MASYARAKAT
Nama Kelompok:
Benediktus Febrian Embu Rhera
Xaverius Rivaldino Sengga
Simon Petrus Josstenly Pera
Yosep Renaldys Gilbert Boro Gokok
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah salah satu negara yang perkembangan teknologinya saat ini
sedang berkembang dengan pesat termasuk dalam di bidang ilmu pengetahuan, sosial,
ekonomi, dan budaya. Berkaitan dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi (IPTEK) saat ini, berpengaruh besar dalam
perubahan perilaku dan hukum dalam masyarakat. Pemanfaatan teknologi tersebut
telah mendorong pertumbuhan bisnis yang pesat, karena berbagai informasi telah
dapat disajikan dengan canggih dan mudah. Dari perkebangan teknologi tersebut
banyak bermunculan orang–orang yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk
melakukan hal-hal yang merugikan orang lain. Kejahatan yang ditimbulkan oleh
perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi adalah
kejahatan yang berkaitan dengan aplikasi internet, atau dalam istilah asing sering
disebut cybercrime. Kasus yang sedang marak terjadi dilingkungan masyarakat ialah
penipuan via online shop. Online shop adalah kegiatan jual-beli melalui sistem
elektronik, transaksi dilakukan dengan sistem pembayaran yang telah ditentukan dan
barang akan dikirimkan melaui jasa pengiriman barang meskipun banyak situs online
shop, namun bisnis tersebut tidak mudah untuk dijalankan, karena terdapat berbagai
masalah. Salah satunya adalah kurang percayanya pembeli, terhadap situs online shop
karena maraknya penipuan yang dibeberapa situs online shop tertentu.
B. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui dampak, ciri-ciri, dan cara mengatasinya
2. Untuk mengetahui apakah masih ada beberapa oknum yang meresahkan warga
dalam kasus penipuan online shop
C. MANFAAT
Bagi masyarakat
Masalah ini diharapkan untuk memberikan pelajaran dan solusi
pemikiran dan memberikan informasi bagi pengguna transaksi jual beli
online agar terhindar dari bahaya penipuan yang dilakukan oleh pihak-pihak
yang tidak bertanggungjawab.
BAB II
ISI
Pada 2015, Shealey secara tak terduga kehilangan pekerjaan utamanya. Pada
awalnya, Shealey harus bekerja dua pekerjaan paruh waktu ditambah Fiverr-nya agar
ia tetap bertahan hidup.
Tapi setelah beberapa tahun berjalan, Shealey sadar bahwa Fiverr lebih
menghasilkan daripada dengan dua pekerjaan lainnya. Saat itulah Shealey mengubah
kesibukannya menjadi penuh waktu.
Sejak Shealey mulai menggunakan platform tersebut, dia telah menghasilkan
lebih dari $ 366.000 (Rp 5,2 miliar) dalam penjualan, dan dalam beberapa tahun
terakhir. "Saya telahmencapai enam angka, jadi saya tidak mendapati diri saya
kekurangan lagi," katanya
B. Dampak dan Faktor
C. Ciri-ciri
Ciri-ciri dari penipuan pada kasus ini adalah
1.Meminta komunikasi dengan metode lain
2.Harus membeli software tertentu
3.Meminta KTP atau dokumen pribadi dan
4.Menggunakan Pembayaran lain
D. Cara Mengatasi
1. Penelitian Pelanggan dan Klien:Lakukan penelitian tentang calon pelanggan
atau klien sebelum menerima pekerjaan. Periksa reputasi mereka, ulasan dari
pekerja lepas lainnya, dan informasi kontak yang sah.
2. Kontrak Jelas: Selalu gunakan kontrak yang jelas dan lengkap. Dalam kontrak,
tentukan lingkup pekerjaan, harga, tenggat waktu, dan syarat pembayaran dengan
rinci.
10. Gunakan Insting Anda:Jika Anda merasa tidak nyaman atau curiga terhadap
situasi atau klien tertentu, percayalah pada insting Anda dan pertimbangkan untuk
tidak melanjutkan kerjasama.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Penipuan data merupakan ancaman serius dalam era digital yang dapat memiliki
dampak luas terhadap individu, bisnis, dan masyarakat secara keseluruhan. Kasus-kasus
penipuan data yang terjadi menggarisbawahi betapa pentingnya perlindungan data
pribadi, kesadaran akan risiko yang terkait, dan upaya bersama untuk mengatasi
masalah ini.
Kasus penipuan data tidak hanya berdampak pada keuangan, tetapi juga merusak
reputasi dan kepercayaan dalam bertransaksi dan berinteraksi di dunia maya. Dalam
beberapa kasus, data pribadi yang dicuri dapat digunakan untuk tindakan kriminal atau
penipuan finansial yang merugikan korban secara langsung.
Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan literasi digital dan pengetahuan
tentang risiko penipuan data. Ini dapat diwujudkan melalui kampanye pendidikan yang
mengajarkan pengguna tentang bagaimana melindungi informasi pribadi, cara
mengenali tanda-tanda penipuan, serta pentingnya menggunakan platform dan layanan
yang aman.
Selain itu, peran pemerintah dan lembaga terkait dalam memberlakukan regulasi
yang ketat dan menjatuhkan sanksi kepada pelaku penipuan data sangatlah penting. Ini
mencakup perlindungan data konsumen, pemberian lisensi kepada entitas yang
mengelola data pribadi, serta penerapan aturan yang memberikan transparansi dalam
pengelolaan data.