27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
c. Hubungan solidaritas antar individu bersifat solidarite
organique (solidariotes semu), dan hubungan dalam
kelompok adalah solidarite mechanique (solidaritas
alami) yang terjadi secara otomatis. (E. Durkheim)
d. Hubungan pergaulan dalam perkumpulan adalah
hubungan contraktual (berdasarkan kontrak), sedang
hubungan dalam kelompok adalah hubungan familistic
(kekeluargaan). (P. Sorokin)
e. Dasar organisasi dalam perkumpulan adalah organisasi
buatan dan pimpinan berdasarkan wewenang dan
hukum, bukan berdasarkan kewibawaan dan karisma.
4. Masyarakat
Masyarakat adalah sejumlah individu yang telah relatif
lama tinggal pada suatu lokasi tertentu dimana mereka
saling berinteraksi dan memiliki aturan-aturan (pranata
sosial) yang ditaati oleh warganya.
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
5. Suku Bangsa
Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa adalah
suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan
identitas akan kesatuan kebudayaan.
Ciri-ciri mendasar yang membedakan suku bangsa :
a. Bahasa daerah
b. Adat istiadat
c. Sistem kekerabatan
d. Ciri-ciri badaniah atau fisik
e. Kesenian daerah
f. Bangsa dan negara
Bangsa adalah kesatuan hidup dari sejumlah besar
orang yang heterogen yang memiliki kesamaan asal
keturunan, adat, bahasa, sejarah, dan cita-cita bersama
serta berpemerintahan sendiri.
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
J. Masalah Sosial
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
A. Pengertian Norma dan Nilai Sosial
1. Norma
Norma adalah aturan-aturan yang berlaku dalam
masyarakat disertai dengan sanki atau ancaman apabila
tidak melakukannya.
Terdapat empat pengertian norma, yaitu :
a. Cara (Usage)
Lebih terlihat pada hubungan antar individu dalam
masyarakat.
b. Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan
berulang-ulang dalam bentuk yang sama.
c. Tata kelakuan (Mores)
Kebiasaan yang sudah diterima sebagai norma yang
mengatur perilaku warga masyarakat.
d. Adat istiadat (Custom)
adat
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA istiadat
N 4 Mgl adalah tata kelakuan
27 Juli
2009 yang kekal serta
kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat.
2. Jenis-jenis Norma Sosial
a. Norma Kelaziman
Tata aturan seseorang atau kelompok dalam melakukan
suatu kegiatan yang didasarkan pada tradisi dan
kebiasaan.
b. Norma Kesusilaan
Suatu aturan yang kaitannya dengan keyakinan agama,
sanksi bagi yang melanggar norma ini adalah
mendapatkan gunjingan, sindiran, ejekan, bahkan dapat
dikucilkan dari masyarakat.
c. Norma Agama
Mengandung peraturan-peraturan sesuai dengan agama
atau kepercayaan yang dianut oleh seseorang atau
masyarakat.
d. Norma Hukum
Merupakan tata aturan yang paling tegas sanksi dan
hukumannya.
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
3. Sumber-sumber Norma
a. Ajaran-ajaran agama
b. Hukum negara yang berlaku
c. Adat istiadat
d. Nilai-nilai kemanusiaan, misalnya tidak boleh
melanggar HAM.
e. Praktik kehidupan bermasyarakat yang sudah
melembaga, norma pendidikan, norma ekonomi
dan sebagainya.
4. Nilai Sosial
Nilai sosial adalah pandangan dan sikap yang
diterima oleh masyarakat yang dijadikan dasar
dalam menentukan apa yang baik dan bernilai
atau berharga.
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
Menurut Notonegoro, nilai terdiri atas :
a. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
manusia.
b. Nilai vital, segala sesuatu yang berguna bagi manusia
untuk dapat mengadakan kegiatan dan aktivitas, dan
berfungsi untuk memelihara kehidupan.
c. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna
bagi rohani manusia. Dibedakan menjadi empat
macam :
- Nilai kebenaran yang bersumber pada akal manusia
(rasio, budi, dan cipta)
- Nilai keindahan yang bersumber pada unsur rasa
indah manusia.
- Nilai kebaikan atau moral, yang bersumber pada
unsur kodrat manusia (karsa dan etika).
- Nilai religius, yang merupakan nilai ketuhanan yang
tertinggi dan mutlak, bersumber pada
kepercayaan atau keyakinan manusia (agama).
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
5. Sanksi
Sanksi adalah mekanisme sosial yang mengatur
pemberian penghargaan dan hukum yang diberlakukan
kepada individu-individu agar tetap mencegah
terjadinya tindakan-tindakan yang menyimpang hingga
sekecil mungkin
Ada dua jenis sanksi, yaitu :
a. Sanksi positif adalah penghargaan-penghargaan
yang memuaskan masyarakat sehingga mendorong
untuk bekerja keras demi tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan masyarakat.
b. Sanksi negatif, digunakan ketika tertihat tanda-
tanda bahwa anggota masyarakat mungkin atau telah
melanggar tuntutan-tuntutan yang telah ditetapkan
masyarakat, dengan tujuan untuk mencegah
terjadinya penyimpangan pada masa yang akan
datang.
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
B. Fungsi Norma dan Nilai Sosial
1. Fungsi Norma Sosial
a. Merupakan faktor perilaku dalam suatu keLompok
tertentu yang memungkinkan seseorang untuk
menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakannya
akan dinilai orang tam.
Misalnya, anak yang mentaati norma keluarga
akan mendapat pujian, dan yang melanggar
mendapat sanksi.
b. Merupakan aturan dan untuk mendorong seseorang
atau kelompok dalam masyarakat mencapai
nilai- nilai sosial.
Misalnya adat sopan santun pada orang tua
dalam berbicara dan tidak bersikap seenaknya.
c. Merupakan aturan yang tumbuh dan hidup dalam
masyarakat sebagai unsur pengikat dan pengendali
manusia dalam hidup bermasyarakat.
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
27 Juli
2009
2. Fungsi Nilai Sosial
a. Sebagai seperangkat alat yang siap pakai untuk
menetapkan harga sosial diri pribadi dan kelompok.
b. Sebagai alat pengawas dengan daya tekan dan daya
pengikat tertentu. Nilai itu mendorong, menuntun, dan
terkadang menekan manusia untuk berbuat baik.
c. Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok
masyarakat
d. Sebagai arah dalam berpikir dan bertingkah laku
secara ideaL dalam sejumlah masyarakat, karena
anggota masyarakat selalu dapat melihat cara
bertindak dan bertingkah laku yang baik.
e. Menjadi tujuan akhir bagi manusia dalam memenuhi
peranan-peranan sosialnya. Nilai menciptakan minat
dan memberi semangat untuk mewujudkan apa yang
diminta dan diharapkan oleh peranannya menuju
tercapainya cita-cita.
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
C. Ciri-ciri NIlai Sosial
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
A. Pendahuluan
Masyarakat adalah sekelompok orang yang menempati
suatu wilayah tertentu yang secara langsung atau
tidak langsung saling berhubungan untuk memenuhi
kebutuhannya yang terikat oleh suatu sistem sosial
melalui perasaan solidaritas dengan dilatarbelakangi
adanya persamaan sejarah, politik, dan kebudayaan.
2. Komunikasi (communication)
Proses penyampaikan pesan/ide/keingainan dari satu
pihak kepada pihak lain sehingga terjadi pengertian
bersama. Dengan adanya komunikasi seseorang dapat
memberikan tafsiran pada perilaku orag lain yang
berwujud pembicaraan, gerak-gerik badaniah atau sikap
mengenai perasaan-perasaan apa yang ingin
disampaikan oleh orang tersebut.
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
D. Faktor Yang Mendorong Terjadinya Interaksi Sosial
1. Imitasi
Tindakan sosial meniru sikap, tindakan,
tingkah laku, atau penampilan seseorang.
a. Imitasi positif, apabila mendorong
seseorang untuk melakukan dan memenuhi
kaidah-kaidah yang berlaku. Misalnya,
mencontoh pembangunan tata kota dari
negara lain untuk menanggulangi banjir.
b. Imitasi negatif, apabila mengakibatkan
terjadinya hal-hal yang bertentangan
dengan norma dan kaidah serta
melemahkan daya kreasi seseorang.
Misalnya, kebiasaan minum miras,
penggunaan narkoba, pergaulan bebas.
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
2. Sugesti
Pemberian pengaruh atau pandangan dari satu pihak ke pihak lain
akibatnya seseorang akan tergerak untuk mengikuti pengaruh atau
pandangan itu secara sadar atau tidak sadar tanpa pikir panjang.
3. Identifikasi
Kecenderungan atau keinginan seseorang sama dengan orang lain,
dan proses identifikasi dapat berlangsung dengan sendirinya atau
dengan disengaja.
4. Simpati
Suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain,
dan dalam proses ini seseorang memegang peranan penting.
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
E. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
1. Proses Asosiatif (Association Processes)
Ini adalah bentuk paling umum dan diinginkan oleh banyak pihak,
karena setiap orang atau kelompok memiliki kecenderungan
untuk hidup bersama, berkumpul, dan bekerja sama untuk
memenuhi keutuhannya.
a. Kerja sama
Suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok
untuk mencapai tujuan bersama.
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
Akomodasi sebenarnya merupakan suatu cara
untuk menyelesaikan pertentangan tanpa
menghancurkan pihak lawan, sehingga lawan
tidak kehilangan kepribadiannya
Tujuan Akomodasi
Mengurangi pertentangan antar individu atau
kelompok sebagai akibat perbedaan paham atau
pendapat.
Mencegah suatu pertentangan untuk sementara
waktu
Memungkinkan terjadinya kerjasama
antarkelompok social yang hidupnya terpisah
akibat faktor-faktor social, psikologis, dan
kebudayaan, seperti sistem kasta
Mengusahakan peleburan antarkelompok sosial
yang terpisah, misalnya melalui perkawinan
campuran atau asimilasi dalam arti luas
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
Bentuk-bentuk Akomodasi
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
Arbitrasi (Arbitration), bentuk akomodasi apabila
pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai
kompromi sendiri, pertentangan diselesaikan oleh pihak
ketiga yang dipilih oleh kedua pihak atau oleh suatu
badan yang berkedudukan lebih tinggi. Misalnya,
pertentangan antara karyawan dan pengusaha
diselesaikan oleh Depnaker
Mediasi (Mediation), hampir sama dengan arbitrasi.
Pada mediasi, kedudukan pihak ketiga hanya sebagai
penasehat saja, tidak memiliki wewenang untuk
memberi keputusan penyelesaikan perselisihan
tersebut. Misalnya, mediasi pemerintah RI untuk
mendamaikan faksi-faksi yang berselisih di Kamboja.
Konsiliasi (Conciliation), suatu usaha untuk
mempertemukan keinginan-keingingan pihak-pihak yang
berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.
Misalnya, adanya panitia tetap untuk menyelesaikan
persoalan perburuhan, diman pada panitia itu duduk
berbagai elemen
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
27 Juli
2009
Toleransi (Toleration), sikap saling menghargai
dan menghormati pendirian masing-masing
pihak, yang kadang timbul secara tidak sadar
dan tanpa perencanan, karena adanya
keinginan untuk menghindarkan diri dari
perselisihan.
Statemate, bentuk akomodasi dimana pihak-
pihak yang bertentangan mempunyai kekuatan
yang seimbang berhenti pada titik tertentu,
tidak ada kemungkinan untuk maju atau
mundur. Misalnya, perang dingin antara AS dan
Uni Sovyet
Ajudikasi (Adjudication), penyelesaian masalah
atau sengketa melalui pengadilan atau jalur
hukum
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
Proses Disosiatif
(Oppositional Processes)
Oposisi dapat diartikan sebagai cara berjuang melawan
atau bertentangan dengan seseorang atau sekelompok
manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Bentuk proses
disosiatif adalah persaingan (competition), kontravensi
(contravention), dan pertentangan atau pertikaian
(conflict)
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
Persaingan (Competition)
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
Persaingan mempunyai dua
tipe umum, yaitu:
Bersifat pribadi (rivalry), individu secara langsung
bersaing, misalnya untuk memperoleh kedudukan
tertentu dalam organisasi
Tidak bersifat pribadi, yang langsung bersaing adalah
kelompok. Misalnya, persaingan dua perusahaan untuk
mendapatkan monopoli pada suatu wilayah
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
Fungsi persaingan:
Menyalurkan keinginan-keinginan individu atau
kelompok yang kompetitif.
Sebagai jalan ketika keinginan, kepentingan, dan
nilai-nilai yang pada suatu saat menjadi puat
perhatian dapat tersalurkan dengan baik oleh
mereka yang bersaing. Misalnya, penemuan baru
pada handphone, internet.
Sebagai alat untuk mengadakn seleksi sosial dengan
menempatkan individu pada kedudukan dan
peranan yang sesuai dengan kemampuannya.
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
Kontrovensi (Controvention)
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
Bentuk-bentuk konflik:
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
Faktor Intern
Bertambahnya dan berkurangnya penduduk
Adanya penemuan-penemuan baru, yaitu
Discovery, yaitu penemuan baru yang sebelumnya belum ada. Misalnya, lokomotif,
mesin uap.
Invention, yaitu penerapan penemuan-penemuan baru yang dilakukan dan
dikembangkan dalam masyarakat. Penemuan kereta api yang menggunakan sistem
kerja mesin uap.
Pertentangan dalam masyarakat
Terjadinya pemberontakan atau revolusi dalam masyarakat
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
Faktor Ekstern
Berubahnya lingkungan alam
Peperangan dengan bangsa lain
Pengaruh kebudayaan masyarakat lain, melalui;
Diusi,penyebaran kebudayaan dari suatu masyarakat ke
masyarakat lain.
Akulturasi, apabila suatu unsur kebudayaan tertentu
berhadapan dengan unsur kebudayaan lain, sehingga lambat
laun unsur kebudayaan itu diserap ke dalam kebudayaan
penerima tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan
penerima
Penetrasi atau perembesan, yaitu penetration pasifique
(masuknya unsur kebudayaan secara damai) dan
penetration violente (masuknya unsur kebudayan secara
paksa)
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
Apabila dua atau lebih kebudayaan saling
berinteraksi secara aktif dalam waktu lama,
maka akan terjadi proses imitasi, asimilasi,
sinkretisme, amalgamasi, dan cultural
animositya
Faktor-faktor pendorong perubahan kebudayaan
Adanya kontak dengan kebudayaan lain.
Penduduk yang heterogen.
Sistem IPTEK yang maju.
Tolransi terhadap penyimpangan.
Orientasi ke masa depan
Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang penemuan
tertentu.
Adanya tekanan dari luar.
Adanya nilai-nilai budaya bahwa manusia harus
berusaha memperbaiki hidupnya.
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
Faktor-faktor penghambat
perubahan kebudayaan
Kurangnya hubungan dengan luar.
Terbelakangnya pendidikan IP
Adanya wested interested (kepentingan individu yang
tertanam kuat)
Ikatan adat istiadat dan kebiasaan yang masih kuat.
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009
Mengetahui
Kepala Sekolah
27 Juli
M. Nur Budi Prasojo, S.Ant SMA N 4 Mgl
2009