NIM : 21161061 Jurusan : Pendidikan Ilmu Sosial (Konsentrasi Sejarah) Mata Kuliah : Konsep IPS Jadwal : Jum’at/ 07.00 s/d 08.40 Fakta: Ilmu Sosiologi: struktur, konsep dan strategi Ilmu sosiologi didefinisikan oleh banyak para ahli sebagai berikut: a. Aguste comte: ilmu positif tentang masyarakat. Dia menggunakan istilah positif yang artinya sama dengan empiris. Bagi dia sosiologi adalah studi empiris tentang masyarakat b. Pitirim sorokin : ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dnegan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik, dan sebagainya) c. Roucek and waren: ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok kelompoknya. d. Selo soemardjan dan soelaeman soemardi: ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Sosiologi Sebagai sebuah ilmu: Peter L. Berger sebagaimana diuraikan oleh Lawang (1986:21) menyebut sosiologi sebagai satu studi ilmiah atau ilmu karena ia memiliki beberapa unsur atau sifat yang dimiliki oleh ilmu pengetahuan pada umumnya, yakni: Pertama, sosiologi bersifat empiris. Hal itu berarti bahwa sosiologi didasarkan pada kenyataan-kenyataan atau pengalaman-pengalaman konkrit manusia dan dianalisa dengan menggunakan daya nalar. Kenyataan-kenyataan empiris ini selalu dapat diuji kembali dengan melihat faktafakta yang ada di dalam masyarakat. Kedua, sosiologi bersifat teoritis. Hal itu berarti bahwa sosiologi berusaha menjelaskan fenomena yang ada atau memberikan analisis atau penjelasan atas data yang ada karena tidak semua fenomena sosial atau data yang tersedia jelas di dalam dirinya. Ketiga, bersifat kumulatif, yang berarti menimbun, mengumpulkan, makin lama makin besar. Kalau sosiologi disebut kumulatif maka hal itu berarti bahwa teori sosiologi tidak terjadi secara serentak atau sekaligus. Sebaliknya teori itu dibangun secara perlahan berdasarkan observasi bertahap dan selalu disempurnakan, ditambah atau dikurangkan, diperbaiki, sehingga makin lama makin sempurna. Keempat, sosiologi bersifat bebas nilai: Hal itu berarti bahwa sosiologi berusaha menganalisa atau menggambarkan situasi sosial menurut apa adanya (das Sein) dan bukan menurut apa seharusnya (das Sollen). Ia tidak berniat untuk membuat penilaian bagaimana seharusnya sesuatu itu terjadi. Objek Sosiologi: Objek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. Teori Sosiologi: Teori berarti penjelasan terhadap sebuah kenyataan sosial. Dengan berteori, seseorang berusaha memberikan penjelasan terhadap sebuah fenomena sosial. Hampir setiap ilmu pengetahuan memiliki teori. Teori di dalam ilmu sosial adalah semacam perspektif atau cara pandang dalam meneropong kehidupan masyarakat. Sebuah teori di dalam ilmu sosial bertahan sebelum ada teori lain yang membuktikan hal sebaliknya. Tingkat kepastian dalam teori ilmu-ilmu sosial itu cukup rendah karena kenyataan sosial itu selalu berubah-ubah. Teori ini memandang masyarakat sebagai suatu sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain di mana bagian yang satu tidak bisa berfungsi tanpa ada hubungan dengan bagian yang lain. Kemudian perubahan yang terjadi pada satu bagian akan menyebabkan ketidak-seimbangan dan pada gilirnya menciptakan perubahan pada bagian- bagian lain. Contohnya adalah sebuah Perguruan Tinggi sebagai suatu masyarakat dalam skala kecil. Sebuah Perguruan Tinggi merupakan suatu lembaga yang terdiri dari berbagai komponen atau unsur yang saling berhubungan dan kemacetan pada salah satu unsur akan mempengaruhi keberfungsian Perguruan Tinggi itu secara keseluruhan. Komponen-komponen itu antara lain adalah mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana. Perguruan Tinggi itu akan menjalankan fungsinya secara normal kalau komponen-komponen tersebut di atas menjalankan fungsinya secara normal. Hal yang sama berlaku untuk masyarakat yang lebih luas. Asumsi dasar teori ini ialah bahwa setiap elemen di dalam sistem sosial adalah fungsional atau berfungsi sehingga keseimbangan atau equilibrium tetap terjamin Metode metode dalam sosiologi: Cara-cara sosiologi mempelajari objeknya yaitu masyarakat Dalam mengembangkan dirinya sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi menggunakan dua metode penelitian yakni metode penelitian yang bersifat kuantitatif dan metode penelitian yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif adalah segala bentuk penelitian yang dalam proses pengolahan dan analisa data tidak menggunakan statis. Kalau dalam penelitian kuantitatif hal yang paling menonjol adalah banyak dan luasnya data, maka dalam penelitian kualitatif hal yang paling diutamakan adalah kualitas data atau kedalaman dari data. Sumber informasi mungkin tidak banyak tetapi informasi yang harus didapatkan harus mendalam dan mendetail. Dengan data yang mendalam dan amat mendetail itu, peneliti dapat membuat kesimpulan-kesimpulan yang bisa dipertanggungjawabkan. Tujuan penelitian sosial seturut pendekatan kualitatif adalah memahami arti atau makna yang terdapat di balik sebuah tindakan sosial. Penelitian Kuantitatif Secara sederhana berarti segala macam bentuk penelitian yang dalam proses pengolahan dan analisis data menggunakan kelengkapan statistik seperti persentase, nilai rata-rata, standard deviasi dan kelengkapan statistik lainnya. Hal yang paling menonjol dalam penelitian kuantitatif adalah kuantitas data, yakni banyak dan luasnya data. Kendati populasi penelitian besar atau data yang terkumpul sangat banyak, tetapi dengan bantuan statistik data itu bisa diolah dan dianalisa guna menghasilkan kesimpulan-kesimpulan. Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi masalah adalah satu proses di mana peneliti mencari atau menentukan pokok persoalan yang mau diteliti 2. Mengadakan Studi Kepustakaan: Sesudah menentukan masalah yang mau diteliti maka langkah berikutnya ialah si peneliti mencari literatur yang berhubungan dengan persoalan yang akan ditelitinya 3. Membuat Proposal Penelitian: Di dalam proposal penelitian sudah dicantumkan latarbelakang penelitian, pokok persoalan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, pendasaran teoritis, hipotese, definisi istilah, sumber data, prosedur pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, dan metode statistik yang digunakan 4. Pengumpulan Data: Setelah penyusunan proposal maka si peneliti turun ke lapangan untuk mengumpulkan data 5. Pengolahan dan Analisa Data: Setelah mengumpulkan data, maka langkah berikutnya ialah si peneliti mengolah dan menganalisa data. Dalam tahap ini dibutuhkan satu ketajaman analisa untuk menginterpretasi dan menarik kesimpulan dari data yang ada 6. Menulis laporan: Langkah terakhir dari penelitian ilmiah ialah menulis laporan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian itu. Penulisan laporan itu biasanya mengikuti cara-cara penulisan karya ilmiah.
Bahan Bacaan Soerjono Soekanto & Budi Sulistyowati. 2017. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Bernard Raho. 2016. Sosiologi. Yogyakarta:Ledaredo Dewi Wulansari. 2009. Sosiologi, Konsep dan Teori. Bandung: PT Refika Aditama