Anda di halaman 1dari 10

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA

PERTEMUAN 5

MODUL TEORI KOMUNIKASI (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.


POKOK BAHASAN: Pengertian Komunikasi Antar Pribadi dan Faktor-faktor yang mempengaruhi Komunikasi Antarpribadi. DESKRIPSI: Pengertian komunikasi antar pribadi (KAP) dan pemahaman terhadap aspek observable dan unobservable dalam suatu tampilan komunikasi yang dianalogikan sebagai the communication iceberg. TUJUAN INSTRUKSIONAL: Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa memahami aspek observable dan unobservable dalam suatu tampilan komunikasi yang dianalogikan sebagai the communication iceberg. Referensi:
1. Sasa Djuarsa S., Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta. 2003 2. John Fiske, Introduction to Communication Studies, Sage Publications, 1996 3. Stephen W. Littlejohn, Theories of Human Communiation, Wadsworth Publication, New Jersey, 1996. 4. Brent D. Ruben, Communication and Human Behaviour, Prentice Hall, New Jersey, 2004

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs. Akhmad Mulyana M.Si TEORI KOMUNIKASI

PENGERTIAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (KAP) DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAP Pengertian KAP
Secara umum komunikasi antar pribadi (KAP) dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran makna antara orang-orang yang saling berkomunikasi. Komunikasi terjadi secara tatap muka (face to face) antara dua individu. Dalam pengertian tersebut mengandung 3 aspek: i. Pengertian proses, yaitu mengacu pada perubahan dan tindakan yang berlangsung terus menerus. ii. KAP merupakan suatu pertukaran, yaitu tindakan menyampaikan dan menerima pesan secara timbal balik. iii. Mengandung makna, yaitu sesuatu yang dipertukarkan dalam proses tersebut, adalah kesamaan pemahaman diantara orangorang yang berkomunikasi terhadap pesan-pesan yang digunakan dalam proses komunikasi. Dari ketiga aspek tersebut maka KAP menurut Judy C. Pearson memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. KAP dimulai dengan diri pribadi (self). Berbagai persepsi komunikasi yang menyangkut pemaknaan berpusat pada diri kita, artinya dipengaruhi oleh pengalaman dan pengamatan kita.

2.

KAP bersifat transaksional. Anggapan ini mengacu pada pihakpihak yang berkomunikasi secara serempak dan bersifat sejajar, menyampaikan dan menerima pesan.

3.

KAP

mencakup

aspek-aspek

isi

pesan

dan

hubungan

antarpribadi. Artinya isi pesan dipengaruhi oleh hubungan antar pihak yang berkomunikasi. 4. komunikasi antarpribadi mensyaratkan kedekatan fisik antar pihak yang berkomunikasi. 5. KAP melibatkan pihak-pihak yang saling bergantung satu sama lainnya dalam proses komunikasi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs. Akhmad Mulyana M.Si TEORI KOMUNIKASI

6. KAP tidak dapat diubah maupun diulang. Jika kita salah mengucapkan sesuatu pada pasangan maka tidak dapat diubah. Bisa memaafkan tapi tidak bisa melupakan atau menghapus yang sudah dikatakan. KAP berlangsung antar dua individu, karenanya pemahaman komunikasi dan hubungan antar pribadi menempatkan pemahaman mengenai komunikasi dalam proses psikologis. Setiap individu dalam tindakan komunikasi memiliki pemahaman dan makna pribadi terhadap setiap hubungan dimana dia terlibat di dalamnya. Hal terpenting dari aspek psikologis dalam komunikasi adalah asumsi bahwa diri pribadi individu terletak dalam diri individu dan tidak mungkin diamati secara langsung. Artinya dalam KAP pengamatan terhadap seseorang dilakukan melalui perilakunya dengan mendasarkan pada persespsi si pengamat. Dengan demikian aspek psikologis mencakup pengamatan pada dua dimensi, yaitu internal dan eksternal. Namun kita mengetahui bahwa dimensi eksternal tidaklah selalu sama dengan dimensi internalnya. Fungsi psikologis dari komunikasi adalah untuk menginterpretasikan tandatanda melalui tindakan atau perilaku yang dapat diamati. Proses interpretasi ini setiap individu berbeda. Karena setiap individu memiliki kepribadian yang berbeda, yang terbentuk karena pengalaman yang berbeda pula. Faktor-faktor yang mem pengaruhi individu dalam KAP Sebagaimana telah disinggung di atas bahwa komunikasi antarpribadi dimulai dari diri individu. Tampilan komunikasi yang muncul dalam setiap kita berkomunikasi setiap pihak mencerminkan yang terlibat kepribadian dalam dari setiap menjadi individu penting yang dan berkomunikasi. Pemahaman terhadap proses pembentukan keperibadian komunikasi mempengaruhi keberhasilan komunikasi. Dalam modul ini realita komunikasi antarpribadi dianalogikan seperti fenomena gunung es (the communication iceberg). Analogi ini menjelaskan bahwa ada berbagai hal yang mempengaruhi atau yang memberi kontribusi pada bagaimana bentuk setiap tampilan komunikasi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs. Akhmad Mulyana M.Si TEORI KOMUNIKASI

Gunung es yang tampak, dianalogikan sebagai bentuk komunikasi yang teramati atau terlihat (visible/observable aspect) yaitu:

1.

interactant, yaitu orang yang terlibat dalam interaksi komunikasi seperti pembicara, penulis, pendengar, pembaca dengan berbagai situasi yang berbeda.

2. 3.

symbol. Terdiri dari symbols (huruf, angka, kata-kata, tindakan) dan symbolic language (bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dll) media, saluran yang digunakan dalam setiap situasi komunikasi.

Sedangkan bagian bawah gunung es yang menjadi penyangga gunung es itu tidak tampak atau tidak teramati. Inilah yang disebut sebagai invisible/unobservable aspect. Justru bagian inilah yang penting. Walaupun tak tampak karena tertutup air, dia menyangga tampilan gunung es yang muncul menyembul kepermukaan air. Tanpa itu gunung es tidak akan ada. Demikian halnya dengan komunikasi, di mana tampilan komunikasi terasa pengaruhnya, yaitu: 1. meaning (makna). Ketika simbol ada, maka makna itu ada dan bagaimana cara menanggapinya. Intonasi suara, mimik muka, kata-kata, gambar dsb. Merupakan simbol yang mewakili suatu makna. tumbuhan dsb. Misalnya intonasi yang tinggi dimaknai dengan kemarahan, kata pohon mewakili yang teramati/tampak dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak terlihat, tapi

2.

learning.

Interpretasi makna terhadap simbol muncul berdasarkan pola-pola komunikasi yang diasosiasikan pengalaman, interpretasi muncul dari belajar yang diperoleh dari pengalaman. Interpretasi muncul disegala tindakan mengikuti aturan yang diperoleh melalui pengalaman.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs. Akhmad Mulyana M.Si TEORI KOMUNIKASI

Pengalaman merupakan rangkaian proses memahami pesan berdasarkan yang kita pelajari. Jadi makna yang kita berikan merupakan hasil belajar.

Pola-pola atau perilaku komunikasi kita tidak tergantung pada turunan/genetik, tapi makna dan informasi merupakan hasil belajar terhadap simbol-simbol yang ada di lingkungannya.

Membaca, menulis, menghitung adalah proses belajar dari lingkungan formal. Jadi, kemampuan kita berkomunikasi merupakan hasil learning (belajar) dari lingkungan.

3. subjectivity.

Pengalaman setiap individu tidak akan pernah benar-benar sama, sehingga individu dalam meng-encode (menyusun atau merancang) dan men-decode (menerima dan mengartikan) pesan tidak ada yang benar-benar sama.

Interpretasi dari dua orang yang berbeda akan berbeda terhadap objek yang sama.

4.

negotiation. Komunikasi merupakan pertukaran symbol. Pihak-pihak yang berkomunikasi masing-masing mempunyai tujuan untuk mempengaruhi orang lain. Dalam upaya itu terjadi negosiasi dalam pemilihan simbol dan makna sehingga tercapai saling pengertian. Pertukaran simbol sama dengan proses pertukaran makna. Masing-masing pihak harus menyesuaikan makna satu sama lain.

5. culture.

Setiap individu adalah hasil belajar dari dan dengan orang lain. Individu adalah partisipan dari kelompok, organisasi dan anggota masyarakat

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs. Akhmad Mulyana M.Si TEORI KOMUNIKASI

Melalui partisipasi berbagi simbol dengan orang lain, kelompok, organisasi dan masyarakat. Simbol dan makna adalah bagian dari lingkungan budaya yang kita terima dan kita adaptasi. Melalui komunikasi budaya diciptakan, dipertahankan dan dirubah. Budaya menciptakan cara pandang (point of view)

6. interacting levels and context. Komunikasi antar manusia berlangsung dalam bermacam konteks dan tingkatan. Lingkup komunikasi setiap individu sangat beragam mulai dari komunikasi antar pribadi, kelompok, organisasi, dan massa. 7. self reference. Perilaku dan simbol-simbol yang digunakan individu mencerminkan pengalaman yang dimilikinya, artinya sesuatu yang kita katakan dan lakukan dan cara kita menginterpretasikan kata dan tindakan orang adalah refleksi makna, pengalaman, kebutuhan dan harapan-harapan kita. 8. self reflexivity. Kesadaran diri (self-cosciousnes)merupakan keadaan dimana seseorang memandang dirinya sendiri (cermin diri) sebagai bagian dari lingkungan. Inti dari proses komunikasi adalah bagaimana pihakpihak memandang dirinya sebagai bagian dari lingkungannya dan itu berpengaruh pada komunikasi. 9. inevitability. Kita tidak mungkin tidak berkomunikasi. Walaupun kita tidak melakukan apapun tetapi diam kita akan tercermin dari nonverbal yang terlihat, dan itu mengungkap suatu makna komunikasi. Berbagai aspek yang dibahas di atas menegaskan bahwa suatu proses komunikasi secara fisik terlihat sederhana, padahal jika kita

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs. Akhmad Mulyana M.Si TEORI KOMUNIKASI

mellihat pola komunikasi yang terjadi itu menjelaskan kepada kita sesuatu yang sangat kompleks. Jadi dapat disimpulkan di sini bahwa komunikasi antarpribadi bukanlah sesuatu yang sederhana.

Memahami komunikasi dan hubungan antar pribadi dari sudut pandang individu adalah menempatkan pemahaman mengenai komunikasi di dalam proses psikologis. Setiap individu dalam tindakan komunikasi memiliki pemahaman dan makna pribadi terhadap setiap hubungan di mana dia terlibat di dalamnya. Karena pemahaman tersebut bersifat sangat pribadi dan sangat bermakna bagi individu, pemahaman psikologis acapkali dianggap sebagai makna sesungguhnya dari suatu hubungan antar pribadi. Lokus Psikologis Aspek psikologis dari komunikasi antar pribadi menempatkan makna hubungan social ke dalam individu, yaitu dalam diri partisipan komunikasi. Hal ini akan tampak jika kita melihat suatu hubungan dari sudut pandang kita sendiri, maka kita akan menyertakan semacam rasa memiliki ketika kita berpikir bahwa orang lain dan hubungan kita dengan orang tersebut seolah-olah milik kita. miliknya. Misalnya, kita biasanya berkata istri saya, pimpinan saya, atau teman saya, sesuatu yang diasosiasikan dengan Dengan kata lain, kita biasanya mengartikan hubungna dan bahkan orang lain pada pengertian yang berpusat pada diri kita sendiri (self centered/selfish), yaitu bagaimana segala sesuatunya berhubungan atau berkaitan dengan diri kita. Dalam sudut pandang psikologis KAP merupakan kegiatan yang melibatkan dua orang atau lebih yang memiliki tingkat kesamaan diri. Saat dua orang berkomunikasi maka keduanya harus memiliki kesamaan tertentu, katakanlah laki-laki dan perempuan. Mereka secara individual dan serempak memperluas diri pribadi masing-masing ke dalam tindakan komunikasi melalui pemikiran, perasaan, keyakinan, atau dengan kata maka yang

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs. Akhmad Mulyana M.Si TEORI KOMUNIKASI

lain melalui proses psikologis mereka.

Proses ini berlangsung terus

menerus sepanjang keduanya masih terlibat dalam tindak komunikasi. Suatu pemahaman psikologis terhadap komunikasi antar pribadi merupakan bagian penting dari pemahaman yang menyeluruh terhadap komunikasi antar pribadi. Meskipun demikian, beberapa persoalan dapat muncul dalam proses pemahaman oleh individu yang disebut juga sebagai proses antar pribadi ini. diantaranya, yaitu: 1. munculnya respon individu terbatas setelah kegiatan komunikasi. 2. ingatan atau persepsi inidividu dapat berubah setelah suatu tindakan komunikasi. 3. individu sering mencampuradukan hubungan antar pribadi dengan respon emosional mereka. Ini semua akan menjadi masalah jika orang menganggap bahwa lokus psikologis komunikator merupakan pemahaman terpenting atau paling nyata dari komunikasi antar pribadi. Jadi dengan aspek psikologis saja belumlah cukup untuk memehami komunikasi antar pribadi secara menyeluruh. Hal terpenting dari lokus psikologis dalam komunikasi adalah asumsi bahwa diri pribadi individu terletak pada suatu tempat di dalam individu, dan anggapan bahwa kita dapat melakukan pengamatan terhadap diri peribadi seseorang secara tidak langsung dengan menyimpulannya berdasarkan pegamatan kita terhadap perilaku individu tersebut. Dengan demikian, lokus psikologis dari komunikasi mengasumsikan individu memiliki dua dimensi diri yaitu, internal dan eksternal. Namun kita juga mengetahui bahwa dimensi eksternal dari diri tidaklah selalu sama dengan dimensi internalnya. Biasanya, kita tidak mudah percaya pada dimesni eksternal, karena kita tahu bahwa orang mampu mengandalikan perilaku eksternalnya. Fungsi psikologis dari komunikasi adalah untuk menginterpretasikan, tanda-tanda melalui tindakan atau perilau yang dapat diamati. Kita akan melakukan selksi dari tanda-tanda terhadap perilaku dan, mengungkapkan mana yang palsu dan mana yang asli. Cara inilah yang Fisher (1987;106) menyebutkan tiga

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs. Akhmad Mulyana M.Si TEORI KOMUNIKASI

biasanya kita lakukan dalam upaya mengungkapkan dimensi internal dari diri yang sesungguhnya. Pertanyaan berikutnya adalah sejauhmana kita dapat menyimpulkan secara akurat. Karena penyimpulan itu sendiri Menyimpulkan adalah proses psikologis, suatu proses pikiran yang melibatkan suatu kesimpulan atas dasar informasi yang tidak lengkap. adalah menggunakan logika baik yang rasional maupun tidak, dalam rangka mengisi sejumlah informasi yang belum lengkap sehingga sampai pada suatu kesimpulan. Dengan kata lain menyimpulkan adalah melompat pada suatu kesimpulan berdasarkan suatu data yang belum tentu lengkap. Jadi, meskipun pada dasarnya tidak dapat dilakukan pengamatan secara langsungpada dimensi internal pada diri orang melakukan penyimpulan berdasarkan apa yang dapat dia amati. Satu-satunya cara yang dapat dilakukan adalah mengamati dimensi eksternal dari diri, yaitu pada perilaku atau tindakan. Saling berbagi pengalaman tidaklah berarti memiliki kesamaan pemahaman atau kesamaan diri yang tunggal tetapi bisa merupakan persinggungan dan sejumlah perbedaan. Fisher mengemukakan bahwa ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, proses intrapribadi kita memiliki paling sedikit tiga tataran yang berbeda. Tiap tataran tersebut akan berkaitan dengan sejumlah diri yang hadir dalam situasi antar pribadi, yaitu pandangan kita mengenai diri sendiri, pandangan kita mengenai diri orang lain, orang lain tentang kita. Pentingnya proses psikologis hendaknya dipahami secara cermat, artinya proses intrapribadi dari partisipan komunikasi bukanlah hal yang sama dengan hubungan antarpribadi. Apa yang terjadi dalam diri individu bukanlah komunikasi antarpribadi melainkan proses psikologis. Meskipun demikian proses psikologis dari tiap individu pasti mempengaruhi komunikasi antar pribadi yang pada gilirannya juga mempengaruhi hubungan antarpribadi. dan pandangan kita mengenai pandangan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs. Akhmad Mulyana M.Si TEORI KOMUNIKASI

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Drs. Akhmad Mulyana M.Si TEORI KOMUNIKASI

Anda mungkin juga menyukai