Anda di halaman 1dari 3

SOAL 1

Tuan Andi dikenakan Pajak Penghasilan Pasal 25 tahun 2021 setiap bulan sebesar Rp
300.000.000 jatuh tempo setiap tanggal 15. Pada bulan Juni 2021 PPh Pasal 25 dibayar tepat
waktu sebesar Rp160.000.000. Atas kekurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 tersebut
Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat Tagihan Pajak untuk tuan Andi pada tanggal 18
September 2021. Hitunglah berapa sanksi adaministrasi serta jumlah yang harus dibayar,
jelaskan bagaimana ketentuan sanksi yang dikenakan dan ketentuan cara pembayarannya?

Jawab :

Permasalahan utama pada soal adalah pajak yang dibayar oleh Tuan Andi kurang dibayar.

Pada pasal 14 ayat (3) UU Nomor 28 Tahun 2007 dikatakan bahwa Jumlah kekurangan pajak
yang terutang dalam STP ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2%
(dua persen) per bulan, dihitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak,
bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak sampai dengan diterbitkannya Surat Tagihan Pajak

Pajak yang sudah dibayar Tuan Andi = Rp 160.000.000


Pajak yang seharusnya dibayar = Rp 300.000.000 (-)
Kekurangan = Rp 140.000.000

STP diterbitkan pada bulan September, sehingga bunga yang harus dibayar :
3 x 2% x Rp 140.000.000 = Rp 8.400.000

Jumlah yang harus dibayar Tuan Andi = Rp 148.400.000

Pembayaran dilakukan dengan cara membuat billing dengan kode jenis pajak 411125 dan
jenis setoran 300, kemudian Tuan andi membawa billing tersebut kepada teller Bank, Kantor
POS, ataupun melalui internet banking
SOAL 2

PT ANGKASA berencana untuk mengajukan keberatan untuk Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar (SKPKB). Berdasarkan hasil pemeriksaan didapat nilai SKPKB sebesar
Rp.250.000.000. Pada closing conference, PT ANGKASA bersedia membayar sebesar Rp
50.000.000 untuk SKPKB walaupun tidak terdapat lampiran perhitungan Pemeriksa atas
SKPKB. Pada tanggal 19 Januari 2021, PT ANGKASA mengajukan keberatan. Beberapa
bulan kemudian, hasil Keberatan untuk SKPKB menunjukkan bahwa pengajuan keberatan
diterima sebagian oleh Hakim, sehingga jumlah pada SKPKB turun menjadi Rp100.000.000.
Namun, PT ANGKASA tetap tidak menerima keputusan tersebut karena menurut perhitungan
mereka, seharusnya hanya membayar Rp50.000.000. Oleh karena itu, PT ANGKASA kembali
mengajukan banding. Hasil Putusan Banding menunjukan bahwa PT ANGKASA dikabulkan
kembali sebagian sehingga pajak yang seharusnya dibayar kembali sebesar Rp65.000.000.

a. Berapakah jumlah pajak (pokok dan sanksi) yang harus dibayar oleh PT ANGKASA
atas keputusan hasil keberatan?
b. Berapakah jumlah pajak (pokok dan sanksi) yang harus dibayar oleh PT ANGKASA
atas keputusan hasil banding?
c. Jelasakan apa syarat untuk pengajuan banding yang anda ketahui ?
Jawab :
Pengajuan keberatan dilakukan sebelum UU HPP terbit, sehingga sanksi administrasi
menggunakan ketentuan lama.
Jumlah pajak yang dibayar atas keputusan hasil keberatan :
(Pasal 25 UU Nomor 28 tahun 2007)
• Pokok Pajak yang dikabulkan dalam keberatan = Rp 100.000.000
• Sanksi Administrasi 50% x (100jt – 50jt) = Rp 25.000.000 (+)
• Jumlah Pokok + Sanksi = Rp 125.000.000
• Pajak yang sudah dibayar = Rp 50.000.000 (-)
• Pajak yang harus dibayar = Rp 75.000.000

Jumlah pajak yang dibayar atas keputusan hasil banding :


(Pasal 27 UU Nomor 28 tahun 2007)
• Pokok Pajak yang dikabulkan dalam banding = Rp 65.000.000
• Sanksi Administrasi 100% x (65jt – 50jt) = Rp 15.00.000 (+)
• Jumlah Pokok + Sanksi = Rp 80.000.000
• Pajak yang sudah dibayar = Rp 50.000.000 (-)
• Pajak yang harus dibayar = Rp 30.000.000
Syarat Pengajuan Banding :

• Banding diajukan dengan surat banding dalam Bahasa Indonesia kepada Pengadilan
Pajak;
• Banding diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterima Keputusan
keberatan;
• Terhadap satu Keputusan diajukan satu Surat Banding
• Banding diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas, dan dicantumkan tanggal
diterima surat keputusan yang dibanding
• Pada surat banding dilampirkan salinan keputusan keberatan
(UU Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak)

Anda mungkin juga menyukai