Anda di halaman 1dari 2

 

Jenis-jenis kejahatan social media

1. Cyber Bullying
Penindasan dunia maya mirip dengan penguntitan dunia maya,
namun rentetan pesan dapat berbahaya dan bersifat sepenuhnya
menyinggung. Penindasan dunia maya juga dapat dilakukan
dengan memposting gambar dan video online yang akan
menyinggung korban dan mengirim pesan yang kasar. Secara
keseluruhan itu adalah bullying tetapi biasanya online melalui
saluran media sosial.

Online shop[sunting | sunting sumber]


Berbagai jenis penipuan toko daring, menjual barang apa saja yang sedang tren. Mereka membuat
halaman menarik dan menampilkan barang-barang idaman yang sangat menawan. Harganya
murah meriah. Anda tentu saja tergiur ingin membeli. Lalu transfer uang dan anda diperlihatkan foto
bahwa barang siap dikirim, tetapi tak pernah sampai. Saat anda bertanya, si penipu alasan harus
deklarasi barang dan ada biaya. Percayalah puluhan juta habis uang anda, barang itu tak pernah
ada. Jika anda mulai curiga, mereka akan putuskan semua kontak.

Hadiah[sunting | sunting sumber]
Calon korban dinyatakan dapat hadiah dari Sido Muncul, Telkomsel, atau mengatas namakan
perusahaan lain dengan menggunakan website gratisan yang serupa atau mirip dengan website
asli. Awalnya kabar bohong disampaikan melalui SMS dengan mencantumkan tautan atau
narahubung. Namun, pada akhirnya calon korban diminta mengirim uang administrasi.

Scammer cinta[sunting | sunting sumber]
Orang Indonesia banyak tertipu dengan cintadunia maya(virtual).
. Jika penipunya adalah wanita, dia akan memakai foto wanita bertubuh seksi. Kalau pelaku adalah
pria, dia akan memakai foto tampan. Foto-foto tersebut mereka curi dari internet. Scammer Nigeria
biasanya memakai foto US Army, scammer Indonesia memakai foto polisi, tentara, pramugara,
model, dan lainnya. Kata-kata yang mereka ucapkan sangat romantis, janji hadiah mewah, menikah,
mutasi. Percayalah tujuan mereka hanya satu yaitu menipu uang anda.

Perkenalan dari dunia maya[sunting | sunting sumber]


Biasanya perkenalan dilakukan dari situs media sosial atau mungkin aplikasi untuk bertemu jodoh.
Ketika kedua orang bertemu secara nyata mereka akan saling percaya tanpa memastikan salah
satu memiliki niat jahat atau tidak. Kepercayaan karena sudah kenal di dunia maya ini membuat
salah seorang pihak mau memberikan sesuatu. Pada kenyataannya, sering terjadi salah satu pihak
yang lain memiliki niat jahat sehingga merugikan salah seorang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai