Anda di halaman 1dari 3

ASAS-ASAS KOMUNIKASI MANUSIA

Aspek-aspek yang Terlihat dari Komunikasi


1. Orang
Dalam konteks ini individu-individu yang berbicara kepada orang lain, kelompok, atau
organisasi. Individu yang terlibat daalam penulisan atau penciptaan dan pengiriman pesan juga
termasuk di dalamnya. Individu juga merupakan penerima pesan dalam situasi komunikasi, naik
sebagai pendengar, pembaca, atau pengamat.

2. Simbol
Simbol adalah karakter, huruf, angka, kata-kata, benda, orang, atau tindakan yang berfungsi
untuk mewakili sesuatu selain simbol itu sendiri. Kebanyakan bahasa berdasarkan kepada proses
penyimbolan yang tidak beralasan, Huruf dan kata merupakan elemen yang paling jelas dalam
bahasa simbolik kita, selain itu masih banyak lagi elemen lain yang penting bagi kehidupan
manusia.
Contoh simbol dalam kehidupan manusia:
 Lampu merah yang ada di persimangan jalan adalah simbol yang dapat diartikan untuk
berhenti.
 Bahasa isyarat. Untuk para tuna rungu dan tuna wicara, bahasa isyarat ini dapat digunakan
untuk berkomunikasi.
 Sandi. Sandi-sandi yang diajarkan saat kita pramuka merupakan contoh simbol untuk
berkomunikasi. Contohnya semaphore, dengan gerakan semaphore berfungsi untuk
berkomunikasi jarak jauh.
 Not balok. Not balok adalah simbol yang menunjukan tingkatan nada yang berbeda dalam
bermusik.

3. Teknologi
Melalui teknologi, simbol dapat memiliki ketetapan dan makna yang terpisah dari situasi di mana
pada awalnya simbol-simbol ini digunakan. Tekonologi memungkinkan kita untuk
mengumpulkan dan mengirimkan informasi dari satu generasi ke generasi berikutnya. Peranan
teknologi yaitu untuk mempermudah proses komunikasi antar manusia. Contohnya, kini hanya
dengan ponsel kita dapat berkomunikasi dengan kerabat kita yang jauh, kita dapat mendapatkan
informasi dari seluruh dunia dengan cepat.

Aspek komunikasi yang tidak terlihat

1. Makna
Kita menciptakan symbol untuk menggunakannya dalam komunikasi. Karakteristik dari kata dan suara
yang diucapkan yang terdiri dari kode simbolik itu hanya berguna bagi mereka yang mampu
memahaminya. Melalui adat dan kebiasaan pengunanya orang harus menginterprestasikan symbol
sebagai petunjuk. Contoh makna adalah:
lampu merah dipersimpangan jalan, dalam kehidupan sehari-hari kita dapat mengatakan bahwa merah
“berarti” berhenti. Sebenarnya merah tidak memiliki makna apapun, ini adalah symbol. Maknanya
diciptakan melalui adat dan kebiasaan penggunanya

2. PEMBELAJARAN

Kita kahir memiliki dengan memiliki beberapa reflek kecenderungan merespon pesan. Misalnya
adalah jika kita sengaja meletakan jari diatas kompor panas, sinyal dikirimkan ke otak, dan
dalam sekejap kita tarik tangan kita kembali. Tanggapan seperti initerjadi secara otomatis. Hal-
hal reflek demikian adalah non-simbolik dan tidak melibatkan proses pembelajaran simbol.
Gejala ini adalah apa yang dapat kita sebut dengan istilah aturan pertama, peristiwa memproses
informasi. Banyak diantara pembelajaran ini kita dapat dari pengalaman.

3. SUBJEKTIVITAS

Simbol yang kita gunakan dalam komunikasi manusia tidak berarti hal yang sama untuk kita
semua. Kita berhubungan dnegan sebuah pesan sebagai produk dari pengalaman kita. Tidak akan
ada dua orang dari kita dibekali pengalaman yang sama persis, dan kaarena itu pula, tidak akan
pernah terjadi dua orang dia antara kita merujuk makna secara sama persis terhadap berbagai
pesan yang ada di sekeliling kita, dengan kata lain, semua dari kita tidak membuat dan
menerjemahkan pesan dengan cara yang sama. Bahkan seorang individu yang sama tidak akan
pernah meampirkan arti yang sama persis terhadap sebuah pesan tertentu, pada tititk waktu dan
situasi yang berbeda.

4. NEGOSIASI

Saat kiat aterlibat dalam komunikasi, telah ambil bagian dalam sebuah proses negosiasi, melalui
mana kita mencocokkan makna-makna yang kita miliki dengan yang dimiliki orang lain. Tidak
seperti yang diupayakan oleh manajemen dan perwakilan dari serikat pekerja untuk sampai
kepada sebuah kontrak kerja, proses negosiasi yang kita maksud di sini tidak terlihat. Ia
melibatkan individu-individu yang menyesuaikan ulang berbagai pesan yang mereka kirim dan
tafsir pesan yang mereka lakukan dalam menerima pesan dari orang lain. Dilakukan dalam
rangka untuk bisa memahami, menanggulangi, dan beradaptasi terhadap tuntutan dan
kesempatan

5. Budaya
Budaya adalah sistem pengetahuan yang digunakan oleh sekelompok besar orang. Budaya dapat
dicirikan sebagai individualistik atau kolektif. Dalam budaya individualistis, realisasi diri adalah
tujuan utama dan inisiatif individu, prestasi dan kompetensi dinilai, sedangkan budaya kolektif
menekankan tujuan kelompok, tanggung jawab Bersama, harmoni, dan kerja sama kelompok.

6. Konteks dan tingkat interaksi


Komunikasi manusia beroperasi dalam berbagai konteks dan berbagai tingkatan. Konteks dan
tingkat interaksi merupakan unsur penting dalam kehidupan bagi individu, hubungan
antarsesama, kelompok, organisasi dan masyarakat. Dalam hubungan di dalam grup, organisasi
dan masyarakat, semua memiliki dampak terhadap kegiatan komunikasi pribadi manusia.
Komunikasi manusia merupakan jaringan yang menyatukan dan memberikan pengertian dari
berbagai bentuk dan tingkat aktivitas manusia.

7. Referensi diri
Komunikasi antarmanusia sangat mengacu pada kehidupan diri sendiri dan bersifat otobiografis.
Apa yang kita lihat dan kita katakan tentang orang lain, akan selalu juga mengatakan banyak
tentang diri kita seperti halnya tentang mereka.

8. REFLEKTISIVITAS DIRI
Refleksivitas diri atau kesadaran diri termasuk dari salah satu karakteristik komunikasi manusia.
Kemampuan manusia dalam mengrefleksikan dirinya sendiri sangat berguna dalam berpikir,
menetapkan tujuan dan mengukur kemajuan kita dalam tahapan meraih nya. Pada sisi lain,
reflektisivitas juga mampu membantu kita dalam mengenali titik kegagalan kita, mengenali
harapan yang tidak tercapai dan kualitas ideal yang belum kita miliki.

9. ETIKA
Etika sangat dekat dengan komunikasi. Etika sangat penting untuk analisis kritis terhadap
perilaku komunikasi kita dalam semua kasus. Etika berguna dalam mengembangkan dialog,
menghargai keanekaragaman, toleransi ketidak sepakatan, mendorong individu untuk memahami
diri sendiri dan menilai integritas.

10. KENISCAYAAN
Kita selalu berkomunikasi (verbal/non verbal) setiap saat bahkan ketika tertidur. Komunikasi
yang gagal atau berantakan bukan di karenakan lemah nya pesan yang disampaikan atau tidak
tertangkap nya pesan oleh penerima nya, tetapi karena ada nya perbedaan interpetasi pesan,
harapan, maksud atau hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai