Anda di halaman 1dari 2

Abdur Rahman Shaleh

181510501123
Pertanian presisi adalah konsep pertanian dengan pendekatan sistem untuk
menuju pertanian dengan rendah pemasukan (low-input), efisiensi tinggi, dan
pertanian berkelanjutan. Pengertian lain menyebutkan bahwa pertanian presisi
adalah sistem pertanian yang mengoptimalkan penggunaan sumberdaya untuk
mendapatkan hasil yang maksimal dan juga mengurangi dampak terhadap
lingkungan. Konsep yang diperhatikan diantaranya dengan pendekatan sistem
(system approach) yang memperhatikan input, proses, output, dan outcome.
Tantangan bagi petani kita di Indonesia dalam era pertanian presisi harus
memiliki kemampuan dalam pengelolaan lahan, pengelolaan tanaman,
pengelolaan alat dan mesin pertanian, baik yang digunakan pada tahapan pra-
panen maupun pascapanen, serta pengelolaan tenaga kerja. . Namun demikian hal
ini menunjukkan optimisme kita bersama bahwa transisi menuju pertanian presisi
di Indonesi sudah melalui jalur yang benar. Berikut beberapa jenis teknologi
dalam pertanian presisi yang bisa dicontohkan, antara lain;
1. Geographical Position System (GPS)
2. Geographic Information System (GIS)
3. Variable Rate Application (VRA)
4. Remote Sensing System
5. Yield Mapping
6. Database Management System (DBMS), Spatial Variability.
Dalam pertanian presisi, jenis teknologi tersebut di atas memberikan
dukungan dalam proses pengambilan keputusan untuk dapat menentukan
perlakuan yang tepat dan memberikan manfaat dalam tahapan sistem produksi.
Pengembangan pertanian presisi berbasis model keberagaman sifat tanah yaitu;
1. mengidentifikasi tingkat kesuburan tanah berdasarkan kandungan unsur
hara,
2. mengembangkan instumen (tools) untuk pengambilan keputusan (DSS),
dan memberikan perlakuan pada lahan dengan penambahan pupuk secara
tepat.
Farming by foot yaitu pertaniannya berjalan sesuai dengan sistem yang
komperehensif yang sudah di desain. Ada 3 aspek pertanian presisi:
1. Menilai variabilitas
2. Mengelola variabilitas
3. Evaluasi pertanian presisi
Pertanian presisi memberikan input yang tepat dengan jumlah yang tepat,
waktu yang tepat, dan tempat yang tepat maka dapat mengefisien input dan dapat
berproduktivitas dengan baik. SSNM adalah pendekatan untuk memberi makan
tanaman dengan nutrisi sesuai kebutuhan (Daasdan Chudhary, 2014)
Konsep 4 R: Right Product (Tepat Jenis), Right Time (Tepat Waktu), Right
Place (Tepat Tempat), Right Rite (Tepat Jumlah). SSNM dapat mensuplai
pupuk/nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman yaitu dengan konsep 4R maka
dapat mengefisien input pupuk sehingga produktivitas tanaman optimal/tinggi dan
meningkatkan keuntungan dari segi ekonomi, sosial, dan ekologi. Potensi hasil
dan protein biji-bijian juga dapat sangat bervariasi bahkan dalam satu bidang,
yang mempengaruhi kebutuhan pupuk.
SSNM sederhana: Penerapannya dinilai dari target hasil yang ingin
didapatkan (Target ini didapatkan dari pengalaman sebelumnya) kemudian dapat
memberikan input pupuk yang efisien dan efektif sehingga dapat menghasilkan
produktivitas hasil sesuai dengan target. SSNM modern menggunakan teknologi
modern untuk mengetahui variabilitas pada lahan sehingga dapat menentukan
pupuk sesuai dengan kebutuhan yang ada di lahan.

Anda mungkin juga menyukai