Anda di halaman 1dari 7

RESUME MATERI

PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN KOMUNIKATIF

DISUSUN OLEH:

NAMA : MIRANDA SARI


NIM : 23142019008P
KELAS : REGULER B1
DOSEN PENGAJAR : YUNI HARISTA, SST., M.KES.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA PALEMBANG


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2023-2024
Judul Bahan Pendidikan Karakter
Kajian
Mata kuliah Pendidikan karakter Bersahabat dan Komunikatif

Program Studi PSIK


Beban Studi 3 (tiga) SKS
Waktu TM = (3x 50 menit), BM (3x170 menit), TT (3x170
menit)
Dosen Pengampu Yuni Harista, SST., M.Kes.
Mahasiswa Nama : Miranda Sari
Penyusun Bahan NPM : 23142019008P
Prodi : PSIK (S1Keperawatan)
Kelas : Reguler B
Semester :7
Tahun : 2023/2024

URAIAN MATERI

A. Pengertian Komunikatif

Karakter komunikatif adalah sikap yang menunjukkan senang bersahabat terbuka


terhadap orang lain melalui komunikasi yang santun sehingga tercipta kerja sama
kolaboratif yang baik. Apabila guru mengharapkan agar pesera didik mempunyai
karakter bersahabat/komunikatif, guru harus menjadi contoh baik dalam berperilaku dan
bersikap bersahabat/komunikatif. Contoh sederhana guru membiasakan untuk menyapa
atau mengucapkan salam (bagi yang beragama Islam) ketika bertemu dengan pesserta
didik. Hal ini membuat peserta didik akan terbiasa dengan sikap bersahabat/komunikatif
guru-guru mereka, dan dapat menjadikan guru sebagai contoh dalam bersikap dan
berperilaku.
Bersahabat atau komunikatif adalah sikap terbuka terhadap orang lain dan mampu
bertukar informasi secara baik dengan lingkungan sekirat. Seseorang yang memiliki
karakter bersahabat akan mudah untuk berkomunikasi dan bergaul dengan orang
maupun lingkungan baru.

Karakter komunikatif adalah sikap dan tindakan terbuka senang bersahabat terhadap
orang lain melalui komunikasi santun dalam membentuk kerja sama kolaboratif yang
baik. Persahabatan harus selalu dijaga dengan secara baik. Ada beberapa hal penting
yang seharusnya diperhatikan agar persahabatan selalu kompak yaitu komunikasi.
Komunikasi dengan teman ataupun sahabat dikatakan sebagai komunikasi
interpersonal. Komunikasi interpersonal adalah interaksi dua orang pihak atau beberapa
orang, antara pengirim pesan dengan penerima pesan dapat menanggapi secara
langsung. Dalam komunikasi interpesonal mencakup dua perilaku yaitu verbal dan
nonverbal. Sehingga karakter ketidak komunikatifan siswa yang berlangsung dalam
sekolah adalah sesuatu hal yang perlu diperhatikan dalam perkembangan sekolah. Dalam
membentuk karakter komunikatif siswa dibutuhkan suatu lingkungan yang dapat
mendukung proses pembentukan karakter tersebut.

Menurut Narwanti (Rianawati, 2017:59) karakter komunikatif adalah tindakan yang


dilakukan oleh seseorang untuk memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan
bekerjasama dengan orang lain. Sudono (Elfiadi, 2016:53) menjelaskan bahwa bermain
adalah pekerjaan masa kanak - kanak dan cermin pertumbuhan anak dan bermain juga
adalah kegiatan yang memberikan kepuasan bagi anak itu sendiri, selain sebagai
aktivitas bersenang-senang, bermain juga dimaksudkan untuk belajar anak, karena
memang belajar anak melalui aktivitas bermain. Jadi bermain bagi anak usia dini
mempunyai kedudukan yang sangat penting. Banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh
dari kegiatan bermain, oleh karenanya, bermain tidak bisa dilepaskan dari anak usia dini.

Narwanti menjelaskan bahwa bersahabat/komunikatif adalah tindakan yang


memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul dan bekerjasama dengan orang lain.
(Rianawati, 2017:59).

Setiap hubungan mempunyai tujuan tertentu, apabila tujuan tersebut telah tercapai
biasanya hubungan itu juga akan berakhir. Contohnya seperti hubungan pramugari dan
penjual. Sedangkan hubungan yang tercipta karena tujuan kemanusiaan biasa lebih awet.
Pola hubungan ini yang disebut dengan persahabatan. Dalam persahabatan tujuannya
pertemuan yang bersifat pribadi. Ketika bertemu ada rasa senang, saling diskusi dan
bercerita serta saling berbagi rasa.

Pola komunikasi sangat mempengaruhi dalam berhubungan dengan orang lain.


Komunikasi dengan teman ataupun sahabat merupakan komunikasi interpersonal yaitu
hubungan antara dua orang atau lebih yang pengirim dan penerima pesan secara
langsung dapat menanggapi komunikasi tersebut secara langsung juga.

Dalam hal menjaga persahabatan erat kaitannya dengan memperhatikan


komunikasi. Ciri khas dari komunikasi interpersonal berupa kegiatan yang dinamis,
berikut ciri-ciri dari komunikasi interpersonal antara lain: Pertama, terdiri dari verbal
dan nonverbal yang memuat isi pesan dan isi yang dikatakan maupun dilakukan
berdasarkan situasi dan kondisi. Kedua, komunikasi interpersonal meliputi tiga jenis
perilaku, yaitu perilaku spontan, perilaku menurut kebiasaan dan perilaku sadar. Perilaku
spontan terdiri dari spontan verbal seperti bernada asal bunyi dan spontan nonverbal
seperti melambaikan tangan ketika bertemu teman. Perilaku menurut kebiasaan terdiri
dari dua meliputi verbal, seperti uacapan “Selamat datang” kepada teman yang datang
dan nonverbal, seperti “berjabat tangan” dengan teman. Perilaku sadar yaitu tindakan
yang sudah dirancang sebelumnya sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

Keteladan dan pembiasan sangat diperlukan dalam pembentukan karakter


peserta didik. Perkembangan mereka dipengaruhi oleh apa yang mereka ingat dan
meniru apa yang dilihat. Oleh karena itu diperlukan contoh baik dari guru, karena
peserta didik mempunyai sifat yang suka meniru. Memberi contoh bukan hanya
memberi penjelasan tetapi juga harus perilaku yang mencerminkan sikap baik.

Kebiasaan bersahabat/komunikatif (friendly/communicative habit) adalah


kemampuan seseorang membiasakan pemikiran moral tentang bersahabat/komunikatif,
perasaan moral tentang bersahabat/komunikatif dan menerapkannya dalam tindakan
moral bersahabat/komunikatif (Nursalam, 2020: 145). Sedangkan rasionalitas
komunikatif terekspresi dalam penyatuan kekuatan berbicara yang ditujukan untuk
meraih pemahaman, yang menjamin pembicara - pembicara yang berpartisipasi dalam
dunia kehidupan bersama secara intersubjektif, dengan cara demikian dijamin setiap
orang dapat berhubungan dalam dunia objektif yang sama (Nanuru, 2020:12).

Bersahabat atau Komunikatif adalah nilai-nilai yang termasuk 18 nilai pendidikan


karakter bangsa atau singkatnya nilai-nilai yang diinginkan dan dibutuhkan oleh Negara
kita.Sedangkan arti dari nilai Bersahabat/ Komunikatif tersebut adalah Tindakan yang
memperlihatkan rasa senang berbicara bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna
bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Selain itu
juga dapat berkomunikasi lisan dan tidak lisan dengan efektif juga merupakan arti dari
nilai bersahabat/komunikatif itu sendiri. Contohnya bisa dalam hal kehidupan nyata
dalam sehari-hari, misalnya seseorang yang lebih mempunyai karakter atau nilai
bersahabat/komunikatif dengan tidak dapat dilihat dari jumlah teman yang Ia miliki.

Orang yang memiliki nilai bersahabat/komunikatif tentu lebih mempunyai banyak


teman daripada yang tidak dan tentunya orang yang lebih memiliki nilai bersahabat akan
lebih disenangi teman-temannya karena Ia dapat berkomunikasi lisan lebih baik dari
pada yang tidak sehingga lebih mampu mengungkapkan apa yang diinginkannya dan
orang yang mempunyai nilai nilai seperti inilah yang dibutuhkan oleh Negara.
Bersahabat dan komunikatif ialah tindakan yang menunjukan perasaan senang berbicara
atau bergaul dan bekerja sama dengan orang lain yang dapat mendorong dirinya sendiri
melakukan sesuatu yang berguna serta dapat menghormati keberhasilan orang lain. Dan
apabila remaja salah dalam menentukan pilihan untuk bergaul maka ia akan terjebak
dalam satu lingkup yang kurang baik pula.

B. Mewujudkan Pendidikan Karakter Bersahabat Dan Komunikatif

Mewujudkan pendidikan karakter bersahabat dan komunikatif untuk remaja yaitu


dengan mengenal banyak orang memahami setiap sifat masing masing orang, kemudian
menentukan sikap apa yang harus diambil remaja agar dapat memilah-milah mana yang
baik dan mana yang buruk. Dapat juga dilakukan dengan cara sosialisasi dan kerjasama.
Pada masa remaja inilah titik dimana masa yang sangat mudah untuk masuk dalam
dunia narkoba. karena perasaan yang ingin mencoba dan difase inilah remaja sering
mengalami kegundahan. Dan ditambah dengan kurangnya bersahabat dengan orang
yang membawa dampak kurang baik bagi mereka sehingga peenggunaan narkoba pada
remaja semakin mudah merajalela untuk mewujudkan kemenangan pada remaja maka
remaja dapatmelakukan hal-hal yang berdampak positif bagi
mereka. ,emudianmeluangkan waktu untuk merenungi apa saja hal yang telah
dikerjakan atau yang telah berlalu dan berusaha lebih baik lagi dalam bertindak. Lalu
mintalah pendapat teman atau orang tua untuk menilai apa yang sudah dilewati dan
dialami. ketika remaja dapat menerapkan pendidikan karakter bersahabat dan
berkomunikatif ini tidak hanya berdampak pada jauhnya narkoba namun para remaja
akan semakin aktif dalam kegiatan-kegiatan yang positif lainnya. Itulah sebagian contoh
kecil dari penerapan bersahabat*komunikatif yang dapat membuat remaja menang
tanpa narkoba. "Dan ingatlah uhanmu yang senantiasa memberikan banyak hal yang
patut disyukuri jadilah remaja yang menang tanpa narkoba dan jadilah remaja yang
berprestasi juga berakhlak mulia.

Anda mungkin juga menyukai