Anda di halaman 1dari 1

ARTIKEL ETIKA BERINTERNET

“WASPADA CYBERCRIME ATAU PENIPUAN ONLINE”

Di era digital seperti ini penggunaan internet semakin berkembang dengan pesat, membuat
Masyarakat menjadikan teknologi internet menjadi sebuah mata pencaharian. Penggunaan internet
yang paling sering digunakan adalah aplikasi Media Sosial yang dimana semua pengguna internet
menggunakan media sosial sebagai hiburan bahkan ada yang menggunakannya sebagai mata
pencaharian. Murid sekolah, mahasiswa bahkan pegawai menggunakan sosial media sebagai alat
hiburan bahkan hamper setiap hari.

Tetapi terkadang Masyarakat masih kurang berhati – hati dalam bersosial media, sehingga
cybercrime atau kejahatan dalam berselancar internet masih menjadi hal yang paling ditakuti para
pengguna internet. Salah satu kejahatan cyber adalah penipuan online, yang pada tahun 2022 lalu
memiliki 130.000 korban dalam kejahatan ini.

Salah satu contoh penipuan online yang baru terjadi akhir – akhir ini adalah, penipuan tiket
konser Coldplay yang dilakukan oleh anak berumur 19 tahun Bernama Ghisca Debora Aritonang, dia
berhasil meraup untung hingga 15 Miliar rupiah, dengan cara merotasi 100 tiket yang dimilikinya
seakan – akan memiliki 8.000 tiket. Dalam menjalankan modusnya Ghisca mengaku sebagai pemburu
tiket Coldplay dan bertindak sebagai calo, dia berdalih kepada pelanggan bahwa tiket yang dijanjikan
akan didapat menjelang pelaksanaan konser Coldplay. Ghisca bahkan mengaku kepada korbannya
bahwa dia merupakan salah satu promotor dari konser tersebut. Polres Metro Jakarta mencatat 400
orang menjadi korban dari penipuan online yang membuat kerugian hingga miliaran rupiah.

Bagaimana cara kita bisa menghindari penipuan online, dalam bersosial media ?

1. Jangan tergiur dengan penawaran yang kurang masuk akal, harga yang murah atau flash
sale biasanya membuat korban penipuan online untuk membeli barang yang ditawarkan oleh
para penipu.
2. Pastikan foto barang yang dijual, adalah barang asli. Sebelum membayar atau bertransaksi
dengan buyer secara langsung, tanpa melewati aplikasi pihak ketiga. Sebaiknya mintalah
kepada buyer untuk mengirimkan bukti foto atau video barang secara live, sehingga kita
sebagai pembeli bisa melihat dan percaya bahwa barang yang dijual benar – benar barang
asli.
3. Gunakan cara COD ( Cash On Delivery). Dalam bertransaksi online, apalagi orang yang
belum kita kenal, sebaiknya gunakan opsi COD untuk memastikan keaslian barang yang
dijual.
4. Periksa penjual, cara menghindari penipuan tiket konser selanjutnya yang bisa Anda
lakukan, dengan membeli dari perusahaan pihak ketiga, namun pastikan mereka adalah
vendor atau reseller tiket yang memiliki reputasi baik, bukan calo tiket. Perhatikan baik-baik
URL situs web untuk memastikan tidak ada sedikit kesalahan ejaan, karena penipu biasanya
suka membuat situs web yang mirip dengan nama domain bisnis terkenal sehingga Anda
mungkin sulit untuk mengetahuinya.

Anda mungkin juga menyukai