Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BUDAYA BANYUMASAN

Alat Pertanian Tradisional

Disusun Oleh :
Nama : Silvia Rahmayanti
Kelas : IV

SD NEGERI KARANGSALAM
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
ALAT PERTANIAN TRADISIONAL

Berikut ini beberapa alat tradisional yang masih tetap digunakan dan banyak di jual
di pasaran.

1. Pacul atau Cangkul

Fungsi utama cangkul adalah untuk membelah, membalik, memecah, dan juga
menggemburkan tanah. Itulah mengapa sebelum sebuah lahan ditanami padi atau
tanaman lain, tanahnya akan dicangkul terlebih dahulu supaya lebih gembur dan
hasil tanaman akan lebih baik.

2. Garu Tanah

Tahap kedua dalam mengolah tanah dilakukan dengan menggunakan garu.


Hasilnya, tanah akan menjadi jauh lebih gembur dan rata, tata kelola air menjadi
jauh lebih baik, tanaman liar yang menganggu dan berpotensi merusak hasil
pertanian juga hancur.
Ada beberapa jenis garu yang biasa digunakan:

 Garu Sisir -> Garu sisir lazim digunakan pada tanah bongkah untuk
membuatnya lebih subur. Namun, penggunaannya akan lebih optimal pada
saat lahan pertanian tersebut masih basah setelah diolah menggunakan alat
pembajak
 Garu Piring -> Garu ini dimanfaatkan untuk memangkas rumput pada
permukaan tanah yang akan ditanami, menghancurkan lapisan tanah
sehingga lebih lembut dan siap untuk ditanami. Setelah benih disebar, garu
piring juga dapat digunakan untuk menutup biji tersebut agar sepenuhnya
tertimbun tanah.
 Garu Paku -> Memiliki gigi-gigi yang menyerupai paku, garu jenis ini
dimanfaatkan untuk meratakan serta menghaluskan tanah setelah dibajak.
Apabila telah masanya untuk menyiangi tanaman yang baru tumbuh, para
petani juga bisa menggunakan alat ini.

3. Arit

Apakah Anda pernah melihat alat pertanian yang memiliki bentuk melengkung di
bagian atasnya? Ya, itulah yang disebut arit atau sabit. Dengan memanfaatkan
bagian lengkungan yang tajam, petani menggunakannya untuk memotong
tumbuhan.

Cara kerja alat ini sangat sederhana. Anda cukup menebas tanaman di bagian
bawahnya dengan satu kali ayunan. Apabila Anda memegang arit dengan tangan
kanan, maka tangan kiri digunakan untuk memegang bagian atas tanaman yang
ditebas.
4. Alat Semprot Pertanian (spryer)

Spryer adalah alat yang berfungsi untuk memecah suspense atau larutan agar
menjadi butiran cair. Mengapa harus dalam bentuk butiran cair yang kecil? Karena
hal ini menyesuaikan dengan dosis pestisida atau pupuk yang akan diaplikasikan ke
tanaman.

Secara umum, ada 2j enis alat semprot, yaitu sebagai berikut.

 Knapsack Spryer -> Alat ini adalah salah satu yang paling lazim digunakan.
Cara memakai alat ini adalah dengan cara diletakkan di punggung layaknya
membawa tas ransel. Cairan di dalam penampung larutan tersebut bisa
keluar berkat pompa yang dijalankan oleh tangan dengan gerakan naik-turun.
 Motor Spryer -> Berbeda dengan knapsack spryer yang cara pakainya
adalah dengan digendong, motor spryer dapat difungsikan dengan cara
diletakkan di atas tanah, diangkut menggunakan helicopter, ditarik kendaraan,
atau bisa juga ditaruh di punggung.

Apabila jangkauan lahan yang hendah disemprot larutan kimia tersebut sangat luas
dan ingin selesai dalam waktu singkat, penggunaan motor spryer adalah cara
terbaik.
5. Ani-ani (ketam)

Ani-ani adalah sebuah alat yang menyerupai pisau berukuran kecil. Manfaatnya bagi
para petani adalah untuk memanen padi. Cara kerjanya cukup unik. Ketam ini dapat
memotong tangkai padi yang berisi penuh bulir siap panen satu persatu.

6. Gerejag atau Gebotan

Meski sudah banyak ditinggalkan, namun metode merontokkan bulir padi


menggunakan gerejag atau gebotan tetap layak untuk dipelajari. Ada beberapa
komponen yang membuat gebotan ini dapat difungsikan, yaitu sebagai berikut.

1. Rak peluruh bulir padi yang terbuat dari kayu atau bambu setinggi empat kaki
yang diletakkan di tanah.
2. Meja rak yang juga untuk meluruhkan bulir padi. Material pembuatnya adalah
bambu yang dibelah dengan jarak kurang lebih sekitar 1 sampai 2 cm.
3. Di bagian samping dan belakang, umumnya ditutup menggunakan plastik,
tikar, terpal, atau alat lainnya yang ada di sekitar tempat merontokkan bulir
padi. Sedangkan, untuk bagian depannya tetap dibiarkan terbuka.

Alasan utama mengapa teknik menggunakan gebot ini ditinggalkan adalah karena
memerlukan waktu lama, tenaga yang besar, dan angka susut padi juga besar
karena tak semuanya bisa rontok.
7. Penancap atau Penanam Benih (taju)

Menggunakan alat manual untuk menanam benih memang memudahkan daripada


tak menggunakan alat sama sekali. Namun, Anda harus pandai pandai mengatur
irama putaran tangan dan kaki agar dapat bekerja secara serempak.

8. Gepyok Padi

Supaya bulir padi yang telah matang dapat luruh dari batangnya yang telah dipotong
menggunakan ani-ani, para petani tradisional banyak yang masih memanfaatkan
gepyok. Alat ini umumnya terbuat dari kayu atau bambu

.
9. Gasrok atau Gosrok

Gosrok merupakan alat tradisional yang dipakai supaya tanah menjadi lebih subur.
Dalam prosesnya, gosrok ini dapat membuat akar padi terputus. Namun ini adalah
suatu manfaat besar karena dengan putusnya akar diharapkan padi dapat
bercabang banyak.

Anda mungkin juga menyukai