Anda di halaman 1dari 14

KOMUNIKASI

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,


manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di
rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau di mana saja
manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam konunikasi.

Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga


halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi
dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau
tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet dan berantakan. Misalnya bila dalan
suatu sekolah kepala sekolah tidak memberi informasi kepada guru-guru mengenai
kapan sekolah dimulai sesudah libur semester dan apa bidang studi yang harus diajarkan
oleh masing-masing guru, maka besar kemungkinannya guru tidak dating mengajar.
Skibatnya, murid-murid tidak belajar. Hal ini menjadikan sekolah tidak berfungsi
sebagaimana mestinya. Dari contoh itu kelihatan, bahwa dengan kelupaan memberi
informasi saja sudah memberikan efek yang lebih besar bagi sekolah. Karena
pentingnya komunikasi dalam organisasi maka perlu menjadi perhatian pengelola agar
dapat membantu dalam pelaksanaan tugasnya.

Komunikasi yang efektif adalah penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu,
para pemimpin organisasi dan para komunikator dalam organisasi perlu memahami dan
menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka. Untuk memahami komunikasi ini
dengan mudah, perlu terlebih dahulu mengetahui konsep-konsep dasar komunikasi.
Karena itu, pada bab 1 ini disajikan dahulu konsep-konsep dasar komunikasi seperti
definisi komunikasi, model komunikasi, komponen dasar komunikasi dan prinsip-
prinsip komunikasi.

A. Definisi Komunikasi

Bermacam-macam definisi komunikasi yang dikemukakan orang untukk


memberikan batasan terhadap apa yang dimaksud dengan komunikasi, sesuai dari
sudut mana mereka memandangnya. Tentu saja masing-masing definisi tersebut ada
benarnya dan tidak salah karena disesuaikan dengan bidang dan tujuan mereka
masing-masing. Berikut ini disajikan beberapa dari definisi tersebut untuk

1
melihat keanekaragaman yang berguna untuk menarik pengertian yang umum dari
komunikasi.

1. Definisi Hovland, Janis dan Kelley Hovland, Janis dan Kalley seperti yang
dikemukakan oleh Forsdale (1981) adalah sosiologi Amerika,
mengatakan bahwa, communication is the process by which an
individual transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other
individuals. Dengan kata-kata lain komunikasi adalah proses individu
mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah
tingkah laku orang lain. Pada definisi ini, mereka menganggap
komunikasi sebagai suatu proses, bukan sebagai suatu hal.
2. Definisi Brent D. Rubben
Brent D. Rubben memberikan definisi mengenai komunikasi manusia yang
lebih komprehensif sebagai berikut : Komunikasi manusia adalah suatu
proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok,
dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan, dan
menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang
lain.

Pada definisi inipun komunikasi juga dikatakan sebagai suatu proses yaitu suatu
aktivitas yang mempunyai beberapa tahap yang terpisah satu sama lain tetapi
berhubungan. Misalnya kalau kita ingin berpidato di depan umum, sebelum berpidato
tersebut kita telah melakukan serentetan sub-aktivitas seperti membuat perencanaan,
menentukan tema pidato, mengumpulkan bahan, melatih diri di rumah, baru kemudian
tampil berpidato di depan umum. Bila diperhatikan lebih lanjut definisi Ruben ini,
kelihatan bahwa Ruben memakai istilah yang berbeda dengan dua definisi sebelumnya
yang memakai istilah stimulus dan signal. Ruben menggunakan istilah informasi untuk
maksud itu, yang diartikannya sebagai kumpulan data, pesan (message), susunan isyarat
dalam cara tertentu yang mempunyai arti atau berguna bagi system tertentu. Pengertian
informasi di sini tidak hanya bersifat fakta tetapi juga bersifat fiksi, humor atau bujukan,
dan apa saja.

Istilah menciptakan informasi yang dimaksudkan Ruben di sini aalah tindakan


menyandingkan (encoding) pesan yang berarti, kumpulan data tau suatu set isyarat.

2
Sedangkan istilah mengirimkan informasi maksudnya adalah proses dengan mana pesan
dipindahkan dari si pengirim kepada orang lain atau dari satu tempat ke tempat lain.
Pesan dikirim melalui bahasa baik bahasa verbal maupun bahasa non verbal.

Istilah proses maksudnya bahwa komunikasi itu berlangsung melalui trahap-


tahap tertentu secara terus menerus, berubah-ubah, dan tidak ada henti-hentinya. Proses
komunikasi merupakan proses yang timbale balik karena antara si pengirim dan si
penerima saling mempengaruhi satu sama lain. Perubahan tingkah laku
maksudnya dalam pengertian yang luas yaitu perubahan yang terjadi di dalam diri
individu mungkin dalam aspek kognitif, afektif atau psikomotor.

B. Model Komunikasi

Yang dimaksudkan dengan model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari
proses yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komikasi dengan komponen
lainnya. Penyajian model dalam bagian ini dimaksudkan untuk mempermudah
memahami proses komunikasi dan melihat komponen dasar yang perlu ada dalam suatu
komunikasi.

1. Model Lasswell

Salah satu model komunikasi yang tua tetapi masih digunakan orang untuk
tujuan tertentu adalah model komunikasi yang dokemukakan oleh Harold Lasswell
(Forsdale 1981), seorang ahli ilmu politik dari Yale University. Dia menggunakan
ilmu pertanyaan yang perlu ditanyakan dan dijawab dalam proses komunikasi, yaitu
who (siapa), says what (mengatakan apa), in which medium atau dalam media apa,
to whom atau kepada siapa, dan dengan what effect atau apa efeknya.

2. Model Shannon

Model komunikasi lain yang banyak digunakan adalah model komunikasi dari
Claude Shannon atau lebih terkenal dengan model Shannon Wever. Model ini
berbeda dengan model Lasswell mengenai istilah yang digunakan bagi masing-
masing komponen.

o Sumber Informasi (Information Source)

3
Dalam komunikasi manusia yang menjadi sumber informasi adalah otak. Pada
otak ini terdapat kemungkinan message/pesan yang tidak terbatas jumlahnya.
Tugas utama dari otak adalah menghasilkan suatu pesan atau suatu set kecil pesan
dari berjuta-juta pesan yang ada. Seringkali dalam kehidupan sehari-hari pesan itu
merupakan tugas yang sederhana bagi otak seperti bila kita berjumpa dengan
teman mengucapkan selamat pagi, selamat sore, mau ke mana dan sebagainya.
Tetapi dalam keadaan pesan yang kompleks menghendaki otak untuk lwbih
memikirkan dan mempertimbangkan pesan yang akan dikirimkan seperti
menerangkan sesuatu pemacahan masalah kepada orang lain. Dalam setiap
kejadian, otak harus memilih pesan yang tepat atau cocok dengan situasi. Proses
pemilihan ini seringkali merupakan perbuatan yang tidak disadari manusia.
o Transmitter
Langkah kedua dari model Shannon adalah memilih transmitter. Pemilihan
transmitter ini tergantung pada jenis komunikasi yang digunakan. Kita dapat
membedakan dua macam komunikasi yaitu komunikasi tatap muka dan
komunikasi menggunakan mesin. Pada komunikasi tatapmuka yang menjadi
transmitternya adalah alat-alat pembentuk suara dan dihubungkan dengan otot-
otot serta organ tubuh lainnya yang terlibat dalam penggunaan bahasa nonverbal.
Sedangkan pada komunikasi yang menggunakan mesin-mesin alat-alat
komunikasi yang berfungsi sebagai transmitter adalah alat itu sendiri seperti
telepon, radio, televise, foto dan film.
o Penyandian (Enconding) Pesan
Penyandian (enconding) pesan doperlukan untuk mengubah ide dalam otak ke
dalam suat sandi yang cocok dengan transmitter. Dalam komunikasi tatap muka
signal yang cocok dengan alat-alat suara adalah berbicara. Signal yang cocok
dengan otot-otot tubuh dan indera adalah anggukan kepala, sentuhan dan kontak
mata. Pada komunikasi yang menggunakan mesin, dimana alat-alat yang
digunakan sebagai perluasan dari indera, penyandian pesan juga bberasal dari
tubuh tetapi diperluas melalui jarak jauh dengan transmitter. Misalnya radio
adalah perluasan dari suara manusia, televisi perluasan dari mata dan begitu juga
dengan alat komunikasi lainnya.
o Penerima dan Decoding

4
Istilah Shannon mengenai penerima dan decoding atau penginterpretasian pesan
seperti berlawanan dengan istilah penyandian pesan. Pada komunikasi tatap muka
kemungkinan transmitter menyandikan pesan dengan menggunakan alat-alat suara
dan otot-otot tubuh. Penerimaan dalam hal ini adalah alat-alat tubuh yang
sederhana yang sanggup mengamati signal. Misalnya telinga menerima dan
menguraikan sandi pembicaraan, mata menerima dan menguraikan sandi gerakan
badan dan kepala, kilatan mata dan signal lainnya yang dapat dilihat mata.
Jelaslah jika seorang individu pada komunikasi tatap muka kekurangan satu atau
lebih organ tubuh maka penerimaan pesan akan menjadi macet.
o Tujuan (Destination)
Komponen terakhir dari Shannon adalah destination (tujuan) yang dimaksud oleh
si komunikator. Destination ini adalah otak manusia yang menerima pesan yang
berisi bermacam-macam hal, ingatan atau pemikiran mengenai kemungkinan dari
arti pesan. Penerima pesan telah menerima signal mungkin melalui pendengaran,
penglihatan,penciuman dan sebagainya kemudian signal itu diuraikan dan
diinterpretasikan dalam otak.
o Sumber Gangguan (Noise)
Dalam model komunikasi Shannon ini terlihat adanya factor sumber gangguan
pada waktu memindahkan signal dari transmitter kepada si penerima. Misalnya
pada waktu anda berbicara dengan teman di jalan kedengaran suara mobil lewat,
anak-anak berteriak, yang semuanya itu mengganggu pembicaraan anda sesaat
dan gangguan itu disebut noise.
C. Komponen Dasar Komunikasi

Dari bermacam-macam model komunikasi yang telah dikemukakan di atas kelihatan


bahwa ada bermacam-macam komponen atau elemen dalam proses komunikasi.
Kadang-kadang untuk komponen yang sama digunakan istilah yang berbeda seperti
halnya ada yang menggunakan istilah informasi dan pesan untuk menyatakan komponen
pesan yang dikirimkan dan begitu juga ada yang memakai istilah sender dan source
untuk menyatakan orang yang mengirimkan pesan. Walaupun demikian dapat
disimpulkan mana diantara bermacam-macam komponen itu yang merupakan
komponen dasar komunikasi. Dalam hal ini ada empat komponen yang cenderung sama
yaitu : orang yangmengirimkan pesan, pesan yang akan dikirimkan, saluran atau jalan

5
yang dilalui pesan dari si pengirim kepada si penerima, dan si penerima pesan. Karena
komunikasi merupakan proses dua arah atau timbal balik maka komponen balikan perlu
ada dalam proses komunikasi. Dengan demikian, komponen dasar komunikasi ada lima,
yaitu : pengirim pesan, pesan, saluran, penerima pesan dan balikan. Masing-masing
komponen tersebut akan dijelaskan kembali secara ringkas.

1. Pengirim Pesan
Pengirim pesan adalah individu atau orang yang mengirim pesan. Pesan atau
informasi yang akan dikirimkan berasal dari otak si pengirim pesan. Oleh sebab
itu sebelum pengirim mengirimkan pesan, si pengirim harus menciptakan dulu
pesan yang akan dikirimkannya. Menciptakan pesan adalah menentukan arti apa
yang akan dikirimkan kemudian menyandikan/encode arti tersebut ke dalam
suatu pesan. Sesudah itu baru dikirim melalui saluran.
2. Pesan
Pesan adalah informasi yang akan dikirimkan kepada si penerima. Pesan ini
dapat berupa verbal maupun nonverbal. Pesan secara verbal dapat secara tertulis
seperti surat, buku, majalah, memo, sedangkan pesan yang secara lisan dapat
berupa percakapan tatap muka, percakapan melalui telepon, radio dan
sebagainya. Pesan yang nonverbal dapat berupa isyarat gerakan badan, ekspresi
muka, dan nada suara.
3. Saluran
Saluran adalah jalan yang dilalui pesan dari si pengirim dengan si penerima.
Channel yang biasa dalam komunikasi adalah gelombang cahaya dan suara yang
dapat kita lihat dan dengar. Akan tetapi alat dengan apa cahaya atau suara itu
berpindah mungkin berbeda-beda. Misalnya bila dua orang berbicara tatap muka
gelombang suara dan cahaya di udara berfungsi sebagai saluran. Tetapi jika
pembicaraan itu melalui surat yang dikirimkan, maka gelombang cahaya sebagai
saluran yang memungkinkan kita dapat melihat huruf pada surat tersebut. Kertas
dan tulisan itu sendiri adalah sebagai alat untuk menyampaikan pesan. Kita
dapat menggunakan bermacam-macam alat untuk menyampaikan pesan seperti
buku, radio, film, televisi, surat kabar tetapi saluran pokoknya adalah gelombang
suara dan cahaya. Di samping itu kita juga dapat menerima pesan melalui lat
indera penciuman, alat pengecap dan peraba.
4. Penerima Pesan

6
Penerima pesan adalah yang menganalisis dan menginterpretasikan isi pesan
yang diterimanya. Tugas dari si penerima sudah dijelaskan sebelumnya pada
bagian B.
5. Balikan
Balikan adalah respons terhadap suatu pesan yang diterima yang dikirimkan
kepada si pengirim pesan. Dengan diberikannya reaksi ini kepada si pengirim,
pengirim akan dapat mengetahui apakah pesan yang dikirimkan tersebut
diinterpretasikan sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim. Bila arti
pesan yang dimaksudkan oleh si pengirim diinterpretasikan sama oleh si
penerima berarti komunikasi tersebut efektif. Seringkali respons yang diberikan
tidak seperti yang diharapkan oleh si pengirim karena si penerima pesan kurang
tepat dalam menginterpretasikan pesan. Hal ini disebabkan oleh adanya factor-
faktor dalam diri si penerima yang mempengaruhi dalam pemberian arti pesan
seperti telah disebutkan dalam model Berlo.
D. Prinsip Komunikasi
Untuk dapat memahami hakikat suatu komunikasi perlu diketahui prinsip dari
komunikasi tersebut. Menurut Seiler (1988), ada empat prinsip dasar dalam kominikasi
yaitu : suatu proses, suatui sistemik, interaksi dan transaksi, dimaksudkan atau tidak
dimaksudkan. Masing-masing dasri prinsip ini akan dijelaskan berikut ini :
1. Komunikasi adalah Suatu Proses
Komunikasi adalah suatu proses karena merupakan suatu seri kehidupan yang
terus-menerus, yang tidak mempunyai permulaan atau akhir dan selalu berubah-
ubah. Komunikasi juga bukanlah suatu barang yang dapat ditangkap dengan
tangan untuk diteliti. Komunikasi menurut Seiler (1988) lebih merupakan cuaca
yang terjadi dari bermacam-macam variabel yang kompleks dan terus berubah.
Kadang-kadang cuaca hangat, matahari bersinar, pada waktu yang lain cuaca
dingin, berawan dan lembab. Keadaan cuaca mereflesikan satu variasi saling
berhubungan yang kompleks yang tidak ada pernah duplikatnya.
Komunikasi jiga melibatkan suatu variasi saling berhubungan yang kompleks
yang tidak pernah ada duplikat dalam cara yang persis sama yaitu : saling
berhubugan diantara orang, lingkungan, keterampilan, sikap, status, pengalaman,
dan perasaan, semuanya menentukan komunikasi yang terjadi pada suatu waktu

7
tertentu. Misalnya : cobalah anda ingat hubungan yang baru terjadi dengan
seseorang akhir-akhir ini. Bagaimana terjadinya hubungan itu ? Apakah secara
kebetulan atau sengaja dipertemukan olek teman atau anda sendiri yang
merencanakannya. Tidak ada dua hubungan yang terjadi dalam cara yang persis
sama atau tidak ada komunikasi yang terjadi pengantara terjadinya hubungan itu
yang persis sama. Beberapa hubungan hangat dan adakalanya dingin sama
halnya dengan cuaca. Bila dilihat sepintas lalu suatu komunikasi mungkin tidak
berarti, tetapi bila dipandang sebagai suatu proses, maka kepentingannya sangat
besar. Misalnya : suatu komunikasi yang hanya terdiri dari satu perkataan akan
dapat memperlihatkan suatu perubahan. Perubahan itu mungkin terjadi secara
langsung atau tidak langsung, berarti atau tidak berarti, tetapi semuany aitu
terjadi sebagai hasil proses komunikasi. Contoh : seorsng pengawas sedang
memperhatikan karyawannya mengerjakan sesuatu pekerjaan. Tiba-tiba pengwa
tersebut mengucapkan kata salah, maka karyawan yang sedang bekerja tersebut
menghentikan pekerjaanya dan mungkin bertanya dimana letak kesalahannya.
Atau kalau karyawan tersebut tahu di mana letak kesalahannya dia dapat
langsung memperbaiki pekerjaannya pada saat diawasi tersebut. Jadi,
komunikasi tersebut di samping berubah-ubah juga dapat menimbulkan
perubahan.
2. Komunikasi adalah Sistem
Seperti telah dikatakan pada bagian C bahwa komunikasi terdiri dari beberapa
komponen dan masing-masing komponen tersebut mempunyai tugasnya masing-
masing. Tugas dari masing komonen itu berhubungan satu sama lain untuk
menghasilkan suatu komunikasi. Misalnya pengirim mempunyai peranan untuk
menentukan apa informasi atau arti apa yang akan dikomunikasikan. Setelah
tahu apa arti atau informasi apa yang akan dikirimkan, informasi tersebut perlu
diubah ke dalam kode atau sandi-sandi tertentu sesuai dengan aturannya
sehingga berupa suatu pesan. Jadi komponen pesan ada kaitannya dengan
komponen pengirim. Bila pengirim tidak benar menyandikan arti yang akan
dikirim maka terjadilah pesan tersebut kurang tepat. Kurang tepatnya pesan yang
dikirimkan akan mempengaruhi komponen penerima dalam menginterpretasikan
isi pesan sehingga si penerima mungkin juga akan salah dalam

8
menginterpretasikannya. Kaitan komponen pesan dengan saluran misalnya bila
pesan disampaikan dengan lisan maka gelombang suara adalah sebagai saluran
dan ini juga akan berkaitan dengan si penerima dalam mengikuti pesan yang
harus menggunakan pendengarannya dalam menerima pesan tersebut. Begitulah,
antara satu komponen dengan komponen yang lain saling berkaitan dan bila
terdapat gangguan pada satu komponen akan berpengaruh pada proses
komunikasi secara keseluruhan.
3. Komunikasi Bersifat Interaksi dan Transaksi
Yang dimaksud dengan istilah interaksi adalah saling bertukar komunikasi.
Misalnya seseorang berbicara kepada temannya mengenai sesuatu, kemudian
temannya yang mendengar memberikan reaksi atau komentar terhadap apa yang
sedang dibicarakannya itu. Begitu selanjutnya berlangsung secara teratur ibarat
orang yang bermain lempar bola. Seorang melemparkan yang lainnya menagkap
kemudian yang menangkap melemparkan kembali kepada si pelempar pertama.
Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi yang kita lakukan tidak seteratur itu
prosesnya. Banyak dalam percakapan tatap muka kita terlibat dalam proses
pengiriman pesan simultan tidak terpisah seperti contoh di atas. Dalam keadaan
demikian komunikasi tersebut bersifat transaksi. Sambil menyandikan pesan kita
juga menginterpretasikan pesan yang kita terima. Misalnya dalam situasi
pengajaran di kelas antara guru dan murud seringkali memperlihatkan
komunikasi nteraksi ini. Sambil guru menyampaikan informasi kepada murid
atau sedang menjelaskan pengajran, muridpun menyampaikan pesan kepada
guru dalam bermacam-macam bentuk. Jadi komunikasi yang terjadi antara
manusia dapat berupa interaksi dan transaksi.
4. Komunikasi Dapat Terjadi Disengaja Maupun Tidak Disengaja
Komunikasi yang disengaja terjadi apabila pesan yang mempunyai maksud
tertentu dikirimkan kepada penerima yang dimaksudkan. Misalnya seorang
pimpinan bermaksud mengadakan rapat dengan kepala-kepala bagiannya.
Apabila pimpinan tersebut mengirimkan pesan yang berisi undangan rapat
kepada kepala-kepala bagiannya, maka itu dinamakan komunikasi yang
disengaja. Tetapi apabila pesan yang tidak sengaja dikirimkan atau tidak
dimaksudkan untuk orang tertentu untuk menerimanya maka itu dinamakan

9
komunikasi tidak disengaja. Misalnya sesearang memakai warna pakaian yang
agak terang yang tidak mempunyai maksud untuk mengirimkan pesan tertentu,
kadang-kadang diterima secara tidak sengaja sebagai pesan oleh orang lain,
karena tanpa disadari orang lain melihat warna pakaian yang dipakainya.
Komunikasi yang ideal terjadi apabila seseorang bermaksud mengirim pesan
tertentu terhadap orang lain yang ia inginkan untuk menerimanya. Tetapi itu
belumlah merupakan jaminan bahwa pesan itu akan efektif, karena tergantung
pada faktore orang lain yang juga ikut berpengaruh kepada proses komunikasi.
Kadang-kadang ada juga pesan yang sengaja dikirimkan kepada orang yang
dimaksudkan tetapi sengaja tidak diterima oleh orang itu. Misalnya orang tua
yang sengaja berbicara kepada anaknya tetapi anaknya tidak mau
mendengarnya.
Ada juga situasi komunikasi yang tidak sengaja tetapi diterima oleh orang lain
dengan sengaja. Misalnya : dalam situasi kelas yang heningtiba-tiba seorang
murid berdiri maju ke depan mengambil kapur untuk mengisap tinta penanya.
Gerakan murid yang tidak sengaja sebagai pesan itu diterima murid-murid
lainnya sebagai pesan karena tiba-tiba temannya yang lain memprhatikan
geraknya yang menimbulkan bermacam-macam interpretasi bagi mereka. Dari
bermacam-macam contoh di atas jelaslah, bahwa komunikasi itu dapat terjadi
disengaja maupun tidak dengan sengaja.
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin
communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama, sama di sini
maksudnya adalah sama makna.
Berangkat dari paradigma Lasswell, Effendy membedakan proses komunikasi
menjadi dua tahap, yaitu:
a. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau
perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol)
sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah
pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar,
warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan
pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. Seperti disinggung

10
di muka, komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan
yang diterima oleh komunikan. Dengan kata lain , komunikasi adalah proses
membuat pesan yang setala bagi komunikator dan komunikan. Prosesnya
sebagai berikut, pertama-tama komunikator menyandi (encode) pesan yang akan
disampaikan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator
memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa)
yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran
komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti
ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan atau perasaan
komunikator tadi dalam konteks pengertian. Yang penting dalam proses
penyandian (coding) adalah komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat
menerjemahkan sandi tersebut (terdapat kesamaan makna). Wilbur Schramm
(dalam Effendy, 1994) menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil (terdapat
kesamaan makna) apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok
dengan kerang acuan (frame of reference) , yakni paduan pengalaman dan
pengertian (collection of experiences and meanings) yang diperoleh oleh
komunikan. Schramm menambahkan, bahwa bidang (field of experience)
merupakan faktor prnting juga dalam komunikasi. Jika bidang pengalaman
komunikator sama dengan bidang pengalaman komunikan, komunikasi akan
berlangsung lancar. Sebaliknya, bila bidang pengalaman komunikan tidak sama
dengan bidang pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti
satu sama lain.
b. Proses komunikasi sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai
media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang
komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan komunikasike
karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau
jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi,
film, dan sebagainya adalah media kedua yang sering digunakan dalam
komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang

11
dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dan
sebagainya.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dan sebagainya.).
E. Pengertian Sistem Komunikasi
Sistem komunikasi dapat diartikan sebagai seperangkat hal-hal tentang proses
penyampaian pesan yang berhubungan satu sama lain dan membentuk suatu
keseluruhan. Layaknya suatu sistem, sistem komunikasi terdiri dari 4 (empat)
hal, yaitu:
a. Objek-objek dari sistem komunikasi, yang berupa unsur-unsur komunikasi
(komunikator, pesan, media, komunikan, efek).
b. Atribut Sistem komunikasi, yang berupa kualitas atau properti sistem itu dan
unsur-unsur komunikasinya.
c. Hubungan internal sistem komunikasi, hubungan antara peserta-peserta
komunikasi (komunikator dan komunikan) sebagai anggota sistem, yang
dapat ditandai melalui pesan-pesan komunikasi mereka.
d. Lingkungan sistem komunikasi, suatu sistem komunikasi memiliki suatu
lingkungan, yaitu: sistem sosial, sistem politik, sistem budaya dan
sebagainya. Mereka tidak hadir dalam suatu kevakuman, tetapi dipengaruhi
oleh keadaan sekitarnya.
Jika pengertian sistem komunikasi itu dipakai untuk mengamati suatu sistem
pers, maka objek-objek dari sistem ini adalah insan pers (wartawan, dewan pers,
institusi pers), pesan (berita, opini, iklan) masyarakat yang berkepentingan,
pemerintah. Ciri-ciri atau kualitas dari mereka sebagai objek-objek sistem
merupakan atribut sistem. Interaksi antara mereka membentuk membentuk
hubungan antara anggota sistem. Sistem pers juga eksis dalam lingkungan
sosial, politik, budayanya. Anggota-anggota sistem komunikasi ini bukanlah
orang-orang yang terisolasi dan hubungan mereka haruslah diperhitungkan
untuk memahami sistem komunikasi ini sebagai suatu unit dari sistem yang
lebih besar.
Sifat-sifat dari sistem pers dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Keseluruhan dan interdependensi
Sistem pers adalah suatu hubungan antara insan-insan pers (wartawan,
dewan pers, dan sebagainya), pesan (berita, opini, iklan), masyarakat yang
berkepentingan, dan pemerintah yang membentuk suatu keseluruhan.dan

12
masing-masing anggota sistem saling bergantungan (interdependensi),
artinya kebebasan pers dipengaruhi oleh masyarakat dan pemerintahnya.
b. Hirarki
Sistem pers merupakan sub sistem dari sistem komunikasi, atau sistem
komunikasi merupakan sistem besar bagi sistem pers, sistem penyiaran,
sistem periklanan,dan sebagainya. Sistem pers sendiri mempunyai sub
sistem-sub sistem, yaitu sistem pers surat kabar, tabloid, majalah, dan
sebagainya.
c. Peraturan sendiri dan kontrol
Sistem pers mempunyai aturan-aturan sendiri bagi sistem itu dan anggota-
anggotanya. Aturan-aturan itu antara lain: uu pers, kode etik, uu penyiaran,
dan sebagainya. Anggota-anggota sistem haruslah berperilaku sesuai dengan
aturan yang berlaku dalam sistem ini. Mekanisme kontrol juga dijalankan
untuk menindak anggota sistem yang berperilaku yang menyimpang.
Mekanisme kontrol dalam sistem ini dijalankan oleh dewan pers.

d. Pertukaran dengan lingkungan


Sistem pers berada dalam suatu sistem sosial, sistem politik, sistem budaya,
sistem ekonomi, dan sebagainya. Dan sistem-sistem itu saling
mempengaruhi. Sistem komunikasi berada di bawah subordinat sistem
sosial. Sistem sosial adalah sebuah bangunan yang di dalamnya mempunyai
beberapa sub sistem, yang mendukung eksistensi dari sistem sosial itu secara
bersama-sama. Sistem sosial yang mengedepankan budaya feodalisme atau
paternalistik akan mempengaruhi sistem komunikasi, ekonomi, politiknya,
-dan pada gilirannya akan mempengaruhi sistem pers.
e. Keseimbangan
Keseimbangan suatu sistem berkorelasi dengan kemampuan merawat diri
sendiri. Dalam sistem pers, keseimbangan ini dipertahan oleh insan-insan
pers, masyarakat yang berkepentingan, dan pemerintah sebagai anggota-
anggota sistem. Bagaimana mereka mampu merawat diri mereka dan
sistemnya, dengan cara berdisiplin untuk patuh terhadap aturan-aturan yang
berlaku dalam sistem mereka. Mereka harus juga mampu
menyesuaikan/merevisi peraturan-peraturan yang sudah tidak sesuai dengan
perkembangan dari sistem ini, maupun terhadap lingkungannya.

13
f. Perubahan dan kemampuan beradaptasi
Sistem pers eksis pada suatu lingkungan, untuk itu sistem pers harus mampu
mengadakan penyesuaian guna beradaptasi dengan lingkungannya. Misal
sistem pers harus menyesuai perkembangan dari sistem politik yang
cenderung lebih demokratis, penyesuaian yang dilakukan tentunya
berkenaan dengan perkembangan dari kebebasan yang dirasakannya.
g. Sama akhirnya.
Keadaan final (pencapaian tujuan/penyelesaian tugas) tertentu bisa jadi
diselesaikan dengan cara berbeda dan titik awal yang berbeda.

Daftar Pustaka

Effendy, Onong U, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Rosdakarya, Bandung, 1994

Littlejohn, Stephen W, Theories of Human Communication, 6th Ed., Belmont CA,


Wadsworth Publishing, 1999.

Nurudin, Sistem Komunikasi IndonesIa, Rajawali Press, Jakarta, 2004.

Sutrimo, Sistem Komunikasi Indonesia, hands-out, Fisip Unas, 2005

14

Anda mungkin juga menyukai