Anda di halaman 1dari 17

BUDIDAYA PADI

TADAH HUJAN
DAN PADI GOGO
Kelompok
3
ANGGOTA
Leni Herlina Silaban
Rivaldi Simangunsong
​Darma Nikolas Tambunan
Sampito Ginting
Andreas Hutahean
Kristiyanto Ginting
​Michael Graceto Holi Manurung
Yeremi Pasaribu
Reinhard Hutagaol
3

SAWAH TADAH HUJAN


Sawah tadah hujan merupakan jenis sawah yang
sistem pengairannya sangat bergantung pada hujan
dan tanpa bangunan irigasi permanen. Karena
sangat bergantung pada hujan, hanya ada tiga pola
tanam di lahan ini, yakni padi-padi, padi-palawija,
dan padi-bera.
PADI GOGO
Padi gogo adalah jenis padi yang tidak ditanam di sawah seperti pada
umumnya. Jenis padi ini ditanam di kebun atau di ladang. Kelebihan padi gogo
adalah tidak memerlukan irigasi khusus.
5

JENIS PADI GOGO


Ada tiga jenis padi gogo yang dikembangkan LIPI yaitu
• Inpago LIPI Go 1,
• Inpago LIPI Go 2, dan
• Inpago LIPI Go 4
6

VARIETAS PADI GOGO


Beberapa contoh varietas padi gogo yang umum di Indonesia antara
lain adalah
• Ciherang,
• Ciherang-Sub1, dan
• Situ Bagendit.
Varietas ini biasanya lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit
serta dapat tumbuh dengan baik di lahan sawah yang tergenang air atau
rawa.
CARA BUDIDAYA PADI
7

GOGO
PENANAMAN
• Proses penanaman padi gogo dapat dilakukan pada awal musim
penghujan dengan cara tugal atau larikan.
• penanaman padi gogo dimulai dengan menyiapkan benih, yaitu
sebanyak 3-5 biji/lubang tanam. Dengan jarak tanam 15 cm x 30 cm
atau 25 cm x 25 cm, kebutuhan benih adalah 40 Kg/ha.
• Pada saat penanaman, benih diperlakukan dengan pencampuran
BioVarm dan BioPlus yang mengandung Mycoriza sebagai pelarut
fospat dan bakteri penambat nitrogen. Dosis penggunaan BioVarm
sebanyak 5 Kg/ha dan BioPlus 500 ml/ha. Penggunaan BioVarm dan
BioPlus dapat membantu ketersediaan hara untuk pertumbuhan awal
tanaman.
PEMUPUPUKAN
8

Pemupukan dilakukan pertama kali pada saat tanam dengan aplikasi Pupuk Organik
Hayati (POH) sebanyak 25 ml/liter air. Pemberian POH dilanjutkan pada 10, 30 dan
45 HST dengan dosis sama. Pemberian POH akan membantu menjaga kelestarian
mikrobiologi tanah, sehingga kesuburan tanah tetap terjaga. Penggunaan pupuk kimia
(Urea Sp36 dan KCI) digunakan dengan setengah dosis anjuran.
Pemberian pupuk SP36, KCI dan setengah bagian Urea dapat dilakukan bersamaan
tanam, sisa urea (setengah bagian lagi) diberikan pada saat tanaman berumur 14 HST
atau setelah penyiangan pertama. Pemupukan dapat dilakukan secara larikan atau
ditebar.
9

HAMA DAN PENYAKIT


• Hama lalat bibit
Lalat bibit (Atherigona oryzae) termasuk hama penting pada padi gogo. Larva dari lalat
ini menimbulkan kerusakan pada tanaman muda.
• Hama Lundi
Hama lundi menyukai tanaman yang berakar serabut. Pemakaian bahan organik juga
dapat mendorong hama lundi, karena larva yang baru menetas akan makan bahan
organik yang ada di dalam tanah. Tanaman padi yang terserang menjadi kerdil dan kayu.
• Hama Wereng Coklat
Wereng penyerang batang padi: wereng padi coklat (Nilaparvata lugens), wereng padi
berpunggung putih (Sogatella furcifera). Merusak dengan cara mengisap cairan batang
padi. Saat ini hama wereng paling ditakuti oleh petani di Indonesia. Wereng ini dapat
menularkan virus.
• Walang sangit (Leptocoriza acuta)
Menyerang buah padi yang masak susu dengan cara menghisap cairan di dalamannya.
• Hama tikus (Rattus argentiventer)
Tanaman padi akan mengalami kerusakan parah apabila terserang oleh hama tikus dan
menyebabkan penurunan produksi padi yang cukup besar. Menyerang batang muda (1-2
bulan) dan buah.
• Bercak daun Coklat 10

Penyebap pada bercak daun coklat adalah jamur(Helmintosporium oryzae). Jamur ini menyerang pelepah, malai,
buah yang baru tumbuh dan bibit yang baru berkecambah. Biji berbercak-bercak coklat tetapi tetap berisi, padi
dewasa busuk kering, biji kecambah busuk dan kecambah mati.
• Blast
Penyebap blast adalah jamur (Pyricularia oryzae).jamur ini menyerang daun, buku pada malai dan ujung tangkai
malai. Serangan menyebabakn daun, gelang buku, tangkai malai dan cabang di dekat pangkal malai membusuk.
Proses pemasakan makanan terhambat dan butiran padi menjadi hampa.
• Garis coklat daun(Narrow brown leaf spot)
Penyebab garis coklat daun adalah jamur (Cercospora oryzae). Jamur ini menyerang daun dan pelepah. Tampak
gari-garis atau bercak-bercak sempit memanjang berwarna coklat sepanjang 2-10 mm. Proses pembungaan dan
pengisian biji terhambat.
• Busuk Pelapah Daun
Penyebap busuk pelpah adalah jamur (Rhizoctonia sp). Jamur inimenyerang daun dan pelepah daun, gejala terlihat
pada tanaman yang telah membentuk anakan dan menyebabkan jumlah dan mutu gabah menurun.
• Penyakit Fusarium
Penyebap penyakit fusarium adalah jamur (Fusarium moniliforme). Jamur ini malai dan buah padi dipenuhi spora,
dalam satu malai hanya beberap butir saja yang terserang.
• Penyakit Noda/Api Palsu
Penyebab penyakit penyakit noda/api palsu adalah jamur (Ustilaginoidea virens). malai dan buah padi dipenuhi
spora, dalam satu malai hanya beberap butir saja yang terserang.
CARA PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
11

• secara kultur teknis dapat dilakukan dengan penundaan pengolahan tanah sampai kumbang dewasa selesai
bertelur, yaitu kira-kira terjadi setelah 3 minggu turun hujan. Dengan pengolahan tanah yang dalam, telur
dan larva akan terangkat ke permukaan tanah sehingga dapat dirusak oleh sinar matahari atau musuh
alaminya.
• bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan wereng seperti IR 36, IR 48, IR 64, Cimanuk, Progo
dsb
• membersihkan lingkungan
• melepas musuh alami
• penerapan pola tanam, jangan menanam padi lebih dari 2 kali musim tanam pertahun
• pembajakan sisa-sisa panen dengan segera
• pemberian pupuk nitrogen secara bertahap
• Pengendalian secara kimiawi (adalah merupakan piliham terakhir) dapat dilakukan dengan penyemportan
fungisida, insektisida Applaud 10 WP, Applaud 400 FW atau Applaud 100 EC dengan dosis sesuai petunjuk
pada label.
• Gropyokan
• Mencabut tanaman padi yang sudah tidak dapat tertolong kemudian dibakar
12

PENGENDALIAN CUACA
EKSTRIM
DAMPAK PANAS DAMPAK HUJAN

• Pertumbuhan tanaman tidak sempurna • Jika hujan terus menerus hingga melewati
• Memicu berkembangnya hama takaran yang dibutuhkan padi, maka padi
akan mudah rebah dan dapat membusuk

PENGENDALIAN PENGENDALIAN
• Menyediakan sumber air cadangan • Menyiapkan drainase
• Menyiapkan irigasi
PEMANENAN PADI GOGO
13

Cara Memanen Padi Secara Tradisional

1. Siapkan peralatan untuk memanen padi, seperti : sabit, terpal sebagai alas saat merontokkan padi dan
alat perontok padi (Dalam bahasa Jawa disebut Gepyokan).

2. Kemudian, potong batang padi dengan menggunakan sabit. Caranya, genggam satu rumpun batang padi
dan potong tepat di batang bagian bawah. Setelah itu, tumpuk ke dalam tumpukan kecil. Berhati-hatilah
pada saat memotong batang padi, karena jika anda lalai, bukan tidak mungkin jari anda akan terpotong.

3. Setelah semua batang padi terpotong, kumpulkan tumpukan-tumpukan kecil tersebut ke dekat terpal
yang telah digelar. Siapkan alat perontok tradisional, dan mulailah merontok padi.

4. Merontok padi dapat dilakukan dengan cara memegang segenggam batang padi. Pegang batang bagian
bawah dan pukul-pukulkan padi ke alat perontok sampai semua padi rontok. Bagi pemula, jangan
menggenggam batang padi terlalu besar, karena hasilnya tidak akan maksimal. Cara merontokkan padi
seperti ini cukup menguras tenaga.

5. Setelah semua padi selesai dirontokkan. Bersihkan padi dari daun-daun padi yang ikut rontok beserta
kotoran lainya. Terakhir, jemur padi hingga kering dan padi siap untuk digiling atau disimpan.
PEMANENAN PADI SECARA
14

MODERN DAN TRADISIONAL


15
Cara Memanen Padi Secara Modern

Cara kerjanya yaitu ketika mesin dioperasikan, bagian depan mesin langsung memotong habis tanaman
padi yang sudah siap dipanen. Dari bagian belakang mesin, keluar jerami padi yang sudah bersih.

Jerami itu pun tertata rapi di areal persawahan. Sementara padi yang sudah bersih, keluar dari bagian
samping mesin dan langsung masuk ke dalam kantong padi.
PRODUKSI PADI GOGO
16

Menurut sumber USAhatani Rata-rata produksi padi gogo adalah


sebesar 3.602 kg gabah kering panen dengan harga jual rata-rata Rp.
5.500 per kilogram, maka total penerimaan yang diperoleh petani
adalah sebesar Rp. 19.811.000 per hektar. Total biaya USAhatani yang
dikeluarkan petani untuk satu kali musim tanam adalah sebesar Rp.
6.038.623 per hektar yang terdiri dari biaya tunai sebesar Rp. 5.610.545
per hektar atau sebesar 92,91 persen dan biaya diperhitungkan sebesar
Rp. 428.078 per hektar atau sebesar 7,09 persen. Pendapatan atas biaya
tunai sebesar Rp. 14.200.455 per hektar, pendapatan atas biaya total
sebesar Rp. 13.772.377 per hektar.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai