Anda di halaman 1dari 22

21/8/2021

MODUL KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

-KONSEP KOMUNIKASI EFEKTIF


-KETERAMPILAN KOMUNIKSAI EFEKTIF
-INDIKATOR KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI MEDIA
KOMUNIKASI(TRADISIONAL VERSUS MODERN)
-SOSIAL MEDIA DAN KERAHASIAAN
DOSEN PENGEMPU: Evi Desfauza,SST,M,Kes

1. Annisa Nabila(P07524420051)
2. Citra Esti Pebrina (P07524420056)
3. Putri Salsabila (P07524420076)
4. RizkiSyafiraUtami (P07524420079)

KEMENKES REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PRAKTIK KEBIDANAN TA.2021-2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat,
rahmat, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan modul ini yang berjudul “konsep
komunikasi efektif,keterampilan komuniksai efektif,indikator keterampilan berkomunikasi media
Komunikasi(tradisional versus modern),sosial media dan kerahasiaan” dalam keadaan sehat dan
lancar.

Mohon maaf jika dalam penulisan modul ini masih banyak kekurangan. Semoga modul ini
dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.Kami mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada ibu dosen yang telah mengizinkan kami untuk membuat modul ini.
Semoga Kedepannya tugas yang diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang kami tekuni dan juga semoga dapat membantu masyarakat banyak. Kami
menyadari modul ini masih jauh dari kata sempurna.

Kami telah menyelesaikan modul ini dengan maksimal dan sebaik mungkin. Namun kami
masih membutuhkan kritik dan sarannya. Dalam penyusunan modul ini kami menyampaikan
ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikannya

Medan, 21 Agustus 2021

Penulis

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN 1


PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi,Tujuan dan Petunjuk

DESKRIPSI SINGKAT

Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat memahami mengenai
konsep komunikasi efektif,keterampilan komuniksai efektif, indikator keterampilan
berkomunikasi media Komunikasi(tradisional versus modern),sosial media dan kerahasiaan .
Modul ini juga memberikan pemahaman bagi mahasiswa dalam memberikan pelayanan
kebidanan.

RELEVANSI

Materi dalam modul ini berkaitan dengan materi mata kuliah Komunikasi efektif dalam
praktik kebidanan

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

1. Setelah mempelajari materi tersebut,mahasiswa Diharapkan bisa menambah pengetahuan dan manfaat
bagi masyarakat tentang komunikasi efektif
2. Menambah keluasan ilmu teknologi dan terapan dan bisa menjadi evidence best studi dalam
berkomunikasi dengan benar .
3. Diharapkan bisa menambah wawasan bagi penulis dan dapat diterapkan lebih lanjut bagi penulis
selanjutnya.

..

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

Secara khusus anda diharapkan dapat menjelaskan tentang :


1. Mahasiswa mampu memahami pengertian Komunikasi efektif
2. Mahasiswa mampu memahami presepsi konsep dasar komunikasi keterampilan.
3. Mahasiswa mampu memahami tentang kerahasian serta dapat bijak memakai social media
Petunjuk Belajar Petunjuk Belajar

1. Bacalah uraian dan contoh pada kegiatan belajar secara detail. Tujuan untuk mengetahui
pokok-pokok pikiran yang diuraikan dalam kegiatan belajar ini.

2. Setelah anda mengetahui garis besar pokok-pokok pikiran dalam materi uraian ini,baca
sekali lagi secara lebih cermat.Membaca secara cermat bertujuan untuk mengetahui pokok-
pokok pikiran dari setiap sub pokok bahasan

3. Untuk memudahkan anda mencari kembali hal-hal penting seperti prinsip dan konsep
essensial, beri tanda pada konsep dan prinsip penting. Kemudian anda cari hubungan antara
konsep tersebut,sehingga anda memiliki konsep

4. Bila anda merasa belum yakin dalam membaca uraian pada kegiatan belajar ini,ulangi lagi
membaca materi kegiatan belajar sekali lagi

5. Pelajari cara menyelesaikan soal pada contoh-contoh soal yang diberikan pada kegiatan
belajar ini,caranya adlah sebagiai berikut ini :
 Baca soal yang anda kerjakan.
 Analisis materi dalam soal ini dengan menuliskan apa apa saja yang diketahui dalam
soal ini.
 Cari permasalahan atau pertanyaan dari soal tersebut.
 Buat kerangka rencana penyelesaian soal tersebut dengan menuliskan konsep yang
diperlukan dan cari hubungan antar konsep tersebut.
 Tuliskan hasil jawaban anda pada akhir penyelesaian soal
VISI DAN MISI

Visi

Menghasilkan lulusan D-IV kebidanan yang mampu berwirausaha asuhan kebidanan dengan
pendekatan tradisional terintegritas dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun
internasional pada tahun 2024

Misi

 Menyelenggarakan pendidikan D-IV kebidanan yang memiliki daya saing di tingkat


nasional dan siap bersaing di tingkat internasional sesuai dengan perkembangan IPTEK
 Melakukan penelitian ( evidence based ) dalam kewirausahaan asuhan kebidanan dengan
pendekatan tradisional terintegrasi.
 Melaksanakan pengabdian masyarakat bermitra dengan state holder khususnya dalam
kewirausahaan asuhan kebidanan dengan pendekatan tradisional terintegrasi.
 Menjalin kerjasama dengan pihak terkait untuk meningkatkan kualitas lulusan serta
mampu berwirausaha asuhan kebidanan dengan pendekatan tradisional terintegrasi.
URAIAN MATERI

Pengertian Komunikasi efektif

Komunikasi merupakan landasan bagi


profesi bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan karena tugas bidan adalah
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Proses komunikasi merupakan suatu
penyampaian pesan, ide, atau lambang
kepada orang lain agar dapat mencapai
persepsi yang sama sesuai dengan yang dike
hendaki oleh komunikator.

Tujuan berkomunikasi adalah memudahkan dan melancarkan pencapaian tujuanpesan yang


disampaikan anatar pemberi dan penerima sehingga bahsa lebih jelas,lengkap,pengiriman dan umpan
balik seimbang dan juga melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.

Unsur dasar komuni kasi terdiri atas komunikator, pesan, saluran komunikasi, metode komunikasi,
komunikan, lingkungan, dan umpan balik. Bentuk komunikasi antara lain komunikasi pribadi,
komunikasi antar kelompok, dan komunikasi massa. Faktor-faktor yang memengaruhi komunikasi
adalah citra diri, citra pihak lain, lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan kondisi fisik.

Komunikasi juga mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yang terlihat
dalam komunikasi itu.(gugel skuler)
Perubahan Fisiologis Pada Masa Nifas

Sistem Reproduksi

a. Uterus
Uterus secara berangsur - angsur menjadi kecil
(involusi) sehingga akhirnya kembali seperti
sebelum hamil.

 Bayi lahir fundus uteri setinggi pusat dengan berat


uterus 1000 gr
 Akhir kala III persalinan tinggi fundus uteri teraba 2 jari bawah pusat dengan
berata uterus 750 gr.
 Satu minggu post partum tinggi fundus uteri teraba pertengan pusat simpisis dengan
berat uterus 500 gr
 Dua minggu post partum tinggi fundus uteri tidak teraba diatas simpisis dengan berat
uterus 350 gr
 Enam minggu postpartum fundus uteri bertambah kecil dengan berat uterus 50 g

b. Lochia
Merupakan cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa Nifas
Macam – macam Lochia
 Lochia rubra (Cruenta ): berisi darah segar dan sisa – sisa selaput ketuban, sel-sel
desidua, verniks kaseosa, lanugo, dam mekonium, selama 2 hari post partum.
 Lochia Sanguinolenta : berwarna kuning berisi darah dan lendir, hari 3 – 7 post partum.
 Lochia serosa : berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7 – 14 post
partum
 Lochia alba : cairan putih, setelah 2 minggu
 Lochia purulenta : terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk
 Lochiastasis : lochia tidak lancar keluarnya.

c. Serviks

Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Setelah persalinan, ostium eksterna


dapat dimasuki oleh 2 hingga 3 jari tangan, setelah 6 minggu persalinan serviks menutup.

d. Vulva dan Vagina

Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama
proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua
organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva dan vagina
kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsur
akan muncul kembali sementara labia manjadi lebih menonjol.

e. Perineum

Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang oleh
tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada post natal hari ke 5, perineum sudah
mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya sekalipun tetap lebih kendur dari pada
keadaan sebelum melahirkan.

f. Payudara
Perubahan pada payudara dapat meliputi :
 Penurunan kadar progesteron secara tepat dengan peningkatan hormon prolaktin
setelah persalinan.
 Kolostrum sudah ada saat persalinan produksi Asi terjadi pada hari ke-2 atau hari ke-3
setelah persalinan.
 Payudara menjadi besar dan keras sebagai tanda mulainya proses laktasi

Sistem Perkemihan

Buang air kecil sering sulit selama 24 jam peratam.kemungkinan terdapat spasine
sfingter dan edema leher buli-buli sesudah bagian ini mengalami kompresi antara kepala janin
dan tulang pubis selama persalinan. Urin dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam
waktu 12 – 36 jam sesidah melahirkan. Setelah plasenta dilahirkan, kadar hormon estrogen
yang bersifat menahan air akan memgalami penurunan yang mencolok. Keadaan ini
menyebabkan diuresis. Ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam tempo 6 minggu

Sistem Gastrointestinal

Sering kali diperlukan waktu 3 – 4 hari sebelum faal usus kembali normal. Meskipun
kadar progesteron menurun setelah melahirkan, namun asupan makanan juga mengalami
penurunan selama satu atau dua hari, gerak tubuh berkurang dan usus bagian bawah sering
kosong jika sebelum melahirkan diberikan enema. Rasa sakit didaerah perineum dapat
menghalangi keinginan ke belakang.
Sistem Kardiovaskuler

Setelah terjadi diuresis yang mencolok akibat


penurunan kadar estrogen, volume darah kembali
kepada keadaan tidak hamil. Jumlah sel darah merah
dan hemoglobin kembali normal pada hari ke-5.
Meskipun kadar estrogen mengalami penurunan yang
sangat besar
selama masa nifas, namun kadarnya masih tetap lebih tinggi daripada normal. Plasma darah
tidak begitu mengandung cairan dan dengan demikian daya koagulasi meningkat. Pembekuan
darah harus dicegah dengan penanganan yang cermat dan penekanan pada ambulasi dini.

Sistem Endokrin

 Kadar estrogen menurun 10% dalam waktu sekitar 3


jam post partum. Progesteron turun pada hari ke 3 post
partum.
 Kadar prolaktin dalam darah berangsur-angsur hilang

Sistem Muskulosklebal

Ambulasi pada umumnya dimulai 4 – 8 jam post partum. Ambulasi dini sangat membantu
untuk mencegah komplikasi dan mempercepat proses involusi

Sistem Integumen

 Penurunan melanin umumnya setelam persalinan menyebabkan berkurangnya


hyperpigmentasi kulit
 Perubahan pembuluh darah yang tampak pada kulit karena kehamilan dan akan
menghilang pada saat estrogen menurun
Tujuan Asuhan Pada Masa Nifas

Asuhan post partum hendaknya merupakan upaya


kolaborasi antara orang tua, keluarga, pemberi asuhan
yang sudah terlatih atau tradisional, profesi kesehatan, dan
lain sebagainya, termasuk kelompok anggota masyarakat,
pembuat kebijakan, perencana kesehatan, dan
administrator. Bidan memiliki peran yang sangat penting
dalam penyedia asuhan post partum.

Adapun Tujuan pada masa nifas sebagai berikut :

 Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologis


 Mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi pada ibu
nifas dan bayinya
 Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati dan
merujuk bila terjadi komplikasi
 Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, perawatan
payudara dan nutrisi keluarga.
 Memberikan pelayanan KB.

Adapun Asuhan pada masa nifas yang di perlukan ibu dan bayinya sebagai berikut :

 Meningkatkan kesehatan fisik ibu dan bayi.


 memberikan penyuluhan mengenai pemberian ASI dan meningkatkan
pengembangan hubungan yang baik antara ibu dan anak.
 mendukung dan memperkuat kepercayaan diri ibu dan memperbolehkan mengisi
peran sebagai ibu khususnya dalam keluarga sendiri dalam situasi kebudayaannya
ADAPTASI FISIOLOGI IBU NIFAS & HEMATOLOGI 07/13/2021

Tahapan Masa Nifas

Saat masa pemulihan, vagina Anda akan terus-


menerus mengeluarkan cairan berupa darah kotor yang
disebut lokia. Cairan ini biasanya akan berjumlah
banyak, berlendir dan berbau amis. Keluarnya cairan ini
pun terdiri dari 4 tahapan, di antaranya:

 Lokia lubra: Ini merupakan tahap pada tiga hari


hingga satu minggu pertama. Pada tahap ini, biasanya akan keluar darah segar
berwarna merah, bersamaan dengan sisa-sisa jaringan plasenta, dinding rahim, lemak
bayi, lanugo (rambut bayi), dan mekonium (kotoran bayi saat dalam kandungan).
Cairan ini berpotensi memiliki banyak kuman penyakit.
 Lokia sanguelenta: Fase ini terjadi selama 1-2 minggu berikutnya, di mana darah
yang keluar berwarna merah dan berlendir.
 Lokia serosa: Tahapan pada masa nifas yang terjadi pada 2 minggu berikutnya. Fase
ini akan keluar cairan berwarna kekuningan atau ku ning kecokelatan, yang berubah
menjadi merah muda. Kandungannya berupa jaringan serosa atau sisa-sisa pengaruh
hormon dan lainnya.
 Lokia alba: Ini merupakan fase terakhir yang terjadi pada minggu keenam. Cairan
yang keluar berwarna putih dan bening. Hal ini menunjukkan bahwa Anda sudah
memasuki tahap pemulihan dan masa nifas yang berlangsung normal. Namun, kondisi
ini akan berbeda apabila Anda mengalami infeks

Gangguan Saat Masa Nifas

Selama fase pemulihan pada tahapan di masa nifas sebelumnya, ada kemungkinan Anda

1
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
0
ADAPTASI FISIOLOGI IBU NIFAS & HEMATOLOGI 07/13/2021

mengalami beberapa gangguan yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Ketahui beragam
gangguan tersebut agar bisa dicegah sejak awal, yaitu:

1
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
0
ADAPTASI FISIOLOGI IBU NIFAS & HEMATOLOGI 07/13/2021

 Pendarahan. Setelah proses persalinan usai, risiko adanya pendarahan bisa terjadi. Hal
ini ditandai dengan tekanan darah yang menurun, serta denyut nadi yang menjadi cepat.
Anda bisa mencegahnya dengan sering buang air kecil dan melakukan inisiasi menyusui
dini (IMD), agar kontraksi berjalan baik. Selain itu, pantauan cermat dari tim medis juga
diperlukan selama dua jam atau lebih setelah persalinan.
 Pre-eklampsia atau eklampsia. Kondisi ini menjadi penyebab utama kematian ibu pasca
melahirkan di Indonesia. Gejalanya muncul sejak hari pertama hingga hari ke-28 pada
masa nifas. Gejala yang muncul di antaranya tekanan darah yang melonjak tinggi dan
kaki membengkak. Pembuluh darah di otak pun dapat pecah akibat kandungan protein
yang tinggi dalam urine. Anda bisa mencegah dengan membatasi konsumsi makanan
berlemak serta berkolesterol tinggi, khususnya selama kehamilan.
 Anemia. Karena banyaknya darah yang keluar saat masa nifas, hal tersebut bisa
membuat Anda mengalami anemia atau kekurangan darah. Hal ini dipicu infeksi, atau
karena sang ibu yang sudah menderita anemia bahkan saat masih hamil. Anda perlu
mencukupi kebutuhan zat besi dan nutrisi sebelum dan selama hamil untuk mencegah
kondisi ini.
 Risiko Infeksi. Usahakan pada masa nifas, Anda dan pasangan tidak melakukan
hubungan seksual terlebih dahulu. Sebab, jika masih terdapat kotoran di dalam rahim,
bisa menyebabkan risiko infeksi dan membuat Anda demam tinggi. Cairan lokia yang
keluar menjadi berbau tidak sedap serta berubah warna yang tidak lazim. Rasa nyeri di
area vagina dan perium juga akan muncul, hingga gejala pendarahan yang berbahaya.

Perubahan fisiologis masa nifas pada Sistem Hematologi

Pada minggu-minggu terakhir kehamilan,


kadar fibrinogendan plasma serta faktor faktor
pembekuan darah meningkat. Pada hari
pertama post partum,kadar fibrinogendan
plasma akan menurun sedikit tetapi darah
lebih mengental dengan peningkatan
viskositasehingga meningkatkan faktor
pembekuan darah.Leukositadalah meningkatnya sel-sel darah putih sebanyak 15.000

1
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
1
ADAPTASI FISIOLOGI IBU NIFAS & HEMATOLOGI 07/13/2021

selama persalinan. Jumlahleukositakan tetap tinggi selama beberapa hari pertama masa post

1
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
2
partum.Jumlah sel darah putih akan tetap bisa naik sampai 25.000 hingga 30.000 tanpa
adanya kondisi patologis jika wanita tersebut mengalami partus lama.Pada awal post
partum, jumlah hemoglobin, hematokrit, dan eritrosit sangat bervariasi. Hal ini disebabkan
volume darah, volume plasenta dan tingkat volume darah yang berubah-ubah. Tingkatan ini
dipengaruhi oleh status gizi dan hidrasi dari wanita tersebut. Jika hematokrit pada hari
pertama atau kedua lebih rendah dari titik 2 persen atau lebih tinggi dari pada saat
memasuki persalinan awal, maka pasien telah dianggap kehilangan darah yang cukup
banyak. Titik 2 persen kurang lebih sama denga kehilangan darah 500 ml darah. Penurunan
volume dan peningkatan sel darah pada kehamilan diasosiasikan dengan peningkatan
hematokrit dan hemoglobin pada hari ke 3-7post partumdan akan normal kembali pada 4-
5 minggu post partum.Jumlah kehilangan darah selama masa persalinan kurang lebih 200-
500 ml, minggu pertama post partumberkisar antara 500-800 ml dan selama sisa masa nifas
berkisar 500 ml

SISTEM HEMATOLOGI

Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, kadar fibrinogen dan plasma faktor-faktor


pembekuan dasar meningkat. Pada hari pertama post partum,kadar fibrinogen dan plasma
akan sedikit menurun tetapi darah lebih mengental dengan peningkatan viskositas sehingga
meningkatkan faktor pembekuan darah.

Leukositosis adalah meningkatnya jumlah sel-sel darah putih sampai sebanyak 15.000
selama masa persalinan. Leukosit akan tetap tinggi jumlahnya selama beberapa hari pertama
post partum. Jumlah sel-sel darah pitih tersebut masih bisa naik lebih lebih tinggi lagi hingga
25.000-30.000 tanpa adanya kondisi patologis jika wanita tersebut mengalami persalinan
lama. Akan tetapi, berbagai jenis kemungkinan infeksi harus dikesampingkan pada penemuan
semacam itu. Jumlah hemoglobin dan hematokrit serta eritrosit akan sangat bervariasi pada
awal-awal masa nifas sebagai akibat dari volume darah, volume plasma, dan volume sel darah
yang berubah-ubah. Sering dikatakan bahwa jika hematokrit pada hari pertama atau kedua
lebih rendah dari titik 2% atau lebih tinggi dari pada saat memasuki persalinan awal, maka
klien dianggap telah kehilangan darah yang cukup banyak. Titik 2% tersebut kurang lebih
sama dengan kehilangan 500ml darah. Biasanya terdapat suatu penurunan besar kurang lebih
1.500
ml dlam jumlah darah keseluruhan selama kelahiran dan masa nifas. Rincian jumlah darah
yang terbuang pada klien ini kira-kira 200-500 ml hilang selama masa persalinan., 500-800
ml hilang selama minggu pertama postpartm, dan terakhir 500 ml selama masa nifas.
Penurunan volume dan peningkatan sel darah pada kehamilan diasosiasikan dengan
peningkatan hematokrit dan hemoglobin pada hari ke-3 sampai ke-7 postpartum dan akan
kembali normal dalam 4-5 minggu postpartum.

TES FORMATIF

1. Masa pemulihan kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan
kembali seperti pra hamil disebut dengan...

A. puerperium
B. mobiisasi
C. konseling
D. histerektomi
E. spikologi
jawaban: A

2. Jenis HB yang terdapat di embrio…


A. Hb A
B. Hb C
C. Hb konstan spring
D. Hb porland
E.Hb S
jawabannnya: d.Hb porland

3. Alat yang dipakai untuk memeriksa HB Sahli adalah…


A.hemometer

B.hemocytometer

C.urinometer
D.centrifuge

E. spektpfotometer

Jawabannya: A

4. Perubahan normal yang terjadi pada ibu nifas antara lain,kecuali..

A. involusi rahim
B. perubahan pembuluh darah rahim
C. perubahan kecantikan ibu menurun
D. perubahan pada cairan vagina
E. involusi tempat
plasenta Jawabannya: C

5. Warnanya merah kuning berisi darah dan lendir. Ini terjadi pada hari ke 3-7
pasca persalinan. Hal ini biasa disebut dengan…

A. Lochia Rubra (Cruenta

B. Lochia Serosa

C. Lochia Sanguinolenta

D. Lochia Alba

E. Lochia Purulenta

Jawabannya: C
ADAPTASI FISIOLOGI IBU NIFAS & HEMATOLOGI 07/13/2021

RANGKUMAN

Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama
kira-kira 6 minggu.
Nifas dibagi dalam 3 periode :
 Puerperium dini, yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan-jalan. Dalam agama Islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja
setelah 40 hari.
 Puerperium intermedial, yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalis yang
lamanya 6 – 8 minggu.
 Remote puerperium

Tujuan pada masa nifas :


 Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologis
 Mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi pada ibu
nifas dan bayinya
 Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati
dan merujuk bila terjadi komplikasi

Tahapan Nifas diantaranya ialah : Lokia lubra, Lokia sanguelenta, Lokia serosa dan
Lokia alba
Leukositosis adalah meningkatnya jumlah sel-sel darah putih sampai sebanyak 15.000
selama masa persalinan. Leukosit akan tetap tinggi jumlahnya selama beberapa hari
pertama post partum. Jumlah sel-sel darah pitih tersebut masih bisa naik lebih lebih
tinggi lagi hingga 25.000-30.000 tanpa adanya kondisi patologis jika wanita tersebut
mengalami persalinan lama.
jika hematokrit pada hari pertama atau kedua lebih rendah dari titik 2% atau lebih
tinggi dari pada saat memasuki persalinan awal, maka klien dianggap telah kehilangan
darah yang cukup banyak
Penurunan volume dan peningkatan sel darah pada kehamilan diasosiasikan dengan
peningkatan hematokrit dan hemoglobin pada hari ke-3 sampai ke-7 postpartum dan
akan kembali normal dalam 4-5 minggu postpartum.
1
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
5
ADAPTASI FISIOLOGI IBU NIFAS & HEMATOLOGI 07/13/2021

DAFTAR PUSTAKA

mbarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.


Mochtar, 1990. Obstetri Fisiologi (kin Obstetri Patologi, Jilid I, Edisi 2, EGC, Jakarta.
Mochtar, 1998. Sinopsis Obstetri, Obstetri Operatif, Obstetri Sosial, EGC, Jakarta.
Saifudin, Abdul Bari Dkk, 2000, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonata. Yayasan Bidan Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
Sarwono, 1999. Ilmu Kebidanan, Edisi 111, Cetakan 4, YBS — SP
Aiyeyeh Rukiyah, Lia Yulianti. Jakarta: Transinfo Media, 2010.
Dewi, vivian nanny lia & tri sunarsih, jakarta: salemba medika, 2011
Sulistyawati, Ari. Jogjakarta: ANDI, 2009
Ambarwati, eny retna & diah wulandari. Jogjakarta: nuha medika, 2010
Saleha, siti. Jakarta: salemba medika, 200

1
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
6

Anda mungkin juga menyukai