Anda di halaman 1dari 4

Abdur Rahman Shaleh

NIM : 181510501123

PERTANIAN PRESISI

1. Alat tanam padi sederhana


Kapasitas tanam mencapai 25 jam/ha, sehingga dapat menghemat waktu
tanam dibanding cara tanam biasa dengan menggunakan tangan yang
membutuhkan 25-30 HOK/ha. Alat tanam padi sederhana ini memiliki
kelemahan yaitu tanaman rebah saat penanaman yang disebabkan oleh pinset
penanam yang tidak terlalu dalam menancapkan bibit pada lahan sawah.
Kedalaman bibit tidak dapat di atur karena alat sederhana dan tidak
menggunakan bahan bakar ataupun listrik. Pengoperasiannya yaitu
memasukkan bibit pad arak yang tersedia dan tarik alat dengan arah petani
menarik mundur.
2. Pengumpul gabah
Alat sederhana ini memiliki prinsip kerja dengan alat pengeruk sederhana
yang dapat di tolak keatas 90 hingga 100o. alat ini memiliki lubang di
belakang sehingga ketika di tolak keatas gabah dapat masuk kedalam karung
gabah sehingga cepat dalam pengumpulan gabah. Alat ini kurang sesuai
digunakan jika jumlah gabah dengan kapasitas besar karena membutuhkan
tenaga manusia yang besar pula.
3. Pemupuk dengan balon gas
Teknologi sederhana ini merupakan cara kreatif dan sangat efektif karena
dapat mengoptimalkan waktu pemupukan dalam satu lahan sekaligus. Prinsip
kerjanya yaitu balon ditali dengan selang yang dilubangi sepanjang lebar
lahan. petani hanya menuntun dan berjalan ditepi lahan untuk melakukan
pemupukan tanpa keliling lahan.
4. Pemindah tanaman jagung muda
Pemindah tanam ini memiliki bidang lingkaran bulat dan tajam. Prinsip
kerjanya yaitu dengan memasukkan tanaman jagung muda kedalam lingkaran
dengan menekannya kedalam tanah lalu menguncinya kemudian mengangkat
keatas dan memindahkan tanaman ke tempat yang diinginkan. Alat ini masih
memiliki kekurangan diantaranya adalah keterbatasan tanaman yang hanya
dapat di pindah 1 tanaman saja sehingga jika digunakan pada lahan yang luas
memerlukan waktu yang relative lama.
5. Pemangkas daun tebu
Alat sederhana ini dapat membantu dalam pemangkasan daun tebu dengan
mudah secara sejajar pada buku tebu. Prinsip kerjanya adalah alat ini memiliki
cabang 2 dengan bagian bawah tajam dengan antar cabang alat berjarak agar
mudah jika di masukkan batang tebu ketika pemangkasan. Setelah
pemangkasan, tebu dapat dipanen seperti pada umumnya dan tebu dalam
keadaan bersih dari daun daun.
6. Pemetik sawi sederhana
Alat pemetik sawi merupakan alat sederhana yang manfaatnya cukup
membantu dalam pemanenan sawi dan bahkan hortikultura sayur lainnya.
Prinsip kerjanya adalah alat tersebut direkatkan pada jempol, jempol tangan
hanya di tekankan pada batang sawi secara otomatis sawi akan terpetik
dengan mudah. Kelemahan alat ini mungkin akan menimbulkan lecet pada
tangan ketika digunakan terus menerus tanpa menggunakan pengaman.
7. Pemipil jagung sederhana
Alat ini dibuat dengan sambungan paralon dengan diameter 2 x 0,5cm
kemudian terdapat 8 skrup masuk disekeliling pipa hingga menembus pipa.
Prinsip kerjanya adalah dengan cara memasukkan jagung kedalam paralon
lalu memutarnya secara berulang dengan arah putar jagung dan pipa
berlawanan, dengan demikian biji jagung akan rontok dengan mudah.
8. Penanam bibit pohon
Alat penanam ini dapat memberikan manfaat dalam penanaman bibit. Dengan
adanya alat ini petani tidak perlu membuat lubang tanam satu persatu yang
memerlukan waktu yang lama. Prinsip kerjanya yaitu terdapat lubang
ditengah alat yang kemudian dapat menembus tanah dengan dibagian bawah
terdapat perangkat yang dapat membuka dan mendorong tanah. Kemudian
petani memasukkan bibit pada lubang celah alat, ketika alat diangkat bibit
secara otomatis tertanam
9. Penabur benih padi
Peralatan sederhana yang dirakit oleh petani ini dapat menjadi alat yang
efektif dalam penaburan benih. Prinsip kerja alat ini adalah terdapat dua roda
yang diantara roda tersebut terdapat botol yang disambung dijadikan tempat
peletakan benih. Setelah petani meletakkan benih, petani lalu menarik alat
tersebut ketika roda berputar benih akan berjatuhan ketanah. Kekurangan alat
ini adalah petani tidak dapat mengatur intersitas benih yang dikeluarkan
sehingga dimungkinkan terdapat area yang tidak tertanam benih.
10. Pembuat bedengan sawah
Alat ini mirip dengan sekop tanah namun terdapat penambahan tali pada
bagian samping. Prinsip kerjanya adalah memerlukan 2 orang dalam
penggunaan alat dengan satu orang memegang alat dan satunya memegang
tali dengan posisi berhadapan. Petani yang memegang alat menekan masuk
alat ke tanah kemudian satunya menarik tali hingga membentuk bedengan
sawah. Kelemahan alat ini yaitu alat ini memerlukan tenaga manusia yang
besar jika digunakan pada lahan luas sehingga kurang efisien tenaga dan
waktu namun karena alatnya sederhana, alat ini sangat bermanfaat jika
dibandinglkan dengan menggunakan cangkul dalam membuat bedengan.

11. Pengeruk tanah


Alat sederhana dapat dibuat dengan bahan bekas seperti sepeda yang tak
terpakai bisa digunakan untuk membuat alat pengeruh tanah ini. Pada bagian
bawah terdapat alat piringan seperti alat bajak piringan yang memiliki fungsi
ganda yaitu mengeruk dan melempar tanah kesamping. Prinsip kerjanya
petani hanya perlu mendorong alat maka alat piringan dibawah berputar
seiring dengan putaran roda dan akan mengeruk tanah sekaligus mendorong
tanah kesamping. Kekurangannya adalah alat ini hanya terbatas dan tidak
dapat mengeruk tanah dalam jumlah besar, tidak seperti alat pengeruk yang
menggunakan mesin.

Sumber : https://youtu.be/F1zdXTbhzPo
https://youtu.be/zI5jDegPdoo

Anda mungkin juga menyukai