Kapasitas tanam mencapai 25 jam/ha, sehingga dapat menghemat waktu tanam dibanding cara tanam biasa dengan menggunakan tangan yang membutuhkan 25-30 HOK/ha. Alat tanam padi sederhana ini memiliki kelemahan yaitu tanaman rebah saat penanaman yang disebabkan oleh pinset penanam yang tidak terlalu dalam menancapkan bibit pada lahan sawah. Kedalaman bibit tidak dapat di atur karena alat sederhana dan tidak menggunakan bahan bakar ataupun listrik. Pengoperasiannya yaitu memasukkan bibit pad arak yang tersedia dan tarik alat dengan arah petani menarik mundur. 2. Pengumpul gabah Alat sederhana ini memiliki prinsip kerja dengan alat pengeruk sederhana yang dapat di tolak keatas 90 hingga 100o. alat ini memiliki lubang di belakang sehingga ketika di tolak keatas gabah dapat masuk kedalam karung gabah sehingga cepat dalam pengumpulan gabah. Alat ini kurang sesuai digunakan jika jumlah gabah dengan kapasitas besar karena membutuhkan tenaga manusia yang besar pula. 3. Pemupuk dengan balon gas Teknologi sederhana ini merupakan cara kreatif dan sangat efektif karena dapat mengoptimalkan waktu pemupukan dalam satu lahan sekaligus. Prinsip kerjanya yaitu balon ditali dengan selang yang dilubangi sepanjang lebar lahan. petani hanya menuntun dan berjalan ditepi lahan untuk melakukan pemupukan tanpa keliling lahan. 4. Pemindah tanaman jagung muda Pemindah tanam ini memiliki bidang lingkaran bulat dan tajam. Prinsip kerjanya yaitu dengan memasukkan tanaman jagung muda kedalam lingkaran dengan menekannya kedalam tanah lalu menguncinya kemudian mengangkat keatas dan memindahkan tanaman ke tempat yang diinginkan. Alat ini masih memiliki kekurangan diantaranya adalah keterbatasan tanaman yang hanya dapat di pindah 1 tanaman saja sehingga jika digunakan pada lahan yang luas memerlukan waktu yang relative lama. 5. Pemangkas daun tebu Alat sederhana ini dapat membantu dalam pemangkasan daun tebu dengan mudah secara sejajar pada buku tebu. Prinsip kerjanya adalah alat ini memiliki cabang 2 dengan bagian bawah tajam dengan antar cabang alat berjarak agar mudah jika di masukkan batang tebu ketika pemangkasan. Setelah pemangkasan, tebu dapat dipanen seperti pada umumnya dan tebu dalam keadaan bersih dari daun daun. 6. Pemetik sawi sederhana Alat pemetik sawi merupakan alat sederhana yang manfaatnya cukup membantu dalam pemanenan sawi dan bahkan hortikultura sayur lainnya. Prinsip kerjanya adalah alat tersebut direkatkan pada jempol, jempol tangan hanya di tekankan pada batang sawi secara otomatis sawi akan terpetik dengan mudah. Kelemahan alat ini mungkin akan menimbulkan lecet pada tangan ketika digunakan terus menerus tanpa menggunakan pengaman. 7. Pemipil jagung sederhana Alat ini dibuat dengan sambungan paralon dengan diameter 2 x 0,5cm kemudian terdapat 8 skrup masuk disekeliling pipa hingga menembus pipa. Prinsip kerjanya adalah dengan cara memasukkan jagung kedalam paralon lalu memutarnya secara berulang dengan arah putar jagung dan pipa berlawanan, dengan demikian biji jagung akan rontok dengan mudah. 8. Penanam bibit pohon Alat penanam ini dapat memberikan manfaat dalam penanaman bibit. Dengan adanya alat ini petani tidak perlu membuat lubang tanam satu persatu yang memerlukan waktu yang lama. Prinsip kerjanya yaitu terdapat lubang ditengah alat yang kemudian dapat menembus tanah dengan dibagian bawah terdapat perangkat yang dapat membuka dan mendorong tanah. Kemudian petani memasukkan bibit pada lubang celah alat, ketika alat diangkat bibit secara otomatis tertanam 9. Penabur benih padi Peralatan sederhana yang dirakit oleh petani ini dapat menjadi alat yang efektif dalam penaburan benih. Prinsip kerja alat ini adalah terdapat dua roda yang diantara roda tersebut terdapat botol yang disambung dijadikan tempat peletakan benih. Setelah petani meletakkan benih, petani lalu menarik alat tersebut ketika roda berputar benih akan berjatuhan ketanah. Kekurangan alat ini adalah petani tidak dapat mengatur intersitas benih yang dikeluarkan sehingga dimungkinkan terdapat area yang tidak tertanam benih. 10. Pembuat bedengan sawah Alat ini mirip dengan sekop tanah namun terdapat penambahan tali pada bagian samping. Prinsip kerjanya adalah memerlukan 2 orang dalam penggunaan alat dengan satu orang memegang alat dan satunya memegang tali dengan posisi berhadapan. Petani yang memegang alat menekan masuk alat ke tanah kemudian satunya menarik tali hingga membentuk bedengan sawah. Kelemahan alat ini yaitu alat ini memerlukan tenaga manusia yang besar jika digunakan pada lahan luas sehingga kurang efisien tenaga dan waktu namun karena alatnya sederhana, alat ini sangat bermanfaat jika dibandinglkan dengan menggunakan cangkul dalam membuat bedengan.
11. Pengeruk tanah
Alat sederhana dapat dibuat dengan bahan bekas seperti sepeda yang tak terpakai bisa digunakan untuk membuat alat pengeruh tanah ini. Pada bagian bawah terdapat alat piringan seperti alat bajak piringan yang memiliki fungsi ganda yaitu mengeruk dan melempar tanah kesamping. Prinsip kerjanya petani hanya perlu mendorong alat maka alat piringan dibawah berputar seiring dengan putaran roda dan akan mengeruk tanah sekaligus mendorong tanah kesamping. Kekurangannya adalah alat ini hanya terbatas dan tidak dapat mengeruk tanah dalam jumlah besar, tidak seperti alat pengeruk yang menggunakan mesin.
Sumber : https://youtu.be/F1zdXTbhzPo https://youtu.be/zI5jDegPdoo