Anda di halaman 1dari 9

KAMPANYE PR

MENETAPKAN STRATEGI PENULISAN BERITA


DAN
PUBLISITAS DALAM KAMPANYE

KELOMPOK 1

KHEVIN AGUSTINA (1810501019)


NIA SARA (1810501029)
KAMILA SARI (1830501122)
WIGATI (1830501149)
 
 
1.menetapkan strategi penulisan berita

 Menulis berita adalah merupakan suatu upaya menyampaikan sebuah informasi


maupun kabar yang mengenai sesuatu kejadian atau hal dalam bentuk tertulis.
Seorang penulis berita yang baik dapat menuliskan sebuah berita dengan lengkap
dan komunikatif. Sehingga pembaca berita dapat memahami segala sesuatu yang
disampaikan dalam berita tanpa kesulitan serta tanpa adanya kesalahan tafsir.
Seorang penulis berita akan memilih mana peristiwa yang layak untuk dijadikan
berita.

 Public Relations (PR) memiliki peran dalam menyelenggarakan komunikasi timbal


balik (two way communications) antara perusahaan dengan publik atau khalayak.
Sebagai bagian yang memiliki peran dalam pembentukan opini publik, Public
Relations harus mampu menulis berita yang baik, terbaru, menarik, bernilai serta
aktual tentang perusahaan untuk disampaikan ke publik. Oleh karena itu, penting
sekali pemahaman tentang jurnalistik. Dikarenakan fungsi pemahaman jurnalistik
yang dikuasi dapat berperan sebagai control social, memastikan setiap berita yang
ditulis telah memenuhi persayaratan penulisan 5 W + 1 H (who, what, where, when,
why and how), serta memahami pola logika penulisan yang sistematis yang layak
utuk dimuat (press clear) di media informasi internal atau media massa.
Dalam menulis berita berdasarkan susunan teks berita yang telah disusun dengan
prinsip 5W+1H (What, Where, When, Who, Why, How) juga mengikuti kaidah
jurnalistik
 1. Menemukan peristiwa maupun kejadian untuk dijadikan berita.
 2. Pencarian Sumber Berita
 3. Wawancara, Observasi dan Dokumentasi
 4. Mencatat Hal-Hal Penting
 5. Membuat Kerangka Berita
 6. Menulis Teras Berita
 7. Menulis Isi Berita
 8. Penyuntingan Berita
 9. Tidak Mengandung Fitnah, Hasutan, dan Kebohongan
 10. Tidak Menonjolkan Unsur Kekerasan, Seksulitas, Perjudian, Penyalahgunaan
Narkotika dan Obat Terlarang.
 11. Tidak Mempertentangkan Suku, Agama, Ras atau Golongan.
 12. Tidak Merendahkan Nilai-Nilai Yang Berlaku Dalam Masyarakat.
 13. Tata Bahasa dan Kosokata
 14. Tanda Baca dan Struktur Kalimat
 15. Kutipan dan Atribusi
Menurut Harwood Childs ada beberapa strategi dalam
kegiatan Public Relations untuk merancang suatu pesan
dalam bentuk informasi atau berita, antara lain:

o Strategi of publicity
Melakukan kampanye untuk penyebaran pesan melalui suatu berita melalui
kerjasama dengan berbagai media massa. Public Relations harus menjalin
hubungan kerjasama yang baik dengan media baik elektronik maupun cetak.
 
 Strategi of persuation

Menggalang khalayak melalui teknik persuasi disini bertujuan untuk mengubah


opini publik atau berlandaskan humanity interest.
 
 Strategi of Argumentation
Mengantisipasi berita negativ yang kurang menguntungkan, dengan cara
membentuk berita tandingan yang mengemukakan argumentasi yang
rasional.
 
 Strategi of Argumentation
Mengantisipasi berita negativ yang kurang menguntungkan,
dengan cara membentuk berita tandingan yang mengemukakan
argumentasi yang rasional.
 
 Strategi of Image

Strategi pembentukan berita yang positif untuk menjaga citra


perusahaan. Misalnya, menciptakan berita-berita yang berkaitan
dengan kepedulian terhadap lingkungan dan sosial.
 
Dengan strategi ini, berita yang dibuat oleh Public Relations
dapat bernilai bagi perusahaan, serta bermanfaat dan informatif
bagi publik
Publisitas dalam kampanye
 Publisitas dapat didefisinikan sebagai sejumlah informasi tentang seseorang, barang,
atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media dengan biaya yang
sangat murah bahkan tanpa dipungut biaya, dan tanpa pengawasan dari sponsor.
Publisitas adalah kegiatan publikasi yang menggunakan media massa sebagai sarana
penyebarluasan informasi. Untuk mencapai citra positif di masyarakat, public relations
perlu untuk melakukan publisitas. Dalam melakukan publisitas, informasi menjadi suatu
hal yang sangat penting. Karena apabila informasi yang disampaikan tidak jelas atau
ambigu, maka kemungkinan besar akan terjadi kesalahan persepsi baik dari media
ataupun khalayak. Maka dari itu public relations harus memastikan bahwa informasi
yang disampaikan jelas sehingga publik mendapat informasi yang cukup (well-
informed)

 Kampanye adalah sebuah tindakan dan usaha yang bertujuan mendapatkan pencapaian
dukungan, usaha kampanye bisa dilakukan oleh peorangan atau sekelompok orang yang
terorganisir untuk melakukan pencapaian suatu proses pengambilan keputusan di dalam
suatu kelompok, kampanye biasa juga dilakukan guna memengaruhi, penghambatan,
pembelokan pecapaian. Dalam sistem politik demokrasi, kampanye politis berdaya
mengacu pada kampanye elektoral pencapaian dukungan, di mana wakil terpilih atau
referenda diputuskan. Kampanye politis tindakan politik berupaya meliputi usaha
terorganisir untuk mengubah kebijakan di dalam suatu institusi.
Kurang lebih ada lima cara yang dapat dilakukan oleh seorang public relations dalam publisitas
kampanye untuk membangun kesadaran publik, yaitu:

1.Melakukan hubungan dengan pers


Public relations memiliki begitu banyak program yang harus disinergikan dengan pers. Dengan
melakukan hubungan dengan pers, beragam kegiatan atau program yang dibuat oleh public
relations, dapat tersebar secara lebih untuk berbagai jenis publik. Sehingga penerimaan publik
terhadap lembaga atau institusi semakin besar, karena semakin banyak media yang ikut
memberitahukan kegiatan atau program yang dilakukan public relations. Walaupun saat ini
public relations juga sudah dapat memiliki media promosinya sendiri melalui akun di media
sosial, namun sinergi dengan pers tetap harus dilaksanakan. Hal tersebut dilakukan, salah
satunya untuk menunjukan bahwa public relations merupakan pihak yang senang membangun
relasi dengan siapa pun, terutama dengan media.
 
2.Membuat publisitas untuk mengkampanyekan berulang-ulang sebuah program atau kegiatan
sampai program tersebut bisa diterima oleh masyarakat
Seperti yang telah dikemukakan di atas, saat ini kinerja dari public relations sudah mirip dengan
pers. Ia dapat membuat publisitasnya sendiri untuk mengampanyekan dengan cara berulang-
ulang terhadap sebuah program atau kegiatan sampai program tersebut bisa diterima oleh
masyarakat. Langkah ini dilakukan untuk menunjukan eksistensi lembaga atau institusi kepada
masyarakat, bahwa mereka telah melakukan sejumlah program, aksi atau aktivitas yang berguna
untuk masyarakat.
3.Mengadakan lobbying untuk mempengaruhi kelompok tertentu. Misalnya dengan
memasang iklan di media massa, memberikan tawaran sponsor bagi suatu instansi,
dan lain sebagainya.
Pada beberapa program yang skalanya tahunan dan menyasar pada khalayak luas,
maka public relations perlu melakukan lobbying kepada publik tertentu. Tujuan
lobbying tersebut bermacam-macam. Diantaranya untuk mengajukan permohonan
dana atau fundraising, atau mengajukan perizinan tempat dan acara. Ataupun dengan
cara memasang iklan di media massa dengan budget yang rendah karena ada
penawaran sebagai media patner. Dapat juga proses lobbying terjadi pada saat
mengajukan penawaran menjadi sponsor pada suatu Lembaga atau institusi tertentu.
 
4.Melakukan counselling untukmembangun citra perusahaan yang menguntungkan
penjualan
Acap kali seorang public relations juga dituntut untuk terjun langsung pada kegiatan
penjualan. Hal yang bisa dilakukannya adalah memberikan konseling mengenai cara
penjualan yang baik kepada bagian pemasaran. Usaha ini dilakukan untuk
membangun citra perusahaan dengan memberikan servis yang memuaskan kepada
pelanggan.
5.Melaksanakan komunikasi organisasi yang meliputi komunikasi internal
dan eksternal untuk meningkatkan saling pengertian
Sebuah program yang baik, tidak akan terlaksana dengan baik bila tidak
didukung oleh semua pihak, baik yang ada di dalam dan di luar Lembaga atau
institusi. Oleh karena itu, public relations harus dapat melaksanakan dan
menciptakan iklim komunikasi organisasi yang baik. Iklim organisasi yang
baik tersebut meliputi komunikasi internal dan eksternal. Tujuan komunikasi
organisasi dilakukan untuk meningkatkan saling pengertian di antara sesame
publik internal dan eksternal. Jika ssudah terjadi iklim komunikasi yang baik,
maka apapun program yang digulirkan akan dilaksanakan dengan penuh
kesadaran dan kesungguhan.

Terimah Kasih:)

Anda mungkin juga menyukai