni pengaturan terhadap uang beredar dengan memainkan tingkat bunga
bank sentral pada bank umum. Terkadang bank umum mengalami masalah likuiditas yyang
mengharuskan untuk melakukan pinjaman kepada bank sentral. Dalam upaya menambah
jumlah uang, pemerintah menurunkan tingkat bungan bank sentral, dan sebaliknya
menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang
3) Reserve Requirement Ratio (Giro Wajib Minimum), yakni pengendalian jumlah uang
beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada
bank sentral. Dengan demikian, jika terjadi kenaikan tingkat inflasi, bank sentral akan
menaikkan ketentuan cadangan wajib minimum yang mengakibatkan berkurangnya dana
yang akan disalurkan oleh bank umum kepada masyarakat dan kondisi ini dapat
menurunkan tingkat inflasi.

4. Shearman Peabody menghasilkan gaji bulanan $1500, yang ia terima awal bulan. Ia
membelanjakan seluruh jumlah itu tiap bulan dengan tingkat bunga $50 per hari (angka juga
30 hari dalam sebulan). Tingkat bunga yang dibayar atas obligasi adalah 10 persen per bulan.
Obligasi itu berbiaya $4, setiap kali menjual satu obligasi.
a. Deskripsikanlah secara singkat bagaimana Peabody seharusnya memutuskan berapa
banyak uang yang harus dia pegang
Jawab : dengan gaji $1500, Shearman Peabody harus memiliki pegangan uang $1 setiap
harinya untuk dapat memenuhi kebutuhannya dalam waktu 1 bulan beserta tingkat
bunganya.
b. Hitunglah pegangan uang yang optimal (petunjuk akan sangat membantu jika membuat
tabel yang berisi kolom2 jumlah peralihan, pegangan uang rata2, pegangan obligasi rata-
rata, bunga yang dihasilkan, biaya peralihan dan laba bersih)
Jawab :

Jumlah Pegangan uang Pegangan Bunga yang Biaya Laba


Peralihan rata-rata obligasi rata-rata dihasilkan peralihan Bersih

2 $ 1,00 $ 12,50 $ 12,00 $ 11,50 $ 0,50

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan demand pull inflation dan cost puch inflation? Apakah
inflasi dibutuhkan untuk menggerakkan perekonomian? Jelaskan.
Jawab :
Beradar penyebabnya, inflasi diantaranya dibagi menjadi demand pull inflation dan cost push
inflation. Demand pull inflation adalah inflasi yang disebabkan oleh tingginya permintaan
terhadap barang atau jasa dari yang biasa dipenuhi oleh produsen. Sedangkan cost push
inflation adalah inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi yang mengakibatkan
harga penawaran barang naik juga.
Inflasi mengacu pada penurunan nilai mata uang, dimana dengan semakin turunnya mata uang
akan mendorong para pemilik tabungan menarik tabungannya dan membelanjakan uangnya
sebelum uang tersebut kehilangan nilainya. Jika kondisi penarikan uang tabungan terjadi
hingga berlebihan maka tabungan dan investasi panjang akan bermasalah, dimana konsumen
membeli melebihi yang dibutuhkan untuk menghindari harga yang lebih tinggi kedepannya
dan produsen tidak dapat memenuhi. Keadaan ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi
menjadi terlalu cepat dan menyebabkan inflasi yang lebih tingggi lagi.
Penurunan mata uang yang terjadi saat inflasi akan memberikan keuntungan bagi debitor
karena menyebabkan berkurangnya nilai uang yang harus dikembalikan. Disisi lain kondisi ini
merugikan kreditor karena meskipun uang yang diterima jumlahnya sama dengan yang dulu
dipinjamnkan namun secara fungsional nilai uang tesebut sudah berkurang.
Inflasi menyebabkan konsumen lebih memilih untuk membelanjakan uangnya daripada
menabung. Selain itu, inflasi juga mengurangi beban utang yang dapat membantu debitor
melunasi pinjamannya. Kondisi ini mendorong pembelian konsumen yang mengakibatkan
pertumbuhan ekonomi meningkat. Namun disisi lain kondisi ini juga berpotensi mengikis aset
pengusaha atau mengurangi kemampuan perusahaan dalam memperkerajakan tenaga kerja.

Anda mungkin juga menyukai